Anda di halaman 1dari 11

Farmaka

Suplemen Volume 15 Nomor 2 42

POTENSI PATI ASAL TANAMAN WALUH (Sechium edule ) SEBAGAI


ALTERNATIF EKSIPIEN FARMASI

Restika Eria Putri, Patihul Husni


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor, 45363
restikaeriaputri2804@gmail.com

ABSTRAK

Pati merupakan salah satu bahan yang banyak manfaatnya, termasuk pada bidang farmasi
khususnya sebagai eksipien farmasi dalam formulasi sediaan farmasi. Salah satu sumber pati
yaitu dari tanaman waluh pada bagian umbinya dengan kadar pati yang tinggi hingga 136
g/kg berat umbi segar. Karakteristik pati waluh pun dapat dikatakan sebanding dengan pati
kentang sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber pati yang dapat
dimanfaatkan sebagai eksipien farmasi.
Kata kunci : Eksipien, Pati, Waluh

ABSTRACT

Starch has many benefits, one of them is as pharmaceutical excipient in the formulation of
pharmaceutical dosage form. Chayote one source of starch. Chayote tubers has a high starch
content up tp 136 g/kg fresh tuber weight. Chayote tubers starch can be said to be
comparable to potato starch. Hopefully chayote tubers starch can be used as one source of
starch that can be used as pharmaceutical excipient.
Keyword: Chayote, Excipient, Starch

PENDAHULUAN Eksipien merupakan suatu zat selain bahan

Sedian-sediaan farmasi yang beredar obat atau pro-drug yang termasuk pada

merupakan suatu sistem yang kompleks, proses pembuatan atau terdapat pada

dimana terdiri dari banyak komponen sediaan farmasi. US Pharmacopeia-

termasuk zat aktif dari sediaan tersebut National Formulary (USPNF)

(API). Penambahan komponen tersebut mengelompokkan eksipien berdasarkan

bersamaan dengan komponen zat aktif fungsi pada saat formulasi, seperti bahan

bertujuan untuk melindungi zat aktif, pengikat (binder), bahan penghancur

meningkatkan stabilitas dari zat aktif, dan (disintegrant) dan lain lain (Chaudari,

meningkatkan keamanan dan efektifitas 2012).

dari sediaan itu sendiri (Pawar, 2015) Salah satu eksipien yang sering

Menurut International digunakan pada formulasi sediaan farmasi

Pharmaceutical Excipient Council, adalah pati. Pati merupakan salah satu


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 43

karbohidrat yang melimpah tersimpan pati, yang selanjutnya dapat digunakan

didalam tanaman. Pati banyak ditemukan sebagai eksipien farmasi (Jime´nez-

pada organ-organ tanaman, seperti biji, Herna´ndez, 2007)

akar, buah dan umbi, yang berfungsi EKSIPIEN FARMASI

sebagai sumber energi. Pati sangat mudah Eksipien farmasi adalah suatu

untuk didapatkan dan bermanfaat pada komponen dari produk farmasi selain

produksi tablet karena sifatnya yang inert, bahan aktif yang ditambahkan pada saaat

murah, dan dapat dimanfaatkan sebagai formulasi untuk tujuan tertentu. Eksipien

bahan pengisi, pengikat, penghancur dan dapat dikatakan sebagai komponen yang

pelincir (Hu A, 2015). sangat diperlukan selain dari bahan aktif

Tanaman waluh (Sechium edule) obat itu sendiri. Sebagian besar formulasi

merupakan salah satu tanaman suku obat menggunakan eksipien dengan

Cucurbitaceae, dan merupakan tanaman proporsi yang lebih banyak dibandingkan

asli dari Meksiko dan Amerika Tengah. bahan aktif obat. Untuk itu, perlu

Tanaman ini menghasilkan buah dengan melakukan pemilihan eksipien yang

berbagai ukuran, tangkai yang berwarna memenuhi sifat ideal (Pawar, 2015)

hijau, daun yang lembut dan umbi, dan Syarat-syarat suatu eksipien farmasi

semua bagian tersebut dapat dimakan antara lain (Pawar, 2015) :

(Saade, 1996) • Stabil secara kimia

Salah satu pentingnya tanaman • Tidak reaktif

waluh ini yaitu karenya tingginya kadar • Penggunaan peralatan rendah dan

pati pada umbinya (136 g/kg berat umbi prosesnya sensitive

segar). Kadar pati dari umbi tanaman • Bersifat inert dalam tubuh

waluh ini mirip dengan kandungan pati • Tidak toksik


pada umbi kentang (140 g/kg berat umbi • Karakteristik organoleptik dapat
segar). Kadar pati yang tinggi ini dapat diterima
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 44

• Ekonomis

• Efisien dalam hal penggunaan yang

diinginkan

PATI

Pati merupakan karbohidrat alami

yang disimpan didalam tumbuhan. Pati


Gambar 2. Struktur Amilopektin
banyak ditemukan pada banyak organ
Pati sangat bervariasi dari bentuk
tumbuhan, seperti biji, buah, umbi dan
dan fungsinya, baik antar spesies ataupun
akar, yang berfungsi sebagai sumber
pada spesies yang sama yang tumbuh
energy. (Hartesi, 2016)
dalam kondisi yang berbeda. Variasi ini
Pati tersusun dari dua rantai glucan
dapat memberikan pati dengan sifat yang
yang berbeda, yaitu amilosa (polimer
berbeda. Keadaan ini dapat merugikan
linear D-glukosa dalam ikatan 1,4
pada proses pengolahan akibat
glikosidik) dan amilopektin (polimer
inkonsistensi bahan baku (Santana &
bercabang d-glukosa dalam ikatan 1,4 dan
Meireless, 2014)
1,6 glikosidik). Polimer-polimer ini
Sifat fisikokimia (contoh :
mempunyai struktur dasar yang sama
gelatinisasi, retrodegradasi) dan sifat
namun memiliki perbedaan pada panjang
fungsional (contoh : kelarutan,
rantai dan percabangannya. Perbedaan-
pembengkakan, absorpsi air, sineresis dan
perbedaan ini dapat mempengaruhi dari
perilaku rheology dalam bentuk pasta dan
sifat fisikokimianya (Santana & Meireless,
gel) mempengaruhi potensi penggunaan
2014).
pati dalam aplikasi industry. Sifat-sifat ini

tergantung pada komposisi struktur

amilosa dan amilopektin; bagaimana

penyusunannya dalam bentuk granul

Gambar 1. Struktur Amilosa


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 45

mempunyai peran penting dalam formulasi Pati dapat digunakan sebagai pengikat

(Santana & Meireless, 2014) yang baik pada proses pembuatan tablet

PENGGUNAAN PATI SEBAGAI dengan metode granulasi basah karena

EKSIPIEN FARMASI sifat pati yang larut sebagian dalam air

• Sebagai Bahan Pengikat (Binder) dingin. Pati pun dapat digunakan sebagai

Bahan pengikat banyak digunakan bahan penghancur (disintegrant) (Patil,

pada formulasi bentul sediaan padat yang 2010)

digunakan secara oral, seperti tablet, untuk Pada formulasi tablet, pasta pati

menahan bahan aktif dan bahan tambahan dengan konsentrasi 5-25% b/b yang baru

lainnya bersama dalam campuran yang dibuat digunakan sebagai pengikat dengan

kohesif. Bahan pengikat biasanya metode granulasi basah (Rowe, 2003)

dibedakan berdasarkan teknik pembuatan • Sebagai Bahan Penghancur

yang akan dilakukan (Hartesi, 2016). (Disintegrant)

Pengikat kering digunakan pada Pati merupakan salah satu bahan

proses pembuatan tablet dengan metode penghancur tablet pada konsentrasi 3-15%

kempa langsung. Pengikat kering harus b/b (Patil, 2010). Akan tetapi, pati yang

menunjukkan sifat kohesi dan adhesi tidak dimodifikasi tidak terkompres

sehingga ketika dilakukan pengempaan dengan baik dan cenderung meningkatkan

partikel-partikel akan menggumpal kerapuhan tablet apabila digunakan pada

(Hartesi, 2016). konsentrasi tinggi (Shalin, 2012)

Pengikat yang digunakan pada Disintegran dapat menghancurkan

granulasi basah bersifat hidrofilik dan larut tablet pada medium air. Tablet hancur

dalam air. Biasanya pengikat basah menjadi bentuk granul-granul, sehingga

dilarutkan dalam air hingga membentuk meningkatkan luas permukaan tablet pada

massa yang basah, kemudian digunakan medium disolusi sehingga bahan aktif obat

untuk proses granulasi (Patil, 2010). pun dapat keluar dari tablet. Distegran

sendiri dapat diklasifikasikan kembali


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 46

menjadi disintegant dan superdisintegrant. Tanaman waluh ini sering digunakan

Untuk pati termasuk dalam kategori pada pengobatan tradisional meksiko untuk

disintegrant (Musiliu & Oludele, 2011) mengobati gejala seperti sakit kepala

• Sebagai Bahan Pengisi (Diluent) dengan telinga berdengung, cemas dengan

Pati sebagai bahan pengisi banyak meminum air rebusan daun waluh. Waluh

digunakan untuk persiapan triturat standar juga dilaporkan dapat mengobati penyakit

obat atau pewarna untuk memfasilitasi ginjal dan saluran kemih, seperti batu

proses pencampuran pada pembuatan. Pati ginjal, inflamasi pada uretra, hingga

juga digunakan pada formulasi kapsul hipertensi (Galia Lambardo, 2014).

untuk penyesuaian volume (Hartesi, 2016)

Bahan pengisi digunakan untuk

meningkatkan volume dari tablet atau

kapsul. Dengan mencampurkan bahan

pengisi dan bahan aktif farmasi, produk

akhir akan memiliki berat dan ukuran yang

memadai untuk proses produksi (Hartesi,

2016)

TANAMAN WALUH (Sechium edule)

Tanaman waluh (Sechium edule)

termasuk tanaman herba tahunan,

monoecious dan tumbuh merambat. Waluh

biasanya digunakan untuk konsumsi

manusia pada banyak Negara. Hampir Gambar 3. Tanaman Waluh (Sechium

semua organ tanaman wauh dapat edule)

dimakan, seperti buah, batang, daun yang

lembut, bahkan akarnya dapat dimakan

(Hernandez, 2011).
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 47

PATI ASAL TANAMAN WALUH blender. Campuran tersebut dimasukkan ke

(Sechium edule) dalam gelas beaker dan didiamkan selama

Umbi dari tanaman waluh memiliki 20 menit. Dispersi yang terbentuk

kadar pati yang tinggi. Kadar pati pada kemudian dihomogenkan kembali dengan

umbi waluh hingga 136 g/kg umbi segar. menggunakan blender dan menambahkan

Kadar tersebut hampir sama dengan kadar air destilata. Campuran tersebut kemudian

pati yang terkandung pada umbi kentang, didiamkan selama 40 menit. Fraksi yang

yaitu 140 g/kg umbi segar (Jime´nez- mengandung pati dipisahkan dan kemudian

Herna´ndez, 2007). Kadar pati yang tinggi dihomogenkan kembali menggunakan

ini dapat digunakan sebagai alternative blender dengan kecepatan tinggi dan

untuk isolasi pati (Hernandez, 2011). didiamkan selama 30 menit. Campuran

Metode isolasi pati yang dilakukan tadi selanjutnya disaring dan diambil

oleh Jime´nez-Herna´ndez, et al (2007) cairannya. Cairan tersebut dicuci dengan

yaitu pertama dengan memotong waluh air destilata hingga terbentuk cairan yang

berbentuk kubus dengan ukuran 1 hingga 2 tembus pandang. Setelah itu cairan

cm dan kemudian dicampur dengan air dikeringkan menggunakan incubator pada

destilata 2 kali volume kemudian suhu 240C selama 24 jam dan dihaluskan.

dihomogenkan dengan menggunakan

Tabel 1. Perbandingan kadar kelembapan, kadar pati, dan AM pati dari waluh

dan pati jagung (%)

Kadar pati dari tanaman waluh waluh kecil sedikit dari pada pati jagung.

sebesar 89,1 %, lebih sedikit dibandingkan Kadar AM pati dari umbi atau akar

dengan kadar pati kentang. Kadar AM pati berkisar 15-38%. (Hernandez, 2011).
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 48

(A) (B)

Gambar 4. Penampakan mikroskopik pati dari tanaman waluh (atas) dan pati kentang

(bawah), (A) mikroskop cahaya (B) mikroskop cahaya terpolarisasi

(A) (B)

Gambar 5. Perbandingan penampakan mikrokopik (A) pati waluh dan (B) pati kentang

dengan mikroskop electron perbesaran 430x

Pada pemeriksan dengan sedangkan pati kentang berbentuk bulat

menggunakan mikroskop cahaya(Gambar dan oval. Ukuran pati waluh lebih kecil

4) dapat dilihat bahwa pati waluh dibandingkan dengan pati kentang

berbentuk bulat, oval dan polygonal, (Hernandez, 2011).


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 49

Pada pemeriksaan dengan 10-25 µm. pati kentang menunjukkan

menggunakan mikroskop electron bentuk bulat dan oval dengan

(Gambar 5) dapat dilihat bahwa pati waluh permukaannya halus, memiliki ukuran

terdiri dari campuran dengan bentuk yang lebih besar pati waluh, yaitu berkisar

seperti berbentuk bulat, bentuk kubah, oval 10-50 µm (Hernandez, 2011).

dan dan polygonal dengan ukuran berkisar

Gambar 6. XRD dan kristalinitas pati dari waluh dan pati kentang

(A)
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 50

(B)

Gambar 7. RVA Pasting profile pati waluh dan pati kentang (A) Hernandez

(2011); (B) Jiménez-Hernández (2007)

Pati waluh dan pati kentang memiliki meningkat hingga nilai maksimum

kesamaan pola XRD (Gambar 6), yaitu tercapai. Viskositas puncak dari pati waluh

pola B dengan puncak pada 2θ = 17 dan lebih rendah dibandingkan pati kentang

230. Untuk kristalinitas pati waluh dan pati dan nilai maksimum didapat dengan

kentang memiliki perbedaan, dimana pati temperature yang lebih tinggi (Hernandez,

kentang memiliki kristalinitas yang lebih 2011). Namun pada penelitian Jiménez-

tinggi dibandingkan pati waluh Hernández (2007) menunjukkan nilai

(Hernandez, 2011). viskositas puncak pati waluh lebih tinggi

Gambar 7 menunjukkan pasting dari pati kentang sehingga menyarankan

profile dari pati waluh dan pati kentang. pati waluh digunakan sebagai bahan

Ketika suspensi pati dipanaskan dengan pengental.

laju yang konstan, viskositasnya akan


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 51

Gambar 8. Sifat alir pati waluh dan kentang pada konsentrasi 7,5% pada suhu

600C

Tabel 2. Sifat gelatinisasi dan retrodegradasi pati waluh dan kentang

Gambar 6 menunjukkan sifat alir dari SIMPULAN

pati waluh dan patu kentang. Dari kurva Pati merupakan salah satu bahan

tersebut dapat dikatakan pasta pati yang banyak manfaatnya, termasuk pada

menunjukkan karakteristik non newton bidang farmasi khususnya sebagai eksipien

shear thinning yang lebih tinggi pada pati farmasi dalam formulasi sediaan farmasi.

waluh daripada pati kentang (Hernandez, Salah satu sumber pati yaitu dari tanaman

2011). waluh. Karakteristik pati waluh pun dapat

Pada table 2 menunjukkan sifat dikatakan sebanding dengan pati kentang

thermal dari pati waluh dan kentang dari sehingga diharapkan dapat digunakan

sifat gelatinisasi dan retrodegradasi. Pati sebagai salah satu sumber pati yang dapat

waluh memiliki temperature gelatinisasi dimanfaatkan sebagai eksipien farmasi.

yang sedikit lebih rendah dari pati kentang, UCAPAN TERIMA KASIH

tetapi memiliki entalpi gelatinisasi yang Penulis mengucapkan terima kasih

sedikit lebih tinggi dari pati kentang. kepada Allah SWT karena atas berkatnya

Gelatinisasi merupakan hilangnya struktur penulis dapat menyelesaikan review artikel

kristal dari pati. Nilai entalpi menunjukkan ini. Penulis juga berterima kasih kepada

kehilangan susunan double heliks dosen mata kuliah Metodeologi Penelitian

dibandingkan kehilang kristalinitas dan Biostatik serta dosen pembimbing

(Hernandez, 2011). Bapak Patihul Husni, M.Si, Apt yang


Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 52

sudah membantu dalam penyelesaian paracetamol tablets. Journal of


Applied Pharmaceutical Science 01
review ini. (10),, 200-206.
Patil, B. S. (2010). Evaluation of Moringa
DAFTAR PUSTAKA
oleifera gum as a binder in tablet.
Chaudari, S. P. (2012). Pharmaceutical International Journal of Research
excipients: A Review. International in Ayurveda and Pharmacy, 1(2),,
Journal of Advances In Pharmacy, 590-596.
Biology and Chemistry. Pawar, P. D. (2015). Review on
Galia Lambardo, E. (2014). Extracts and Pharmaceutical Excipients.
Fractions from Edible Roots of American Journal of Pharmacy &
Sechium edule (Jacq.) Sw. with Health Research.
Antihypertensive Activity. Rowe, et al(2003). Handbook of
Evidence-Based Complementary Pharmaceutical Excipients Fourth
and Alternative Medicine, 1-9. Edition. London: Pharmaceutical
Hartesi, B. et al. (2016). Starch as Press.
Pharmaceutical Excipient. Int. J. Saade, R. L. (1996). Chayote. Sechium
Pharm. Sci. Rev. Res., 41(2), 59-64. edule (Jacq.) Sw. Promoting the
Hernandez, J, et al (2011). Isolation and conservation and use of
characterization of Mexican underutilized and neglected crops.
chayote tuber (Sechium edule Sw.) 8. Rome: Institute of Plant Genetics
starch. Starch/Sta¨ rke , 63, 32-41. and Crop Plant Research,
Hu A, et al (2015). Ultrasonic Frequency Gatersleben/International Plant
Effect On Corn Starch And Its Genetic Resources Institute.
Cavitation. - Food Science and Santana, A. L., & Meireless, M. A. (2014).
Technology, 941- 947. New Starch are the Trend for
Jime´nez-Herna´ndez, et al (2007). Industry Applications: a Review.
Physical, chemical and microscopic Food and Public Health 4(5), 229-
characterizationof a new starch 241.
chayote (Sechium edule) tuber and Shalin, S. (2012). Advantages and
its comparison with potato and Applications of Nature Excipients.
maize starches. Carbohydr.Polym, Asian J. Pharm. Res. Vol 2, Issue 1,
679–686. 30-39.
Musiliu, O. A., & Oludele, A. I. (2011).
Disintegrant activities of natural
and pregelatinized trifoliate
yams,rice and corn starches in

Anda mungkin juga menyukai