Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAHAN

1.1 Latar Belakang

Investasi adalah penanaman dana dalam jumlah tertentu yang ditentukan oleh
kemampuan dalam memprediksi masa depan. Kebutuhan untuk mempersiapkan
masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan mendorong manusia
untuk melakukan investasi. Dewasa ini banyak sekali pilihan untuk berinvestasi,
diantaranya dengan tabungan, deposito, maupun investasi melalui pasar modal.
Masing-masing pilihan investasi tentu memiliki profil hasil dan resiko (return &
risk profile) yang berbeda. Pasar Modal adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perdagangan modal, seperti saham, obligasi dan reksadana. Pasar modal
berfungsi menghubungkan investor, perusahaan dan institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Seperti pilihan investasi yang
lain, pilihan melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung
resiko. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat di pengaruhi oleh keadaan
negara khususnya di bidang ekonomi, politik dan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?


2. Apa saja Jenis-Jenis IHSG?
3. Apa yang dimaksud komponen IHSG?
4. Apa yang dimaksud dengan Indeks Harga Saham Tertimbang?
5. Apa yang dimaksud IHSG dengan Menggunakan Sampel?
6. Bagaimana cara Membaca Indeks Harga Saham?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui tentang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


2. Untuk mengetahui apa saja Jenis-Jenis IHSG .
3. Untuk mengetahui tentang komponen IHSG.
4. Untuk mengetahui tentang Indeks Harga Saham Tertimbang.

1
5. Untuk mengetahui tentang IHSG dengan Menggunakan Sampel.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara Membaca Indeks Harga Saham.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

IHSG merupakan singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IDX


Composite dalam bahasa Inggris). IHSG merupakan salah satu pedoman bagi
Investor dalam berinvestasi di Pasar Modal karena IHSG menunjukan indikator
pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia.

Pada prinsipnya, perhitungan ISHG tidak berbeda dengan perhitungan indeks


harga saham individu. Hanya saja, dalam perhitungan ISHG kita harus
menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing).

RUMUS =

IHSG = ( ΣHt / Σho ) x 100%

ΣHt = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku


ΣHo= Total harga semua saham pada waktu dasar

Dari harga indeks inilah kita bisa mengetahui apakah kondisi pasar sedang
ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukan di atas 100
berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukan
dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukan nilai 100
berarti pasar dalam keadaan stabil.

2.2 JENIS-JENIS IHSG

Adapun jenis-jenis Indeks Harga Saham Gabungan adalah :


1. Seluruh saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur
kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek.
2. Kelompok saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur
kinerja kelompok saham yang tercatat di suatu bursa efek.

3
3. Jenis usaha (sektoral) adalah suatu nilai untuk mengukur kinerja
kelompok saham yang sudah diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yaitu
sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, industri
barang konsumsi, property dan real estate, transportasi dan
infrastruktur, keuangan, perdagangan, jasa dan investasi.

2.3 KOMPONEN IHSG

Indeks harga saham gabungan membawahi beberapa sektor yang ada di


Indonesia, diantaranya pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri
barang konsumsi, properti, keuangan, dan lainnya. Masing-masing perusahaan
tersebut terbagi lagi menjadi nama-nama perusahaan yang indeks sahamnya
tergabung dalam IHSG dan terpantau oleh BEJ. Adapun perusahaan yang masuk
kedalam IHSG adalah perusahaan pemerintah maupun swasta yang memiliki track
record stabil sejak berdiri, mampu melengkapi kapitalisasi pasar pada periode
waktu tertentu, dan masuk kedalam standar informasi BEI.

Setiap perusahaan yang nilai sahamnya tergabung dalam IHSG dapat diawasi
dalam berbagai bentuk indeks saham, yaitu:

1) Indeks Sektoral
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-
masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor
Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang
Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan
Manufatur.
2) Indeks LQ45
Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham
dilakukan setiap 6 bulan.

4
3) Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang
masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan
likuiditas.

4) Indeks Kompas100
Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham
dilakukan setiap 6 bulan.

5) Indeks BISNIS-27
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27.
Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan
Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

6) Indeks PEFINDO25
Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25.
Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi
pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah
(Small Medium Enterprises / SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham
Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-
kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity
/ ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas,
diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

5
7) Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah
kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini
diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin
berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam
mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap
lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning
Ratio(PER) dan Free Float.

8) Indeks Papan Utama


Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam
Papan Utama.

9) Indeks Papan Pengembangan


Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam
Papan Pengembangan.

10) Indeks Individual


Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.

2.4 Indeks Harga Saham Gabungan Tertimbang

Kita baru saja menyelesaikan perhitungan IHSG. Namun perlu diingat,


perhitungan IHSG di atas adalah perhitungan sederhana. Sebab, dalam
perhitungan itu kita menganggap semua saham memiliki peran yang sama dalam
mempengaruhi pasar. Tetapi bukan berarti tidak memiliki manfaat. Dalam
keadaan tertentu, masih ada bursa yang menggunakan metode itu, IHSG BEI juga

6
menggunakan metode sederhana ini. Perhitungan IHSG yang lebih kompleks
adalah dengan memasukkan unsur bobot (timbangan).

Di dalam mempengaruhi situasi pasar, tentu saja berbeda antara saham yang
satu dengan yang lain. Ada saham yang mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Artinya, apabila terjadi sesuatu pada saham tersebut, maka seluruh harga saham
(pasar) akan terpengaruh. Sebaliknya, ada saham yang tidak memiliki pengaruh
sama sekali terhadap pasar. Artinya, apa pun yang terjadi pada saham tersebut
tdak menyebabkan seluruh saham (pasar) mengalami perubahan. Jadi kejadian
yang menimpa saham tersebut hanya akan berpengaruh pada saham itu sendiri,
yang ditandai engan perubahan indeks harga saham individu.

Indeks tertimbang merupakan indeks yang mempertimbangkan factor-


faktor yang akan mempengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Besar
kecilnya bobot tergantung dari besarnya pengaruh dari perubahan harga saham
tersebut mempengaruhi keseluruhan harga sahan yang ada. Saham yang berperan
kecil dalam mempengaruhi pasar akan diberi bobot n kecil. Metode perhitungan
angka indeks dengan menggunakan timbangan (pembobotan) dikemukakan ole
Laspeyres dan Paasche. Kedua orang ini menggunakan factor timbangan yang
berbeda. Laspeyres mendasarkan pada jumlah saham pada awaktu dasar,
sedangkan Paasche menggunakan jumlah saham pada waktu yang berlaku.

1. Rumus yang dikemukakan oleh LASPEYRES

Pembobotan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan oleh


perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula
bobotnya. Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini
akan semakin likuid dalam perdagangan atau transaksi. Jumlah saham yang
dipakai pada saat waktu dasar didasarkan pada saat perusahaan melakukan go
public atau melakukan emisi perdana.

Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan oleh
Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut:

7
IHSG= [ (ΣHt.Ko) / (ΣHo.Ko) ]x 100%

Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar

2. Rumus yang dikemukakan oleh PAASCHE

Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu


berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah
berikut :

IHSG= [ (ΣHt / ΣHo.Ko) ]x 100 %

Kt = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.

Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang


dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah,
tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh tehadap harga
sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang berlaku.
Sebaliknya secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan
jumlah saham diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari
segi praktis, cukup sulit diterapakan.

Untuk menjembatani keua rumus di atas baik Laspeyres maupun Paasche, maka
ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung indeks harga saham
gabungan, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.

3. Rumus menurut Irving Fisher

IHSG= √ IHSGL x IHSGP

IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres


IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche

8
4. Rumus Drobisch

IHSG= (IHSGL + IHSGP)/2

IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres


IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche

Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika harus
menghitung semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan. Oleh karena
itu, dalam perhitungan hanya menggunkan sampel dari keseluruhan saham yang
tercatat.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan sampel
sehingga didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari perkiraan saham
yang diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

2.5 INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) dengan


MENGGUNAKAN SAMPEL

Menghitung IHSG dengan memasukkan seluruh saham yang listing, kadang-


kadang tidak efisien. Sebab, seperti telah disinggung bahwa tidak semua saham
mempunyai peran yang berarti dalam mempengaruhi pasar. Apalagi kalau saham
yang listing itu sudah mencapai puluhan ribu, menghitung semua saham untuk
menentukan sampel, yaitu hanya mengambil sebagian saham yang diyakini
memiliki peran peting dalam mempengaruhi pasar.

Banyak indeks harga saham yang dihitung dengan metode ini. Bahkan indeks
harga saham yang terkenal kebanyakan menggunakan metode tersebut. Indeks
Dow Jones (The Dow Jones Industrial Average), yang terkenal itu misalnya,
hanya menggunakan 30 saham sektor industri sebagai sampel. Demikian pula
dengan indeks harga saham yang dipakai oleh Standard & Poor’s 500 (The
Standard & Poor’s 500 Composite). Indeks harga ini menggunakan sampel 500

9
saham, yang terdiri atas 400 saham perusahaan industri, 40 saham utilitas, 20
saham transportasi, dan 40 saham keuangan. BEI juga sudah menghitung indeks
harga saham dengan menggunakan sampel yang disebut LQ 45, yaitu perhitungan
indeks atas dasar 45 saham terpilih likuid di BEI.

2.6 MEMBACA INDEKS HARGA SAHAM

Bisa memperoleh dan mengetahui perhitungan indeks harga saham, baik


secara individu maupun secara gabungan, belum merupakan jaminan bagi investor
untuk bisa memanfaatkannya dalam pengambilan keputusan investasi. Yang perlu
diingat, bahwa indeks harga saham itu tidak mutlak benar. Namun demikian
masih mengandung kecenderungan umum yang bisa digunakan sebagai pedoman.
Investor bisa tidak terfokus pada indeks harga saham yang sudah jadi, yang
dihitung oleh lembaga-lembaga yang ada. Seandainya investor mempunyai
kemampuan menghitung, seperti yang tlah dicontohkan di atas, dia bisa
menggunakan hasil perhitungannya sendiri. Barang kali malah lebih akurat.
Tetapi bila tidak mampu atau tidak mempunyai waktu, ada baiknya menggunakan
hasil perhitungan yang sudah ada. Hanya saja, perlu dipilih perhitungan yang
paling mendekati kenyataan.

Yang lebih penting lagi sesungguhnya memanfaatkan hasil perhitungan indeks


harga saham itu. Di sinilah diperlukan keterampilan tersendiri dalam membaca
data, kemudian menafsirkannya. Sebagai langkah awal melakukan investasi, tentu
saja kita memerlukan data IHSG, untuk megetahui kondisi pasar secara umum. Di
atas sudah disinggung mengenai naik turunnya indeks harga saham. Tetapi perlu
diketahui, bahwa kenaikan dan penurunan indeks harga saham itu adalah terhadap
indeks harga saham pada waktu dasar. Untuk mengetahui trend di masa
mendatang, meskipun kenaikan dan penurunan terhadap indeks harga saham
waktu dasar ini masih penting, namun lebih penting lagi memantau kenaikan dan
penurunan indeks harga saham dari waktu ke waktu. Dari waktu ke waktu itu bisa
bulanan, mingguan, harian atau lainnya, terganung kebutuhan.

10
11
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Saham adalah salah satu efek yang diperjual-belikan pasar perdana dan dipasar
sekunder. Saham berbentuk selembar kertas dengan berisikan nama pemilik dan
jumlah saham yang dimiliki. Saham memiliki beberapa macam saham yang
ditinjau dari berbagai aspek. Saham terbaru yang dikeluarkan oleh BEI adalah
ETF (Exchange Trade Fund ). Struktur modal sebuah perusahaan adalah modal
dasar, modal ditempatkan, modal disetor. Indeks harga saham adalah indikator
yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham. Ada 11 macam indeks
harga saham yang ada di Bursa efek, antara lain IHSG, Indeks harga individual,
Indeks harga saham sektoral, dan lain-lain.

3.2 Saran
Penulis berharap pemabaca dapat memahami apa yang telah di paparkan dalam
makalah ini sehingga dapat memperoleh manfaat yang sebaik-baiknya mengenai
Pasar Modal terkait dengan Indeks Harga Saham (IHSG)

12
DAFTAR PUSTAKA

Widoatmojo, Sawirdji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta: Kompas


Gramedia.
http://ophiiciiduduth.blogspot.co.id/2013/04/makalah-indeks-harga-saham-
gabungan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_Gabungan
http://www.gomarketingstrategic.com/2016/06/pengertian-indeks-harga-saham-
gabungan.html
http://dyasnf.blogspot.co.id/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

13

Anda mungkin juga menyukai