1. Tidak adanya lubang untuk keluarnya susu tersebut sehingga konsumen pengguna
produk harus membuka atau membuat lubang/melubangi secara manual dengan
menggunakan pisau.
2. Desain kaleng susu dibuat tidak transparan atau kurang efektif, sehingga konsumen
tidak bisa melihat seberapa banyaknya isi dari susu tersebut.
Pelanggan membutuhkan lubang untuk membuka kemasan dengan mudah, misalnya dengan
diberi 2 lubang salah satu lubangnya dibuat untuk ventilasi agar susu tersebut mudah
keluarnya.