A. World level:
1. Words
A. Content Words
1. Verbs:
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, bahwa Verb merupakan bagian dari part of
speech seperti Noun (kata benda) ataupun adjective (kata sifat) dan lain
sebagainya. Verb sendiri memiliki beberapa macam jenis dan juga fungsi dalam sebuah
kalimat.
Fungsi Verb (Kata Kerja) dalam Kalimat
Verb atau kata kerja dalam sebuah kalimat di gunakan untuk mengidentifikasikan ataupun
menjelaskan perilaku dari si pelaku (subjek dalam kalimat) ataupun menjelaskan peristiwa
dan keadaan. Contoh :
Aldo drives his father’s car (Aldo mengendarai mobil ayahnya)
*Penjelasan : Drives disini merupakan kata kerja yang menjelaskan subjek (Aldo) yang
sedang mengendarai mobil milik ayahnya.
The fires burnt all the houses (Api itu membakar seluruh rumah)
*penjelasan : Burnt disini merupakan kata kerjayang menjelaskan sebjek (the fire:api) yang
sedang membakar rumah-rumah.
Macam-Macam Verb (Kata Kerja)
Regular dan Irregular
Regular merupakan sebuah kata kerja yang beraturan dan tambahan (suffix) selalu berakhiran
‘ED’
Regular Verb
she cried this night (dia menangis malam ini)
I read this book in the library yesterday (aku membaca buku ini di perpustakaan kemarin)
My sister borrowed my new cloth (saudara perempuanku meminjam baju baruku)
can you cooked the food for me? (dapatah kamu memasak makanan untuk ku?)
my father kissed me when I went to Bali (ayahku menciumku ketika aku pergi ke Bali)
Irregular merupakan kata kerja yag tidak beraturan dan tambahanya lebih bervariasi lagi.
Irregular Verb
My family ate together yesterday (keluargaku makan bersama kemarin)
I can sang beautifull song for you (aku dapat bernyanyi lagu yang indah untuk mu)
He bought me a new book in Gramedia (dia membelikan ku buku baru di Gramedia)
they took a photo while travelling (mereka berfoto ketika berjalan-jalan)
I felt that I was happy yesterday (aku merasa bahwa aku sangat bahagia kemarin)
Full verb
Full verb adalah verb apapun yang dapat berdiri sendiri dengan atau tanpa bantuan imbuhan
di depannya. “Buy”, “wonder”, “missed”, dan berbagai variasi bentuk present, past,
atau future tenses-nya merupakan beberapa contoh full verb yang dapat berdiri sendiri. Bila
kita menjumpai “is meeting”, “are hiding”, “were surfing”, dan sebagainya, maka itulah full
verb yang disokong dengan imbuhan di depannya. Beberapa “to be” verb juga dapat
menjadi full verb, seperti “have/has”, “be”, dan berbagai variasi bentuk present, past,
atau future tenses-nya. Contoh Penerapan Full Verb Dalam Kalimat. Kini, setelah mengetahui
pengertian full verb, kita akan melihat penerapannya dalam tiga contoh kalimat yang terdapat
pada poin ini. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih utuh, kami memberikan arti bahasa
Indonesia yang terdapat pada tiap contoh kalimat yang ada.Tiap contoh kalimat di bawah ini
juga dilengkapi dengan tanda-tanda, seperti bold untuk full verb dan garisbawah untuk
keterangan waktu atau penjelas lainnya dari full verb. Penjelasan lebih lanjut tentang full
verb juga tersedia setelah menyimak tiap contoh kalimat di bawah ini.
(Ex) I buy a nice-flavored cheesecake today (Hari ini, aku membeli kue keju yang rasanya
enak).
Penjelasan: “Buy” (membeli) dalam contoh kalimat ini adalah full verb yang melekat
pada subject, yakni “I” (aku). Sementara itu, “today” (hari ini) sebagai keterangan waktu
memperkuat alasan penggunaan full verb “buy” dalam bentuk present.
Nominal Verbs
Kalimat nominal adalah kalimat yang tidak menggunakan kata kerja (verb) tetapi
menggunakan kata kerja bantu (auxiliary verb) dari kelompok “to be”, diantaranya is, am are,
was, were dan be. Mari kita lihat contoh keduanya. Kalimat nominal adalah kalimat yang
tidak menggunakan kata kerja (verb) tetapi menggunakan kata kerja bantu (auxiliary
verb) dari kelompok “to be”, diantaranya is, am are, was, were dan be. Mari kita lihat contoh
keduanya.
Kalimat Nominal
We are at school.
(Kami di sekolah.)
My brother is tall.
(Kakakku tinggi.)
Noun
Noun (atau kata benda) adalah satu dari salah satu parts of speech dalam bahasa inggris. Parts
of speech merupakan jenis-jenis kata dalam bahasa inggris. Noun adalah kata yang digunakan
untuk menamai suatu objek seperti orang, benda, tempat, serta konsep/ide. Noun bisa
berbentuk singural (tunggal) atau plural ( jamak).
Fungsi Noun:
1. sebagai subjek di suatu kalimat.
Contoh: Joni has read the book for 3 hours.
The Lion ate a goat.
2. sebagai objek pelengkap di suatu kalimat.
Contoh: Mr. Jhon is a doctor.
She was a chef.
3. sebagai objek langsung (direct object)
Contoh: He bought a car last week.
Messi kicks the ball.
4. sebagai objek tak langsung (indirect object)
Contoh: She gave her mother a flower.
My father brought my sister a cute doll.
5. sebagai kata keterangan (preposition)
Contoh: She has arrived at the airport.
Students study English at the school.
Jenis-jenis Noun
Noun terdiri dari beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis noun:
1.Countable dan Uncountable Noun
Countable Noun merupakan jenis kata benda yang dapat di hitung dan memiliki jumlah.
Contoh :
Mango —> Mangoes (Mangga—> beberapa mangga)
Apple—-> Apples (Apel—> beberapa apel)
Man—–>Men (Laki-laki—-> beberapa laki-laki)
Uncountable Noun merupakan jenis kata benda yang tidak dapat di hitung jumlahnya kecuali
menggunaka media. contoh:
Sugar (gula)
oil (minyak)
water (air)
sand (pasir)
Jika menggunakan media,maka uncountable noun tersebut dapat di hitung. Contoh :
A spoon of sugar (sesendok gula)
A bottle of oil (sebotol minyak)
A glass of water (satu gelas air)
A sack of sand (satu sak pasir)
Perbedaan Countable dan Uncountable Noun
Countable noun adalah kumpulan benda-benda yang dapat di hitung dan uncountable noun
adalah kumpulan benda yang tidak dapat di hitung.
Countable noun tak perlu menggunaka media untuk bisa di hitung sedangkan uncountable
noun harus menggunakan media
setiap noun yang berbentuk countable noun bisa berjumlah tunggal (singular) atau jamak
(plural) sedangkan uncountable noun tidak.
Jika tunggal (singular) dalam countable noun tidak di tambah akhiran ‘s’ atau ‘es’ jika jamak
(plural) maka di tambah akhiran ‘s’ atau ‘es’ sedangkan dalam uncountable noun tidak ada
penambahan.
Fungsi Adjective
Seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian di atas, fungsi Adjective (kata sifat) yaitu
untuk menjelaskan kata benda (noun) dan/ atau kata ganti (pronoun) dalam sebuah kalimat
Bahasa Inggris.
Contoh Kalimat:
• This house will be our house in the future.
(Rumah ini akan menjadi rumah kita di masa depan)
• I brought these cheeses and chocolates from Switzerland only for you.
(Saya membawakan keju – keju dan coklat – coklat ini dari Swiss hanya untuk kamu)
• Do you know who has this blue sport car?
(Apakah kamu tahu siapa yang memiliki mobil sport berwarna biru ini?)
Kata sifat ‘that’ dan ‘those’ digunakan untuk menerangkan benda tertentu yang berjarak jauh.
Kata ‘That’ digunakan untuk menerangkan benda tunggal (singular), sedangkan kata ‘those’
digunakan untuk menerangkan benda jamak (plural).
Contoh Kalimat:
• My younger sister keeps asking me to buy her that pink bag.
(Adik perempuan saya tetap terus meminta saya untuk membelikannya tas merah muda itu)
• Those guys standing near the Oak tree are my classmates.
(Para lelaki itu yang sedang berdiri dekat dengan pohon Oak adalah teman sekelas saya)
• Do they really want me to try those dresses one by one?
(Apakah mereka benar – benar ingin saya untuk mencoba gaun – gaun tersebut satu per
satu?)
Distributive/ Indefinite Adjective adalah kata sifat yang berfungsi untuk menjelaskan benda
atau orang secara umum. Kata – kata yang termasuk Distributive/ Indefinite Adjective antara
lain: many, much, any dan a lot of. Kata sifat distributif any hanya digunakan dalam kalimat
tanya dan kalimat negatif.
Contoh Kalimat:
• They have many activities to do today, but they are afraid that they do not have much time
to finish them all.
(Mereka memiliki aktivitas untuk dilakukan hari ini, tetapi mereka takut bahwa mereka tidak
memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan semuanya)
• I do not have any idea that one of my classmates is actually a famous singer.
(Saya tidak tahu bahwa salah satu dari teman sekelas saya ternyata seorang penyanyi
terkenal)
• The doctor said that you need to drink much water to keep your body healthy.
(Dokter berkata bahwa kamu perlu meminum banyak air untuk menjaga agar tubuhmu tetap
sehat)
Numeral Adjective adalah kata sifat yang berfungsi untuk menyatakan kuantitas suatu benda
(Cardinal Numeral Adjective), misalnya: one, two, three, four, dan seterusnya, maupun
tingkatan suatu benda (Ordinal Numeral Adjective), misalnya: first, second, third, fourth, dan
seterusnya.
Adverb
Adverbs adalah kata keterangan yang digunakan untuk menerangkan kata kerja, kata sifat
atau kata keterangan yang lainnya.
1. JENIS-JENIS ADVERBS
Menurut jenisnya, adverbs dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Adverb of Manner
b. Adverb of Place
c. Adverb of Time
d. Adverb of Degree
e. Adverb of Frequency
f. Interrogative Adverb
a. Adverb of Manner
adalah keterangan cara, yaitu adverb yang menerangkan bagaimana sesuatu terjadi atau
dilakukan. Adverb of manner menjawab pertanyaan "How".
contoh :
- quickly = dengan cepat
- slowly = secara perlahan
- seriously = secara serius
- happily = dengan gembira
- easily = dengan mudah
b. Adverb of Place
adalah keterangan tempat, yaitu adverb yang menerangkan tentang dimana suatu peristiwa
terjadi. Adverb of place menjawab pertanyaan "Where" dan biasanya ditempatkan setelah
objek langsung (direct object) atau kata kerja.
Contoh :
- in Bandung = di Bandung
- at home = di rumah
- everywhere = dimana pun
- inside = di dalam
- outside = di luar
c. Adverb of Time
adalah keterangan waktu, yaitu adverb yang menerangkan tentang kapan suatu peristiwa
terjadi. Adverb of Time menjawab pertanyaan "When" atau "What time". adverb of time
dapat ditempatkan di depan kalimat atau di akhir kalimat.
Contoh :
- today = hari ini
- tomorrow = besok
- yesterday = kemarin\
- in the afternoon = pada siang hari
- in July = pada bulan Juli
d. Adverb of Degree
adalah keterangan tingkatan, yaitu adverb yang menerangkan dalam tingkatan bagaimana
sesuatu dilakukan. Adverb of Degree menjawab pertanyaan "In what degree" yang biasanya
ditempatkan sebelum adjective atau adverb.
Contoh :
- very = sangat
- little = sedikit
- extremely = luar biasa
e. Adverb of Frequency
adalah keterangan frekuensi, yaitu adverb yang menerangkan tentang sering tidaknya suatu
peristiwa terjadi. Adverb of Frequency menjawab pertanyaan "How often" yang biasanya
ditempatkan sesudah subyek.
Contoh :
- usually = biasanya
- always = selalu
- never = tidak pernah
- seldom = jarang
- ever = pernah
- never = tidak pernah
- sometimes = kadang-kadang
- often = sering kali
f. Interrogative Adverb
adalah kata keterangan penanya, yaitu adverb yang digunakan untuk menanyakan suatu
kejadian. Adverb ini meliputi kata tanya :
- what = apa
- when = kapan
- why = mengapa
- where = dimana
- which = yang mana
2. FUNGSI ADVERBS
a. Menerangkan kata kerja
Contoh :
- learn carefully = belajar dengan hati-hati
- sleep soundly = tidur pulas
Functional Words
Conjunction
Conjunction merupakan salah satu bagian dari parts of speech bahasa Inggris yang digunakan
untuk menghubungkan antara dua kata (word), phrase (baik noun phrase, verb phrase
adjective phrase atau adverbial phrase) dan kalimat sederhana (clause). Dalam bahasa
Indonesia, conjunction disebut juga sebagai "kata hubung".
Coordinating Conjunction
Fungsinya untuk menghubungkan dua kata, phrase dan clause yang memiliki kedudukan
sama dalam sebuah kalimat, misal sama-sama kata benda, sama-sama kata sifat, sama-sama
clause, dll.
Yang termasuk dalam Coordinating conjunction yaitu: For, And, Nor, But, Or, Yet, So;
disingkat FANBOYS.
1. Menghubungkan antar dua kata (Bisa orang/ benda lainnya).
Fani “and” Hana went to Bali last year: Fani dan Hana pergi ke Bali tahun lalu
Please give me food “or” drink: Tolong beri aku makanan atau minuman
2. Menghubungkan antar dua phrase (baik noun, verb, adjective, adverbial atau prepositional
phrase).
Berikut 5 contoh yang saya susun berurutan mulai dari noun phrase (frase benda), verb
phrase (frase kata kerja), adjective phrase (frase sifat), adverbial phrase( frase keterangan)
dan Prepositional phrase (frase dengan preposisi). Yang perlu diingat yaitu ketika
menggabungkan verb phrase (seperti contoh ke 2), keduanya harus memiliki tenses yang
sama. Kalau present continuous tense ya present continuous tense semua, tidak boleh beda
tenses.
I bought a glass tea “and” one bottle soft drink: Aku membeli segelas teh dan satu botol soft
drink
She is writing “and” reading a letter: Dia sedang menulis dan membaca sebuah surat
Rieke is smart “and” beautiful: Rieke orangnya pintar dan cantik
You can go on Saturday “or” Sunday: Kamu bisa pergi pada hari Sabtu atau Minggu
Put your phone on the table “or” on the chair: Letakkan handphone-mu di atas meja atau
kursi
Selain untuk menghubungkan antar dua (2) kata/ phrase/ clause, kita juga bisa
menghubungkan tiga (3) atau lebih kata/ phrase/ clause tersebut dengan menambahkan
simbol coma (,).
Soni“,” Aziz “and” Adi are playing foot ball: Soni, Aziz dan Adi sedang bermain sepak bola
Yesterday I slept“,” woke up“,” ate “and” slept again: Kemarin aku tidur, bangun, makan dan
tidur lagi
Correlative Conjunction
Fungsinya hampir sama dengan Coordinating conjunction yaitu menghubungkan antar kata,
phrase dan clause tetapi penggunaannya secara berpasangan.
Misal: Not only+ but also, either+ or, neither+ nor, whether+ or, as+ as, the+ the, both+ and,
just as+ so, as much+ as, rather+ than, no sooner+ than.
“Not only” I like writing “but also” drawing: Saya bukan hanya suka menulis tetapi juga
melukis
“Both” my father “and” my mother works as a teacher: Ayah dan ibuku kedua-duanya
bekerja sebagai guru
“Either” Rizal “or” Abdul doesn't like smoking: Baik Rizal ataupun Abdul tidak suka
merokok
I would “rather” sing a song “than” read a poem: Saya lebih suka menyanyikan lagu dari
pada membaca puisi
“The” more you give, “the” more you get: Semakin banyak anda memberi, semakin banyak
anda mendapatkan
Notes:
* Untuk clause yang menggunakan conjunction either+ or, both+ and, neither+ nor, whether+
or, penggunaan verb-nya tergantung pada benda yang di belakang. Kalau yang di belakang
plural, verb-nya juga plural dan sebaliknya.
Either his father or “his brothers” “don't like” smoking: Baik ayahnya ataupun saudara laki-
lakinya tidak suka merokok
Either His brothers or “his father” “doesn't like” smoking: Baik saudara laki-lakinya ataupun
ayahnya tidak suka merokok
Kalimat pertama menggunakan “don't like” karena his brothers (sebagai benda yang berada
di belakang) merupakan benda jamak (plural), sedangkan kalimat kedua menggunakan
“doesn't like” karena his father (juga sebagai benda yang di belakang) merupakan orang
ketiga tunggal (3rd singular person).
Subordinating Conjunction
Fungsinya untuk menggabungkan dua clause dalam kalimat. Clause yang diawali dengan
conjunction dinamakan Dependent clause, sedangkan clause yang tanpa diawali conjunction
dinamakan Independent clause. Penggabungan ini akan membentuk Complex sentence
(kalimat majemuk bertingkat).
Yang termasuk Subordinating conjunction yaitu: When, since, until, before, after, although,
as if, even, even though, whereas, where, as soon as, as far as, so, so that, while, whenever,
wherever, dll.
Notes:
* Setelah conjunction harus clause kedua, tidak boleh kata atau phrase, karena akan berubah
menjadi Preposition.
Contoh Preposition:
I have been in here “since” 2 hours ago: Aku sudah di sini sejak 2 jam yang lalu
Machine has been found “before” 21th century: Mesin sudah ditemukan sebelum abad ke 21
Contoh Conjunction:
My uncle came “when” I was sleeping: Pamanku datang ketika aku sedang tidur
Abas becomes a rich man “since” he works in Japan: Abas menjadi orang kaya sejak dia
bekerja di Jepang
Deby seems very happy “as if” she has no problem at all: Deby nampak sangat bahagia
seolah-olah dia tidak punya masalah sama sekali
Atau kalimat pertama dan kedua di atas dapat dibalik seperti ini:
“When” I was sleeping, my uncle came: Ketika aku sedang tidur, pamanku datang
“Since” Abas works in Japan, he becomes a rich man: Sejak Abas bekerja di Jepang, dia
menjadi orang kaya
Preposition
Preposition, disebut juga sebagai kata depan, adalah sebuah kata yang terletak di
depan kata benda (noun) atau kata ganti (pronoun).yang menunjukkan hubungannya dengan
kata lain dalam sebuah kalimat.
Fungsi Preposition
Preposition berfungsi untuk menunjukkan hubungan kata benda (noun) atau kata ganti
(pronoun) dengan kata lain dalam sebuah kalimat.
Di bawah ini adalah daftar preposition yang sering digunakan dan contoh kalimat
penggunaannya dalam Bahasa Inggris.
· Di sekitar/ sekeliling
· The children pour the salt about their tent at night.
(Anak – anak menaburkan garam di sekitar tenda mereka
saat malam hari)
· The bus takes about 30 children to the zoo.
· Kira – kira/ sekitar (Mobil bus membawa sekitar 30 anak ke kebun
binatang)
· He always talks about his girlfriend.
About (Dia selalu bicara tentang pacarnya)
· Tentang
· Mengikuti
· Di sekitar
· Father brings his children to go around the village.
(Ayah membawa anak – anaknya pergi di sekitar desa)
· The ring around her finger looks so nice.
Around · Di sekeliling (Cincin di jarinya terlihat sangat indah)
· Ke
· I look at the broken window.
(Saya melihat ke arah jendela yang rusak)
· Pada (waktu) · The school begins at 8 in the morning.
(Sekolah dimulai pukul 8 pagi)
· The students are studying at school.
At · Di (Para siswa sedang belajar di sekolah)
· Di depan
· A rabbit was running and stopped before me.
(Seekor kelinci berlari dan berhenti di depan saya)
· Washing hands before eating is a must.
Before · Sebelum (Mencuci tangan sebelum makan adalah keharusan)
· Pada (waktu)
· Tentang
· Mother will always think of her children.
(Ibu akan selau memikirkan tentang anak – anaknya)
· This table is made of Oak tree.
Of · Dari (Meja ini terbuat dari pohon Oak)
· Pada (waktu)
· We play badminton on Sunday morning.
(Kami bermain bulu tangkis pada hari Minggu pagi)
· Put the books on the table!
On · Di atas (Letakkan bukunya di atas meja!)
Determiner
Apa yang dimaksud dengan Determiner? yang dimaksud dengan determiner adalah kata atau
kelompok kata yang ditempatkan di depan noun untuk membatasi makna noun tersebut. Di
traditional grammar, determiner sering disebut limiting adjective, walaupun berbeda
maknanya dengan adjective biasa. yang termasuk dalam determiner adalah kata seperti the, a,
an, some, that, these, dan masih banyak lagi. Determiner muncul sebelum kata benda serta
frase kata benda.
Fungsi Determiner
Adapun fungsi dari Determiner, yaitu untuk membatasi makna suatu noun atau memperjelas
suatu noun. Contohnya kita ambil satu kalimat “I watch Movie”, pada kalimat tersebut tidak
jelas makna dari kata “Movie”. Berbeda jika ditambahkan determiner di depan kata “Movie”
tersebut, Contohnya seperti “I watch a Movie”. Kalimat tersebut terbaca lebih jelas dari
kalimat semula.
Jenis Determiner
Ada beberapa jenis determiner yang dapat kita ketahui, yaitu:
Sekian penjelasan kali ini materi tentang determiner, diatas sudah dibahas tentang pengertian,
fungsi, jenis dan juga contoh kalimatnya. Semoga apa yang sudah dibahas dapat bermanfaat
dan dapat menjadi bahan belajar bahasa inggris sobat IBI dimanapun berada.
Pronoun
PENGERTIAN PRONOUN
Pronoun merupakan bagian dari part of speech. Pronoun digunakan sebagai kata ganti noun
(orang maupun benda). Noun hanya dapat diganti dengan menggunakan Pronoun. Pengunaan
pronoun ini agar menghindari pengulangan penyebutan nama atau benda, sehingga dengan
menggunakan pronoun akan lebih singkat.
FUNGSI PRONOUN
Berbeda dengan noun, Pronoun dapat berfungsi sebagai:
1. Subjek
Subjek disini adalah orang yang melakukannya.
Contoh: They eat.
2.Objek
Objek disini adalah target atau sasaran dari subjek (orang yang melakukannya).
Contoh: Jenny killed him.
3. Objek preposisi
Yang termasuk preposisi adalah in, on, at, with, by, dan lain-lain. Pronoun yang diletakkan
setelah preposisi inilah yang disebut sebagai objeknya.
Contoh: She was surrounded by them.
4. Complement
Pronoun juga bisa sebagai pelengkap (complement).
Contoh: Lisa is My sister.
JENIS PRONOUN
Sama halnya dengan noun, pronoun juga memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui. Jenis-
jenis pronoun tersebut adalah:
1. Personal pronoun
Jenis pronoun ini merupakan salah satu jenis kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan
orang, benda, atau hal spesifik lainnya. Jenis kata ganti ini dapat berubah tergantung
perannya (sebagai subject, object, possessive, reflexive), jumlah atau banyaknya orang
(singular atau plural), orang ke berapa (pertama, kedua, atau ketiga), dan gender atau jenis
kelamin (female, male, atau netral). Lihat tabel di bawah ini.
a. Subject
Pronoun yang menjadi subject ini dapat dilihat pada tabel diatas.
Contoh:
I am a businesswomen.
You are a captain.
She is a beautiful girl.
We are bestfriend.
They are my classmate.
b. Object
Pronoun yang menjadi object dapat dilihat juga pada tabel diatas.
Object dapat berupa object yang merupakan kata kerja ataupun preposisi.
Contoh:
I love him.
You are shorter than me.
Dina’s phone was borrowed by her mother.
c. Possessive
Pronoun untuk menjelaskan kepunyaan/kepemilikan. Pronoun untuk Possessive dapat dilihat
dilihat pada tabel.
Contoh:
His grandmother lives in Canada.
This is mine.
d. Reflexive
Reflexive ini digunakan untuk menunjukkan “refleksi” atau “pantulan” dari kata ganti itu
sendiri. Pronoun untuk reflexive juga dapat dilihat pada tabel.
Contoh:
I make this cake by myself.
She goes to school by herself.
2. Demonstrative pronoun
Demonstrative pronoun merupakan kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan benda
atau orang yang sedang dibicarakan.
Pronoun untuk demonstrative ini adalah:
Contoh:
These stuffs is mine.
That is Hendra’s handphone.
3. Relative/Conjuctive Pronoun
Pronoun jenis ini digunakan sebagai kata ganti yang menghubungkan dua buah kalimat atau
pronoun ini biasanya digunakan sebagai kata ganti penghubung. Yang termasuk pronoun
untuk relative/conjuctive pronoun adalah who, that, whose, which, whom, where, etc.
Pronoun-pronoun tersebut dapat diartikan sebagai “yang”.
Contoh:
The girl who wear a hat is my old friend.
The motorcycle that I bought one years ago was broken.
4. Indefinite Pronoun
Indefinite pronoun dapat digunakan sebagai kata ganti orang atau benda yang tidak spesifik.
Yang termasuk dalam pronoun ini adalah anything, something, everything, none, everyone,
someone, every, etc.
Contoh:
My mother is my everything.
She wants to make something special for her sister.
5. Reciprocal Pronoun
Reciprocal pronoun digunakan sebagai kata ganti untuk menunjukkan keterkaitan atau
hubungan antara dua individu atau lebih. Kata ganti yang termasuk didalamnya adalah each
other dan one another.
Contoh:
They always help each other.
Key and Joy are talking one another about their life.
6. Interrogative Pronoun
Interrogative pronoun adalah kata ganti tanya yang digunakan untuk mengajukan atau
memberikan pertanyaan. Yang termasuk ke dalam kata ganti Interrogative adalah who,
whose, whom, what, where, which, why, how, dan when.
Contoh:
Who make this cake?
Which car that you want to by?
Modals
Modal (modalitas) adalah bentuk kata yang membantu kata kerja. Modal harus disandingkan
dengan verbs. Oleh karenanya, modal juga sering dinamakan kata kerja ganti.
THE KINDS OF MODALS (JENIS-JENIS MODAL)
Secara garis besar. modal dibagi menjadi dua, yaitu modals present dan modals past.
Perhatikan tabel berikut ini.
Modals present Modals past
Should (harus/sebaiknya) –
Ought to (harus/sebaiknya) –
Catatan:
Selain contoh modal di atas. ada beberapa kata yang juga memiliki makna yang sama, seperti
:
Can/could : be capable of. be able to. manage to
Will/shall : he doing to, be about to
May/might : perhaps, probable, possible, presumable bad better, be supposed to
Yang dimaksud dengan be adalah to be seperti: is, am. are, was, dan were.
2. May/might
a. Untuk menyatakan kemungkinan (tidak yakin 100%)
Contoh :
Tia does not come to the class, she may get up late. ( Tia tidak masuk sekolah. dia mungkin
bangun ke- siangan. )
shinta might not be angry because I am her boyfriend. Shinta mungkin tidak marah karena
aku adalah pacarnya.
Contoh:
You might meet Your mom. ( Kamu boleh menemui ibumu. )
May I ask you a question? Bolehkah aku bertanya padamu?
3. Must / had to
Untuk menyatakan keharusan
Contoh:
You must pay all of these. ( Aku harus membayar semua ini. )
You must not be late. ( Kamu tidak boleh telat. )
We had to keep the secret. ( Kita harus menjaga rahasia ini. )
5. Should
Should digunakan untuk menyatakan saran. Dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki
makna sebaiknya. Berbeda dengan must, should tidak begitu mengharuskan seseorang untuk
melakukan saran tersebut.
Contoh :
You look so tired, you should take a rest. ( Kamu terlihat sangat capek, kamu sebaiknya
beristirahat. )
She Should tell me where she will go. ( Dia sebaiknya memberitahuku ke mana dia akan
pergi. )
Should I give You The money? ( Haruskah aku memberimu uang? )
You should take the test. ( Kamu sebaiknya ikut tes itu. )
6. Will
a. Digunakan untuk menyatakan suatu rencana (plan)
Contoh :
I will go to Manado. ( Aku akan pergi ke Manado. )
Will you come to my party? ( Akankah kau akan datang ke pestaku? )
b. Digunakan untuk menyatakan kemauan (willingness)
Contoh:
I will help you. ( Aku akan membantumu. )
I will lend you the book. ( Aku akan meminjamimu buku. )
Will you invite Clara to your birthday party? ( Apakah kamu akan mengundang Clara ke
pesta ulang tahunmu? )
c.Digunakan untuk menyatakan perkiraan (prediction)
Contoh:
If it rains tonight, I will not come. ( Jika nanti malam hujan. aku tidak akan datang. )
My parents will buy a new house if they have sold the old house. ( Orang tuaku akan
membeli rumah baru jika mereka sudah menjual rumah tua. )
7. Would
a. Digunakan untuk menyatakan suatu rencana di masa lampau (plan)
Contoh :
I would visit Bali last semester but I did not have money. ( Aku akan mengunjungi Bali
semester akhir tapi aku tidak memiliki uang. )
I would sleep last night, but it was too noisy. ( Aku akan tidur semalam tapi berisik sekali. )
8. Ought to
Ought to digunakan untuk menyatakan saran. Namun. saran tersebut tidak begitu kuat atau
memaksa.
Contoh :
You ought to study tonight. ( Kamu sebaiknya belajar nanti malam. )
He ought not to be here. ( Dia seharusnya tidak berada disini. )
Bentuk modal yang lain adalah yang modal+ perfect yang di- gunakan untuk menunjukkan
masa lampau. Formula untuk bentuk modal ini adalah sebagai berikut:
(+) S + modal + have + V3 + (O)
(-) S + modal + have + not +V3 + (O)
(?) Modal + S + have + V3 + (O)
1. Must have
Digunakan untuk menyimpulkan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Modal jenis ini menyatakan bahwa penutur sangat yakin dengan kesimpulan yang dibuatnya.
Contoh:
You won the competition. You must have practiced very hard. ( Kamu memenangkan
perlombaan. Kamu pasti sudah berlatih dengan keras. )
You look so exhausted. You must have not taken a rest. ( Kamu terlihat sangat capek. Kamu
pasti tidak beristirahat. )
2. May/Might have
Digunakan untuk menyimpulkan kemungkinan yang terjadi pada masa lampau. Modal jenis
ini menyatakan bahwa pe-nutur tidak begitu yakin dengan ucapannya.
Contoh:
Jane 0did not come to work this morning. She might have been sick. ( Jane tidak masuk kerja
pagi ini. Mungkin dia sakit.
Shinta failed in the exam. She mav have not studied. ( Shinta tidak lulus ujian. Dia mungkin
tidak belajar. )
3. Could have
Digunakan untuk menyatakan kemampuan yang tidak di- laksanakan pada masa lampau.
Contoh:
I believe that he could have been an outstanding student. ( Aku percaya bahwa dia
sebenarnya bisa menjadi siswa teladan. (Kalimat tersebut maksudnya meskipun dia bisa,
namun dia tidak berusaha mewujudkannya.)
I could have answered Mr. Tono’s questions but I remained silent. ( Aku sebenarnya bisa
menjawab pertanyaan Pak Tono. tapi aku tetap diam saja.)
countable nouns and uncountable nouns
COUNTABLE NOUNS
Countable nouns adalah kata benda yang dapat dihitung secara langsung, misalnya one apple,
two apples dan sebagainya. Countable nouns juga dapat menggunakan artikel a atau an dan
juga dapat dibuat jamak dan dapat dihitung seperti person, box, coin, animal, bottle, table,
cup, plate, chair, bag, cat, dog, glass, book, man, baby house, dan lain-lain. Berikut
merupakan penggunaan countable nouns dalam kalimat :
I have a brother and two sisters.
Ryan has a cheese sandwich and an apple for breakfast
Do you like these photos?
Letters
Alphabet
Menurut kamus Oxford, pengertian “alphabet (dibaca /’ᴂlfəbet/) is a set of letters in a fixed
order that you use when you are writing a language”. Dalam Bahasa
Indonesia, alphabet berarti abjad atau huruf yang dimulai dari A sampai Z yang biasa kita
gunakan untuk menulis sebuah kata atau kalimat. Kita bahas mengenai alphabet lengkap
dengan cara pengucapannya:
Table alphabet beserta cara pengucapannya
Selain itu, dalam Bahasa Inggris, dikenal juga the sound structure of English (struktur bunyi
Bahasa Inggris) secara lengkap dan detail disebut IPA (International Phonetic Alphabet) yang
mempunyai symbol dan bunyi dari phonetic symbol. Baiklah, kita lihat table dibawah
mengenai macam-macam phonetic symbol dalam Bahasa Inggris:
Vowel (vokal)
Vowel (Vokal) dibagi menjadi tiga:
a) Short vowel is a simple (non-complex) vocalic segment occurring within the nucleus of a
syllable (McCully, 2009: 223). Berikut adalah gambaran rongga mulut (oral
cavity) untuk short vowel yang dikenal dengan ‘vowel trapezium.
Consonant (konsonan)
According to McCully (2009: 215), “consonant is a phoneme whose articulation ‘involves
some audible obstruction in the oral cavity”.
Menurutnya, konsonan adalah sebuah fonem yang artikulasinya ‘melibatkan beberapa
obstruksi (hambatan) bunyi di rongga mulut ‘
Bentuk consonant (konsonan) disertai dengan contohnya pada tabel berikut:
Consonant phonetic symbol
Okay, class. Bagaimana materinya? Mudah dimengerti kan? Nah, itu semua materi yang
berkaitan dengan alphabet, vowel dan consonant dalam Bahasa Inggris.
Terus belajar dan berlatih ya. Semoga materi Alphabet, Vowel dan Consonant ini dapat me
Sentence Level (simple, compound, complex):
Self Introduction
Pengertian Introducing Yourself adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk
memperkenalkan diri seseorang.
Berikut beberapa contohnya:
First of all I would like to introduce my self…… (Pertama-tama perkenankanlah saya
memperkenalkan diri saya…)
I want introduce myself (saya ingin memperkenalkan diri saya).
My name is …(Nama saya adalah …)
my full name is … (nama lengkap saya adalah …)
my nick name is ,,, (nama panggilan saya adalah….)
Allow me to introduce my self … (Ijinkanlah saya memperkenalkan diri saya …)
I am … (saya adalah ….)
Excuse me, my name is … (Permisi nama saya adalah …)
Hello, my name is … (Hello nama saya adalah …)
Good Evening, my name is …(Selamat sore, nama saya adalah…)
Dialog 1
Hafizah : Good morning, I want introduce my self. my full name is Hafizah Salsabillah Putri,
and may I know your name? (Selamat pagi saya akan memperkenalkan diri saya. Nama
lengkap saya adalah Hafizah Salsabillah Putri)
Faiha : Good morning too, I would like to introduce my self to you. My name is Faiha
maharani. (Selamat pagi juga, saya akan memperkenalkan diri saya. Nama lengkap saya
Faiha maharani.
Dialog 2
Ratna : Hello ,I want introduce myself,my name is Ratnasari (saya ingin memperkenalkan
diri saya,nama saya ratnasari).
Tiaara : Hy, My name is Tiara, but please call me “ara” (Hai, Nama lengkap saya adalah
tiara tapi panggil saja “ara”)
Tenses
Past Tense
Simple past tense untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau.
Rumus dan Contoh Kalimat Simple Past Tense
Active –Passive
Bicara mengenai pengertian active and passive voice, dalam hal ini active verb akan
membentuk sebuah active voice sedangkan passive verb akan membentuk passive voice. Kata
kerja aktif ialah hasil dari subjek yang melakukan action dalam kalimat. Sebuah kata kerja
pasif akan menghasilkan subjek yang mendapatkan action atau subjek dalam kalimat aktif
menjadi objek dalam kalimat passive.
Tipe Voice
Active Voice
Dalam bahasa Inggris, cara terbaik untuk menulis dan bicara hampir selalu menggunakan
active voice. Pada dasarnya, active voice membantu memperjelas kalimat sehingga lebih
mudah untuk memberikan informasi pada pembaca maupun pendengar.
Dengan penggunaan active voice, subjek dalam kalimat akan melakukan action atau dapat
kita katakan jika subjek menjadi aktif. Misalnya saja ialah pada beberapa kalimat berikut.
People burned the leaves. (orang-orang membakar dedaunan)
Disini, people (S) burned (V) the leaves (O). Dapat dilihat jika verb berada setelah subjek.
He holds my hand. (dia memegang tanganku)
Here, he (S) holdes (V) the hand (O); “he” dalam kalimat di atas melakukan action “hold.”
My father reads some books. (ayahku membaca beberapa buku)
Dari kalimat di atas, subjeknya ialah my father (S), read sebagai verb (V) atau kata kerja aktif
dan some books ialah objek (O).
Passive Voice
Karena kita lebih sering menulis maupun bicara menggunakan active voice, tidak ada
salahnya apabila kita juga mempelajari kebalikan dari active voice yaitu passive voice.
Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar jika passive voice bukan ide yang tepat untuk
digunakan dalam penyampaian ide. Hal ini disebabkan karena passive voice akan mengubah
fokus kalimat.
Dengan passive voice, subjek bukan melakukan action melainkan mendapatkan action atau
subjek menjadi passive. Agar lebih memahami mengenai hal ini, berikut contoh kalimatnya.
The leaves was burned by people. (dedaunan dibakar oleh orang-orang) (Passive Voice)
People burned the leaves. (orang-orang membakar dedaunan) (Active Voice)
Bisa dilihat jika dalam passive voice leaves adalah fokusnya karena menjadi subjek dalam
kalimat. Tapi sangat jelas pada kalimat kedua yaitu kalimat aktif yang mana makna kalimat
lebih mudah untuk diterima karena memberitahu siapa yang membakar leaves.
Dengan penggunaan passive voice terkadang subjek menjadi tidak teridentifikasi sehingga
kalimat akan terasa kurang menjelaskan apa yang dilakukan verb dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat lainnya ialah sebagai berikut.
My hand was bitten. (tanganku digigit)
Disini, kita tidak tahu siapa atau apa yang menggigit dalam kalimat tersebut karena pada
kalimat hanya menyatakan bahwa tangan digigit. Jika ditambah dengan objek kalimat
tersebut bisa menjadi seperti ini:
My hand was bitten by the dog. (Tanganku digigit oleh anjing) (Passive voice)
The dog bit my hand. (anjing menggigit tanganku) (Active Voice)
Dari kalimat di atas, kita tahu siapa yang digigit tapi cara memberitahu situasi tersebut tetap
secara tidak langsung karena adanya passive voice. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika dalam
penulisan maupun bicara untuk menghindari penggunaan passive voice dengan actice voice.
Kemudian, memang passive voice akan terdengar lebih formal jika dibandingkan dengan
active voice. Akan tetapi, penggunaannya justru akan membingungkan apabila berada pada
kalimat yang cukup panjang. Biasanya beberapa masalah berikut akan ditemui ketika
menggunakan passive voice dalam kalimat yang panjang.
– kurang jelas dan sulit dipahami
– fokus pada bagian statement yang salah
– terdengar aneh
Passive voice:
The popcorn was eaten by them. (was + eaten)
The popcorn has been eaten by them. (has been + eaten)
Untuk mengubahnya menjadi kalimat aktif, maka kita harus mengubahnya menjadi seperti
ini.
Active voice:
They ate the popcorn. (ate, tanpa ada “to be”)
Dengan penggunaan active voice daripada passive voice, tulisan akan menjadi lebih jelas dan
efektif.
Meskipun passive voice cenderung lebih dihindari, tapi penggunaannya dapat menjadi pilihan
tepat dalam beberapa hal tertentu. Disini, anda bisa menggunakan passive voice
dalam dokumen formal dan laporan penelitian yang mana action atau objek menjadi hal yang
penting dalam sebuah kalimat. Bisa kita lihat contohnya di bawah ini.
Other scientists reviewed the research about trees. (para ilmuwan lain meninjau ulang
penilitian mengenai pohon) (Active voice)
Makna yang disampaikan jauh lebih baik dalam kalimat passive berikut.
The research about trees was reviewed by other scientists. (penelitian mengenai pohon
ditinjau ulang oleh para ilmuwan yang lain)
Informasi penting yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut ialah the research was
reviewed. Hal ini disebabkan karena laporan tersebut membahas tentang trees bukan other
scientists.
Selain itu, penggunaan passive voice akan jauh lebih pas apabila kita menekankan sebuah
objek daripada subjek. Lihat contohnya sebagai berikut.
Passive voice:
The fox’s cozy home was visited by many of his friends. (rumah yang nyaman dikunjungi
banyak temannya)
Active voice:
Many friends visited the fox’s cozy home. (banyak teman mengunjungi rumah yang nyaman)
Karena fokus yang ingin disampaikan penulis ialah rumah yang telah banyak dikunjungi,
maka pemilihan passive voice lebih tepat.
Active:
Verb V1 V2 V3
Do do Did Done
Passive:
Sedangkan untuk rumus passive, akan ada penempatan “to be” di depan verb sebagai
berikut. To be yang dimaksud akan disesuaikan dengan tenses yang digunakan dalam
kalimat.
Verb V1 V2 V3
Dalam active dan passive verb, ada 2 jenis kategori verb yang digunakan
yaitu regular dan irregular verb atau kata kerja beraturan dan tidak beraturan.
Degree Of Comparison
Tanpa kita sadari, sebenarnya kita sering menggunakan bentuk Comparative degree dalam
komunikasi kita sehari-hari. Misal, kita mengatakan seperti ini: “ Angga lebih tinggi
daripada Anggi” atau “ Bola basket sama besarnya dengan bola Kaki”, “ Shoofi berlari Lebih
Cepat dari pada shofiya” dan seterusnya.
Dari contoh kalimat diatas, Tentu kita semua bisa mengambil kesimpulan bahwa :
Comparative Degree adalah sebuah Kata Sifat (Adjective) atau Kata Keterangan (Adverb)
yang digunakan untuk menyatakan sebuah perbandingan, baik itu orang, Tempat, Benda atau
tindakan.
Degrees of comparison refers to adjectives being written in different forms to compare one,
two or more nouns which are words describing persons, places and things. (Degrees of
comparison atau comparative degree adalah adjectives yang ditulis dalam bentuk berbeda
untuk membandingkan satu, dua atau lebih kata benda, yang menjelaskan orang, tempat atau
benda).
Dalam English Grammar atau Tata Bahasa Bahasa Inggris, Comparative adalah bentuk dari
sebuah Adjective (Kata Sifat) atau Adverb (Kata keterangan) yang menyertakan sebuah
perbandingan dari bentuk More atau Less, Greater atau Lesser.
Maksud nya adalah, ketika kita membandingkan seseorang, tempat, Benda atau sebuah
perbuatan, kita akan menggunakan kata More (lebih banyak) atau Less ( lebih sedikit),
Greater (lebih besar) atau Lesser (lebih kurang/lebih kecil). contoh: “The computer is bigger
than Mobile phone”. (komputer itu lebih besar dari hanphone).
The Functions of Comparative Degree (Fungsi Comparative Degree)
Berikut adalah beberapa fungsi dari adverb Comparative Degree:
Adverb phrase head (sebagai Inti dari frase adverb)
Adjective phrase modifier (sebagai Modifier Frase Adjective)
Adverb phrase modifier (sebagai Modifier Frase Adverb)
Verb phrase modifier (Sebagai Modifier Frase Verb)
Adjunct adverbial (sebagai kata keterangan adverb)
Disjunctive adverbial (sebagai pemisah adverb)
Conjunct adverbial (sebagai kata Penghubung adverb)
Kinds of Comparative Degrees ( Jenis- Jenis Comparative Degree)
Degree of Comparation atau tingkat perbandingan terbagi kedalam tiga jenis atau tingkatan
yang masing-masing mempunyai turunan seperti berikut ini:
Positive Degree
Equality Degree (Tingkat Perbandingan yang sama)
Equality Degree adalah tingkat perbandingan yang dibentuk dengan adjective atau adverb
dalam bentuk positif yang menunjukkan 2 orang atau benda mempunyai kualitas yang sama.
example. Indra is as tall as indri (Indra sama tingginya dengan indri)
Inequality Degree (Perbandingan yang tidak sama)
Inequality Degree Adalah tingkat perbandingan yang dibentuk dengan adjective atau adverb
dalam bentuk positif yang menunjukkan 2 orang atau benda mempunyai kualitas
yang tidak sama.
Example. Agus is not as so fast as gito. (Agus tidak secepat gito)
Comparative Degree
Progressive degree (Perbandingan bertingkat)
Progressive degree adalah tingkat perbandingan yang membandingkan 2 adjective atau
adverb dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa salah satu dari adjective atau
adverb mengalami kemajuan dan sebaliknya adjective atau adverb yang lainya mengalami
penurunan (kualitas, kuantitas dll). untuk mengetahui atau membentuk pola perbandingan ini
kita harus meletakkan definite article ” The” sebelum adjective atau adverb.
Example : The Longer article, the more difficult to be understood. (artikel yang lebih
panjang, lebih sulit untuk dipahami)
Parallel Degree (Perbandingan yang setara/sama)
Parallel Degree adalah tingkat perbandingan yang menjelaskan tentang kualitas atau
kuantitas adjective atau adverb yang terus meningkat atau menurun pada waktu yang
bersamaan.
untuk membentuk pola kalimat Parallel Degree ini sangat sederhana, yaitu hanya dengan
mengulang adjective atau adverb dengan menggunakan kata penghubung ” And”.
Example : the day are getting hotter and hotter. (Hari menjadi semakin lebih panas dan lebih
panas)
where (dimana)
Where digunakan untuk menanyakan tempat (place).
Contoh Kalimat Question Word
when (kapan)
Question word ini digunakan untuk menanyakan waktu (time).
Contoh Kalimat Question Word
why (mengapa)
Kata ini digunakan untuk menanyakan alasan (reason).
Contoh Kalimat Question Word
Indiirect Speech
Indirect speech atau kalimat tidak langsung dalah kalimat yang diucapkan untuk
menyampaikan pernyataan seseorang kepada orang lain.
Apabila kita menceritakan apa yang dikatakan sesorang dengan maksud yang sama, tapi
susunan kata-katanya tidak sama atu ada perubahan, maka kalimat tersebut dinamakan
kalimat tidak langsung Indirect Speech).
Fungsi Direct And Indiirect Speech
Direct Speech
Direct speech atau kalimat langsung terdiri dari 2 bagian, yaitu:
Zia says: “ I goto school Every day”. Zia Berkata” aku pergi kesekolah setiap hari”
Pada contoh kalimat di atas yang menjadi reperting Verb nya adalah “Zia says (Zia Berkata),
sedangkan yang menjadi reperted words nya adalah “ I go to School every day ( Aku pergi
kesekolah setiap hari)” .
Ada Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Bentuk Direct speech (Kalimat langsung) ini
yaitu:
1. Dalam kalimat langsung pada umumnya antara reporting verb dengan Reported word
dipisahkan oleh tanda koma (, )
2. Reprted word dalam kalimat langsung ditulis didalam tanda kutip (Quotation Mark),
(“ “)
3. Reporting verb juga dapat disebut Reporting sentence (Kalimat pelapor), sedangkan
Reported Words dapat disebut Reported Speech atau reported sentences (Kalimat
yang dilaporkan).
4. Letak Reporting Verb tidak harus berda diawal kalimat, tapi dapat juga diakhir
kalimat.
Perhatikan Contoh berikut:
Udin Said, “ I don’t like banana”. Udin berkata,” aku tidak suka Pisang”
“ I don’t like banana” said Udin. “ Aku tidak suka pisang “, udin berkata.
Coba perhatikan baik-baik ke dua contoh diatas!
Apabila dalam Kalimat aktif subjectnya merupakan kata ganti orang (Personal Pronoun): He,
She, It, maka bila letaknya dibelakang, subject tersebut diletakkan etelah reported word nya
(contoh kalimat pertama) tanpa mengalami perubahan bentyuk dan susunan.
Apabila dalam kalimat aktif subject nya merupakan kata benda nama diri (Proper Noun)
misalnya, Zia, George, Ali, Tracy dll. Maka bila diletakkan dibelakang, subject tersebut
terletak diakhir kalimat (contoh ke 2) tapa mengalami perubahan bentuk dan susunan.
Indirect Speech
Indirect speech atau kalimat tidak langsung dalah kalimat yang diucapkan untuk
menyampaikan pernyataan seseorang kepda orang lain.
Apabila kita menceritakan apa yang dikatakan sesorang dengan maksud yang sama, tapi
susunan kata-katanya tidak sama atu ada perubahan, maka kalimat tersebut dinamakan
kalimat tidak langsung ( Indirect Speech).
Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat:
Direct : She says,” I am very good in English” dia berkata,” saya aku sangat baik
dalm bahasa inggris”
Indirect : She says that he is very good in English. Dia berkata bahwa dia sangat baik
dalm bahasa inggris.
Dari ke 2 contoh diatas antara Direct speech dan indirect Speech dapat kita lihat jelas
perbedaannya.
Da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Indirect speech.
1. Dalam Indirect speech antara reporting verb dan Reported word dihungkan oleh kata
penghubung (Conjunctions).
2. Dalam Indirect speech tanda Kutip tidak digunakan.
Berdasarkan Jenis kalimat yang dilaporkan Direct dan Indirect speech dapat dibagi kedalam 3
golongan/ jenis, yaitu:
Ask (meminta)
Tell (berkata)
Beg (memohon)
Sedangkan pada kalimat tak langsung, kata krja tersebut langsung diikuti To invinitive (kata
kerja dasar). Atau antara reporting verb denganreported word dihubungkan oleh To (untuk)
misalny:
D : Andy told him, “ pay attention to what I say” Andy berkata kepada mereka,”
perhatikan apa yang aku kata kan”
I : Andy Told him to pay attention to what he said. Andy berkata kepada mereka untuk
memperhatikan apa yang dia katakan .
Statement ( Pernyataan)
Pada umumnya Repeting verb, menggunakan kata:
Say (mengatakan)
Tell (berkata)
Sedangkan dalam kalimat tak langsungny antara Reporting Verb dengan reported word
dihubungkan dengan That (bahwa), misalnya:
D : He Said, “ I have seen the movie”
I : He said that He had seen the Movie.
Question (Pertanyaan)
Bila Kalimat Tanya menggunakan Auxiliary verb (kata Kerja Bantu).
Pada Umumnya Reporting Verb mengunakan kata kerja : Ask, tell. Sedangkan dalam kalimat
tak langsung antara Roporting Verb dengan Reported Word dihubungkan dengan “ IF &
Weather (jika- Apakah), misalnya:
D : Iasked her, “ Do you like banana?”
I : I asked her If Sh Likes Banana.
Bila kalimat Tanya mengguinakan kata Tanya ( question words)
Dalam bentuk kalimat tak langsung, kata Tanya yang digunakan dalam kalimat langsung
dirubah menjadi kata penghubung antara eporting verb dengan reported words, misalnya:
D : I asked Him” what is your name?”
I : I asked Him what his name was.
Simple forms
Simple Past
Past Perfect
Will Would
Progressive forms
am/are/is was/were
was/were
had been
1. Apabila kalimat langsung (direct speech) memiliki reporting verb dalam bentuk
simple present, future, atau present perfect maka saat diubah kedalam kalimat tak
langsung reported words nya tidak mengalami perubahan bentuk tense.
Simple present tetap menjadi simple present, misal:
D : Joko says,” I am ill”
I : Joko says that He is ill.
2. Apabila kalimat langsung memiliki reporting verb dalam bentuk simple past tense
atau past perfect tense, maka saat diubah kedalam kalimat tak langsung, reported
words nya akan mengalami perubahan dalam bentuk waktu, keterangan waktu dan
keterangan tempat.
7. Conditional Sentences
Conditional Sentence merupakan salah satu bentuk complex sentence (kalimat
majemuk) yang dibentuk dari sebuah subordinate clause yang diawali dengan subordinate
conjunction if yang berupa condition (syarat) dan main clause yang juga berupa result atau
consequence (hasil).
Kalimat pengandaian (conditional sentence) ini merupakan juga sebuah kalimat untuk dapat
mengandaikan suatu hal yang belum terjadi, tidak terjadi, atau sudah terjadi.
Kalimat ini juga terdiri atas dua bagian, yaitu klausa bebas (independent clause) yang akan
menjadi induk kalimat dan klausa if (anak kalimat) yang juga memiliki peryataan
pengandaian.
Klausa bebas yaitu salah satu klausa yang berdiri sendiri karena mempunyai arti yang
lengkap. Sedangkan klausa if yakni salah satu bentuk klausa yang tidak dapat berdiri sendiri
karena memiliki arti tidak lengkap (dependent clause) yang diawali if.
Setiap kalimat conditional juga terdiri atas dua klausa, yaitu Main Clause (independent
clause) dan if Clause (anak kalimat atau dependent clause).
Susunan atau letak Main Clause dapat berada di depan dan juga dibelakang. Perbedaan pada
letak main Clause ini sama sekali tidak dapat mempengaruhi arti.
Main Clause dalam sebuah kalimat pengandaian akan selalu memiliki modal, sedang If
Clause tidak.
Modal yang paling sering digunakan adalah : “will” atau “shall” an Modal yang lain adalah
“can”,”may”,”must”,”have to” dan “ought to”.
Modal ini bisa dalam bentuk present atau past tense sesuai dengan tipe kalimat
pengandaiannya.
Jenis Conditional Sentences
Zero conditional atau conditional sentence type 0 merupakan sebuah conditional sentence
yang dapat digunakan ketika (result atau consequence) dari condition (syarat) yang selalu
terwujud karena kebenaran pada ilmiah ( scientific fact) atau kebenaran umum (general truth)
yang merupakan suatu kebiasaan ( habitual action). Bagian dependent clause (if+clause) juga
dapat diawali oleh kata “if” atau “when“.
That is possible and also very likely that the condition will be fulfilled.
Dalam conditional type I ini juga menjelaskan bahwa sesuatu hal dimungkinkan dan sangat
mungkin suatu kondisi itu akan terpenuhi. Atau kemungkinan besar sesuatu yang dapat
diandaikan dapat terjadi.
This is possible but very unlikely, that the condition will be fulfilled.
Dalam type ke 2 ini juga menjelaskan sebuah kondisi yang mungkin saja terjadi tapi sangat
tidak mungkin kondisi tersebut dapat terpenuhi.
Dalam pengandaian ini juga mengacu pada keadaan sekarang (Present). Sebuah kegiatan
yang akan terjadi jika keadaan dimasa sekarang (present) berbeda.
That is impossible that the condition will be fulfilled because it refers to the past.
Dalam conditional type II ini juga menjelaskan bahwa sesuatu hal yang mustahil yang akan
terjadi karena pengandaian itu dilakukan dimasa lalu dan juga tidak akan terjadi lagi pada
waktu itu.
Pada conditional type III ini menjelaskan sebuah situasi di masa lalu. Tindakan ini bisa saja
terjadi dimasa lalu jika kondisi tertentu telah terpenuhi.
Main clause dalam type III ini juga dapat diletakkan diawal atau didepan sebuah kalimat. Jadi
tidak bisa pake koma dan juga bisa berbentuk negative.
Rumus Conditional Sentence
If + Subjek + V1
S + Will + V1
If + Subjek + V2
Were + S + M2 + V1
She will arrive here on time if she ride her bike in hurry.
If they don’t come to my birthday party, I will send them a message.
She will have much money if she work hard.
Andre will go on to school on time if he wake up early.
Ivan will be the winner if he finish the race at the front.
If I had had much money, I would have bought a new house in jakarta.
She would have graduated from university if she had finished final exam.
If John had driven his car carefully, we would not have got an accident.
If had been a big boss, I would have a new office in new York.
My father would have been here, if the flight had not been canceled.
If Clause pada sebuah kalimat pengandaian tidak harus selalu dimulai dengan kata if.
If juga bisa dihilangkan dengan menggubnakan inversi atau susun balik. Bentuk inversi ini
hanya bisa digunakan pada kalimat pengadaian tipe II yang memiliki to be ‘were’ dan kalimat
pengandaian tipe-III.
Contoh :
8. Gerund-to Infinitive
Gerund (Verb+ing) dan Infinitive (to + base verb) merupakan verbal dalam kalimat bahasa
Inggris yang dapat berfungsi sebagai kata benda (noun).
Contoh:
Contoh:
Gerund: Studying English is fun.
Infinitive: To travel to Mars would take months. (or) It would take months to travel to
Mars.
2. Sebagai subject complement (pelengkap subjek)
Keduanya bisa digunakan sebagai pelengkap subjek pada suatu kalimat.
Contoh:
Infinitive: The instruction to wear safety goggles has saved many people’s eyes.
4. Sebagai adjective complement (pelengkap kata sifat)
Terdapat beberapa kata sifat yang bisa diikuti oleh infinitive.
Contoh:
Contoh:
Her problem is
Simple Gerund verb + ing not knowing enough.
Having been
selected for the
having + been + past experiment gave her
Perfective Passive Gerund participle career a boost.
The suggestion to be
to + be + past seen by a surgeon was
Passive Infinitive participle never followed.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, gerund dan infinitive mempunyai fungsi yang sama
sebagai subjek maupun objek, dan keduanya mempunyai makna yang sama.
Contoh:
Contoh:
1. Affix
Affix merupakan suatu elemen kata yang ditambahkan sebelum maupun sesudah ataupun di
dalam root atau stem untuk menghasilkan satu kata baru dengan makna yang berbeda.
Elemen kata tersebut adalah huruf ataupun kelompok huruf. Untuk jenis-jenisnya affix
dibedakan menjadi tiga bagian, berikut penjelasannya.
a. Prefix : merupakan affix yang terletak sebelum bentuk dasar dari suatu kata dalam bahasa
Inggris atau biasa disebut dengan root, namun kata yang sudah mendapatkan prefix tidak
dapat diuraikan lagi untuk dimodifikasi maknanya karena merupakan kata atau root dari
bentuk yang paling sederhana. Contohnya : a-, ante-, en-, be-, dis-, un-,etc
Contoh kata : along, atypical, amoral, antecendent, anteroom, enlarge, befriend, dislike,
disable, disorganisasi, unlike, unfamous, unhappy.
b. Suffix : merupakan affix yang terletak setelah bentuk dasar dari suatu kata dalam bahasa
Inggris / root. Sama seperti prefix, suffix juga tidak dapat diuraikan lagi untuk menghasilkan
makna yang baru. Contohnya : -acy, -al, -ate, -hood, -ion, -ness, -dom,-ly -etc
Contoh kata : supremacy, emotional, passionate, activate, childhood, preception, happiness,
lonelyness, kingdom, freedom, friendly, beautifully, clearly
c. Infix : merupakan affix yang diletakan didalam root. Contohnya : -s
Contoh kata : cupsful, sons in law
2. Derivation
Derivation atau dengan kata lain kata turunan merupakan suatu proses pembentukan kata
melalui penambahan atau affix. Entah penambahan tersebut berupa prefix (awalan), suffix
(akhiran), maupun infix (didalam). Berbeda dengan affix yang sebelumnya, derivation akan
menghasilkan kata baru dan memiliki arti yang memiliki arti berbeda dari kata dasarnya.
Berikut ini contoh katanya berdasarkan macam-macam derivation :
a. Noun derivation : threefold, berasal dari kata threeroot + foldsuffix, intimacy, constans, etc.
b. Adjective derivation : interchangeable, berasal dari kata interprefix + changeroot +
ablesuffix, easyly, silken, lifelike, fragile
c. Verb derivation : enclose, berasal dari kata enprefix + closeroot , widen,flicker, etc.
d. Adverb derivation : retell, berasal dari kata reprefix +tellroot , along, tightly, anywhere, etc.
3. Inflection
Inflection merupakan kata yang memiliki arti dasar yang sama atau tidak mengubah makna
dari kata dasarnya sedangkan kata yang ditambahkan tersebut dipakai untuk mengikuti aturan
yang berasal dari tata bahasa dan pemakaian kata itu. Sebagai contoh mouce yang berubah
menjadi mice, karena jumlah dari tikus tersebut lebih dari satu.
10. Relative Clause
Relative clause sangat jelas. Itu adalah kelompok kata sebagai anak kalimat yang
fungsinya menerangkan kata/kalimat sebelumnya. Kadang-kadang, relative clause juga
disebut sebagai adjective clause.
Rumus dan Contoh Relative Clause
Adjective
2. Jika kalimat pertama menunjukkan subyek manusia yang diikuti oleh kata sepan
seperti from, by, to, dan semacamnya, maka yang digunakan adalah Namun
penggunaan kata ini semakin jarang karena biasanya yang dipakai adalah
rumusan who.
3. Jika kalimat pertama menunjukkan manusia atau binatang, dan kemudian diikuti oleh
kata benda, maka menggunakan
4. Jika kata benda bukan untuk menunjukkan manusia, maka yang digunakan adalah
Cara mengidentifikasi kata ganti ini juga semakin mudah dengan mengamati tanda-tanda
yang sudah disebutkan di atas.
Contoh Soal Relative Clause
Latihan soal merupakan cara terbaik untuk mengasah kemampuan dalam memahami dan
menggunakan relative clause. Selain itu, latihan mampu mengatasi kebingungan karena tidak
bisa membedakan jenis kata ganti yang tepat untuk menghubungkan dua buah kalimat.
Berikut merupakan contoh soal relative clause.
Di kalimat pertama, kata yang digunakan adalah who. Karena menjelaskan subyek sebagai
manusia di depannya. Kalimat kedua menggunakan whom. Kalimat ketiga
menggunakan whose. Kalimat keempat menggunakan which, dan kalimat terakhir
menggunakan whom. Nah, demikianlah beberapa latihan soal yang bisa dicari lagi untuk
mengasah kemampuan menggunakan relative clause.
11. Causative
Contoh causative
verb yaitu: allow, cause, confince, enable, force, get, have, hold, keep, lead, let, make,
motivate, permit, dan require. Namun yang paling populer antara lain: let, make, have,
dan get.
Active dan Passive Causative Structure
Seseorang atau sesuatu yang sesungguhnya melakukan aksi disebut agent, sedangkan aksi
yang dilakukan oleh agent diungkapkan dalam action verb.
Action verb tersebut bentuknya dapat dalam bare infinitive (bentuk dasar kata kerja)
atau infinitive (to verb), tergantung kata kerja apa yang digunakan. Struktur di atas
disebut active causative structure.
Rumus Active Causative Structure:
have
let
make
allow
cause
convince
enable
force
get
lead
motivate
permit
require
Contoh Kalimat Active Causative Structure:
get
have
Contoh Kalimat Passive Causative Structure:
Makna dan Contoh Kalimat Causative Verb Let, Make, Have, dan Get
Let, make, have, get masing-masing memiliki makna dan rumus yang
berbeda sebagai causative verb.
1. Let
2. Make
Make someone do something (make + agent + bare infinitive) untuk menunjukkan bahwa
subjek kalimat memaksa (force) untuk melakukan sesuatu atau menyebabkan (cause)
seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat dia kendalikan.
Contoh Kalimat Causative Verb:
3. Have
Have somebody do something (have + agent + bare infinitive) digunakan ketika kita
membicarakan tentang kita menyebabkan (cause), membujuk (persuade), meminta (ask) atau
mengatur (arrange) seseorang untuk melakukan sesuatu untuk kita. Have somebody doing
something (have + agent + present participle) juga dapat digunakan untuk aksi yang terjadi
secara terus-menerus selama periode waktu tertentu.
Adapula have something done (have + object + past participle) untuk membicarakan tentang
seseorang yang melakukan sesuatu yang kita minta atau instruksikan untuk kita dengan
menekankan pada proses atau aksi daripada yang melakukannya.
Contoh Kalimat Causative Verb:
4. Get