Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KARAKTERISTIK ANGKATAN 2019 AGRIBISNIS MATA


KULIAH DASAR DASAR MANAJEMEN

( Fase Panca Roba,Fase Pembentukan Norma Fase Peristiwa-Peristiwa Dalam


Kelompok, Konflik dan Kolaborasi, Kepemimpinan, Kepemimpinan
Situasional, Diagnosa Sikap Kepemimpinan, Kepengikutan, dan EQ )

Oleh

Elma Trina (1906110311)

Fadila Rahmadaningrum (1906124881)

Febrina Hastiwi (1906113309)

Januardi (1906111561)

Maulidya Triyananda (1906124827)

Sarawati Tiurlan S. (1906113601)

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2019

1
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KARAKTERISTIK ANGKATAN 2019 AGRIBISNIS MATA
KULIAH DASAR DASAR MANAJEMEN

( Fase Panca Roba,Fase Pembentukan Norma Fase Peristiwa-Peristiwa Dalam


Kelompok, Konflik dan Kolaborasi, Kepemimpinan, Kepemimpinan
Situasional, Diagnosa Sikap Kepemimpinan, Kepengikutan, dan EQ )

Oleh :

Elma Trina (1906110311)

Fadila Rahmadaningrum (1906124881)

Febrina Hastiwi (1906113309)

Januardi (1906111561)

Maulidya Triyananda (1906124827)

Sarawati Tiurlan S. (1906113601)

Menyetujui

Asisten Dosen

Asisten Dosen 1 Asisten Dosen II

(A’ung Ezra Al-Fatah, SP) (Meki Herlon, SP, M.Si)

2
ANALISIS KARAKTERISTIK ANGKATAN 2019 AGRIBISNIS MATA
KULIAH DASAR DASAR MANAJEMEN

(Fase Panca Roba,Fase Pembentukan Norma, Fase Peristiwa-Peristiwa Dalam


Kelompok, Konflik dan Kolaborasi, Kepemimpinan, Kepemimpinan
Situasional, Diagnosa Sikap Kepemimpinan, Kepengikutan, dan EQ)

By: Tim Penulis

Under supervision by A’ung Ezra Al-Fatah, S.P. Meki Herlon, S.P, M.Si

ABSTRACT
Manajemen adalah suatu proses pengaturan,perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan agar sesuai
dengan perencanaan dan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengembangkan modul praktikum dasar-dasar manajemen sehingga dapat
bermanfaat bagi mahasiswa .dengan materi yaitu fase panca roba, fase pembentukan
norma, fase peristiwa-peristiwa dalam kelompok, konflik dan kolaborasi,
kepemimpinan, kepemimpina, situasional, diagnosa sikap kepemimpinan,
kepengikutan, dan EQ. Oleh karenanya tujuan penelitian adalah untuk (1) mahasiswa
dapat mengetahui prose-proses dinamika kelompok (2) mahasiswa mampu
menyelesaikan suatu konflik dengan baik dan benar. (3) mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami kepemimpinan yang dimilikinya.metode yang digunakan yaitu
kuantitatif dan kualitatif. Dipakai dalam beberapa percobaan dan dalam bentuk
kelompok. Seperti dalam fase pembentukan, dibentuk sebuah kelompok atas dasar
rasa saling membutuhkan.modul ini juga dapat mengembangkan sifat kepemimpinan
dan berguna bagi pribadi sendiri.

Kata kunci: kelompok, konflik, kepemimpinan, EQ Map

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

kesehatan kepada Tim penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian

dengan judul “Analisis Karakteristik Angkatan 2019 Agribisnis Mata Kuliah

praktikum Dasar Dasar Manajemen”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

dosen Yeni Kusumawaty, S.Tp, MM, PhD dan Yulia Andriani, SP.,M.Si yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan serta motivasi selama masa perkuliahan.

Tidak lupa pula buat teman-teman agribisnis 2019 yang telah ikut berpartisipasi

dalam pembuatan laporan ini.penulis berharap dan mendoakan agar Tuhan yang maha

Esa memberikan kesuksesan kepada kita semua. Akhirnya penulis juga berharap

semoga laporan ini dapat berguna untuk semua orang baik itu bagi kami agribisnis

2019,kakak tingkat,maupun mahasiswa Agribisnis yang akan datang.

Pekanbaru, 28 oktober 2019

Tim Penulis

PROFIL RESPONDEN

4
Mahasiswa yang menjadi responden untuk praktikum adalah mahasiswa anggota

kelompok ini. Profil yang dibahas meliputi nama,jenis kelamin, umur, agama, dan suku

responden. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Profil Responden

Umur
No Nama Jenis kelamin Agama Suku
(tahun)
1 Elma Trina Perempuan 18 Islam Batak
2 Fadila Rahmadaningrum Perempuan 18 Islam Jawa
3 Febrina Hastiwi Perempuan 18 Islam Jawa
4 Januardi Laki-laki 18 Islam Minang
5 Maulidya Triananda Perempuan 18 Islam Melayu
6 Sarawati Tiurlan S. Perempuan 18 Khatolik Batak

Berdasarkan tabel 4.2 anggota kelompok terdapat enam orang yang terdiri atas

satu laki-laki, dan lima perempuan. Satu anggota laki-laki tersebut bernama Januardi

yang beragama Islam, berumur 18 tahun, dan bersuku Minang. Sedangkan lima

anggota lainnya yang berjenis kelamin perempuan yaitu Elma Trina beragama Islam,

berumur 18 tahun, dan bersuku batak; Fadila Rahmadaningrum beragama Islam,

berumur 18 tahun, dan bersuku Jawa; Febrina Hastiwi beragama Islam, berumur 18

tahun dan bersuku Jawa; Maulidya Triananda beragama Islam, berumur 18 tahun, dan

bersuku Melayu; dan Sarawati Tiurlamn beragama Khatolik, berumur 18 tahun, dan

bersuku Batak.

4.1 FASE PANCAROBA, PEMBENTUKAN NORMA, PEMBENTUKAN

RASA KELOMPOK DAN BERPRESTASI

5
4.3.1 Fase Pancaroba

Fase pancaroba yaitu kemampuan analisis masing-masing anggota,

berdasarkan argumentasi dalam diskusi kelompok. Menggunakan informasi yang

tepat dan benar dari data yang diberikan, dijadikan sebagai alat pengambilan

keputusan. Berikut merupakan hasil diskusi dari kelompok ini mengenai Instrument

Who Is the Boss, dapat dilihat di tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Who is The Boss

Kandidat
Nama
Manajer Sekretaris Bendahara Klerk Stenographer
Elma Trina Dewi Awan Joni Kadir Harto
Fadila R. Dewi Awan Joni Kadir Harto
Febrina Hastiwi Dewi Awan Joni Kadir Harto
Januardi Dewi Awan Joni Kadir Harto
Maulidya
Dewi Awan Joni Kadir Harto
Trianada
Sarawati Tiurlan Dewi Awan Joni Kadir Harto

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa: Dewi menjabat sebagai

Manajer, Awan menjabat sebagai Sekretaris, Joni menjabat sebagai Bendahara, Kadir

menjabat sebagai Klerk, dan Harto menjabat sebagai Stenographer. Hasil tersebut

diperoleh dengan cara berikut.

Tabel 4.4 Teknik pencarian hasil Who Is the Boss

Nama Manajer Sekretaris Bendahara Klerk Stenographer


Joni - -  - -
Awan -  - - -
Nama Manajer Sekretaris Bendahara Klerk Stenographer
Dewi  - - - -
Kadir - - -  -
Harto - - - - 

6
4.3.2 Fase Pembentukan Norma

1. Menurut Elma Trina

Kasus I: Tindakan yang akan saya lakukan adalah dengan memberikan pujian, dan

harapan yang terbaik untuk ke depannya. Saya akan memberi dia sebuah

penghargaan, yang merupakan bentuk pengakuan atas kerja kerasnya.

Kasus II: Sebelum memberikan kekuasaan tersebut, saya akan mengevaluasinya

terlebih dahulu. Bagaimana pun juga, pengalaman lebih penting dari sekedar

pemahaman teori.

Kasus III: Pasti ada alasan para staf pergi meninggalkan pekerjaan. Yang akan saya

lakukan adalah bertanya secara personal tentang hal ini. Karena saya membutuhkan

banyak staf teknis untuk proyek ke depannya, saya dan para staf akan membuat

kesepakatan kerja.

Kasus IV: Sebagai posisi Kepala Seksi Dinas, saya akan menegur dan meberi tahu

pegawai tersebut. Di tempat kerja, peraturan dibuat untuk dipatuhi dan dilaksanakan

agar pekerjaan berlangsung dengan lancar.

2. Menurut Fadila Rahmadaningrum

Kasus I: Pertama-tama saya akan memberikan sebuah pujian atas kerja kerasnya.

Selain itu, saya akan memberikannya motivasi agar tetap berkinerja baik seperti ini,

dan memberikannya sebuah hadiah atau penghargaan.

Kasus II: Sebuah perusahaan pasti menginginkan karyawan yang siap bekerja di

lapangan kerja. Dalam hal ini, menurut saya pengalaman lebih penting daripada

7
pemahamannya. Maka dari itu, saya menunda untuk memberikan wewenang yang

biasanya saya laksanakan.

Kasus III: Karena saya membutuhkan staf yang banyak untuk proyek, saya akan

menahan staf-staf tersebut. Demi kenyamanan kerja karyawan staf, saya akan

mematuhi permintaan mereka selagi masih di batas wajar. Saya juga akan lebih

memperhatikan mereka, dan memotivasinya.

Kasus IV: Sebagai pemimpin, saya akan menegur dan memberi tahu tentang

prosedur kerjanya. Walaupun dia memiliki kemampuan yang sangat baik, tetapi di

perusahaan terdapat aturan-aturan yang ditetapkan demi kelancaran pekerjaan.

3. Menurut Febrina Hastiwi

Kasus I: Sebagai pimpinan di tempat kerja, saya akan berusaha menghargai semua

hasil kerja karyawan. Apalagi hasil kerja yang sangat bagus. Saya akan memujinya,

memberikan sebuah penghargaan dan motivasi agar ia tetap bekerja secara maksimal.

Kasus II: Jika saya menjadi seorang pimpinan perusahaan, saya lebih mengutamakan

pengalaman kerja karyawan. Bukan berarti karyawan seperti di kasus ini tidak bagus,

tetapi alangkah baiknya memiliki pemahaman dan pengalaman dapat menghasilkan

kinerja yang sangat baik. Maka saya akan memberikan wewenang saya untuk

pengalamannya, dan tentu saja saya akan selalu memantau dan siap membantu.

Kasus III: Masalah ini tentu ada penyebabnya. Pertama-tama saya akan menanyakan

hal ini kepada staf teknis. Karena di sisi lain saya membutuhkan banyak staf teknis

untuk proyek selanjutnya, saya akan berusaha mungkin agar staf tetap bertahan.

Usaha yang dapat saya lakukan misalnya menambah upah gaji, menambah fasilitas,

dan memberikan motivasi kerja.

8
Kasus IV: Setiap perusahaan pasti memiliki prosedur kerja yang berguna untuk

menata sebagaimana baiknya sebuah organsasi. Mau sebaik apa pun kinerjanya, saya

tetap menginginkan prosedur kerja yang sesuai. Tentu saja, saya akan menegur

karyawan tersebut.

4. Menurut Januardi

Kasus I: Yang akan saya lakukan pertama-tama adalah memuji hasil kerjanya. Selain

itu, yang dapat saya lakukan adalah menmabah upah bonus kerja, dan memotivasinya

agar selalu bekerja dengan baik.

Kasus II: Yang akan saya lakukan pertama-tama adalah mengevaluasinya terlebih

dahulu. Pemahaman yang baik, sebaiknya diuji agar dapat diaplikasikan secara

langsung di lapangan kerja.

Kasus III: Saya akan menjanjikan sebuah kenaikan gaji atau tunjangan kepada

karyawan staf teknis tersebut. Seberusaha mungkin saya tidak kehilangan staf teknis

karena saya membutuhkannya untuk proyek selanjutnya.

Kasus IV: Jika saya menjadi sebuah Kepala Seksi, saya akan menegurnya agar tidak

terulang lagi kasus yang sama. Seharusnya, seorang karyawan mematuhi prosedur

kerja yang sudah dibuat.

5. Menurut Maulidya Triyananda

Kasus I: Jika saya menjadi pemimpinnya, saya akan mengucapkan terima kasih dan

pujian atau hadiah untuk pengakuan kerja kerasnya. Apalagi jika hasil kerjanya

melebihi apa yang diharapkan, maka hal ini perlu lebih diapresiasikan.

Kasus II: Jika saya seorang pemimpin, saya akan mengutamakan pengalaman kerja.

Karena dengan adanya pengalaman, pekerjaan diberikan akan terlaksana dengan baik.

9
Tidak cukup dengan hanya sebuah pemahaman. Tidak berarti ia tidak pantas

mendapatkan wewenang yang biasanya saya lakukan, hanya saja semuanya butuh

proses.

Kasus III: Saya akan mempertahankan karyawan staf tersebut, karena saya

membutuhkan tenaga kerja yang banyak untuk proyek selanjutnya. Untuk

mempertahankan mereka, usaha yang dapat saya lakukan adalah membuat kontrak

kerja, memebrikan imbalan, dan motivas kerja.

Kasus IV: Saya termasuk kepada orang yang tidak suka terhadap pelanggaran.

10
11

Anda mungkin juga menyukai