Sekolah:
Jansenisme, Proto- eksistensialisme
Keahlian: Teologi, Matematika, Filsafat, Fisika
Gagasan penting: Segitiga Pascal,
Hukum Pascal, Teori Pascal
Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika, fisikawan, penemu, penulis dan filsuf Kristen
berkebangsaan Perancis. Ia lahir di Clermont-Ferrand, Perancis pada 19 Juni 1623 dan
meninggal di Paris, Perancis pada 19 Agustus 1662 pada umur 39 tahun.
Minat utamanya ialah filsafat dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan
geometri proyektif. Bersama dengan Pierre de Fermat menemukan teori tentang probabilitas.
Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin penghitung yang dikenal pertama kali.
Mesin itu hanya dapat menghitung (mesin komputasi sederhana yang merupakan cikal bakal
kalkulator).
Penemuan
Abad ke-17 menandai awal sejarah kalkulator mekanik, dengan ditemukannya mesin pertama,
kalkulator Pascal , pada tahun 1642. Blaise Pascal telah menciptakan sebuah mesin yang dapat
melakukan perhitungan yang mana sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia, meski
Pascal telah menemukan mesin hitung, namun Ia tidak sampai sukses untuk membuatnya
menjadi industri.
Dalam temuannya, Blaise Pascal menciptakan kalkulator mekanis untuk membantu ayahnya
yang bekerja sebagai pengawas pajak di Rouen. kalkulator tersebut dinamakan Kalkulator Pascal
atau Pascaline dan merupakan kalkulator mekanik hanya bekerja di abad ke-17.
Diophantus dari Alexandria (bahasa Yunani Kuno: Διόφαντος ὁ Ἀλεξανδρεύς; diyakini lahir
antara 201 dan 215 M; wafat pada usia 84 tahun, diyakini antara 285 dan 299 M) adalah
seorang matematikawan Hellenistik Aleksandria, yang menjadi penulis serangkaian buku
berjudul Arithmetica, beberapa diantaranya sekarang hilang. Terkadang disebut "bapak algebra",
teks-teksnya berisi soal pemecahan kesamaan algebraik.
Karya Diophantus
Diophanus menulis Arithmetica, yang mana isinya merupakan pengembangan aljabar yang
dilakukan dengan membuat beberapa persamaan. Persamaan-persamaan tersebut disebut
persamaan Diophantin, digunakan pada matematika sampai sekarang.
Diophantus menulis lima belas namun hanya enam buku yang dapat dibaca, sisanya ikut terbakar
pada penghancuran perpustakaan besar di Alexandria. Sisa karya Diophantus yang selamat
sekaligus merupakan teks bangsa Yunani yang terakhir yang diterjemahkan. Buku terjemahan
pertama kali dalam bahasa Latin diterbitkan pada tahun 1575. Prestasi Diophantus merupakan
akhir kejayaan Yunani kuno.
Fermat mengetahui buku Diophantus lewat terjemahan Clause Bachet yang diterbitkan tahun
1621. Problem kedelapan pada buku kedua tentang cara membagi akar bilangan tertentu menjadi
jumlah dua sisi panjang. Rumus Pythagoras sudah dikenal orang Babylonia 2000 tahun silam –
memberi inspirasi bagi Fermat untuk menuliskan TTF /Theorema Terakhir Fermat (Fermat Last
Theorem).
Susunan dalam Arithmetica tidak secara sistimatik operasi-operasi aljabar, fungsi-fungsi aljabar
atau solusi terhadap persamaan-persamaan aljabar. Di dalamnya terdapat 150 problem, semua
diberikan lewat contoh-contoh numerik yang spesifik, meskipun barangkali metode secara umum
juga diberikan. Sebagai contoh, persamaan kuadrat mempunyai hasil dua akar bilangan positif
dan tidak mengenal akar bilangan negatif. Diophantus menyelesaikan problem-problem
menyangkut beberapa bilangan tidak diketahui dan dengan penuh keahlian menyajikan banyak
bilangan-bilangan yang tidak diketahui.
Contoh: Diketahui bilangan dengan jumlah 20 dan jumlah kuadratnya 208; angka bukan diubah
menjadi x dan y, tapi ditulis sebagai 10 + x dan 10 – x (dalam notasi modern). Selanjutnya, (10 +
x)² + (10 - x)² = 208, diperoleh x = 2 dan bilangan yang tidak diketahui adalah 8 dan 12.