DR Arkan
DR Arkan
Dosen Pembimbing:
Dr. Muh. Kadarisman, SH, M.Si
Disusun Oleh:
Kelas 2KS2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Upaya
Perbaikan Infrastruktur dan SDM di Papua Sebagai Aktualisasi Pembangunan Nasional
Berlandaskan Wawasan Nusantara”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata
yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan makalah ini selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Karena tanpa bantuan dari mereka makalah ini tidak
dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis,
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
1
2
3
4
daya manusia yang diabdikan bagi peningkatan harkat dan martabat bangsa. Dalam
kehidupan pertahanan keamanan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kesadaran
cinta tanah air dan bangsa pada diri setiap warga negara.
Salah satu fungsi dari wawasan nusantara adalah untuk dijadikan konsep dalam
pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. Pembangunan
nasional sangat penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk
mewujudkan tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Tujuan
tersebut antara lain adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Peningkatan sumber daya manusia tidak kalah penting untuk dijadikan prioritas
dalam pembangunan nasional. Sebab keutuhan dan keberlangsungan negara ini
ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengantarkan Indonesia
mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan. Maka dari itu diperlukan peningkatan
kualitas sumber daya manusia di berbagai daerah yang tidak hanya dilakukan
pemerintah melainkan juga butuh dukungan dari masyarakat. Karena jika
masyarakatnya sendiri tidak mendukung atau bahkan menghambat pembangunan
nasional, maka tujuan nasional negara ini akan sulit untuk dicapai. Salah satu
pembangunan yang mendapat penolakan oleh oknum masyarakat adalah pembangunan
di daerah Papua.
Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan luas
wilayahnya lebih dari tiga kali luas pulau Jawa, ditambah jumlah penduduk yang masih
sedikit dengan kekayaan alam yang begitu melimpah dan belum digali seperti hasil
hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, dan pertambangan. Banyaknya sumber daya
alam yang belum termanfaatkan dengan baik ini salah satunya disebabkan oleh
kurangnya infrakstruktur dan sumber daya manusia yang memadai. Untuk itu,
6
7
Selama ini sektor pendidikan menjadi tolak ukur peningkatan sumber daya
manusia (SDM). Pendidikan memang menjadi salah satu masalah bagi Papua. Begitu
luasnya wilayah dengan medan yang berat menjadi kendala utama dalam
penyelenggaraan pendidikan. persebaran penduduk yang tidak merata juga
menyulitkan dalam pembangunan fasilitas pendidikan. Belum lagi kendala minimnya
8
jumlah tenaga pengajar. Tidak heran jika masih banyak anak Papua yang belum
menikmati bangku sekolah, terutama di daerah-daerah pedalaman yang terisolasi.
b. Listrik
Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat
(UIWP2B) mencatat bahwa rasio elektrifikasi di wilayah Papua dan Papua Barat
memasuki triwulan IV 2019 sudah mencapai 97 persen. Hal ini berarti 97 dari
100 kepala keluarga di papua telah mendapat sambungan listrik. Hal ini tentu
merupakan hasil yang sangat diharapkan bagi masyarakat Papua.
pemadaman listrik pernah terjadi 12 jam dan selama beberapa hari, cerita Duma
Sanda, warga setempat.
Di Teluk Bintuni, Papua Barat, mati listrik sangat parah dan bisa
berlangsung selama satu bulan, kata warga setempat Arif Prianto.
"Maka tempat kami dikenal sebagai kota genset," kata warga Teluk
Bintuni, Arif Prianto.
b. Listrik
Papua merupakan wilayah yang menjadi fokus pemerintah untuk
menyambung listrik keseluruh wilayah disana. Untuk itu, PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) meluncurkan program ‘1.000 Renewable Energy for Papua’.
Program tersebut merupakan tindak lanjut dari Ekspedisi Papua Terang yang
melibatkan 165 mahasiswa pecinta alam dari lima kampus perguruan tinggi
negeri di Indonesia.
d. Pelabuhan Laut
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya mengatakan di sektor
perhubungan laut akan membangun sejumlah pelabuhan yaitu : Pelabuhan
Depapre, Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Pomako, Pelabuhan Moor, dan
Pelabuhan Serui untuk Provinsi Papua serta Pelabuhan Kaimana di Provinsi
Papua Barat.
“Selain itu, beberapa pelabuhan utama yang kita bahas adalah yang di
Sorong. Kita akan memilih antara Pelabuhan di Arar dengan Pelabuhan Seget
untuk dikembangkan. Tetapi di Sorong juga ada pelabuhan rakyat, sehingga itu
juga akan kita berikan jalan akses melalui tanah kita” terangnya.
14
4. Kondisi geografi dan topografi di beberapa kawasan yang sangat sulit dan iklim
ekstrim yang menyebabkan waktu efektif bekerja menjadi terhambat.
5. Terbatasnya penganggaran dan sumber daya manusia (SDM) di Papua.
6. Konflik sosial masyarakat yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan
pekerjaan.
.BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Wawasan nusantara merupakan dasar dalam mengembangkan konsepsi
ketahanan nasional dan pembangunan nasional. Wawasan nusantara ini kemudian
dijadikan sebagai landasan untuk pembangunan nasional. Pembangunan nasional
sangat penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Pembangunan di daerah Papua kemudian menjadi salah satu
bentuk aktualisasi terhadap pembangunan nasional yang dilandasi oleh wawasan
nusantara. Pemerintah berupaya membangun infrastruktur seperti Jalan Trans – Papua,
listrik, bandara, dan pelabuuhan. Harapannya untuk mengurangi ketimpangan
pembangunan wilayah papuan dengan daerah lain, menekan harga kebutuhan pokok,
meningkatkan roda perekonomian.
Sumber daya manusia di Papua dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan
pendidikan di Papua. Pemerintah mengadakan program beasiswa Afirmasi Pendidikan
Menengah (Adem), dan membentuk Tim Percepatan Pembangunan Pendidikan di
Papua.
Kendala yang dihadapi dalam peningkatan SDM adalah tidaka adanya tenaga
pendidik dan sulitnya infrastruktur seperti jalan dan listrik yang menyulitkan anak –
anak untuk bersekolah. Sedangkan kendala pembangunan infrastruktur adalah
pembebasan hak lahan, perlindungan lahan konservasi, adanya ancaman dari kelompok
bersenjata, kondisi geografis, terbatasnya SDM, dan konflik sosial masyarakat
setempat.
16
17
4.2 Saran
Pemerintah diharapkan dapat melakukan pendekatan – pendekatan yang baik
dengan masyarakat Papua untuk memberikan pesan terutama kepada kelompok dan
oknum bersenjata bahwa Pemerintah Indonesia sungguh – sungguh dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua. Pendekatan tersebut bertujuan agar tidak
ada lagi oknum bersenjata yang mengganggu jalannya proses pembangunan di wilayah
Papua. Pemerintah perlu segera menyelesaikan proses pembangunan infrastruktur di
Papua sehingga tenaga pendidik mudah untuk menjangkau masyarakat di wilayah –
wilayah terpencil. Sehingga dari situ, tenaga pendidik dapat memberikan pengajaran
anak – anak tentang Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara yang selanjutnya dapat
meningkatkan ketahanan nasional dan menjaga integrasi Papua untuk sekarang dan
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
18
19