Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima (persamaan bunyi), irama, nada, intonasi, serta penyusunan larik dan bait.
CATATAN :
Parafrase adalah menguraikan kembali puisi dengan kata-kata sendiri yang bertujuan untuk mempermudah memahami maksud atau makna
puisi.
MACAM-MACAM PUISI :
a. ciri-ciri karmina:
b. contoh karmina:
2. GURINDAM
gurindam berasal dari kata kirandom (bahasa tamil). populer
di indonesia pada abad ke-19. sastrawan lama yang terkenal
menggemari gurindam yaitu Raja Ali Haji. gubahan Raja Ali Haji
terkenal yaitu gurindam 12.
a. ciri-ciri gurindam:
1. satu bait terdiri dari dua baris dan masing-masing berdiri sendiri
2. bersajak a-a
3. kedua baris merupakan kalimat majemuk dan mempunyai
hubungan sebab-akibat
4. biasanya mengandung nasihat, petuah, dan kadang-kadang sindiran
b. contoh gurindam:
3. PANTUN
a. ciri-ciri pantun:
b. contoh pantun:
1. pantun nasihat
2. pantun muda-mudi
4. pantun jenaka
a. jalan-jalan ke borobudur
jangan lupa membeli jenang
kalau kalian ingin terhibur
dengarkan saja kami berdendang
4. SYAIR
kata syair berasal dari kata syuur (bahasa arab) yang berarti perasaan.
a. ciri-ciri syair:
5. TALIBUN
a. ciri-ciri talibun:
b. contoh talibun:
kota boston lusuh dan layu karena angin santer, udara jelek, dan malam larut yang celaka
didalam kafe itu seorang penyanyi negro tua bergitar dan bernyanyi
hampir-hampir tanpa penonton
cuma tujuh pasang laki dan wanita mengempulkan asap rokok, kelabu
seperti tungku-tungku yang menjengkelkan
ia bernyanyi
suaranya dalam
lagu dan kata ia kawinkan
lagu beranak seratus kata
georgia, georgia yang jauh
disana gubug-gubug kaum negro
atap-atap yang bocor
cacing-cacing tanah yang pellagra
georgia yang jauh yang disebut dalam nyanyinya
A. PARAFRASE
1. Bait (1) :
kota boston menjadi sangat kotor dan hilang keindahanya karena angin menerbangkan kotoran kemana-mana. badai yang sebentar lagi menurunkan hujan
salju itu membuat malam yang sudah larut akan menjadi sepi. hal itu disebabkan orang-orang takut keluar rumah mencari minuman penghangat di kafe-
kafe didekat tempat tinggalnya karena khawatir terjebak oleh hujan salju yang dingin menggigil.
2. Bait (2) :
seorang penyanyi negro tua menyanyikan lagu yang penuh makna yaitu menggambarkan kemiskinan yan ada di lingkungan sekitarnya. rumah-rumah
mereka hanya gubug dengan atap yang bocor pada waktu turun hujan dan hidupnya sangat kekurangan.
3. Bait (3) :
suasana di kafe sangat sepi. yang terdengar hanyalah angin yang menggetarkan kaca jendela. namun begitu si negro tetap menyanyi walaupun dengan
perut yang belum terisi atau lapar.
B. ANALISIS PUISI
1. Tema : kemiskinan
3. Majas/gaya bahasa :
b. perbandingan/perumpamaan : personifikasi
4. Amanat/pesan :
DOA
Kepada Pemeluk Teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Bait 1:
Dalam keadaan bingung dan sedih, manusia masih menyebut dan selalu ingat kepada tuhan.
Bait 2:
Tuhan merupakan cahaya dan terang bagi manusia.
Bait 3:
Dalam keadaan hancur lebur dan bingung tanpa tujuan, manusia juga selalu ingat dan menyebut nama Tuhan.
Bait 4:
Manusia selalu berdoa, berserah diri, dan tidak bisa lepas atau berpaling dari Tuhan.
Dalam keadaan bingung , sedih, hancur lebur tanpa tujuan, manusia harus selalu ingat dan menyebut nama Tuhan. manusia harus sadar bahwa Tuhan
merupakan cahaya dan terang bagi manusia. oleh karena itu, kita harus selalu berdoa dan berserah diri kepada-NYA, sebab manusia tidak bisa lepas dan
berpaling dari Nya dan tuhan adalah segala-galanya bagi manusia.
B. ANALISIS PUISI
1. Tema : ketuhanan (keagungan tuhan)
2. Isi : menggambarkan bahwa manusia tidak bisa berpaling atau
tidak bisa melupakan tuhan.
3. Gaya bahasa/majas : a. repetisi (tuhanku, tuhanku, tuhanku,..)
b. hiperbola (aku hilang bentuk remuk)
4. Amanat:
a. tuhan selalu melindungi dan memberkati umatnya.
b. tuhan selalu memberikan cahaya atau terang bagi manusia.
c. dalam keadaan apapun kita harus selalu ingat kepada tuhan.
d. kita harus selalu menjalankan perintah tuhan.
e. kita harus selalu kepada tuhan.
5. Nilai:
a. Religius/ketuhanan
b. Moral
SHANG HAI
(sutardji calzoum bachri dalam O amuk kapak, 1981)
SEPISAUSAPI
Karya : Sutardji Calzoum Bachri
kontemporer artinya kekinian atau modern,tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zama sekarang (modern). jadi.
puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang bebas dari lingkungan makna leksikal, sehingga deret kata atau kalimatnya sering tidak
bermakna leksikal (makna kamus). bahkan kadang-kadang kata-kata yang digunakan tidak ada didalam kamus ataupun ujaran.
puisi tanpa kata adalah puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. sebagai gantinya digunakan titik-titik, garis,
huruf, atau simbol lainya.
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
v
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
contoh:
om swastiastu
ayo
ayo ayo
-aloha !
-mahalo
siang-malam, musnahlah beda kalian
laut-darat, musnahlah beda kalian
laki-perempuan-musnahlah beda kalian
hoong
iblis laknat setan bekasakan
kanioyo temen awakku:
4. PUISI TIPOGRAFI
Puisi tipografi adalah puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi. bahkan wujud
fisik dipandang sebagai salah satu unsur puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna
puisi.
contoh:
MAUT
diam diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
contoh:
ya meraja jaramaya
ya marani niramaya
ya silapa palasiya
ya mirado rodamiya
ya midosa sadomiya
ya dayuda dayudada
ya siyaca cayasiya
ya sihama mahasiya
puisi idiom barudibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat didalamnya. puisi idiom baru tetap
menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. digunakan idiom-
idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
contoh:
Jadi
tidak setiap derita
jadiluka
tidak setiap sepi
jadi duri
tidak setiap tanda
jadi makna
tidak setiap tanya
jadi ragu
tidak setiap jawab
jadi sebab
tidak setiap seru
jadi mau
tidak setiap tangan
jadi pegang
tidak setiap kabar
jadi tahu
tidak setiap luka
jadi kaca
memandang kau
pada wajahku!
7. PUISI MBELING
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar. dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. puisi
mbeling tidak mengharamkan penggunaan suatu kata. semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
Contoh puisi mbeling:
SEBUAH PERINTAH
serbu..........
serbu..........
kota itu
dengan batu
sampai jadi abu
binasakan
semua
kecuali
mertuaku
yang dungu
dan lucu
Sumber : http://ilmusupertop.blogspot.com/2016/12/pengertian-macam-ciri-ciri-contoh-puisi-lama-baru-dan-kontemporer.html#ixzz5wlFRLW7y