Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa Bani Umayyah pada
umumnya berjalan seperti di zaman permulaan Islam, hanya pada perintisan dalam
ilmu logika, yaitu filsafat dan ilmu eksata. Perkembangan ilmu pengetahuan pada
masa ini masih berada pada tahap awal, yang merupakan masa inkubasi. Para
pembesar Bani Umayyah kurang tertarikm pada ilmu pegetahuan kecuali Yazid bin
Mua’wiyah dan Umar bin Abdul Aziz. Ilmu yang berkembang di zaman Bani
Umayyah adalah ilmu syari’ah, ilmu lisaniyah, dan ilmu tarikh. Selain itu berkembang
pula ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, ilmu bumi, dan ilmu-ilmu yang
disalin dari bahasa asing. Kota yang menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan ini antra
lain Damaskus, Kuffah, Makkah, Madinah, Mesir, Cordova, Granada, dan lain-lain,
dengan masjid sebagai pusat pengajarannya, selain Madinah atau lembaga
pendidikan yang ada.
2. Ilmu Kalam
Menurut A. Hasimy lahirnya ilmu kalam karena dua factor: pertama, untuk membela
Islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah termasuk
masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu. Diantara
tokoh ilmu kalam yaitu: wasil bin Atha’, Baqilani, Asy’ary, Ghazali, Sajastani dan lain-
lain.
3. Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang
sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah pada masa itu telan didirikan apotek
pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi. Tokoh-tokoh Islam yang
terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-Razi dan Ibnu Sina.
4. Ilmu Kimia
Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh
kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan eksperimen obyektif. Hal
ini merupakan suatu perbaikan yang tegas dari cara spekulasi yang ragu-ragu dari
Yunani. Mereka melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala dan mengumpulkan
kenyataan-kenyataan untuk membuat hipotesa dan untuk mencari kesimpulan-
kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu pengetahuan diantara tokoh kimia
yaitu: Jabir bin Hayyan.
5. Ilmu Hisab
Diantara ilmu yang dikembangkan pada masa pemerintahan abbasiyah adalah ilmu
hisab atau matematika. Ilmu ini berkembang karena kebutuhand asar pemerintahan
untuk menentukan waktu yang tepat. Dalam setiap pembangunan semua sudut
harus dihitung denga tepat, supaya tidak terdapat kesalahan dalam pembangunan
gedung-gedung dan sebagainya. Tokohnya adalah Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi.
6. Sejarah
Pada masa ini sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu, misalnya
sejarah hidup nabi Muhammad. Ilmuwan dalam bidang ini adalah Muhammad bin
Sa’ad, Muhammad bin Ishaq
7. IlmuBumi
Ahli ilmu bumi pertama adalah Hisyam al-Kalbi, yang terkenal pada abad ke-9 M,
khususnya dalam studynya mengenai bidang kawasan arab.
8. Astronomi
Tokoh astronomi Islam pertama adalah Muhammad al-fazani dan dikenal sebagai
pembuat astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu perbintangan
pertama di kalangan muslim. Selain al-Fazani banyak ahli astronomi yang
bermunculan diantaranya adalah muhammad bin Musa al-Khawarizmi al-Farghani al-
Bathiani, al-biruni, Abdurrahman al-Sufi.
2. Ilmu Tafsir
Terdapat dua cara yang ditempuh oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat
al-Qur’an.Pertama, metode tafsir bil ma’tsur yaitu metode penafsiran oleh
sekelompok mufassir dengan cara member penafsiran al-Qur’an dengan hadits dan
penjelasan para sahabat. Kedua, metode tafsir bi al-ra’yi yaitu penafsiran al-Qur’an
dengan menggunakan akal lebih banyak dari pada hadits. Diantara tokoh-tokoh
mufassir adalah imam al-Thabary, al-sud’a muqatil bin Sulaiman.
3. Ilmu Fiqih
Dalam bidang fiqih para fuqaha’ yang ada pada masa bani abbasiyah mampu
menyusun kitab-kitab fiqih terkenal hingga saat ini misalnya, imam Abu Hanifah
menyusun kitab musnad al-Imam al-a’dzam atau fiqih al-akbar, imam malik
menyusun kitab al-muwatha’, imam syafi’I menyusun kitab al-Umm dan fiqih al-
akbar fi al tauhid, imam ibnu hambal menyusun kitab al musnad ahmad bin hambal.
4. Ilmu Tasawuf
Kecenderungan pemikiran yang bersifat filosofi menimbulkan gejolak pemikiran
diantara umat islam, sehingga banyak diantara para pemikir muslim mencoba
mencari bentuk gerakan lain seperti tasawuf. Tokoh sufi yang terkenal yaitu Imam
al-Ghazali diantara karyanya dalam ilmu tasawuf adalah ihya ulum al-din.
Perkembangan sains Islam dapat dibagi ke dalam tiga tahap.Tahap pertama adalah
pewarisan dan penerjemahan. Pada masa ini dilakukan pengumpulan berkas-berkas
penulisan Yunani untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Institusi
terkenal yang mengoleksi dan menerjemahkan tersebut salah satunya adalah Baitul
Hikmah yang dibangun pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun dari Dinasti Abbasiyah.
Tahap kedua adalah pengklasifikasian cabang-cabang ilmu kemudian merumuskan
metoda ilmiah dalam mempelajari dan membuktikannya.Tahap ketiga adalah
pengembangan dan penemuan ilmu-ilmu pengetahuan baru.
Berikut penjelasan singkat mengenai beberapa cabang sains yang berkembang
beserta tokoh-tokoh yang memeloporinya:
1. Matematika
Matematika adalah ilmu yang diperoleh melalui tangga musik dan rasional. Konsep
matematika yang dikembangkan adalah sebagai berikut (1) logika tentang bukti, (2)
ide-ide empiris tentang hukum eksakta dan hukum alam (3) konsep operasi (4)
matematika bergerak dari deskripsi yang bersifat statis kepada deskripsi yang
bersifat dinamis.
Phytagoras meneliti nada-nada alam dan nada-nada tangga nada musik. Dari hasil
penelitiannya dia mendapat ilham menciptakan sistem angka decimal 1-10, 11-20
dan seterusnya yang hingga kini dipakai seluruh dunia. yang kemudian mengilhami
Plato (428-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) dan pada perkembangan
matematika dan filsafat rasional dunia barat.
Dalam perjalanan ilmu yang bertolak dari matematika yang dipengaruhi oleh budaya
Islam ditemukan letak kiblat, penemuan pola kemungkinan simetris antara ruang
dan waktu yang sifatnya statis, berbagai penemuan mengenai simetris-simetris
kristal. Sayang buku ini tidak memasukkan nama al-Kawarizmi, kalau mau jujur
selain Phytagoras.
Cendikiawan yang lahir 1300 tahun kemudian punya andil besar dalam
perkembangan matematika dunia. Apakah hanya cendikiawan Yunani yang pantas
selalu disebut-sebut dalam khazanah ilmu pengetahuan matematika.
2. Aritmetika
3. Aljabar
Merupakan cabang aritmatika : orang pertama yang menulis disiplin ilmu ini adalah
al-Khawarizmi, dan sesudahnya, Abu Kamil Syuja bin Aslam. Buku yang terbaik
adalah kitab karya al-Quraisyi.
4. Aritmetika Bisnis
Untuk menghitung bagi ahli-ali waris yang berhak (dzawil furudl). Agar penyelesaian
masalah pembagian waris ini dapat adil dan benar, disiplin ilmu ini penting. Pada
Mahzab Malik, lahirlah bukunya Ibnu Tsabit, Kitab Ringkasan Qadli Abu al-Qasim al-
Hufi, Karya Ibnu al-Munmir, al-ju’adi, al-Shuradi, namun yang tertinggi karya al-Hufi.
Berdasarkan mahzab as-Syafi’i, Iman al-Haramain. Demikian juga karya mazhab
hanbali dan Hanafi.
6. Ilmu Ukur
7. Geometri
Al-Mas’udi, dalam karyanya Muruj al-Dhahab (Padang Rumput Emas dan Tambang
Permata), menguraikan tempat-tempat yang ia kunjungi dan berisi potret Eropa. Ibn
Batuta, penjelajah abad ke-14 asal Maroko, menghabiskan hidupnya dengan
berkelana dari Afrika Utara ke Cina dan Asia Tenggara lengkap dengan laporannya.
Ibnu Khaldun memberikan penjelasan tentang daerah dan orang-orang di dalam
batas wilayah Islam. Al-Idrisi membuat peta dunia berbentuk relief dari perak
kemudian membuat detailnya pada 71 peta terpisah dan menyertainya dengan
buku Kitab al-Rujari. Piri Re’is, seorang kapten laut masa Turki Utsmani,
menghasilkan atlas mediterania serta bahkan peta Afrika Barat dan Amerika.
8. Optika
Ilmu yang mempelajari gerakan bintang- bintang yang tetap dan planet-planet,
astronomi menarik kesimpulan berdasarkan metode geometris tentang adanya
bentuk-bentuk tertentu dan bermacam-macam posisi lingkaran yang mengharuskan
terjadinya gerakan yang dapat dilihat dengan indra itu. Dan astronomi juga
membuktikan bahwa misalnya dengan adanya presisi equinox-equinox, pusat bumi
tidaklah identik dengan pusat lingkaran kecil (epicycle) yang membawa (bintang-
bintang) dan bergerak di dalam lingkaran yang besar. Lalu melalui gerakan bintang-
bintang yang tetap, astronomi membuktikan adanya lingkaran falak kedelapan.
Dibuktikan juga bahwa bintang tunggal memiliki sejumlah deklinasi. Orang yunani
mempergunakan alat yang mereka sebut Astrolab (dzat i-halg).
Dalam Islam pada masa al-makmun dibangun alat observasi besar yang dikenal
Astrolab, tapi tidak selesai kemudian pondasi bangunan ini lenyap, dan dilupakan
Karya terbaik bidang ini adalah Majisti (Al-Magest ) yang dikarang oleh Ptolomeus
(raja Yunani ) sedang filosof muslim terkemuka seperti Ibnu Sina meringkasnya
dalam Asy-Syifa, Ibnu Rusyd (filosof Andalusia) juga meringkas karya ptolomeus .
Ibn as-Samah dan ibn as-Shalt dalam kitab al-Iqtishar, Ibn al-Farghani memiliki
ringkasan astronomi.
Ilmu yang menjadi cabang astronomi ini berisi tabel-tabel berdasar hitungan
menurut rumus aritmatika. Berkenaan dengan perjalanan gerak khusus bagi setiap
bintang serta watak gerakan itu, cepat, lambat, lurus, balik dan seterusnya dengan
menghitung gerakan-gerakannya menurut hukum-hukum yang berlaku. Tabel ini
mengikuti bermacam prinsip dasar yang sudah ditetapkan yang menyangkut
pengetahuan tentang apogee (titik terjauh dari bumi dan peredaran suatu satelit)
dan deklinasi-deklinasi, berbagai macam gerakan dan bagaimana hal-hal ini
melepaskan satu hingga pada lainnya.
11. Fisika
Menuru Ensiklopedi Islam Fisika adalah ilmu pengetahuan yang membahas materi,
energi, dan interaksinya. Ruang lingkup fisika amat luas, mencakup struktur materi,
sifat berbagai wujud materi dan interaksinya. Menurut ibnu Khaldun Fisika adalah
Ilmu yang membahas tentang tubuh-tubuh dari titik pandang gerakan dan diam
yang melekat padanya. Fisika mempelajari tentang tubuh-tubuh samawi dan
substansi elementair, sebagaimana juga manusia, binatang, tumbuhan dan barang
tambang yang diciptakan dari padanya. Perihal mata air, gempa yang timbul dalam
bumi, juga awan, uap , guntuh, kilat, dan badai yang terdapat dalam atmosfir dan
lain-lain.
Selanjutnya mempelajari tubuh, yaitu jiwa dalam berbagai bentuk dimana ia muncul
pada manusia dan binatang-binatang dan tumbuhan Buku-buku Aristoteles tentang
fisika di ringkas dalam asy-Syifa karya ibnu Sina. Kemudian Ibnu Sina meringkas
kembali Asy-Syifa didalam kitab An-Najah dan al-isyarat. Ibnu Sina seakan–akan
menetang Aristoteles dan banyak mengemukakan pendapatnya sendiri sedang Ibn
Rusyd meringkas tapi tidak menentang.
12. Kedokteran
Kedokteran adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang tubuh manisia dari
segi sehat dan sakitnya. Dokter berusaha menjaga kesehatan dan menyembuhkan
penyakit dengan bantuan obat-obatan dan makanan. Galen atau galinus ilmuwan
yang hidup jaman nabi Isa karya-karya kedokterannya merupakan induk dari ilmu
kedokteran sesudahnya. Dalam Islam terdapat dokter-dokter terkemuka seperti ar-
Razi (Muhammad ibn Zakaria ) 251-313H /866-925 M, al-Majusi (Ali ibn al-Abbas
abad ke 10), dan Ibnu Sina. Dan dari kalangan Andalusia yang paling terkenal
adalah Ibn-Zuhr (Abdul Malik bin Zuhr (avenzoar) wafat 557 H (1162 M).
Menurut Ibnu khaldun Kedokteran tidak disebut dalam ilmu hadist shahih. Karena
Muhamad tidak diutus Allah untuk masalah kedokteran tapi masalah syariat-syariat
agama. Hal ini telah terjadi ketika pada saat Nabi ditanya tentang proses perkawinan
pohon korma, maka sabdanya.kalian lebih mengetahui masalah-masalah dunia
kalian(daripada saya).
Dalam Ilmu ini di pelajari substansi emas, perak dan tentang cara kerja bahan,
produksi emas, perak, mereka juga menyelidiki bahan-bahan buangan/limbah,
usahausaha operasional melalui pengalihan substansi dari potensilitas ke aktualitas
seperti, misalnya, oleh disolusi tubuh-tubuh (substansi-substansi) pada komponen-
komponen naturalnya melalui sublimasi dan distilasi pleh solidifikasi substansi yang
meltable (cair) melalui klasifikasi (proses mengeras menjadi kapur) oleh pulverisasi
benda-benda keras dengan bantuan alat-alat penumbuk dan palu-palu dan lain-lain.
Apabila batu hitam, timah dan tembaga dipersiapkan menerima emas atau perak
yang dipanaskan di api maka substansi ini akan berubah jadi emas murni. Ilmuwan
kimia yang terkenal adalah Jabir Bin Hayyan, sehingga mereka menyebutnya ”ilmu
Jabir” dan dia telah menulis 70 risalah tentang kimia. Namun masih seperti teka-teki
silang. Filosof timur yang menerang kan ilmu kimia secara sistematis adalah Ath-
Thaghra. Kemudian Maslamah al-Majrithi Ilmuwan dari Andalusia yang menulis buku
tentang kimia rutbah al-hakim Ibnu al-mughayribi seorang ilmuwan terkemuka
menulis pribahasa kedalam baitbait sajak. Seringkali karya-karya tentang kimia
dianggap berasal dari al-Ghazali. Anggapan ini tidak benar karena persepsinya yang
tinggi tidak mengizinkan untuk mempelajari atau bahkan menerima berbagai
kesalahan teori kimia.