Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

TEORI PELUANG
Disusun guna memenuhi tugas
Matakuliah : Sejarah Matematika
Dosen Pembimbing : Ahmad Farid Ricky Fahmi, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Mukhammad Eko Setiawan (2620036)

2. Muhammad Afi Ramdhani (2620059)

3. Lia Hikmatul Maula (2620078)

4. Miftakhur Rizqoh (2620111)

Kelas : A

TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
ABSTRAK

Teori peluang merupakan cabang matematika yang berhubungan dengan peluang.


Pembahasan utama teori peluang adalah variabel acak, proses stokastik serta
kejadian abstraksi matematis non-deterministik peristiwa (kuantitas terukur yang
berupa kejadian tunggal atau berkembang dari waktu ke waktu dengan mode
acak). Contoh dari kejadian tersebut yaitu pelemparan koin yang dianggap sebagai
peristiwa acak, maka apabila koin dilempar berkali-kali akan menunjukan pola-
pola tertentu yang bisa kita prediksikan hasilnya. Pada pola tersebut dapat
menggambarkan hukum bilangan besar dan teorema limit pusat. Metode teori
peluang juga dapat dimanfaatkan dalam bidang ilmu lainnya. Salah satu
diantaranya digunakan pada ilmu psikolog yang diaplikasikan dalam mempelajari
yang namanya kehidupan, tingkah laku manusia dan juga hewan.

Perkembangan Statistika dan Teori Peluang

Perkembangan statistik Eropa mulai menonjol pada Abad Pertengahan tahun ,


sedangkan Amerika Serikat pada 1790, dimana Peraturan Federal AS
mengharuskan sensus setiap 10 tahun. Menurut Levine dan Barenson (1996: 2),
pertumbuhan dan perkembangan statistik modern secara historis merupakan dua
fenomena yang terpisah: kebutuhan pemerintah untuk mengumpulkan data
kependudukan dan teori probabilitas matematis.. Sejarah dan perkembangan teori
statistik telah berjalan jauh. Dalam perkembangan saat ini, analisis statistik
digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan profesional, termasuk dalam
penelitian dan manajemen bisnis.

Thomas Bayes (1702-1761) memberikan jawabannya dalam


bukunya An Essay towards Solving a Problem in the Doctrine of Chances,
ditulis menjelang akhir hidupnya dan tidak diterbitkan sampai tiga tahun
setelah kematiannya. Bayes memulai esai dengan pernyataan tentang
masalah dasar: “Mengingat berapa kali peristiwa yang tidak diketahui
[yaitu, peristiwa dengan probabilitas yang tidak diketahui] telah terjadi dan
gagal. Diperlukan peluang bahwa peluang terjadinya dalam sebuah
percobaan tunggal terletak di suatu tempat di antara dua derajat probabilitas
yang dapat disebutkan. Dalam notasi modern, jika X menyatakan banyaknya
kejadian yang terjadi dalam n percobaan, x probabilitas terjadinya dalam
satu percobaan, dan r dan s dua probabilitas yang diberikan, tujuan Bayes
adalah menghitung P (r < x < s|X), yaitu, peluang x berada di antara r dan s,
diberikan X. Bayes terus berkembang secara aksiomatis, dari definisi
probabilitas, keduanya hasil dasar yang dia perlukan tentang probabilitas
dua kejadian E dan F. Proposisi 3 menyatakan bahwa "probabilitas bahwa
dua peristiwa berikutnya akan terjadi keduanya adalah rasio yang
dimajemukkan" dari probabilitas yang pertama, dan probabilitas yang ke-2
dengan anggapan bahwa yang pertama terjadi.”

Pemikiran-pemikiran Teori Peluang

Pemikiran Blaise Pascal

Blaise Pascal (1623-1662) berasal dari Perancis. Minat utamanya ialah filsafat


dan agama, sedangkan hobinya yang lain adalah matematika dan geometri
proyektif. Bersama dengan Pierre de Fermat, Pascal  menemukan teori tentang
probabilitas. Pada awalnya minat riset dari Pascal lebih banyak pada bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan, di mana dia telah berhasil menciptakan mesin
penghitung yang dikenal pertama kali.
Pada tahun 1642, pada usia delapan belas Blaise Pascal menemukan kalkulator
roda numerik yang disebut Pascaline untuk membantu ayahnya seorang penagih
pajak menghitung pajak di Prancis. Kontribusi Pascal untuk komputasi diakui
oleh ilmuwan komputer Nicklaus Wirth, yang pada tahun 1972 membuat bahasa
pemrograman dengan nama Pascal (dan bersikeras bahwa bahasa ini harus dieja
Pascal, tidak PASCAL)

Blaise Pascal secara populer dikaitkan dengan Fermat sebagai salah satu pendiri
bersama teori probabilitas. Tidak ada keraguan bahwa Pascal adalah orang yang
sangat fleksibel. Hal yang tidak biasa untuk menemukan seseorang yang pada saat
yang sama merupakan seorang penulis berbakat dan filsuf agama, serta
matematikawan kreatif dan fisikawan eksperimental. Dia paling dikenal oleh
pembaca umum sebagai penulis prosa klasik besar pertama di Bahasa Prancis
modern, Lettres Provincees dan Pensées. Sebagai seorang ahli matematika, Pascal
telah digambarkan sebagai yang terbesar yang pernah ada dalam sejarah.
Reputasi matematikanya lebih bertumpu pada apa yang mungkin telah dia
lakukan daripada apa yang sebenarnya dia capai. Selama sebagian besar
hidupnya, penelitiannya terhambat oleh kesehatan yang buruk. Dia
menderita sakit perut yang tak tertahankan disertai dengan sakit kepala
migrain yang hebat dan masalah agama. Tiga ledakan aktivitas matematika
Pascal turun hampir seluruhnya pada tahun 1640, 1654, dan 1658; hampir
tidak cukup waktu untuk membuat tubuh karya seorang ahli matematika
yang hebat.

Masalah agama yang dialami oleh Blaise Pascal yaitu pada tahun 1646, tepatnya
saat sang ayah jatuh sakit. Dan ketika satu-satunya panutan hidupnya tersebut
meninggal dunia pada 1651. Pascal mengikuti langkah Jacqueline, saudara
perempuannya yang menjadi pengikut Jansenisme, yakni sebuah sekte puritan
yang dianggap bid’ah oleh Katolik. Pada Jansenisme (Jansenisme adalah sebuah
teologi dan pergerakan yang muncul pada masanya untuk menyerang pokok-
pokok teologi etika para Yesuit. Kaum Jansenis menyalahkan para Yesuit karena
ajaran mereka yang penuh optimisme tentang manusia dan juga menentang Yesuit
yang memberikan absolusi kepada orang-orang yang mengaku dosa), Pascal
banyak memusatkan perhatiannya kepada hati dan iman.
Hingga pada tengah malam 23 November 1654, ia mendapatkan pengalaman
religius yang disebut dengan “night of fire” (Adamson, 1995: 6). Kisah
pengalaman religius ini tercatat dalam Memoriam. Pengalaman religius night of
fire inilah yang membuat Pascal tersadar bahwa keimanannya saat itu masih
lemah. Ia pun me- nyingkirkan keimanan ala filosof dan ilmuwan dan kembali
memahami Tuhan dan iman sebagaimana seorang Kristen. Itu merupakan awal
dari sikap Pascal kemudian sekaligus sebagai corak utama filsafatnya, yaitu
apologetik yang membela ajaran agama melalui wacana dan argument sistematis

Jacob Bernoulli

Jacob Bernoulli (juga dikenal sebagai James atau Jacques; 6 Januari [K.J.: 27


Desember 1654] 1655 – 16 Agustus 1705) adalah salah satu dari banyak
matematikawan terkemuka dalam keluarga Bernoulli. Dia adalah seorang
pendukung awal kalkulus Leibnizian dan telah memihak Leibniz
selama kontroversi kalkulus Leibniz-Newton. Dia dikenal karena banyak
kontribusi untuk kalkulus, dan bersama dengan saudaranya Johann, adalah salah
satu pendiri dari kalkulus variasi. Namun, kontribusinya yang paling penting
adalah dalam bidang peluang, di mana ia menderivasikan versi pertama
dari hukum bilangan besar dalam karyanya Ars Conjectandi.1

1
Jacob (Jacques) Bernoulli, The MacTutor History of Mathematics archive, School of
Mathematics and Statistics, University of St Andrews, UK.
Tampaknya cukup jelas bagi Bernoulli bahwa semakin banyak pengamatan yang
dilakukan terhadap situasi tertentu, semakin baik seseorang dapat memprediksi
kejadian di masa depan. Tetapi dia ingin memberikan "bukti ilmiah" dari prinsip
ini, bukti yang akhirnya dia temukan sebelum kematiannya pada tahun 1705.
Bemoulli mempresentasikan bukti ilmiah ini dalam Hukum Bilangan Besarnya
dan menempatkannya di bagian keempat dan terakhir dari teks pentingnya tentang
kemungkinan, Ars conjectandi (Seni Menduga), sebuah karya yang tidak
diterbitkan sampai tahun 1713.

Pierre-Simon, Marquis de Laplace

Pierre-Simon, Marquis de Laplace (23 Maret 1749 – 5 Maret 1827) adalah


seorang ahli matematika dan astronom Prancis yang mengemukakan teori
bahwa bumi jutaan tahun yang lalu terpisah dari matahari dan secara bertahap
kulit luarnya mengering dan mengeras. Pada tahun 1773, di depan Akademi
Prancis, dia membuktikan bahwa gerakan planet-planet adalah stabil. Penemuan
Laplace lainnya adalah di bidang integral kalkulus, diferensial terbatas, persamaan
diferensial, dan astronomi. Ia menemukan Mekanika selestial, Ekuasi
Laplace, Operator Laplace dan Transformasi Laplace. Suatu ketika Napoleon
Bonaparte bertanya kepada Laplace tentang peran tuhan yang tidak disinggung
dalam karyanya, Laplace menjawab dengan tegas bahwa peran Tuhan tidak
diperlukan dalam keteraturan alam raya ini.
Referensi
Bambang Sri Anggroro, 2015. Sejarah Teori Peluang dan Statistika. Jurnal
Pendidikan Matematika vol.6
Cooke, Roger, 1942. The history of mathematics: a brief course 2nd ed. Canada :
John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jerse.
Gede Meksa Korri Arisena. Diktat Pengantar Statistika.
Jacob (Jacques) Bernoulli, The MacTutor History of Mathematics archive, School
of Mathematics and Statistics, University of St Andrews, UK.
Sony Sunaryo, Dkk. Sejarah Perkembangan Statistika Dan Aplikasinya.
https://journal.ipb.ac.id/index.php/statistika/article/view/5505 diakses pada
28 april 2022 pukul 20.00
Victor J. Katz, 2008. History of Mathematics. New York: University Of Discrit Of
Columbia.

Anda mungkin juga menyukai