PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui struktur ekosistem dan aliran energi setra materi pada
suatu agroekosistem.
2. Mahasiswa mengetahui hubungan antar populasi dan komunitas sebagai
penyusun suatu agroekosistem.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara
komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi
yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu
dengan yang lainnya. dalam suatu ekosistem yang masih alami dan belum
terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara komponen-komponen
penyusun ekosistem keadaan ini disebut homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem
untuk dapat menahan berbagai perubahan alam dalam sistem secara menyeluruh.
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik
ataupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun
peranannya dalam lingkungan (Suarsana, 2011).
Proses fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah
menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa
organik lainnya. Fotosintesis ini melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. Di
dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau
senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh
tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora
sebagai bahan makanan. Perpindahan proses ini juga dapat meningkatkan hasil
produktivitas tanaman, hewan dan termasuk semua ekosistem di dunia. Aliran
energi yang terjadi dalam suatu ekosistem begitu mempengaruhi apa yang berada
dalam ekosistem tersebut (Beals, 2012).
Purwantana, B. 2011. Kajian Input Energi Pada Budidaya Padi Metode System Of
Rice Intensification. Agritech, 31 (1): 1-8.
Suarsana, I. M. 2011. Habitat Dan Niche Paku Air Tawar (Azolla Pinnata Linn.)
(Suatu Kajian Komponen Penyusun Ekosistem Sawah). Sains dan
Teknologi, 11 (2): 1-15.
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Alat
1. Alat tulis
2. Kamera