(LIMFOMA)
Oleh :
Afin Alamei Reihana
(185070200111019)
REGULER 1 PSIK 2018
B. Keluhan Utama
Keluhan utama pada pasien yaitu dengan limfoma maligna biasanya adalah
demam yang berkepanjangan.
5. PRIORITAS DIAGNOSIS
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang :
Nama Pasien : Tn. S
Diagnosa :
No. Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan Tanda
Dx Tangan
1. 5 September 2019 Resiko tinggi infeksi b.d imunosupresi
08.00 WIB dan malnutrisi
1. Status imun v
2. Pengetahuan: pengendalian v
infeksi
3. Deteksi Risiko v
4. Pengendalian Risiko v
5. Suhu : 36,5-37 C v
6. Nadi : 80-100x/mnt v
NIC:
NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Pengkajian: 1. Mengetahui resiko infeksi
1. Pantau tanda / gejala infeksi 2. Mengetahui resiko infeksi
(misalnya, suhu tubuh, denyut 3. Mengurangi faktor terjadinya
jantung, pembuangan, penampilan infeksi
luka, sekresi, penampilan urine,
suhu kulit, lesi kulit, keletihan, dan
malaise)
2. Kaji faktor yang meningkatkan
serangan infeksi (misalnya tanggap
imun rendah dan malnutrisi)
3. Amati penampilan praktik hygiene
pribadi
3. Mual v
4. RR (18-24 x/mnt) v
5. Tekanan Darah (120-110/80- v
70 mmHg)
1: Sangat menyimpang sekali dari rentang yang diharapkan
2: Sangat menyimpang dari rentang yang diharapkan
3: Menyimpang dari rentang yang diharapkan
4: Agak menyimpang dari rentang yang diharapkan
5: Tidak menyimpang dari rentang yang diharapkan
NIC:
NO. Aktivitas INTERVENSI RASIONAL
1. Pengkajian Pantau aktivitas kejang 1. Memantau aktivitas
Pantau hidrasi(Misalnya, turgor kejang
kulit, kelembapan membrane2. Memantau
mukosa) hidrasi(Misalnya,
Pantau tekanan darah, nadi, dan turgor kulit,
pernafasan kelembapan
Pantau tanda hipertermia ( membrane mukosa)
misalnya, demam, takipnea,3. Memantau tekanan
aritmia,perubahan tekanan darah, darah, nadi, dan
bercak pada kulit,kekakuan dan pernafasan
berkeringat banyak 4. Memantau tanda
Pantau suhu minimal setiap dua hipertermia ( misalnya,
jam, sesuai dengan kebutuhan demam, takipnea,
Pantau suhu basal secara aritmia,perubahan
kontinu, sesuai dengan kebutuhan tekanan darah, bercak
Pantau warna kulit dan suhu pada kulit,kekakuan
Untuk pasien medical bedah dan berkeringat
dapatkan riwayat pribadi dan banyak)
keluarga terhadap hipertemia5. Memantau suhu
maligna, kematian akibat ansietas minimal setiap dua
atau demam pasca operasi, jam, sesuai dengan
Pantau tanda hipertemia maligna kebutuhan
(misalnya 6. Memantau suhu
demam,takipnea,aritmia,perubahan basal secara kontinu,
tekanan darah, bercak pada kulit, sesuai dengan
kekakuan, dan berkeringat banyak) kebutuhan
7. Memantau warna
kulit dan suhu
2. Pendidikan1. Ajarkan pasien/keluarga dalam Mengajarkan
untuk mengukur suhu untuk mencegah pasien/keluarga dalam
pasien dan dan mengenali secara dini mengukur suhu untuk
keluarga hipertermia( misalnya, sengatan mencegah dan
panas, dan keletihan karena panas) mengenali secara dini
2. Ajarkan indikasi keletihan karena hipertermia( misalnya,
panas dan tindakan kedaruratan sengatan panas, dan
yang diperlukan, sesuai dengan keletihan karena
kebutuhan panas)
Mengajarkan indikasi
keletihan karena
panas dan tindakan
kedaruratan yang
diperlukan, sesuai
dengan kebutuhan
3. Aktivitas 1. Berikan obat antisepiretik, sesuai Memberikan obat
Kolaboratif dengan kebutuhan antisepiretik, sesuai
2. Gunakan matras dingin dan mandi dengan kebutuhan
air hangat untuk mengatasi Untuk mengatasi
gangguan suhu tubuh, sesuai gangguan suhu tubuh,
dengan kebutuhan sesuai dengan
kebutuhan
4. Aktivitas 1. Lepaskan pakaian yang 1. Melepaskan pakaian
Lain berlebihan dan tutupi pasien yang berlebihan dan
dengan hanya selembar pakaian tutupi pasien dengan
2. Gunakan waslap dingin ( atau hanya selembar
kantong es yang dibalut dengan pakaian
pakaian ) pada aksila, kening, . Menggunakan
leher, dan lipat paha. waslap dingin (atau
3. Ajarkan asupan cairan oral. kantong es yang
4. Gunakan kipas yang berputar di dibalut dengan
ruangan pasien. pakaian) pada aksila,
5. Gunakan selimut pendingin kening, leher, dan lipat
paha.
3. Mengajarkan asupan
cairan oral.
4. Menggunakan kipas
yang berputar di
ruangan pasien.
5. Menggunakan
selimut pendingin
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 3
Nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan terapi selama 1x24 jam nyeri pada pasien
akan menghilang
Kriteria Hasil :
-Tingkat kenyamanan sangat nyaman
- Periolaku pengendalian nyeri tidak ada
- Nyeri efek merusak tidak ada
- Tingkat nyeri membaik
Agak Tidak
No. Indikator Berat Sedang Ringan
berat ada
1. Tingkat kenyamanan v
2. Perilaku mengendalikan v
nyeri
3. Nyeri : efek merusak v
4. Tingkat Nyeri v
NOC
NO. Aktivitas INTERVENSI RASIONAL
1. Pengkajian 1. Gunakan laporan dari pasien1. Mengumpulkan data-
sendiri sebagai pilihan pertama data tentang nyeri
untuk mengumpulkan informasi pasien
pengkajian 2. Mengetahui tingkat
2. Minta pasien untuk menilai nyeri pasien
nyeri/ ketidaknyamanan pada skala3. Mengetahui seberapa
0-10 besar bnyeri dan akibat
3. Lakukan pengkajian nyeri yang yang ditimbulkan
komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, awitan/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, atau
keparahan nyeri, dan faktor
prespitasinya
2. Pendidikan 1. Intruksikan pasien untuk 1. Melakukan
untuk menginformasikan kepada perawat tindakan selanjutnya
pasien/ jika pengurang nyeri tidak dapat 2. Mengurangi rasa
keluarga dicapai nyeri pada pasien
2. Informasikan kepada pasien/ 3. Membangun rasa
keluarga tentang prosedur yang percaya pasien kepada
dapat meningkatkan nyeri dan perawat
tawarkan saran koping 4. Membuat pasien
3. Berikan informasi tentang nyeri, lupa terhadap nyeri
seperti penyebab nyeri, seberapa yang dialami
lama akan berlangsung dan
antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
4. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi (seperti : terapi
music, relaksasi, terapi bermain,
terapi aktivitas, kompres
hangat/dingin, dan masase)
sebelum, setelah dan jika
memungkinkan, selama aktivitas
yang menyakitkan, sebelum nyeri
terjadi/ meningkat dan selama
pengguanaan tindakan
pengurangan nyeri yang lain
3. Aktivitas 1. Kelola nyeri pascaoperasi awal 1. Mengurangi rasa
kolaboratif dengan pemberian opiat yang nyeri yang diderita
terjadwal ( misalnya setiap 4 jam pasien pasca operasi
atau 36 jam ) atau PCA 2. Menentukan
2. Laporkan kepada dokter jika tindakan selanjutnya
tindakan tidak berhasil / jika
keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari
pengalaman nyeri pasien di masa
lalu
4. Aktivitas 1. Bantu pasien untuk 1. Mengurangi rasa
lain mengidentifikasi tindakan cemas dan nyeri yang
memenuhi kebutuhan rasa nyaman dialami
yang telah berhasil dilakukannya 2. Melupakan nyeri
seperti, relaksasi atau kompres yang telah dialami
hangat/ dingin
2. Bantu pasien untuk lebih
berfokus pada aktivitas daripada
nyeri/ ketidaknyamanan dengan
melakukan penalihan melalui
televise, radio, tape, dan
kunjungan
Morton LM, Wang SS, Devesa SS, dkk. Lymphoma incidence patterns by WHO
subtype in the United States, 1992–2001. Blood. 2006; 107: 265–76.
Paramartha, Kadek Adi; Rena, Renny A, dkk. 2017. Karakteristik Pasien Limfoma
Maligna Di Rsup Sanglah Tahun 2015. E-JURNAL MEDIKA, VOL. 6 NO.2,
FEBRUARI, 2017