Anda di halaman 1dari 3

Januari 11, 2017

REVIEW JURNAL TEKNIK INDUSTRI

REVIEW JURNAL

Judul : Effect of Ergonomic Hazards on Job Performance of Auditors in

Nigeria (Bahaya Ergonomis pada Performansi Kerja Para Auditor di Nigeria)

Jurnal : American Journal of Industrial and Business Management

Vol : Vol. 6 No. 12

Halaman : 33-34

Tahun : 2016

Penulis : Omoneye O. Olasanmi, Department of Management and

Accounting, Obafemi Awolowo University

Reviewer : Reza Hidayat Alfan

Tanggal : 8 Januari 2016

1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini segala jenis pekerjaan sangat terbantu dengan adanya bantuan teknologi.
Teknologi dapat memberikan akses kemudahan bagi setiap jenis pekerjaan tentunya harus disesuaikan
dengan jenis pekerjaan tersebut, karena jika tidak maka teknologi juga dapat menjadi ancaman terhadap
suatu pekerjaan. Dalam penerapannya teknologi yang ada disuatu perusahaan juga dapat menimbulkan
bahaya ergonomis seperti sakit kepala, sakit leher, nyeri pergelangan dan penglihatan kabur bagi para
pekerjanya. Resiko ini akan lebih besar bagi para pekerja yang sering menggunakan komputer. Bahaya
ergonomis terkait penggunaan teknologi sering tidak dikethui oleh penderitanya sampai mereka
merasakan sesuatu tidak nyaman terhadap dirinya, hal ini dikarenakn bahaya ergonomis timbul seiring
dengan berjalannya waktu. Berdasarkan suatu penelitian dibuktikan bahwa gejala bahaya ergonomis
sering terjadi pada kalangan teknisi dan ahli komputer. Bahaya ergonomis bagi para auditor di Nigeria
belum mendapatkan perhatian yang cukup dan ini akan berpengaruh pada kinerja para audiotr itu
sendiri. Dalam audit, kinerja kerja individu sangat penting dan harus ditangani dengan tepat karena
mempengaruhi kualitas audit. Kompromi dengan prestasi kerja dapat menghasilkan kualitas audit yang
tidak sesaui dengan standar dan akibatnya perusahaan auditor kehilangan kredibilitasnya sebagai
perusahaan audit.

2. Tujuan

Untuk menentukan bahaya ergonomi yang berhubungan dengan kerjaan auditor dan untuk menentukan
efek dari bahaya ergonomi dan tingkat stress pada perusahaan pengaudit. Untuk memberikan wawasan
ke dalam kinerja organisasi dengan mempertimbangkan pengaruh teknostress dan bahaya ergonomis
sebagai variabel dalam penentu kinerja dalam perusahaan audit.

3. Metode

Data diambil dengan cara melakukan kuesioner dari 825 responden di Nigeria yang dilakukan oleh 4
auditor terkenal “Big Four” yang terdaftar di Institute of Chartered Accountants of Nigeria (ICAN) yaitu
Akintola Williams Deloitte, PricewaterhouseCoopers, KPMG, dan Ernst & Young. Kuesioner dibagikan
kepada responden dengan kategori tertentu.

4. Pembahasan

Penelitian ini menguji bahaya ergonomis yang berhubungan dengan pekerjaan auditor dan efek pada
kinerja auditor. Data primer dikumpulkan dari auditor dari "Big Four" perusahaan audit di Nigeria melalui
pemberian kuesioner yang berasal dari 825 responden. Deskriptif dan inferensial adalah alat statistik
yang digunakan untuk menganalisa data primer. Hasil penelitian ini mengidentifikasi beberapa bahaya
yang berhubungan dengan pekerjaan seorang auditor. Posisi teratas pada daftar bahaya adalah sakit
kepala, seperti yang dikatakan oleh 56,9% responden dan 54,5% dari responden mengatakan mengalami
kurang tidur. Hal itu terungkap bahwa nyeri leher (χ2 = 12,894; p <0,05), nyeri pergelangan tangan (χ2 =
9,138; p <0,05) dan tidur yang tidak memadai (Χ2 = 8,276; p <0,05) yang paling bahaya terkait dengan
pekerjaan auditor. Hal ini juga mengungkapkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara bahaya
ergonomis dan kinerja (χ2 = 4,763; p = 0,312).

5. Kesimpulan

Analisis dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa ada banyak perbedaan dalam cara auditor individu
dipengaruhi oleh isu-isu teknostres dan bahaya ergonomis, dan bagaimana variabel-variabel tersebut
berdampak pada organisasi secara keseluruhan. Dalam semua organisasi dianggap secara keseluruhan,
terungkap bahwa hubungan yang tidak signifikan ada antara tingkat technostress atau kinerja antara
bahaya ergonomis dan kinerja dalam perusahaan audit. Oleh karena itu, persepsi stres teknologi
terhadap kinerja masih agak ambigu, karena beberapa orang dapat mengatasi lebih baik daripada rekan-
rekan mereka yang lain. Namun dapat disimpulkan bahwa kinerja secara keseluruhan dapat lebih
ditingkatkan jika fasilitas strategi teknologi lebih mempertahankan kondisi pekerja. Hasil penelitian ini
akan berguna untuk organisasi yang menggunakan komputer maupun teknologi informasi dan
komunikasi lainnya sehari-hari dan untuk mengatasi masalah technostress dan bahaya ergonomis dari
perspektif yang berbeda. Ini juga akan membantu para manajer untuk merumuskan strategi terbaik
mengatasi keseimbangan antara penggunaan teknologi dan meminimumkan technostress.

Anda mungkin juga menyukai