Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS

Abses submandibula odontogenik pada penderita idiopatik trombositopeni purpura di RSUP


Dr. Sardjito

Indah Wulansari*, Maria Goreti Widiastuti**, Rahardjo**

*Program Studi Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
**Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
*Jl Denta No 1 Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia; e-mail: drg.indahwulansari@gmail.com

ABSTRAK
Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) adalah kelainan yang berhubungan dengan penurunan jumlah platelet yang beredar
dalam plasma darah yang dapat disebabkan oleh peningkatan destruksi platelet karena autoimun. Penurunan jumlah platelet
akan menurunkan kemampuan hemostasis tubuh. Prevalensi ITP adalah 4 sampai 5,3 per 100.000 anak, dengan tingkat
mortalitas ITP kronis sekitar 4%. Abses submandibula menempati urutan pertama abses leher yang paling sering dijumpai
(42,30%) dengan prevalensi causa odontogenik sebesar 34,21%. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mempresentasikan
keberhasilan evakuasi pus dan eliminasi gigi kausa pada kasus abses submandibula odontogenik pada seorang anak
penderita ITP. Seorang anak perempuan berusia14 tahun penderita ITP dengan riwayat sakit gigi geraham kanan bawah dan
pembengkakan pada submandibula kanan dengan fistula ekstra oral yang mengeluarkan darah dan pus datang ke IGD RSUP
Dr. Sardjito dengan kondisi lemah. Kasus ini dirawat bersama dengan bagian hematologi onkologi anak untuk penanganan
kondisi trombositopenia sehingga memungkinkan untuk dilakukan tindakan incisi drainase dan pencabutan gigi kausa.
Tindakan perawatan gigi dan pembedahan dapat dilakukan pada penderita ITP dengan memperhatikan angka trombosit. Untuk
mencapai angka trombosit yang cukup, diperlukan kerja sama dengan dokter bagian hematologi, sehingga resiko perdarahan
durante dan pasca tindakan dapat di minimalisir.

Kata kunci: abses submandibula; ITP; pencabutan gigi

ABSTRACT: Odontogenic submandibular abscess in patient with Idiopathic Trombocytophenia Purpura at General
Hospital Centre Dr. Sardjito. Idiopathic Thrombocytopenia Purpura (ITP) is a disorder associated with a number decreasing
of platelets circulating in the blood which can be caused by platelet destruction increasing due to autoimmune. Low platelet
count will decrease the body's ability to hemostasis. The prevalence of ITP is 4 to 5.3 per 100,000 children, with a mortality rate
of approximately 4% of chronic ITP. Submandibular abscess is the first ranks of neck abscesses which are the most common
(42.30%) with a prevalence of 34.21% odontogenic cause. The purpose of this case report is to present the early success of
the evacuation of pus and elimination of causative tooth in the case of odontogenic submandibular abscess in a child with ITP.
A 14 year old girl diagnosed with ITP and a history of right lower molar tooth pain and swelling in the right submandibular with
extra-oral fistula that blood and pus came to the ER department of DR.Sardjito feebly. This case was treated together with
pediatric department of hematology oncology for thrombocytopenia conditions allowing for incision drainage and extraction of
causes tooth. Dental treatment and surgery can be performed on patients with ITP with regard platelet numbers. To achieve a
sufficient number of platelets, it is neccessary to cooperate with hematologist, so the risk of bleeding during and following the
surgery can be minimized.

Keywords: ITP; submandibular abscess; tooth extraction

PENDAHULUAN Rubella). Peningkatan destruksi dapat terjadi


Idiopatik trombositopeni purpura atau ITP pada kondisi destruksi alloimun sesudah
merupakan salah satu penyakit kelainan darah transfusi atau transplantasi, sindrom autoimun,
yang ditunjukkan dengan adanya penurunan induksi obat, imun trombositopeni maupun
jumlah trombosit yang beredar dalam tubuh karena infeksi (misalnya CMV, hepatitis C, HIV
karena cepatnya destruksi trombosit oleh dan Rubella). Kondisi trombositopeni karena
autoimun. ITP disebut juga autoimun sekuestrasi dapat terjadi pada
trombositopeni purpura (AITP), morbus penyalahgunaan alkohol kronis, gestasional,
werlhof atau purpura hemoragika.1 hiperspleenism dan penyakit hati.3
Trombositopeni dapat disebabkan ITP dapat diklasifikasikan berdasarkan
oleh penurunan jumlah produksi platelet, usianya (anak-anak dan dewasa),
peningkatan destruksi platelet, dan berdasarkan durasi penyakitnya (akut dan
sekuestrasi.2 Penurunan jumlah produksi kronis), serta adanya penyakit atau kondisi lain
platelet dapat disebabkan karena kegagalan yang menjadi penyebabnya (primer dan
sumsum tulang, kongenital ataupun karena sekunder). Kondisi trombositopeni yang lebih
infeksi (misalnya CMV, hepatitis C, HIV dan dari 6 bulan termasuk klasifikasi ITP kronis.4

19
MKGK. April 2016; 2(1): 19-25
ISSN: 2460-0059 (online)

Insidensi ITP adalah 4 sampai 5,3 per 100.000 odontogenik dengan asal dari periapikal
anak.5 Kebanyakan pasien laki-laki terkena sebagai akibat dari nekrosis pulpa adalah
pada usia muda, namun ITP lebih banyak yang paling banyak dijumpai. Nekrosis pulpa
terjadi pada wanita usia muda dan dewasa. gigi sebagai akibat dari karies yang dalam
Dalam menegakkan diagnosis ITP, menjadi alur masuk untuk bakteri menuju
perlu dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik jaringan periapikal. Setelah terjadi inokulasi
dan pemeriksaan laboratorium darah. bakteri di periapikal, terjadi pembentukan
Penggalian riwayat medis terdahulu penting infeksi yang akan menyebar ke segala arah,
untuk mengeliminasi kemungkinan penyebab namun lebih banyak pada daerah dengan
trombositopeni, misalnya pemakaian obat- daya tahan paling rendah. Infeksi akan
obatan atau alkohol. Gambaran klinis ITP menyebar melalui tulang kanselus sampai
bervariasi, mulai dari tanpa gejala apapun, memasuki tulang kortikal. Bila tulang kortikal
dengan hematom ringan atau perdarahan ini tipis, infeksi akan menembus tulang dan
pada mukosa sampai dengan perdarahan dari memasuki jaringan lunak disekitarnya.9
beberapa bagian tubuh dan yang paling Perluasan infeksi ke jaringan
berbahaya adalah perdarahan intrakranial. sekitarnya tergantung pada gigi penyebab.
Manifestasi klinis ITP yang paling umum Infeksi pada gigi molar mandibula biasanya
adalah perdarahan mukokutan dengan akan keluar ke arah bukal menuju spasia
purpura, epistaksis, perdarahan gusi atau submandibula.10 Bila terjadi abses
menorrhagia. Secara umum, gejala odontogenik, maka harus dilakukan tindakan
perdarahan pada ITP jarang terjadi kecuali untuk membuat drainase dan mengeliminasi
pada kondisi ITP yang parah (angka trombosit etiologi infeksi.11 Untuk dapat dilakukan
<30x103/μL). Hasil pemeriksaan fisik tidak ada tindakan penanganan terhadap abses
hepatosplenomegali, limphadenopati dan odontogenik pada penderita ITP, hal yang
radial ray anomaly (oligodaktil, aplasia atau perlu diperhatikan adalah angka trombosit.
hipoplasia ibu jari, aplasia atau hipoplasia Trombosit atau platelet merupakan
radius). Pemeriksaan darah ditemukan salah satu komponen penyusun darah yang di
penurunan angka trombosit sedangkan pada produksi pada sumsum tulang. Jumlah
pemeriksaan apusan darah tepi, didapatkan trombosit pada kondisi normal, adalah
gambaran penurunan jumlah trombosit yang 150 – 450x103 /μL dengan masa hidup 7-10
berukuran normal, dan terkadang terdapat hari. Sekitar 10% dari jumlah trombosit di
makrotrombosit (peningkatan mean platelet keluarkan dari sirkulasi setiap hari oleh lien
volume (MPV), sementara morfologi eritrosit dan hepar. Trombosit berperan dalam
dan leukosit normal. mekanisme homeostasis dalam proses
Sumsum tulang memperlihatkan perbaikan terhadap pembuluh darah yang
gambaran normal atau peningkatan rusak. Karena perannya dalam proses
megakariosit6 serta erythroid dan elemen pembekuan darah, maka kondisi penurunan
myeloid yang normal.2 Hasil laboratorium jumlah trombosit dapat meningkatkan resiko
untuk pemeriksaan tes koagulasi darah seperti perdarahan.
Prothrombin Time, Partial Thromboplastin Bahaya utama tindakan pembedahan
Time dan fibrinogen dalam batas normal. pada penderita ITP adalah perdarahan,
Respon kenaikan platelet terhadap terapi sehingga pasien dengan trombositopenia yang
klasik ITP (Intravenous Immunoglobulin (IVIG) parah membutuhkan perawatan di rumah sakit
atau steroid) juga menunjang diagnosis ITP.7 dan persiapan khusus untuk pembedahan.
Abses submandibula adalah suatu Dokter hematologi onkologi perlu dilibatkan
peradangan yang disertai pembentukan pus sejak penetapan diagnosis, persiapan, dan
pada daerah submandibula.8 Abses managemen pasca pembedahan pada pasien
submandibula menempati urutan pertama dengan penyakit penyerta kelainan
abses leher yang paling sering dijumpai perdarahan. Tujuan dari laporan ini
(42,30%) dengan prevalensi causa mempresentasikan keberhasilan
odontogenik sebesar 34,21%. Infeksi penatalaksanaan kasus abses submandibula

20
Wulansari dkk:
Abses submandibula odontogenik....

pada anak penderita ITP beserta penanganan jalan ke RS Temanggung dan mendapat obat
resiko perdarahannya, yang dirawat bersama Ciprofloxacin 500 mg/12 jam dan Methyl
dengan bagian hematologi onkologi anak Prednisolon 4mg/12 jam. Dua minggu sebelum
RSUP Dr. Sardjito. Pasien pada kasus ini telah masuk RSUP Dr. Sardjito, pasien
menyetujui publikasi kasus untuk kepentingan mengeluhkan bengkak pada pipi kanan
ilmiah dan ilmu pengetahuan. bawah, terasa sakit bila dipegang. Tiga hari
Protokol perawatan untuk ITP akut di sebelum masuk RSUP Dr. Sardjito, bengkak
RSUP Dr. Sardjito adalah pemberian IVIG semakin besar dan kemudian pecah,
selama 3 hari berturut turut 0,8 gr/kg BB/hari mengeluarkan darah bercampur pus. Pasien
dan pemberian metil prednisolon 8 mg/kg rawat inap di RS Temanggung kemudian di
BB/hari selama 7 hari, dilanjutkan sampai hari rujuk ke RS Sardjito karena terjadi rembesan
ke-14 dengan tappering off. Hari ke 3 darah terus menerus.
pemberian IVIG dilakukan pengecekan angka Pasien masuk melalui Unit Perawatan
trombosit, jika masih dibawah 30.000/mm3 Anak Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr.
maka diberikan lagi IVIG. Sardjito, dan diberi terapi antibiotik Ampicillin
Tindakan rawat jalan dapat dilakukan 500 mg/6 jam IV serta Methyl Prednisolon
bila pasien telah mencapai nilai trombosit dosis 375 mg/24 jam IV, kemudian di
>20.000/mm3 dan tidak ada tendensi untuk konsulkan ke bagian Bedah Mulut untuk
terjadinya perdarahan. Transfusi trombosit penanganan abses submandibula. Bagian
diperlukan pada pasien dengan jumlah Bedah Mulut menyarankan penambahan
trombosit yang sangat rendah atau bila Metronidazol drip 500mg/8 jam.
diperlukan jumlah trombosit tertentu untuk Kondisi umum pasien lemah, dan dari
tindakan pembedahan. Transfusi trombosit ekstra oral terlihat pembengkakan pada
dapat diberikan sesaat sebelum tindakan, submandibula kanan, fluktuasi positif, terdapat
karena trombosit yang ditransfusikan cepat fistula yang mengeluarkan darah dan pus,
dirusak oleh tubuh. Secara umum, pasien ITP serta terdapat stolsel disekitarnya. Pasien
dengan angka trombosit lebih dari 30.000/mm 3 dengan kondisi trismus 2 jari. Pemeriksaan
jarang diindikasikan untuk mendapat terapi2 intra oral gigi 46 karies profunda dengan
dan dapat diperlakukan sebagai pasien normal mobilitas gigi derajat 1, gusi sekitar 46
kecuali bila hendak dilakukan tindakan yang berwarna kemerahan dan edema pada lipatan
diprediksi akan menyebabkan banyak mukobukal serta radiks gigi 36 gangren.
kehilangan darah. Hasil pemeriksaan penunjang foto
Orthopantomogram terlihat karies kedalaman
METODE pulpa pada gigi 46 dengan area radiolusen
Seorang anak perempuan 14 tahun di rujuk ke difus di sekitar apikal 46 dan resorpsi tulang
IGD RSUP Dr. Sardjito dalam kondisi lemah. alveolar serta radiks gigi 36. Hasil
Anak tersebut telah didiagnosa dengan ITP pemeriksaan darah memperlihatkan kadar Hb
sejak usia 6 tahun, dan saat ini terdapat abses 9.8 dan angka trombosit 2x103/μL. Pasien di
submandibula dekstra yang telah pecah serta rawat inap di bangsal anak, dan menjalani
rembesan darah dan pus dari fistula ekstra protokol penanganan untuk penderita ITP.
oral.
Satu bulan sebelum masuk RSUP Dr.
Sardjito, anak mengeluhkan sakit gigi
belakang kanan bawah, kemudian berobat

21
MKGK. April 2016; 2(1): 19-25
ISSN: 2460-0059 (online)

Gambar 1. Foto klinis Ekstra Oral tampak pembengkakan pada submandibula kanan, terdapat stolsel dan fistula
yang mengeluarkan darah dan pus

Gambar 2. Foto Klinis Intra Oral terlihat karies pada gigi 46, kemerahan pada gusi sekitarnya

Gambar 3. Foto OPG menunjukkan adanya karies gigi 46 kedalaman pulpa dengan gambaran radiolusen difus pada apikal
46 disertai resorpsi tulang alveolar dan radiks gigi 36.

Gambar 4. Transfusi trombosit apheresis pre tindakan Gambar 5. Drain karet ekstra oral

22
Wulansari dkk:
Abses submandibula odontogenik....

Gambar 6. Ekstra oral hari ke-7 pasca incisi drainase Gambar 7. Ekstra oral bulan ke-8 pasca incisi drainase

Gambar 8. Intra oral bulan ke-8 pasca pencabutan gigi 46 Gambar 9. Intra oral bulan ke-8 pasca pencabutan radiks 36
Hari ke-3 perawatan terjadi Kondisi soket pasca pencabutan sudah
peningkatan angka trombosit menjadi menutup, tidak ada perdarahan. Kondisi ekstra
6x103/μL, dan pada hari ke-5 mencapai oral masih terdapat luka terbuka namun tidak
8x103/μL. Angka trombosit 15x103/μL tercapai ada darah yang keluar.
pada hari ke-8 sehingga di rencanakan Bulan ke-8 pasca tindakan, kondisi
tindakan drainase pus dan eliminasi gigi soket pasca pencabutan sudah menutup
penyebab. sempurna. Kondisi fistula ekstra oral dan
Sebagai persiapan tindakan, pasca incisi sudah menutup, namun masih
penjelasan diberikan kepada orang tua dan terdapat bagian kulit yang berwarna lebih
pasien serta dilakukan penandatanganan gelap disekitarnya.
persetuuan tindakan oleh orang tua pasien. 30
menit sebelum tindakan pencabutan gigi, PEMBAHASAN
diberikan transfusi 1 kolf trombosit apheresis Penderita kelainan perdarahan, seperti pasien
200 cc serta injeksi asam tranexamat 500mg lain pada umumnya, terkadang juga
IV. Pencabutan gigi 46 didahului dengan membutuhkan tindakan operasi baik minor
injeksi infiltrasi anestesi lokal, dan dilanjutkan maupun mayor. Perhatian utama saat
dengan incisi drainase abses pada melakukan tindakan pembedahan pada pasien
submandibula kanan. Drain diganti setiap hari dengan ITP adalah resiko perdarahan selama
dengan panjang yang semakin berkurang. maupun setelah operasi. Berdasarkan kasus
Pencabutan radiks gigi 36 dilakukan 2 hari ini, pada penderita ITP tidak dapat dicapai
setelah dilakukan pencabutan gigi 46, dengan jumlah platelet normal minimal untuk
prosedur yang sama. Obat Paracetamol 500 mencegah terjadinya perdarahan
mg/6 jam per oral diberikan untuk mengatasi (>150x103/μL), sehingga untuk operasi minor,
nyeri pasca tindakan. Hemostasis pasca misalnya pencabutan gigi, jumlah platelet
pencabutan berlangsung baik dan tidak ada 20x103/μL sampai 30x103/μL dapat menjadi
komplikasi pasca pencabutan. standar minimal untuk mengontrol
Sejak hari ke 3 sudah tidak ada pus perdarahan. 12

yang keluar sehingga drain dilepas dan Angka trombosit yang diperlukan
dilanjutkan dengan perawatan luka pasca untuk mencegah perdarahan dipengaruhi oleh
incisi. Pasien keluar dari rumah sakit pada hari resiko perdarahan yang mungkin terjadi
ke-5 pasca tindakan dan dilanjutkan dengan karena suatu tindakan. Rekomendasi angka
perawatan luka di puskesmas terdekat. trombosit yang diperlukan untuk tindakan
Pasien kontrol ke poli BM pada hari dental prophylaxis adalah ≥20-30 x 109/L,
ke-7 pasca tindakan dan tidak ada keluhan. pencabutan gigi sederhana ≥30 x 109/L,

23
MKGK. April 2016; 2(1): 19-25
ISSN: 2460-0059 (online)

pencabutan gigi kompleks ≥50 x 109/L, biaya pemberian yang lebih murah
anestesi blok regional ≥30 x 109/L, dibandingkan IVIG.19,20,21,22
pembedahan minor ≥50 x 109/L, pembedahan
mayor ≥80 x 109/L, serta tindakan bedah saraf KESIMPULAN
mayor ≥100 x 109/L.13 Tindakan bedah mulut pada pasien dengan
Pencabutan pada kasus ini dilakukan penyerta kelainan perdarahan dapat dilakukan
setelah nilai trombosit mencapai 15x103/μL, dengan aman bila telah dilakukan penegakkan
disertai dengan pemberian transfusi trombosit diagnosis yang tepat terhadap kondisi penyakit
apheresis dan injeksi Asam Tranexamat penyerta serta kolaborasi dengan dokter
500mg IV 30 menit sebelum tindakan untuk spesialis Hematologi.
mengantisipasi terjadinya perdarahan selama Keberhasilan penanganan penderita
maupun setelah tindakan. Tindakan ITP juga perlu melibatkan tindakan preventif
pencabutan gigi 46 didahului dengan injeksi melalui edukasi kesehatan gigi dan mulut dan
infiltrasi anestesi lokal, karena injeksi blok motivasi untuk menjaga kebersihan rongga
anestesi regional merupakan kontraindikasi mulut guna mencegah kebutuhan akan
bila hitung platelet dibawah 30x103/μL. Hal ini tindakan yang lebih agresif. Tindakan edukasi
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi dan motivasi tidak hanya diberikan kepada
perdarahan pada regio pterygomandibula yang pasien, namun perlu melibatkan pihak
dapat menyebabkan obstruksi pada jalan keluarga.
napas. Pemberian anestesi lokal secara
infiltrasi, injeksi intraligamental dan terapi DAFTAR PUSTAKA
endodontik pada gigi yang nonvital biasanya 1. Imbach P. Guide to understanding ITP
dapat dilakukan tanpa penambahan (immune thrombocytopenia). ITP
hemostatik selama tidak ada Foundation. Basel Switzerland; 2011. 1-
overinstrumentasi dan over filling.14 15.
Penambahan trombosit apheresis 2. Kliegman RM, Berhman RE, Jenson B,
serta injeksi Asam Tranexamat 500mg IV 30 Stanton BMD. Nelson essentials of
menit sebelum tindakan, yang kami lakukan pediatric. 5th ed. Elsevier Saunders;
dalam kasus ini merupakan antisipasi 2006. 714-6.
kemungkinan perdarahan baik selama 3. Gauer RL, Braun MM. Thrombocytopenia.
maupun pasca operasi. Trombopheresis atau Am. Fam. Physician. 2012; 85(6): 612-
trombosit apheresis merupakan trombosit 622.
dengan atau tanpa plasma yang diambil dari 4. Cines DB, Bianchette VS. Immune
donor tunggal sehingga kemungkinan thrombocytopenic Purpura. N Engl J Med.
kecocokan dengan pasien lebih besar. Satu 2002; 346: 995-1008.
unit apheresis mengandung kira-kira 3-5x1011 5. Ministry of Health Malaysia. Clinical
platelet dalam 200- 400 mL plasma15 yang Practice Guideline: Management of
setara dengan 6-10 unit platelet konsentrat.16 Immune Thrombocytopenic purpura.
Terapi kortikosteroid pada pasien ITP Agustus 2006. Diakses dari:
berguna untuk meningkatkan jumlah platelet www.moh.gov.my, di unduh: 27 oktober
melalui beberapa mekanisme, yaitu 2015.
mengurangi kemungkinan destruksi platelet 6. Alvina. Idiopathic thrombocytopenic
oleh makrofag, mengurangi produksi purpura: laboratory diagnosis and
autoantibodi, menghambat ikatan platelet- management: Universa Medicina. 2011;
autoantibodi, meningkatkan kadar 30: 126-34.
trombopoeitin untuk menstimulasi progenitor 7. Lanzkowsky P. Manual of Pediatric
megakariosit serta meningkatkan integritas hematology and oncology. 5th ed. St.
kapiler.17,18 Medikasi prednison dengan dosis Louis: Elsevier; 2011. 345-8.
1-2 mg/kg BB/hari dapat meningkatkan 8. Soepardi EA, Iskandar N. Buku ajar ilmu
platetet count sampai sekitar 75%5 dengan kesehatan telinga hidung tenggorokan

24
Wulansari dkk:
Abses submandibula odontogenik....

kepala & leher. Edisi ke-6. Jakarta: Balai 18th edition. Lange Medical Books/Mc.
Penerbit FKUI; 2007. 226-230. Graw-Hill. 2007, 883
9. Peterson JL, Ellis E, Hupp JR, Tucker 17. Laan RF, van Riel PL, van de Putte LB,
MR. Contemporary oral and maxillofacial van Erning LJ, van’t Hoff MA, Lemmens
surgery. 4th Ed. St. Louis: Mosby; 2003. JA. Low-dose prednisone induces rapid
354, 371. reversible axial bone loss in patients with
10. Pedersen WG. Buku ajar praktis bedah rheumatoid arthritis: A randomized,
mulut. Purwanto, Basoeseno. terjemahan. controlled study. Ann Intern Med. 1993;
Jakarta: EGC; 1996. 194 119: 963-968.
11. Bagheri SC, Bell RB, Khan HA. Current 18. Gernsheimer T, Stratton J, Ballem PJ,
therapy in oral and maxillofacial surgery. Slichter SJ. Mechanisms of response to
St. Louis: Elsevier Saunders; 2012. 1087 treatment in autoimmune
12. George JN, Buchanan GR. Surgery in the thrombocytopenic purpura. N Engl J Med.
patient with ITP: ITP Support Association 1989; 320: 974-80.
Platelet Reprint Series; 2002. 1. 19. Ozsoylu. Megadose methylprednisolone
13. Provan D, Stasi R, Newland AC, Blanchet for childhood idiopathic trombocytopenic
VS, Maggs PB, Bussel JB, Chong BH, purpura (ITP). Turk J Med Sci. 2005; 35:
Cines DB, Gernsheimer TB, Godeau B, 347-356.
Grainger J, Greer I, Hunt BJ, Imbach PA, 20. Fujisawa K, Tani P, Piro L, McMillan R.
Lyons G, McMillian R, Rodeghiero F, The effect of therapy on platelet
Sanz MA, Tarantino M, Watson S, Young associated autoantibody in chronic
J, Kuter DJ. International consensus immune thrombocytopenic purpura.
report on the investigation and Blood. 1993; 81: 2872-2877.
management of primary immune 21. Kitchens CS, Pendergast JF. Human
thrombocytopenia. Blood. 2010; 115: 168 thrombocytopenia is associated with
–186. structural abnormalities of the
14. Finucane D, Fleming P, Smith O. endothelium that are ameliorated by
Dentoalveolar trauma in a patient with glucocorticosteroid administration. Blood.
chronic idiopathic thrombocytopenic 1986; 67: 203-206.
purpura : a case report. Pediatric 22. Handin RI, Stossel TP. Effect of
Dentistry. 2004; 26(4): 352-354. corticosteroid therapy on the
15. Sekhon SS, Roy V. Thrombocytopenia in phagocytosis of antibody-coated platelets
adults: a practical approach to evaluation by human leukocytes. Blood. 1978; 51:
and management. Southern Medical 771-77.
Journal. 2006; 99(5): 491 – 498.
16. Hay W, Levin M, Deterding R, Abzug M.
Current pediatric diagnosis & treatment.

25

Anda mungkin juga menyukai