Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham
PENDAHULUAHAN
Investasi adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu yang ditentukan oleh
kemampuan dalam memprediksi masa depan. Kebutuhan untuk mempersiapkan
masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan mendorong manusia
untuk melakukan investasi. Dewasa ini banyak sekali pilihan untuk berinvestasi,
diantaranya dengan tabungan, deposito, maupun investasi melalui pasar modal.
Masing-masing pilihan investasi tentu memiliki profil hasil dan resiko (return &
risk profile) yang berbeda. Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perdagangan modal, seperti saham, obligasi dan reksadana. Pasar modal
berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Seperti pilihan investasi yang
lain, pilihan melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung
resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat di pengaruhi oleh keadaan
negara khususnya di bidang ekonomi, politik dan sosial.
1
5. Untuk mengetahui tentang IHSG dengan Menggunakan Sampel.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara Membaca Indeks Harga Saham.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
RUMUS =
Dari harga indeks inilah kita bisa mengetahui apakah kondisi pasar sedang
ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukan di atas 100
berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukan
dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukan nilai 100
berarti pasar dalam keadaan stabil.
3
3. Jenis usaha (sektoral) adalah suatu nilai untuk mengukur kinerja
kelompok saham yang sudah diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yaitu
sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, industri
barang konsumsi, property dan real estate, transportasi dan
infrastruktur, keuangan, perdagangan, jasa dan investasi.
Setiap perusahaan yang nilai sahamnya tergabung dalam IHSG dapat diawasi
dalam berbagai bentuk indeks saham, yaitu:
1) Indeks Sektoral
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-
masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor
Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang
Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan
Manufatur.
2) Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham
dilakukan setiap 6 bulan.
4
3) Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang
masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan
likuiditas.
4) Indeks Kompas100
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham
dilakukan setiap 6 bulan.
5) Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27.
Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan
Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
6) Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25.
Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi
pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah
(Small Medium Enterprises / SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham
Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-
kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity
/ ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas,
diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
5
7) Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah
kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini
diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin
berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam
mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap
lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning
Ratio(PER) dan Free Float.
6
menggunakan metode sederhana ini. Perhitungan IHSG yang lebih kompleks
adalah dengan memasukkan unsur bobot (timbangan).
Di dalam mempengaruhi situasi pasar, tentu saja berbeda antara saham yang
satu dengan yang lain. Ada saham yang mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Artinya, apabila terjadi sesuatu pada saham tersebut, maka seluruh harga saham
(pasar) akan terpengaruh. Sebaliknya, ada saham yang tidak memiliki pengaruh
sama sekali terhadap pasar. Artinya, apa pun yang terjadi pada saham tersebut
tdak menyebabkan seluruh saham (pasar) mengalami perubahan. Jadi kejadian
yang menimpa saham tersebut hanya akan berpengaruh pada saham itu sendiri,
yang ditandai engan perubahan indeks harga saham individu.
Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan oleh
Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut:
7
IHSG= [ (ΣHt.Ko) / (ΣHo.Ko) ]x 100%
Untuk menjembatani keua rumus di atas baik Laspeyres maupun Paasche, maka
ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung indeks harga saham
gabungan, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.
8
4. Rumus Drobisch
Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika harus
menghitung semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan. Oleh karena
itu, dalam perhitungan hanya menggunkan sampel dari keseluruhan saham yang
tercatat.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan sampel
sehingga didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari perkiraan saham
yang diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.
Banyak indeks harga saham yang dihitung dengan metode ini. Bahkan indeks
harga saham yang terkenal kebanyakan menggunakan metode tersebut. Indeks
Dow Jones (The Dow Jones Industrial Average), yang terkenal itu misalnya,
hanya menggunakan 30 saham sektor industri sebagai sampel. Demikian pula
dengan indeks harga saham yang dipakai oleh Standard & Poor’s 500 (The
Standard & Poor’s 500 Composite). Indeks harga ini menggunakan sampel 500
9
saham, yang terdiri atas 400 saham perusahaan industri, 40 saham utilitas, 20
saham transportasi, dan 40 saham keuangan. BEI juga sudah menghitung indeks
harga saham dengan menggunakan sampel yang disebut LQ 45, yaitu perhitungan
indeks atas dasar 45 saham terpilih likuid di BEI.
10
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham adalah salah satu efek yang diperjual-belikan pasar perdana dan dipasar
sekunder. Saham berbentuk selembar kertas dengan berisikan nama pemilik dan
jumlah saham yang dimiliki. Saham memiliki beberapa macam saham yang
ditinjau dari berbagai aspek. Saham terbaru yang dikeluarkan oleh BEI adalah
ETF (Exchange Trade Fund ). Struktur modal sebuah perusahaan adalah modal
dasar, modal ditempatkan, modal disetor. Indeks harga saham adalah indikator
yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham. Ada 11 macam indeks
harga saham yang ada di Bursa efek, antara lain IHSG, Indeks harga individual,
Indeks harga saham sektoral, dan lain-lain.
3.2 Saran
Penulis berharap pemabaca dapat memahami apa yang telah di paparkan dalam
makalah ini sehingga dapat memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya mengenai
Pasar Modal terkait dengan Indeks Harga Saham (IHSG)
12
DAFTAR PUSTAKA
13