Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PATHWAY PATOFISIOLOGI LEUKIMIA

Faktor Faktor
Internal Eksternal

Leukimia

Gangguan Leukosit Penekanan BM


pembentukan memfagosit gangguan
leukosit eritrosit dan pembentukan
trombosit komponen darah

Leuko Leuko Potensial terjadi


sitosis peni pendarahan yang Anemia
tidak terkontrol

Nyeri 5L, nafsu makan


seluruh turun
Daya
tahan
turun

2
Potensial Mual, muntah, Gangguan gerak
infeksi diare, pendarahan, dan aktivitas
demam

Resiko tinggi
defisit cairan
tubuh

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Patofisiologi Leukimia
Klasifikasi leukemia dibagi menjadi menjadi 2 kelompok besar, yang
ditandai dengan ditemukannya sel darah putih matang yang menyolok –
agranulosit (leukemia granuosit/mielositi) atau limfosit ( limpfositik ). Klasifikasi
ini didasarkan pada morfologis diferensiasi sel dan pematangan sel-sel leukemia
predominan di dalam sum-sum tulang dan sitokimiawi (Gralnick, 1977; Dabich,
1980, Price,1995). Kalsifikasi ini juga dapat dijadikan suatu gambaran varian
dalam manifestasi klinik, prognosis dan pengobatannya.
Leukemia dapat terjadi sebagai akibat diferensiasi abnormal pada salah satu
proses diatas. Walaupun leukemia menyerang kedua jenis kelamin, tetapi pria
terserang sedikit lebih banyak dibanding wanita. Leukemia lemfositik, terutama
kronik menyolok pada anak-anak umur kurang dari 15 tahun, dengan puncaknya
pada umur 2-4 tahun.
Penyebab leukemia secara jelas hingga saat ini belum diketahui dengan
pasti, tetapi pengaruh lingkungan dan genetik diperkirakan memegang peranan
penting. Faktor genetik dapat dilihat pada tingginya kasus leukemia pada anak
kembar monozigot. Faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi ionisasi
disertai manifestasi leukemia timbul bertahun-tahun kemudian. Zat kimia misalnya
: benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone, dan agen antineoplastik, dikaitkan
dengan frekwensi yang meningkat , khususnya agen alkil. Agent virus HTLV-1
dari leukemia sel T sejak lama dapat menyebabkan timbulnya leukemia.
Leukemia akut baik granulositik atau mielositik merupakan jenis leukemia
yang banyak terjadi pada orang dewasa. Manifestasi klinis berkaitan dengan
berkurangnya atau tidak adanya sel hematopoietik (Clarkson, 1983). Tanda dan
gejala leukemia akut berkaitan dengan netropenia dan trombositopenia. Ini adalah

4
infeksi berat yang rekuren disertai timbulnya tukak pada membrana mukosa, abses
perirektal, pnemonia, septikemia disertai menggigil, demam, tachikardi dan
tachypnea. Trombositopenis menyebabkan perdarahan yang tak terkontrol. Tulang
mingkin sakit dan lunak. Anemia bukan merupakan manifestasi awal disebabkan
karena umur eritrosit yang panjang. Gejala anemia berupa pusing, malaise, dan
dispnea waktu kerja fisik yang melelahkan. Pensitopenia dapat terjadi setelah
dilakukan kemoterapi.
Leukemia limfositik akut (LLA), paling sering menyerang anak-anak
dibawah 15 tahun dan mencapai puncaknya pada umur 2-4 tahun. Manifestasi
LLA berupa proliferasi limfoblas abnormal dalam sum-sum tulang dan tempat
ekstra medular seperti kelenjar limfe dan limpa. Tanda dan gejala dikaitkan
dengan penekanan pada unsur – unsur sum-sum tulang normal. Karena itu, infeksi,
perdarahan dan anemia merupakan manifestasi utama. Tanda lain berupa
limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang, sakit kepala, muntah, kejang,
gangguan penglihatan. Data laboratorium berupa leukositosis, limfositosis,
trombosit dan sel darah merah rendah, hiperseluler sum-sum tulang belakang.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi
neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi
somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.

5
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada
anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah
sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah
memasuki stadium lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

http://fandhy-computer.blogspot.com/2012/03/makalah-tentang-leukimia-kanker-
darah.html

http://fendy-nurse.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai