Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATERI FAKTOR INTERNAL PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL (JENIS


PENEMUAN)

Diajukan untuk mengikuti Lomba Microteaching Olimpiade Pendidikan Sosiologi


Antropologi Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:
NUZULUL FIKA AULIA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. Identitas

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Bumiayu

Kelas/Semester : XII/1

Mata Pelajaran : Sosiologi


Pertemuan ke : 6
Alokasi Waktu ajar : 15 menit

II. Kompetensi Inti

KI 1-K2 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan senantiasa
berupaya untuk mengembangkan sikap jujur, disiplin, santun, peduli,
bertanggungjawab, responsif, dan proaktif dalam menyikapi agam gejala sosial
yang terjadi sehingga dapat berinteraksi positif dalam lingkungan sosialnya.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
III. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mensyukuri perubahan sosial ke 1.1.1 Menunjukkan ungkapan rasa syukur kepada
arah kemajuan peradaban sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan menerima
karunia Tuhan Yang Maha Esa. segala perubahan yang terajdi di masyarakat
lingkungan sekitar dengan menyaring segala
bentuk perubahan agar digunakan secara
positif.
2.1 Merespon secara positif berbagai 2.1.1 Dapat bersikap terbuka terhadap perubahan
perubahan sosial di lingkungan sosial yang terjadi dalam lingkungan
sekitar sekitarnya secara keritis
3.1 Menganalisis faktor internal 3.1.1 Mengidentifikasi perbedaan discovery,inovasi,
pendorong perubahan sosial dalam dan invention
Masyarakat

4.1 Melakukan kajian, diskusi dan 4.1.1 Memaparkan hasil diskusi yang sudah dilakukan
menyimpulkan factor internal dalam bentuk lisan atau tertulis dengan
pendorong terjadinya perubahan menggunakan fungsi sosiologi dalam masalah
sosial. sosial

IV. Tujuan
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan
model Problem Based Learning rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, demokratis peserta didik mampu
menunjukkan faktor internal pendorong perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat, serta dapat menjelaskan faktor internal pendorong perubahan sosial dalam
kehidupan masyarakat. Sehingga peserta didik mampu memahami dan menyikapi
perkembangan menuju kehidupan masyarakat yang demokratis.
V. Materi
Faktor-faktor internal Pendorong Perubahan sosial (Perbedaan discovery,inovasi dan
invention).

VI. Metode dan Strategi


1. Metode : Problem Based Learning
2. Strategi : Menggambar alat di sebuah kertas, Brain Storming, Menjawab
pertanyaan, dan Diskusi

VII. Media, Alat Dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Kertas HVS, spidol, toples, makanan ringan, Sound Speaker
2. Alat/Bahan : Papan Tulis, Kertas, spidol
3. Sumber Belajar : Buku paket Erlanggga dan LKS

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi Aktivitas 4 C Alokasi


dan
Waktu
Pembelajaran
Hots
1. Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan memberi Komunikasi 3 menit
salam dan mengajak siswa bersyukur atas Menggali
nikmat yang telah tuhan berikan informasi dari
peserta didik
b. Mengecek kehadiran peserta didik
tentang materi
c. Mengkondisikan suasana belajar yang yang telah
menyenangkan dengan menanyakan kabar dan dibahas pada
pertemuan
memberi motivasi.
sebelumnya
d. Mengaitkan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya tentang akibat perubahan sosial
Memberikan
dengan kompetensi yang akan dipelajari
gambaran agar
tentang Faktor Internal pendorong perubahan peserta didik
sosial konsentrasi
dengan alur
e. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
pembelajaran
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari pada faktor
f. Menyampaikan metode pembelajaran dan internal
pendorong
teknik penilaian yang akan digunakan saat
perubahan
membahas materi faktor internal pendorong sosial
perubahan perubahan sosial.
2. Kegiatan Inti a. Guru memberikan kertas hvs kosong kepada Berpikir 9 menit
peserta didik Kritis, Kreatif

b. Peserta didik dipersilahkan mengambar benda


Peserta Didik
mauput alat yang bermanfaat bagi manusia. menggambar
c. Peserta didik menempel gambar yang telah benda dan alat
yang
dibuat di papan tulis.
bermanfaat
d. Guru dan peserta didik berdiskusi dan bagi kehidupan
melakukan brain stoarming mengenai alat-alat manusia
yang digambar peserta didik.
Komunikasi
e. Guru menjelaskan keterkaitan antara alat Peserta didik
dengan faktor internal pendorong perubahan memaparkan
sosial berupa discovery, inovasi dan invention. pendapatnya
dengan bahasa
f. Guru mempersilahkan peserta didik bertanya. sendiri
g. Guru memberikan toples yang berisi snack
yang ditempeli pertanyaan.
h. Snack tersebut akan berputar mengelilingi
peserta didik diiringi musik, apabila musik
berhenti pada salah satu peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan pada salah satu
snack yang diambil tersebut.
i. Jika jawaban benar, maka snack tersebut untuk
peserta didik. Namun jika jawabannya salah
peserta didik mengembaikan snack, dan
melepas pertanyaan yang tertempel pada snack
tersebut.
j. Guru bertanya mengenai jawaban dalam soal
tersebut.
k. Setelah beberapa peserta didik menjawab
pertanyaan yang tersedia dalam toples berisi
snack.
l. Guru kembali memberi penguatan materi
kepada siswa dengan mencatat point-point atau
kata kunci mengenai perbedaan discovery,
inovasi, dan invention di papan tulis.

3. Penutup a. Guru memberikan waktu 30 detik untuk Berpikir 3 menit


peserta didik berdiskusi mengenai Kritis
kesimpulan. Komunikasi
b. Peserta didik dan guru bersama-sama
memberikan kesimpulan Beberapa
c. Guru memberikan tugas belajar di rumah peserta didik
menyampaikan
d. Guru memberikan penanaman nilai mengenai
kesimpulan
sikap yang harus dilakukan peserta didik
dalam menghadapi perubahan sosial ke arah
yang positif.

e. Berdoa dan Guru memberikan salam penutup


Lampiran 1 Materi Pembelajaran
Materi

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial


Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Dalam kehidupan nyata, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, pasti akan terjadi.
Setiap segmen masyarakat hendaknya fleksibel terhadap perubahan yang akan terjadi baik cepat
maupun lambat. Dengan keunggulan seperti itu, masyarakat akan mengurangi tingkat pengaruh
negatif dari perubahan ini. Arah timbulnya pengaruh pun dapat berasal dari dalam maupun luar.
Berikut adalah penjelasan faktor-faktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh.
a. Internal Factor
Internal factor (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat
itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara individu,
kelompok ataupun organisasi. Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari
dalam masyarakat (sebab intern).
1. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan
penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat,
khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang
akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal system bagi hasil, dan yang lainnya, dimana
sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan
berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi social,
hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.
2. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari
bentuk penemuan lama (invention). Suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi
terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses tersebut
meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaanbaru yang tersebar ke lain-lain
bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan
akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat
terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan
invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat
ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian
ciptaan para individu. Discovery sendiri akan berubah menjadi invention, jika masyarakat
sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut.
a. Discovery
Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru baik berupa suatu alat baru
maupun ide baru. Discovery akan menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui,
menerima, serta menerapkan penemuan baru itu. Seringkali proses discovery sampai ke
invention membutuhkan tidak hanya satu pencipta, tetapi rangkaian dari beberapa pencipta.
Beberapa faktor pendorong bagi penemuan-penemuan baru dalam masyarakat, antara lain
sebagai
berikut.
1) Kesadaran dari perorangan adanya kekurangan dalam kebudayaan.
2) Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
3) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
b. Invention
Penemuan baru (invention) menimbulkan pengaruh yang bermacam-macam di dalam
masyarakat. Suatu penemuan baru (invention) dapat menyebabkan perubahan-perubahan
dalam bidang lain, seperti: politik, agama, pendidikan, kesenian, adat istiadat, dan
sebagainya. Contohnya penemuan radio, TV, dan telepon.
c. Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi,
modal, pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi, yang menyebabkan adanya
sistem produksi dan produk-produk baru. Dengan demikian inovasi berkaitan dengan
pembaharuan kebudayaan khususnya mengenai unsur-unsur teknologi dan ekonomi.
Dalam masyarakat terdapat individu-individu yang sadar akan adanya berbagai
kekurangan tersebut dalam kebudayaan. Guna memperbaiki kekurangan muncullah
penemuan-penemuan baru yang bersifat discovery maupun invention. Keinginan para ahli
akan mutu suatu masyarakat juga merupakan dorongan terjadinya penemuan baru.
Keinginan untuk mencapai mutu yang tinggi menyebabkan para ahli selalu memperbaiki
hasil-hasil karyanya, sehingga tercipta penemuan baru. Selain penemuan-penemuan baru
dalam unsur-unsur kebudayaan jasmaniah atau kebendaan, terdapat pula penemuan-
penemuan baru di bidang rohaniah. Misalnya ideologi baru, aliran kepercayaan yang baru,
sistem hukum baru, dan sebagainya. Penemuan baru tersebut oleh Oghburn dan Nimkoff
dinamakan social invention. Sosial invention, yaitu penciptaan pengelompokan
individuindividu atau penciptaan adat istiadat baru dan perlakuan sosial yang baru.
Adapun yang terpenting dari social invention adalah akibat adanya social invention
terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang-
bidang kehidupan lainnya. Misalnya dengan dikenalkan nasionalisme pada awal abad ke-
20 oleh masyarakat terjajah yang pernah mengalami pendidikan Barat, menimbulkan
gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik. Gerakan-gerakan itu menimbulkan
lembaga kemasyarakatan baru, seperti partai politik dan negara-negara baru.
3. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Pertentangan ini
bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.
Mmisalnya saja pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda
pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya
generasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan
perubahan dalam masyarakat.
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-
perubahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akanm membawa akibat
berubahnya segala tata cara yang berflaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda.
Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan
kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada
doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari
tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
Sumber:
Triyono, Selamet dan Hermanto. 2015. Buku Siswa Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung:
SEWU (Srikandi Empat Widya Utama)
_______. 2010. “Pelajaran IPS”. Dapat diakses melalui
http://www.berpendidikan.com/2015/09/faktor-faktor-internal-penyebab-perubahan-sosial.html (
di unduh pada 10 Juni 2016 pukul 05.05)
Lampiran 2
A. Penilaian Sikap Spiritual
Nama Satuan Pendidikan: SMA N 1 Bumiayu
Mata pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Petunjuk:
Isi kolom sesuai dengan kejadian dan untuk kategori sikap serta nilai tinggal diberi tanda
ceklis v sesuai dengan sikap yang dilakukan!

Kategori Sikap

Nama Waktu Kejadian

Total
Nilai
Bersyukur

Beriman
No.

Taqwa

Ikhlas

Sabar
Jujur
1 Fika
2 Rani
3 Faja
4 Bondan
5 Sasa
6 Mila
7 Cita
8 Naya

Keterangan:
1.Indikator sikap spiritual “Bersyukur”:

- Antusias dalam kegiatan pembelajaran sebagai bentuk syukur dapat menuntut ilmu di
sekolah.
2.Indikator sikap spiritual “Ketakwaan”

- Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.


- Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
3.Indikator sikap spiritual “Beriman”
- Mempercayai semua materi pelajaran yang didaptkan semakin mendekatkan diri pada
Tuhan.
4.Indikator sikap spiritual “Jujur”
- Mengerjakan laporan diskusi sesuai ide mereka sendiri/ tidak plagiat
5.Indikator sikap spiritual “Ikhlas”
- Mengerjakan tugas atau instruksi secara rela tanpa adanya paksaan
6.Indikator sikap spiritual “Sabar”
- Menikmati setiap proses pelaksanaan pembelajaran tanpa mengeluh

1. Ketentuan skor Kriteria Nilai:


Nilai 1 : Amat Baik A= 86-100
Nilai 2 : Baik B= 70-85
Nilai 3 : Cukup C= 60-70
Nilai 4 : Kurang D= >60
2. Nilai = (Jumlah skor/ skor
maksimal)x 100
B. Penilaian Sikap Sosial
Nama Satuan Pendidikan: SMA N 1 Bumiayu
Mata pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Petunjuk:
Isi kolom sesuai dengan kejadian dan untuk kategori sikap serta nilai tinggal diberi tanda
ceklis v sesuai dengan sikap yang dilakukan!

Kategori Sikap

Bertanggung
Nama Waktu Kejadian

Total
Nilai
Kerjasama
No.

Terbuka
Disiplin

Keritis
Peduli

jawab
1 Fika
2 Rani
3 Faja
4 Bondan
5 Sasa
Mila
7 Cita
8 Naya

Keterangan:
1.Indikator sikap sosial “peduli”
- Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
- Penuh perhatian terhadap teman yang berbicara
- Membantu teman lain ketika mengalami kesulitan dalam diskusi
2.Indikator sikap sosial “Kerjasama”
- Tidak memaksakan kehendak dalam diskusi
- Memberikan kesempatan teman untuk berpendapat
3.Indikator sikap sosial “disiplin”
- Tepat waktu dalam pengumpulan laporan ketika diminta oleh guru
4. Indikator sikap sosial “bertanggung jawab”
- Mau mengakui kesalahan dan menerima konsekuensi apabila ketahuan mencontek
5. Indikator sikap sosial “Keritis”
- Berfikir keritis terhadap masalah yang dihadapi di kelas dengan bertanya dan berpendapat.
6. Indikator sikap sosial “Terbuka”
- Mau menerima segala masukan dari teman dan nasihat guru dengan lapang dada
1. Ketentuan skor
Nilai 1 : Amat Baik Kriteria Nilai:
Nilai 2 : Baik A= 86-100
Nilai 3 : Cukup B= 70-85
Nilai 4 : Kurang C= 60-70
2. Nilai= (Jumlah skor/ skor D= >60
maksimal)x 100
C. Penilaian Pengetahuan
1. Identifikasikan Faktor-faktor pendorong perubahan sosial minimal 4!
2. Jelaskan Perbedaan Discovery, Inovation, Invention dan Contohnya!

Keterangan:
1. Setiap soal bernilai maksimal 50 dan nilai maksimal yang didapat siswa 100
2. Siswa jika tidak mampu menjawab sempurna nilai setiap soal berkurang
3. Indikator jawabannyaa adalah siswa mampu menyebutkan, menjelaskan secara
komprehensif.
D. Penilaian Diskusi

Satuan Pendidikan: SMA 1 Bumiayu Kelas/semester: XII/1


Mata Pelajaran : Sosiologi Tahun Pelajaran: 2015/2016

Kategori Sikap

Mengkomunikasika

Berfikir sistematis
Berargumentasi

Berifikir Logis
Mendengarkan

Berkontribusi
Nama Waktu Kejadian

Total
Nilai
No.

n
1 Fika
2 Rani
3 Faja
4 Bondan
5 Sasa
Mila
7 Cita
8 Naya

Keterangan:
a. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau
menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.
b. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela,
memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan
gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan
argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau menyanggah gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-
gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya
menghargai perbedaan pendapat.
e. Kemampuan Berfikir Keritis dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan respon
positif melalui gagasan solutif terhadap permasalahan yang dibahas saat diskusi.
f. Kemampuan Berfikir sistematis dimaksudkan sebagai kemampuan siswa berfikir runtut secara
urutan untuk mengkaitkan hal yang abstrak dalam tataran teori ke hal yang konkret dalam hal
aplikasi di lapangan..

- Ketentuan skor Kriteria Nilai:


Nilai 1 : Amat Baik A= 86-100
Nilai 2 : Baik B= 70-85
Nilai 3 : Cukup C= 60-70
Nilai 4 : Kurang D= >60
- Nilai= (Jumlah skor/ skor
maksimal)x 100

Anda mungkin juga menyukai