Dosen Pengampu :
Hubaybah, S.K.M., M.K.M.
Lacok (N1A118013)
Kelas 4A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas “laporan wawancara” mata kuliah Kepemimpinan Dan Berpikir
Sistem Kesehatan Masyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Ucapan terima kasih kami kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jambi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II TUJUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Kepemimpinan .................................................................... 3
2.2 Teori-teori Yang Berkaitan Dengan Kepemimpinan ........................ 5
2.3 Tipe Dan Gaya Kepemimpinan ......................................................... 6
2.4 Model Gaya Pemimpin ...................................................................... 7
2.5 Tipe-tipe Kepemimpinan ................................................................. 10
2.6 Syarat-syarat Menjadi Pemimpin Yang Baik .................................. 12
2.7 Masalah Dalam Hal Kepemimpinan ............................................... 15
BAB III ANALISIS KEPEMIMPINAN
3.1 Profil .......................................................................................... 18
3.2 Personal Mastery ............................................................................. 19
3.3 Shared Visiom ................................................................................. 19
3.4 Team Learning ................................................................................ 20
3.5 Mental Model .................................................................................. 21
3.6 Tipe Kepemimpinan ........................................................................ 21
3.7 System Thingking............................................................................ 22
3.8 Analisis Anggota ............................................................................. 22
3.8.1 Visi Bersama ........................................................................... 24
3.8.2 Pandangan Anggota Terhadap Pemimpin ............................... 24
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 25
4.2 Saran .......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada para pengikutnya dalam upaya untuk mencapai
tujuan organisasi.Cara alami untuk belajar kepemimpinan “melakukan suatu
pekerjaan” dengan praktik yang dibutuhkan dalam berorganisasi dengan
tujuan memenuhi visi dan misi pada organisasi itu sendiri, pengrajin,
terampil seniman.Dalam hubungan ini, para ahli diharapkan sebagai bagian
dari peranya memberikan pengajaran /instruksi.
Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri
seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian
(personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang
tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku
pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau
interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi (Wahjosumidjo 1987:11).
Untuk mengetahui bagaimana realita atau kebenaran yang terjadi
dilapangan mengenai gaya kepemimpinan seseorang, maka dilakukkan
penelitian lansung dengan cara wawancara secara online untuk mengtahui
contoh nyata bagaimana cara seseorang untuk memimpin dalam usaha
mencapai tujuan bersama.
1
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan laporan penelitian
kepemimpinan ini adalah antara lain sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui contoh dari seorang pemimpin
2. Dapat mengetahui bagaimana gambaran dari suatu yang dipimpin
3. Mampu memiliki wawasan mengenai seorang pemimpin
4. Untuk bias menarik kesimpulan tentang bagaimana cara seseorang
untuk memimpin
5. Untuk bisa menggolongkan tipe pemimpin seperti pemimpin tersebut
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan kita dapat setelah melakukan wawancara
kepemimpinan ini adalah dapat meningkatkan kesejahteraan/ pengembangan
diri, menajamkan kesadaran diri dalam suatu kepemimpinan, memperluas
pikiran, dapat mensejajarkan perilaku dengan nilai-nilai berkepemimpinan,
serta dapat mendekatkan diri atau memperkuat kepemimpinan yang sedang
berlaku.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu
pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek.Kata pimpin mengandung
pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik
maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga
menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di
dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
a. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
c. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
d. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
e. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
f. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan)
pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai
tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
3
2) Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi.
3) Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
4) Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus
dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
5) Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan
lain.
6) Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin
harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
7) Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai
seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
8) Seorang Pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Dalam melakukan tugasnya setiap pemimpin akan memilih gaya atau corak
kepemimpinan untuk maksud penggunaannya agar menghasilkan efektivitas sebagai
seorang pemimpin. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat dalam suatu perusahaan
akan membawa kontribusi positif bagi perusahaan. Selain mampu meningkatkan atau
memotivasi karyawan dalam bekerja, gaya kepemimpinan juga memberikan kontribusi
pada meningkatnya produktivitas kerja karyawan.
4
2.2 Teori-teori Yang Berkaitan Dengan Kepemimpinan
Saat ini masih banyak penelitian dan diskusi yang dilakukan untuk mencari
penjelasan atas esensi dari kepemimpinan. Awalnya, teori-teori kepemimpinan berfokus
pada kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut.
Dalam suatu kepemimpinan, tentu di pada dasarnya dada teori yang menjadi
dasar terbentuknya kepemimpinan. Berikut ini, merupakan 4 teori kepemimpinan :
5
Disebutkan di dalam teori ini, bahwa keberhasilan seorang pemimpin
sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpina. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas,
cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan
mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur
dan memberikan sanksi. Berikut ini merupakan bagian dari Teori Perilaku :
• Teori X dan Y
• Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
• Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
• Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
• Managerial Grid
• Empat Sistem Manajemen Likert
d. Teori Kontingensi atau Teori Situasional
Teori Kontingensi atau Teori Situasional ini menyebutkan bahwa
resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas
umum untuk semua situasi.Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan
(kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi.
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang
khas. Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang
lain. Gaya pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Para tokoh
sarjana membagi tipe kepemimpinan menjadi 8 yaitu :
1) Tipe kharismatik
2) Tipe paternalistic
3) Tipe militeristis
4) Tipe otokratis
5) Tipe Lousser Faire
6) Tipe Populistis
7) Tipe Administratif
6
8) Tipe Demokratis
W.J. Raddin dalam artikelnya what kind of manager menentukan watak dan tipe
pemimpin atau tiga pola dasar, yaitu :
Seorang Sosilog Jerman Max Weber (Donnelly et al, 1998:358, Stoner et al,
1993:489) memperkenalkan konsep kharisma dalam kepemimpinan. Pandangannya
7
bahwa pemimpin yang penuh kharisma memiliki pengaruh yang sangat berarti bagi
para bawahannya. Sedangkan Burns (1978) seperti yang dikutip oleh Ratnaningsih
(2009:129) lebih senang membicarakann tentang “heroic leadership” daripada
sebuah kharisma dan sebuah konsep tentang transformational leadership.
8
4) Pemimpin transformational memiliki pandangan positif tentang dirinya. Ia
akan bekerja untuk pengembangan keahliannya sehingga kesuksesan dapat
tercapai.
Transaksional berasal dari kata transaksi, dimana dalam KBBI transaksi berarti
persetujuan jual beli dalam perdagangan antara dua pihak yaitu penjual dan pembeli.
Secara umum transaksional merupakan huungan yang terjadi antara dua pihak
baik itu penjual dan pembeli atau seseorang dengan seseorang dlam melakukan
proses perdagangan baik melakukan pertukaran, perserikatan usaha, pinjam
meminjam maupun jual beli. Apabila transaksional dikaitkan dengan organisasi
maka kedua pihak yang dimaksud adalah atasan dan bawahan dalam organisasi.
9
orang ke dalam kesepakatan yang jelas, tulus hati, dan memperhitungkan hak-hak
serta kebutuhan orang lain. Inilah kepemimpinan kepala sekolah dengan
mendengarkan keluhan dan perhatian berbagai partisipan, memutuskan perdebatan
dengan adil, membuat orang bertanggungjawab atas target kerja mereka,
menyediakan sumberdaya yang diperlukan demi pencapaian tujuan.
10
1) Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator):
2) Tipe Demokratis
3) Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa
untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki
pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah
karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara,
berjalan maupun bertindak.
4) Tipe Paternalistik
5) Tipe Militeristik
11
dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah.Menggunakan pangkat
dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
6) Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka
membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya.Tak ada kontrol dan
koreksi.Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan
bentrokan.Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik.
12
• Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah
Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin
akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang
baik kepada orang-orang yang dipimpin.
Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang
pemimpin yang baik, yaitu memiliki :
➢ Penguasaan Emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah
dan putus asa.
➢ Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan
bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam
setiap kesulitan yang dihadapinya.
➢ Motivasi Dan Dorongan
Pribadi akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam
bekerja.
➢ Kecakapan berkomunikasi
Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada
orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
➢ Kecakapan Mengajar
Pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan
teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas
serta memperbaiki yang salah.
13
➢ Kecakapan Bergaul
Dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan
mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga
bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
➢ Kemampuan teknis kepemimpinan
Mengetahui azas dan tujuan organisasi.Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk
tercapainya tujuan.Seorang pemimpin harusmenguasai baik kemampuan managerial
maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah Panca
Sila, Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin :
• Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh.
• Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan anak
buah.
• Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di
tengahtengah masyarakat (anak buah).
• Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari
belakang kepada anak buah.
• Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.
• Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
• Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan
• Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan
terhadap atasan dan juga ke samping.
• Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan
pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.
• Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk
mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.
• Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya
menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi muda
guna diteruskannya.
14
2.7 Masalah Dalam Hal Kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin berarti Anda harus siap dengan banyak tanggung
jawab, termasuk menjadi seorang influencer di lingkungan kerja.Tidak hanya mereka
yang merupakan seorang pemimpin baru, namun seseorang yang sudah lama menjabat
sebagai pemimpin di perusahaan tetap memerlukan pengetahuan baru untuk bisa terus
berkembang.
Pasalnya tidak jarang terjadi kesalahan kepemimpinan yang terjadi, untuk itu
berikut ini 5 kesalahan kepemimpinan dan manajemen yang umum terjadi.
Memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan adalah hal yang wajar, namun tidak
tepat jika dilakukan pada hal yang terkait dengan bisnis dan pekerjaan.Tim atau
bawahan Anda harus melihat sesuatu berdasarkan fakta dan logika jika Anda ingin
mendapat kepercayaan mereka. Ketika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan
perasaan, maka tim tidak akan mengerti alasan rasional di balik keputusan Anda
tersebut. Hal itu akan membuat mereka bingung, tidak yakin akan rencana dan
keputusan Anda di masa depan dan bahkan meragukan Anda. Jangan membuat
15
keputusan hanya karena Anda merasa itu harus dilakukan, melainkan diskusikan
dulu dengan semua pihak terkait yang memang berpengalaman.
3. Menghindari Konflik
Salah satu tugas terberat menjadi seorang pemimpin adalah untuk mengatasi
masalah yang terjadi di dalam tim. Sayangnya sering kali seorang pemimpin malah
lari dari masalah yang terjadi karena ingin menghindari konflik berkelanjutan.
Tidak sedikit Manajer yang berasumsi bahwa sebuah masalah adalah akibat
ketidakmampuan atau kinerja karyawan yang buruk.Namun sebenarnya ada banyak
sumber permasalahan lainnya seperti kesalahpahaman mengenai sesuatu.
Pemimpin yang baik tidak seharusnya menghindari konflik atau tidak peduli
terhadap apa yang dialami tim dan bawahannya. Seorang pemimpin yang baik harus
bisa peduli dan bersikap adil dalam mengatasi semua konflik.
Para pemimpin umumnya dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana
cara menyelesaikan sesuatu dengan baik, namun tak jarang ada pemimpin yang
perfeksionis. Memimpin tim dengan memaksakan mereka agar bekerja sesuai
dengan cara Anda bukanlah hal yang baik. Tidak hanya membuat lelah diri sendiri
dan bawahan, namun sikap ini juga menghalangi anggota tim untuk mencapai
potensi mereka yang sesungguhnya.
Pemimpin yang pada akhirnya mengerjakan tugas sendiri karena tidak percaya
atau puas dengan hasil kerja tim, bisa merugikan tim itu sendiri. Menurut penelitian,
kebiasaan ini hanya akan menghasilkan 75% tugas yang dikerjakan oleh tim dan
sisanya oleh si pemimpin.
Seorang pemimpin yang baik harus percaya dan mendorong anggota timnya
untuk bekerja dengan menyenangkan, profesional dan dapat mencapai tujuan
16
bersama. Tantang tim Anda untuk bekerja secara maksimal, serta ikut bekerja sama
dengan memfasilitasi prosesnya. Beri mereka arahan dan parameter yang jelas untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Tidak percaya akan diri sendiri dan kemampuan yang Anda miliki bisa
menyebabkan orang lain ikut percaya hal itu dan meragukan kemampuan Anda
sebagai pemimpin. Jika tak mau hal ini terjadi, maka jangan takut untuk
menunjukkan apa yang Anda bisa jika Anda yakin.
17
BAB III
ANALISA KEPEMIMPINAN
3.1 Profil
a. Experience
1) Rohis SMK Dewi Sartika 2013 - Ketua
2) Keluarga Islam Seni Rupa ITB 2014 - Ketua Rohis Kelas TPB
3) Keluarga Islam Seni Rupa ITB 2015 - Kadiv Syiar
4) Reklamasa ITB 2016 – 2018 - Founder & Ketua
5) Keluarga Mahasiswa Islam ITB (GAMAIS ITB) 2017 - Kepala Sektor Syiar
Pelayanan dan Dinamisasi Kampus
6) Rumah Sahabat Salman ITB 2018 - Kepala Media
7) Reklamasa ITB 2019 - Ketua MPO
b. Education
Institut Teknologi Bandung
2014
Seni Rupa
c. Projects
• Panitia Penyelenggara Program Idul Adha Masjid Salman ITB 1436 H -
Kabid Kreatif
• Panitia Penyelenggara Program Ramadhan Masjid Salman ITB 1437 H -
Kabid Kreatif
• Simfoni GAMAIS ITB 2016 - Kabid Kreatif
18
• Tanpa Batas - Director of Videography
• Lomba Video Pendek Bukalapak - Director
• Dishub Bandung Video Marketing : Bandros, Bus Sekolah, TMB – Director
19
khususnya ITB pada saat itu. Sampai pada akhirnya bertemu dengan orang-orang
tersebut sehingga menambah pengetahuan tentang hal-hal strategis leading, dan
managing sampai akhirnya mencoba menjembatani pembentukan reklamasa ini.
Visi berawal dari diri sendiri, mengajak orang-orang lain dengan kegelisahan
pribadi dengan cara mengungkapkan ide bahwa kita butuh sebuah wadah dan akhirnya
dilakukan musyawarah untuk menentukan satu pikiran bagaimana visi baiknya guna
mencapainya secara bersama-sama. Visi menurut seorang Ayyub haruslah abstrak yang
orang lain melihat sulit untuk digapai tapi bisa digapai karena dilapangan nantinya
bukan ideal visi yang dicanangkan tetapi setidaknya tidak jauh-jauh dari hal tersebut.
Pada intinya visi tersebut sebagai acuan untuk membentuk misi-misi lainnya guna
mencapai visi tersebut kemudian barulah dibentuk yang namanya program kerja
dengan dimulai dari sentuhan ke teknisnya dan manajemennya.
Visi nya terdiri dari ADRT merupakan visi utama kemudian turun visi lembaga,
visi kepengurusan. Visi kepengurusan beliau kala itu lebih kearah steeling system agar
organisasi tidak mati
Visi besarnya sendiri yakni berpikir bagaimana reklamasa membentuk atmosfer dakwah
kreatif di ITB secara umum.
20
Harapannya adalah organisasi reklamasa tetap berkembang kedepannya tetap sesuai
nilai yang dibuat yakni nilai Islam berupa dakwah, kedua nilai karya dan ketiga asyik
yang menjadi karakter dari Reklamasa.Dan harus diakui perkembangan kedepannya ada
kalanya naik turun merupakan hal yang dimaklumi tetapi harus diatasi. Sehingga perlu
juga masukan dari alumni sebagai advicer
Program kerja dilakukan secara musyawarah yang mengacu pada misi dengan
menentukan indikator keberhasilannya apa saja yang menandakan visi tersebut tercapai
kemudian rencana implementasinya bagaimana dilaksanakan untuk menggapai target
tersebut dari apa saja yang perlu dilakukan dirangkum dalam sebuah program kerja. Jadi
pada intinya bertahap dimulai dari mengetahui tujuannya, indikator tujuan, dan
mengetahui teknisi mencapai tujuan.
Dalam pembuatan proposal biasanya ada kesalahan dan segera diperbaiki saja karena
masalah yang tidak terlalu besar dan yang terlibat dalam pembuatan proposal yakni
stakeholder, kepala divisi, orang-orang yang memegang strategis di organisasi.
21
3.7 System Thingking
Cara menyelesaikan masalah yakni analisis masalah dengan mencari akar
masalah atau penyebabnya dan mencoba membicarakannya ke orang lain serta tetap
fokus pada tujuan awal.
Pemimpin yang baik yang terpenting adalah punya keyakinan, mampu
menerjemahkan visi, punya tujuan jelas, tau cara melangkah atau mencapai tujuan dan
tentunya mau mendengarkan ataupun masukan dari orang lain. Dan tentunya pemimpin
harus siap menderita dan siap berkorban.
Tahun 2016
1. The Street Store Indonesia
• Creative Director
2. UFF "Ganesha Touchdown" ITB
• Manajer
Tahun 2017
1. Marching Band Waditra Ganesha ITB
• Staf Divisi Medik, Dokumentasi dan Drill Panitia Kader MBWG 2017
• Ketua Divisi Konsumsi Panitia Pelantikan Kader MBWG 2017
22
• Staf Divisi Pengembangan Sumber Daya Anggota BP MBWG 2017/2018
2. UFF "Ganesha Touchdown" ITB
• Manajer
• Bendahara BP UFF "GT" 2017/2018
3. Visual Art Student Aggregate (VASA) Himpunan Mahasiswa Program Studi Seni
Rupa ITB
• Divisi Media, Komunikasi dan Informasi Kabinet VASA 2017/2018AIESEC
Bandung
• Organizing Committee Program, Social Entrepreneurship 1st Wave, 2017
Winter Project in Lembang
Tahun 2018
1. UFF "Ganesha Touchdown" ITB
• Manajer
• Sekretaris BP UFF "GT" 2018/2019
2. Visual Art Student Aggregate (VASA) Himpunan Mahasiswa Program Studi Seni
Rupa ITB
• Menteri Akademik dan Keprofesian Kabinet VASA 2018/2019
• Keluarga Islam Seni Rupa (KISR) ITB
• Kepala Divisi Syiar BP KISR 2018/2019
Tahun 2019
1. Visual Art Student Aggregate (VASA) ITB
➢ Ketua Studio KAJI Kabinet VASA 2019/2020
2. Keluarga Islam Seni Rupa (KISR) ITB
➢ Kepala Divisi Syiar BP KISR 2019/2020
3. Unit Videografi Salman "Reklamasa" ITB
➢ Kepala Divisi Produksi BP 2019/2020
4. Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB
➢ Wakil Kepala Departemen Research & Development (Syuro Syiar) Pengurus
Gamais 2019/2020
23
5. Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB
➢ Menteri Komunikasi Strategis KM ITB 2019/2020
Tahun 2020
Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB
➢ Menteri Koordinator Komunikasi dan Informasi KM ITB 2020/2021
24
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
➢ Pemimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,
menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin
mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu
tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam
menjalankan ke-pemimpinannya.
➢ Secara umum tipe kepemimpinan itu ada enam, yakni tipe otoriter (otokratis,
dominator), tipe demokratis, tipe kharismatik, tipe paternalistik, tipe militeristik
dan tipe laissez-faire.
➢ Terdapat beberapa kesalahan umum dalam kepemimpinan dan manajemen yang
umum terjadi seperti kurang rendah hati, berpikir secara emosional, menghindari
konflik, mengerjakan hal yang tidak penting, dan tidak percaya diri dengan
kemampuan sendiri.
➢ Terry menyebutkan terdapat syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin
yang baik, yaitu memiliki; kekuatan atau energy, penguasaan emosional,
pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan, motivasi dan dorongan,
kecakapan berkomunikasi ,kecakapan mengajar, kecakapan bergaul, dan
kemampuan teknis kepemimpinan
4.2 Saran
Dalam melaksanakan kepemimpinan, sebaiknya seorang pemimpin harus
mampu merangkul setiap anggota ataupun bawahannya dan tidak boleh terlihat
otoriter harus mau menerima masukan dan kritikan dari setiap anggotanya. Apabila
melakukan kesalahan maka harus mengakuinya serta memperbaikinya karena
pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu
tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam
menjalankan kepemimpinannya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Bima, R.S. 2018. Peran Kepemimpinan IT dan Pengaruh Ekonomi Kreatif Dalam
Menciptakan Keunggulan Kompetitif. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Amikom. Yogyakarta.
Raha, S. Analisa Kepemimpinan. Diakses pada 2 April 2020 Pukul 19.00 WIB.URL
http://www.academia.edu/6194398/makalah_analisa_kepemimpinan.
Diunduh di URLhttps://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kepemimpinan-
menurut-para-ahli/.
26