BIDANG KEPERAWATAN
Oleh:
Dr. Muhammad Anshari, S.Si.,MM.,Apt
Hal
DAFTAR ISI …………………………………………………………... i
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
1.2 Tujuan ………………………………………………………….. 2
1.3 Manfaat ………………………………………………………... 2
i
BAB V PENUTUP …………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
LAMPIRAN ……………………………………………………………
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Hal ini juga dikemukakan kembali oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan
Apoteker Indonesia bahwa Apoteker bukanlah profesi yang banyak dikenal
masyarakat (Norika, 2016). Begitu banyak usaha yang dilakukan oleh profesi
Apoteker untuk bisa dikenal masyarakat luas, contohnya memperkenalkan
masyarakat dengan pemakaian jas praktik agar masyarakat menyadari peran
professional Apoteker (DetikHealth, 2014). Organisasi profesi Apoteker
sendiri juga masih berusaha mengenalkan Apoteker sebagai tenaga kesehatan
yang banyak berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Menurut
Peraturan Presiden yang membahas tentang tenaga kesehatan Apoteker, bidang
pekerjaan kefarmasian adalah pengadaan, produksi, distribusi dan penyaluran,
yang dapat bekerja di berbagai sarana fasilitas pelayanan kesehatan antara lain:
Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Toko Obat, Dinas
Kesehatan, Industri dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (Republik
2
1.2 Tujuan
Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk:
1.2.1 Mengaplikasikan Catur Dharma Perguruan Tinggi Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin
1.2.2 Wadah akademisi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin untuk ikut
berpartisipasi dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
1.3 Manfaat
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan
masyarakat mengenai tugas, peran dan fungsi Apoteker.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Apoteker
2.1.2 Tenaga Teknis Kefarmasian
2.2 Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
ditempat lebih dari 3 (tiga) bulan secara terus-menerus, telah memiliki Surat
Ijin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek di Apotek
lain.
4
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN
2. Konsumsi :
Makanan ringan Rp. 495.000,-
33 orang x @ Rp. 15.000,-
3. Perlengkapan
Membuat dan memperbanyak Rp. 300,000,-
Leapleat
TOTAL Rp.995.000 ,-
10
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.5 Metode
4.4.1 Ceramah dan Tanya Jawab
4.4.2 Demonstrasi
4.6 Media
4.6.1 SAP
4.6.2 Leaflet
4.6.3 Sound Sistem dan LCD
4.6.4 Alat peraga
4.7 Pengorganisasian
4.7.1 Pemateri : Dr. Muhammad Anshari, S.Si.,MM.,Apt
4.9 Pelaksanaan
4.9.1 Persiapan peserta
4.9.2 Mengisi daftar hadir
4.9.3 Peserta menggambil tempat duduk
4.9.4 Mendiskusikan kontrak waktu
4.9.5 Kegiatan inti
4.9.6 Kegiatan penyuluhan
12
2. Pelaksanaan :
a. Memberikan Materi Mendengarkan dan
tentang Profesi memperhatikan
Apoteker
b. Menjelaskan Peran dan
Fungsi Profesi
15 Menit
Apoteker
13
3. Diskusi: Mengajukan
1. Memberikan pertanyaan
5 menit kesempatan kepada
audience untuk
mengajukan pertanyaan
4. Evaluasi :
1. Menanyakan kembali Menjawab &
kepada audience menjelaskan
mengenai semua materi pertanyaan
yang telah diberikan
(feed back)
2. Memberikan
reinforcement dan
reward kepada
audience apabila:
3 Menit Dapat menjawab &
menjelaskan
kembali
pertanyaan/materi
dengan benar
Dapat menjelaskan
kembali tentang
definisi, tugas, peran
dan fungsi Profesi
Apoteker
14
5. Terminasi :
1. Mengucapkan terima Mendengarkan dan
2 Menit kasih atas peran serta membalas salam
audience dalam proses
penuluhan
2. Mengucapkan salam
penutup
4.10 Evaluasi
4.10.1 Evaluasi struktur
4.10.1.1 Menentukan tema kegiatan yang disesuaikan dengan
masalah yang ditemukan.
4.10.1.2 Pembuatan SAP dan leaflet dilakukan 5 hari sebelumnya.
BAB 5
PENUTUP
Selain apotek dan rumah sakit, apoteker juga banyak tugas dan fungsinya
Departemen kesehatan baik pusat maupun daerah, industri obat, industri obat
mencegah dan mengendalikan efek samping obat, menyesuaikan regimen dan dosis
obat.
Tugas maupun apoteker merupakan salah satu kegiatan yang menunjang pelayanan
kesehatan yang bermutu. Seorang apoteker masuk dalam kegiatan upaya kesehatan,
kefarmasian, selain itu sarana produksi sediaan farmasi ( bahan baku obat,
tangga ) sangat berguna bagi masyarakat. Demikian laporan kegiatan ini dibuat
sebenar-benarnya sesuai dengan proses yang telah dilakukan pada saat pelaksanaan
pengabdian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, Fungsi apoteker di instalasi farmasi rumah sakit, Kepmenkes RI No.
1197/Menkes/SK/X/2004.
Anonim, 2009, Petunjuk teksnis jabatan fungsional apoteker dan angka kredit,
1199/Menkes/PER/XII/2010.
Siregar dan Amalia, 2004, Penerbit buku kedokteran EGC .Farmasi Rumah Sakit,
Jakarta
Bismillahirrahmaanirrahiim