Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

PENYELENGGARAAN MAGANG GURU


(PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN) MATA PELAJARAN
KEJURUAN DI INDUSTRI
BAGI SMK PELAKSANA TEACHING FACTORY DAN
PENGEMBANG RUJUKAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tahun 2019
PENGANTAR

Magang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari pengajar Mata Pelajaran Kejuruan
dilakukan di Industri merupakan upaya peningkatan kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru sesuai dengan perkembangan teknologi di industri. Outcome magang guru SMK di
industri selain untuk meningkatkan kompetensi guru, dapat tersusunnya modul
pembelajaran di SMK dari hasil magang di industry tersebut. Agar pelaksanakan dan
hasil magang sesuai dengan harapan, maka dibuat Pedoman Magang Guru di Industri.
Pedoman ini berisi tentang tujuan magang, tahapan pelaksanan magang, waktu dan
tempat magang, pendampingan dan pembiayaan.

Untuk penentuan kompetensi keahlian (KK) guru SMK Rujukan akan dimagangkan
adalah KK prioritas atau yang menjadi unggulan, yaitu KK yang lulusan/tamatannya
banyak dibutuhkan/terserap oleh industry. Sedangkan penentuan KK guru SMK model
pengembang Teaching Factory adalah dipilih dari salah satu KK yang produknya
akan diprogramkan untuk teaching factory.

Dalam menyusun modul hasil magang industri mengacu pada Pedoman Penyusunan
Modul yang telah disusun oleh Direktorat PSMK, dimana dalam menyusun modul
mengacu pada Permendibud No. 8 Tahun 2016 Tentang Buku yang Digunakan oleh
Satuan Pendidikan, dan Ketentuan Penentuan Penulisan Modul oleh Badan Standarisasi
Nasional Pendidikan (BSNP).

Panduan magang guru ini diharapkan bisa memberi arahan dan petunjuk untuk SMK
dalam melaksanakan Program Magang Guru di Industri, sehingga dapat memperoleh
peningkatan kompetensi dan dapat menyusun modul secara optimal sesuai rencana
desain yang dibuat Direktorat Pembinaan SMK.

2
Jakarta, Maret 2019
A. PENDAHULUAN

Keberhasilan pembangunan nasional sangat terkait dengan kualitas sumber daya


manusia, pemerintah telah berupaya mengoptimalkan kapasitas sumber daya
manusia Indonesia melalui sektor pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal
maupun non formal. Tujuan penting pengembangan program pendidikan SMK adalah
menyiapkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja, memiliki
kepemimpinan yang tinggi, disiplin, profesional, handal di bidangnya dan produktif.
Untuk hal itu, idealnya Guru SMK harus menyiapkan dirinya untuk menjadikan
Tamatan SMK sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai, langsung bisa
bekerja di dunia usaha dan industry (DUDI).

Perkembangan kebutuhan tenaga kerja di DUDI belum dapat sepenuhnya disediakan


oleh dunia pendidikan. Banyak lulusan dari lembaga pendidikan formal/non formal
belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan kompetensi
yang diinginkan DUDI.

Atas dasar itulah, DitPSMK pada tahun 2019 ini memrogramkan kegiatan Bantuan
Magang Guru SMK Mata Pelajaran Kejuruan di Industri dengan outcome Magang
berupa Pengembangan Modul Pembelajaran di SMK.

3
B. TUJUAN

Magang guru bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, mendapatkan pengalaman


kerja nyata di DUDI yang relevan dengan KK yang diprioritaskan/diunggulkan untuk
SMK Rujukan, dan produk (jasa/ barang ) dari KK untuk SMK program model
pembelajaran TEFA, serta digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan modul
pembelajaran untuk SMK program model pembelajaran TEFA maupun untuk SMK
Rujukan.

C. TAHAPAN KEGIATAN MAGANG

PERSIAPAN  Menentukan kompetensi keahlian yang diprioritaskan/


MAGANG diunggulkan (untuk SMK Rujukan), KK yang produknya
diprogramkan TEFA (untuk SMK model pembelajaran TEFA)
 Menentukan industri tempat magang
 Membuat rancangan materi dan waktu magang oleh sekolah
dengan industri
 Menentukan calon guru magang

PELAKSANAAN
MAGANG  Magang dilaksanakan selama satu bulan
 Jumlah guru yang magang 2 orang
 Kegiatan selama magang adalah guru ikut terlibat aktif
dalam pelaksanaan proses produksi di indutri
 Guru mencatat semua hal yang dilakukan di industry
meliputi :
- K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Sikap kerja
- SOP (Standar Operational Procedure)
- Persyaratan pengetahuan dan skill dalam melakukan
kegiatan
- Perawatan dan Perbaikan (langkah-langkah M&R) di
industry.
- LIngkungan kerja

4
PENYUSUNAN  Hasil materi magang (kompetensi pengetahuan, kompetensi
MODUL ketrampilan, ketrampilan sikap) dianalisis, dikembangkan
sesuai dengan jenjang KKNI pendidikan di SMK, muatan
kurikulum SMK dan karakteristik peserta didik
 Menyususn draft modul dari hasil hasil analisis dan
didiskusikan dengan pembimbing/pendamping industri
 Menyerpurnakan modul

Workshop diseminasi hasil magang kepada warga sekolah dan


DESIMINASI HASIL
industri (bila diperlukan)
MAGANG

D. WAKTU, JADWAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu, jadwal, dan tempat magang ditentukan bersama antara SMK dan DUDI yang
ditunjuk, disarankan untuk DUDI yang digunakan magang guru adalah DUDI
pasangan atau DUDI yang sudah melakukan kerjasama (dengan MOU :
Memorandum Of Understanding).

E. NARASUMBER/PENDAMPING

Pembimbing/Pendamping program Bantuan Magang Guru Mata Pelajaran Kejuruan


di Industri dengan output Pengembangan Modul Pembelajaran, adalah unsur dari
industry dan pengawas Pembina SMK.

F. PEMBIAYAAN
Pembiayaan untuk perjalanan, akomodasi dan konsumsi selama kegiatan
berlangsung ditanggung oleh SMK Pengembang Rujukan dan atau SMK pelaksana
Model Pembelajaran TEFA yang bersangkutan, sesuai dengan dana bantuan
Direktorat Pembinaan SMK anggaran DIPA 2019.

G. TATA TERTIB

5
1. Peserta magang industri mengikuti seluruh acara, dan aturan tata tertib di
industri dari awal sampai dengan akhir kegiatan;
2. Bila peserta mempunyai keperluan mendesak selama kegiatan berlangsung
diharap melapor/ ijin kepada pembimbimbing/penanggung jawab industri

H. PENUTUP

Pedoman Kegiatan Magang Guru Mata Pelajaran Kejuruan di Industri dengan


outcome pembuatan dan Pengembangan Modul Pembelajaran diharapkan mampu
memandu semua unsur (di sekolah dan di industry) yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga akan diperoleh modul pembelajaran
yang standar untuk mendukung proses pembelajaran SMK

Lampiran 1. Jadwal Magang Guru di Industri

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan


Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
1 Persiapan magang
2 Pelaksanaan magang
3 Penyusunan modul
4 Desiminasi hasil

………….,……. 2019
………………….
(Tanda tangan Guru) (Mengetahui “Tanda tangan Pembimbing”)

6
Lampiran 2. Pelaksanaan Magang Guru di Industri (Jurnal)

No Waktu Jenis Kegiatan

Minggu ke 1
1

2 Minggu ke 2

3 Minggu ke 3

4 Minggu ke 4

5 Minggu ke 5

………….,……. 2019

(Tanda tangan Pembimbing dan Pendamping)

Lampiran 2.

7
a. Sistematika Isi Modul Guru

COVER depan
COVER belakang
KATA PENGATAR
BAGAIMANA MENGGUNAKAN MODUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ISI
I. PENDAHULUAN
A. Cakupan dan ruang lingkup mapel
B. Tujuan mata pelajaran
C. Strategi pembelajaran
Berisi strategi mapel yang bersifat interaktif,
D. Media pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
F. Evaluasi pembelajaran

II. JUDUL BAB


A. Peta Konsep
B. Rumusan Indikator
C. Tujuan pembelajaran
D. Pendekatan (Scientific : 5M) dan metode pembelajaran
E. Media, alat dan sumber pembelajaran
F. Tahapan pembelajaran

PENUTUP

8
b. Sistematika Isi Modul Siswa

COVER DEPAN
COVER BELAKANG
KATA PENGANTAR
BAGAIMANA MENGGUNAKAN MODUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ISI
II. JUDUL BAB
A. Peta Konsep
B. Tujuan Pembelajaran
C. Judul Sub Bab (disarikan dari indicator yang dibuat sendiri)
D. Kegiatan
E. Uraian materi
F. Kegiatan pembelajaran (Menggunakan pendekatan saintifik)
G. Rangkuman
H. Evaluasi
I. Refleksi
J. Umpan balik
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai