MAKALAH
PERADABAN ISLAM PADA MASA
DINASTI ABBASIYAH
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang turun dari Allah SWT di daerah Arab. Yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW. Islam muncul pada awal abad ke 7. Islam mulai
berkembang di Mekah. Selanjutnya Islam mengalami perkembangan dengan
perluasan wilayah ke Madinah. Disanalah dibentuk semacam pemerintahan yang
berdasarkan konstitusi yang disebut piagam Madinah.
Islam bukanlah sekedar agama yang membawa nilai-nilai religius. Tapi Islam
juga membawa sebuah peradaban. Dimulai dari masa Rasulullah kemudian
dilanjutkan pada masa kepemimpinan Kulafaur Rasyidin. Saat itulah Islam mulai
memberi pengaruh kepada dunia, karena para khalif ah sudah melakukan perluasan
wilayah keluar daerah Arab. Setelah masa Kulafaur Rasyidin muncullah daulah Bani
Umayyah dan Abbasiyah.
Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat saat kepemimpinan Bani
Abbasiyah. Sehigga peradaban Islam memberi pengaruh yang besar ke pada dunia
saat itu. Pada saat itu para Khalifah melakukan ekspansi besar -besaran ke daerah
Asia, Afrika sampai Eropa. Para sejarawan menyebut saat itu dengan “The Golden
Age”. Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang peradaba n,
ilmu pengetahuan, politik dan pemerintahan, sains dan teknologi. Di makalah ini
akan kami paparkan mengenai politik, perkembangan peradaban, sains dan
teknologi pada masa Bani Abbasiyah serta kemunduranya.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan dalam latar belakang, maka kami rumuskan rumusan
masalah dalam makalah ini, diantaranya:
1. Bagaimanakah sejarah bediri, para khalifah, masa kejayaan peradaban Dinasti
Abbasiyah?
2. Bagaimanakah faktor faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah SPI, di samping itu agar kita dapat mengetahui:
1. Sejarah bediri, para khalifah, masa kejayaan peradaban Dinasti Abbasiyah.
2. Faktor faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah.
BAB II
PERADABAN ISLAM PADA MASA
DINASTI ABBASIYAH
Pada masa Mongol dapat menaklukkan Baghdad tahun 656 H/1258 M, ada
seorang pangeran keturunan Abbasiyah lolos dari pembunuhan dan meneruskan
kekhalifaan dengan gelar khalifah yang hanya berkuasa di bidang keagamaan di
bawah kekuasaa kaum Mamluk di Kairo, Mesir tanpa kekuasaa duniawi yang
bergelar sultan. Jabatan itu hilang ketika diambil oleh Sultan Salim Turki Usmani
ketika menguasai mesir pada tahun 1517 M. dengan demikian, hilan glah kekhalifaan
Abbasiyah selama-lamanya. ([3] )
Para khalifah Bani Abbasiyah yang ada di Mesir adalah sebagai berikut:
1. Al-Mustanshir II 1261 M
2. Al-Hakim 1262-1302 M
3. Al-Mustakfi I 1302-1340 M
4. Al-Wathiq I 1340-1341 M
5. Al-Hakim II 1341-1352 M
6. Al-Mu'tadid I 1352-1362 M
7. Al-Mutawakkil I 1362-1383 M
8. Al-Wathiq II 1383-1386 M
9. Al-Mu'tasim 1386-1389 M
10. Al-Mutawakkil I (kembali berkuasa) 1389-1406M
11. Al-Musta'in 1406-1414 M
12. Al-Mu'tadid II 1414-1441 M
13. Al-Mustakfi II 1441-1451 M
14. Al-Qa'im 1451-1455 M
15. Al-Mustanjid 1455-1479 M
16. Al-Mutawakkil II 1479-1497 M
17. Al-Mustamsik 1497-1508 M
18. Al-Mutawakkil III 1508-1517 M
c. Matematika
Terjemahan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab, menghasilkan karya -
karya dalam bidang matematika. Di antara ahli matematika yang terkenal adalah al -
Khawarizmi. Al-Khawarizmi adalah pengarang kitab al-Jabar wal Muqabalah (ilmu
hitung), dan penemu angka nol. Sedangkan angka lain: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0
disebut angka arab karena diambil dari Arab. Sebelumnya dikenal angka Romawi I,
II, III, IV, V dan seterusnya. Tokoh lain adalah Abu al -Wafa Muhammad bin
Muhammad bin Ismail bin al-Abbas (940-998) terkenal sebagai ahli ilmu
matematika.
d. Farmasi
Di antara ahli farmasi pada masa dinasti Abbasiyah adalah ibnu Baithar,
karyanya yang terkenal adalah al-Mughni (berisi tentang obat-obatan), Jami al-
Mufradat al-Adawiyah (berisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi).
e. Ilmu Astronomi
Kaum muslimin mengkaji dan menganalisis berbagai aliran ilmu astronomi
dari berbagai bangsa seperti Yunani, India, Persia, Kaldan, dan ilmu falak Jahiliah.
Di antara ahli astronomi Islam adalah:
1) Abu Mansur al-Falaki (w. 272 H). karyanya yang terkenal adalah Isbat al-
Ulum dan Hayat al-Falak.
2) Jabir al-Batani (w.319 H). al-Batani adalah pencipta teropong bintang pertama.
Karyanya yang terkenal adalah kitab Ma’rifat Mathiil Buruj Baina Arbai al -Falak.
3) Raihan al-Biruni (w.440). karyanya adalah al-Tafhim li awal as-Sina al-Tanjim.
f. Geografi
Dalam bidang geografi umat Islam sangat maju, karena sejak semula bangsa
Arab merupakan bangsa pedagang yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga.
Di antara wilayah pengembaraan umat Islam adalah umat Islam mengembara ke
Cina dan Indonesia pada masa-masa awal kemunculan Islam.
Sedangkan menurut DR. Badri Yatim, M.A. di antara hal yang menyebabkan
kemunduran daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai berikut.
1. Persaingan antara bangsa
Khilafah Abbasiyah didirikan oleh bani Abbas yang bersekutu dengan orang -
orang Persia. Persekutuan dil atarbelakangi oleh persamaan nasib kedua golongan itu
pada masa Bani Umayyah berkuasa. Keduanya sama -sama tertindas. Setelah dinasti
Abbasiyah berdiri, Bani Abbasiyah tetap mempertahankan persekutuan itu. Pada
masa ini persaingan antarbangsa menjadi pemicu untuk saling berkuasa.
Kecenderungan masing-masing bangsa unutk mendominasi kekuasaan sudah
dirasakan sejak awal khalifah Abbasiyah berdiri.
2. kemerosotan Ekonomi
Khilafah Abbasiyah juga mengalami kemunduran di bidang ekonomi
bersamaan dengan kemunduran di bidang politik. Pada periode pertama,
pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan pemerintah yang kaya. Dana yang masuk
lebih besar dari pada yang keluar, sehingga Baitul Mal penuh dengan harta. Setelah
khilafah mengalami periode kemunduran, pendapatan Negara menurun, dan dengan
demikian terjadi kemerosotan dalam bidang ekonomi.
3. Konflik keagamaan
Fanatisme keagamaan terkait erat dengan persoalan kebangsaan.
Pada periode Abbasiyah, konflik keagamaan yang muncul menjadi isu sentra
sehingga mengakibatkan terjadi perpecahan. Berbagai aliran keagamaan seperti
Mu’tazilah, Syi’ah, Ahlus sunnah, dan kelompok -kelompok lainnya menjadikan
pemerintahan Abbasiyah mengalami kesulitan untuk mempersatukan berbagai faham
keagamaan yang ada.
4. Munculnya dinasti-dinasti kecil sebagai akibat perpecahan so sial yang
berkepanjangan.
5. Perang Salib
Perang salib merupakan sebab dari eksternal umat Islam. Perang Salib yang
berlangsung beberapa gelombang banyak menelan korban. Konsentrasi dan
perhatian pemerintahan Abbasiyah terpecah belah untuk menghadapi tentara Salib
sehingga memunculkan kelemahan-kelemahan.
6. Serangan Bangsa Mongol (1258 M)
Serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam menyebabkan kekuatan
Islam menjadi lemah, apalagi serangan Hulagu Khan dengan pasukan Mongol yang
biadab menyebabkan kekuatan Abbasiyah menjadi lemah dan akhirnya menyerah
kepada kekuatan Mongol.
G. Akhir Kekuasaan Dinasti Abbasiyah
Akhir dari kekuasaan dinasti Abbasiyah ialah ketika Baghdad dihancurkan
oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan, 656 H/1258 H. Hulagu
Khan adalah seorang saudara Kubilay Khan yang berkuasa di Cina hingga ke Asia
Tenggara, dan saudara Mongke Khan yang menugaskannya untuk mengembalikan
wilayah-wilayah sebelah barat dari Cina ke pangkuannya. Baghdad dibumi
hanguskan dan diratakan dengan tanah. Khalifah Bani Abbasiyah yang terakhir
dengan keluarganya, al-Mu’tashim Billah dibunuh, buku-buku yang terkumpul di
Baitul Hikmah dibakar dan dibuang di Sungai Tigris sehingga berubahlah warna air
sungai tersebut yang jernih besih menjadi hitam kelam karena lunturan tinta yang
ada pada buku-buku itu.
Dengan demikian, lenyaplah Dinasti Abbasiyah yang telah memainkan peran
penting dalam percaturan kebudayaan dan peradaban Islam yang gemilang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas, yang telah kami bahas. Maka kami
mengambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya, maka dapatlah ditarik
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Dinasti Abbasiyah melanjutkan kekuasaan Bani Umayyah. Dinamakan Abbasiyah,
karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al -Abbas paman Nabi
Muhammad saw.. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn
Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam
rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H. (750 M.) s. d. 656 H. (1258 M.).
Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda -beda
sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
2. Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Umat Islam banyak mengalami
kemajuan yang sangat pesat, di antaranya dalam bidang administrasi, agama, sosial,
ilmu pengetahuan, dan pemerintah.
3. Kemunduran Dinasti Abbasiyah disebabkan oleh banyak faktor, baik yang sifatnya
internal maupun yang sifatnya eksternal.
B. Saran
Alhamdulillah kelompok kami telah menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, k hususnya bagi
pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang dapat membangun kami ke
depannya agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Amin . 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah .
Abdul, Karim. 2007. Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam . Yogyakarta: Pustaka Book Publisher .
Badri, Yatim. 1993. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada .
[1] . Amin, Samsul Munir. Sejarah peradaban islam. 2010: hal 138-141
[2] . hasjmy. sejarah kebudayaan islam. 1993: hal 213
[3] . Amin, Samsul Munir. Sejarah peradaban islam. 2010. Hal. 143