Anda di halaman 1dari 2

HIRARKI AGROEKOSISTEM

World (dunia)
Nation (bangsa) Ecologycal Dimension
District (kawasan) Country (negara) (dimensi ekologi)
Community (komunitas) Region (daerah)
Household (rumah tangga) Farm (bertani) Ecosystem (ekosistem)
Individual (individu) Field (bidang) Population (populasi)
Crop (tanmanan) Organism (organisme)
Social Dimension Animal (hewan) Organ
(dimensi sosial)

Agroekosistem ekosistem pertanian merupakan hubungan timbal balik antara


komponen biotik dan abiotik serta manusia pada suatu lingkungan pertanian. Hierarki
merupakan suatu susunan hal yang dikemukakan berada di bawah, diatas, atau pada tingkat
yang sama. Jadi hirarki agroekosistem dapat diartikan sebagai suatu susunan dimana terdapat
dimensi ekologi dan dimensi sosial yang akan berpengaruh terhadap pertanian.

Dimensi ekologi dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi
meliputi organ, organisme, populasi, ekosistem. Organ merupakan bagian dari suatu
organisme yang memiliki fungsi tertentu dan biasa disebut juga sebagai alat tubuh.
Organisme yaitu makhluk hidup yang terdiri dari berbagai macam, mulai dari oeganisme
kecil (mikroorganisme) hingga organisme yang berukuran besar. Organisme seperti jamur
dan bakteri berperan membantu penguraian tanaman dan hewan yang sudah mati sehingga
menjadi bahan organik yang sangat berguna untuk menyuburkan tanah sehingga tanah
menjadi gembur dan subur. Apabila tanah subur maka hasil pertanian juga akan bagus
sehingga meningkatkan produksi tingkat daerah dan berpengaruh juga pada hasil produksi
negara. Suatu organisme yang hidup berkelompok pada suatu daerah tertentu akan
membentuk suatu populasi, populasi dalam dimensi ekologi ini bepengaruh terhadap field
(lahan) yang terdapat beberapa populasi.

Dimensi ekologi yang pertama yaitu ekosistem, ekosistem adalah tatanan kesatuan yang
menyeluruh dan saling mempengaruhi antara segenap unsur lingkungan hidup maupun tidak
hidup. Faktor penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan dan berpengaruh
terhadap pertanian yaitu ekosistem. Keanekaragaman tumbuhan pangan (produsen) dan
keberadaan hewan peternakan, hama sebagai konsumen 1, predator sebagai konsumen 2, dan
pengurai merupakan satu kesatuan dalam ekosistem pertanian yang menentukan tingkat
produktivitas hasil pertanian.

Sedangkan dimensi sosial meliputi individu, household (rumah tangga), komunitas,


daerah, bangsa, dan dunia. Kebutuhan pangan dalam aspek sosial sangat penting karena,
pangan merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Kebutuhan pangan sangat
mempengaruhi keadaan suatu negara bahkan berpengaruh terhadap dunia. Apabila
ketersediaan pangan suatu negara tidak bisa memenuhi kebutuhan negara tersebut, maka
negara ini akan mengimpor pangan dari negara lain. Jika produksi pangan lebih besar
daripada impor maka negara tersebut bisa mencukupi kebutuhan pangan sendiri tanpa harus
mengimpor dari negara lain, sehingga negara tersebut bias disebut swasembada pangan.
Posisi pangan dalam aspek sosial menentukan keberadaan daerah dan keberadaan negara,
keberadaan suatu tempat dan juga nasional, bahkan keberadaan dunia.

Pintu masuk dimensi sosial ke dimensi ekologi itu dimulai dari household (rumah
tangga) masuk ke pertanian (farm) sebagai tenaga kerja dengan kemampuannya dalam
bertani. Jika pertanian yang berasal dari kelompok keluarga bertani maka akan
mempengaruhi suatu daerah. Sebagai contoh daerah kota Jogja tidak cocok untuk
melaksanakan pertanian karena aspek sosial dan bukan berasal darikeluarga petani, berbeda
dengan daerah Wates, Kulon Progo yang mayoritas penduduknya berasal dari keluarga petani
yang mampu untuk melakukan pertanian, sehingga hasilnya juga akan meningkat. Hal ini
dipengaruhi oleh kultur atau kebudayaan. Masyarakat kota Jogja sedikit yang berprofesi
sebagai petani dan jarang terdapat sawah, sehingga tidak cocok untuk meningkatkan produksi
pertanian, berbeda halnya dengan daerah Kulon Progo yang kulturnya bertani dan area
persawahan masih terbilang luas bahkan banyak.

Dapat disimpulkan, bahwa apabila rusaknya ekologi atau lingkungan maka kehidupan
sosial akan runtuh baik dari tingkat individu sampai dunia. Hal ini dikarenakan rusaknya
lingkungan yang digunakan sebagai tempat untuk memproduksi pangan. Jika hasil produksi
pangan dunia menurun maka populasi manusia juga akan menurun dikarenakan
kekurangannya bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai