Anda di halaman 1dari 60

PROFILE MIGAS

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
DAFTAR ISI
1 Pendahuluan 5
2 Kebijakan Energi Nasional 8
3 Perkembangan Peningkatan Pemakaian BBM 11
4 Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia 14
5 Gas Alam Indonesia 20
6 Kebijakan Pemerintah 30
7 Infrastruktur 37

TIM PENYUSUN
PELINDUNG EDITOR
A. Edy Hermantoro Pinta Uly Talytha Kumy
Direktur Jenderal Kepala Sub Bagian Pengelolaan Informasi
Minyak dan Gas Bumi
TIM PENYUSUN
PENGARAH I Wayan Darmayuda, ST • Hening Sasmitaning Tyas, SH, MH
Heri Poernomo Raden Rizky Hartanto, ST • Agustiawan, ST, M.T.I • Edward Gorasinatra, S. Kom
Sekretaris Direktorat Jenderal Mochamad Imron, ST, • Mahmudah Perwirawati, ST • Winda Yunita EM, ST
Minyak dan Gas Bumi Yeni Puspitasari, ST • Deddy Tricahyo Utomo, ST • Stranti Nastiti
Kusumaningrum, ST • Rina Juliet Artami, ST • Ria Kiswandini, ST
PENANGGUNG JAWAB Mirza Mahendra, ST, MT • Nia Marlyana Prihartiningsih, ST
Koesnobroto Soerjodiprodjo Sinta Agustina, SE • Risris Risdianto, ST
Kepala Bagian Rencana dan Laporan

2
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
4
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIVERSIFIKASI BBM KE BBG

1 Pendahuluan
Cadangan sumber energi tak terbarukan dari fosil tersebut
kian menyusut. Diperkirakan cadangan minyak bumi
ini hanya akan bertahan sampai 15 tahun mendatang.
Kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan bahan bakar
minyak ini tidak kunjung dapat dipersempit. Tak heran
harga minyak bumi di pasar internasional membumbung
lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir ini.

Sudah beberapa dekade APBN Indonesia tergantung pada


minyak bumi. Membumbungnya harga minyak dunia memang
meningkatkan nilai pendapatan negara dari sektor migas. Namun di
sisi lain, beban pengeluaran subsidi Bahan Bakar Minyak (“BBM”)
pun semakin membengkak. Apalagi sejak tahun 2005, nilai Impor
BBM Indonesia lebih besar dari nilai ekspornya

Sejak 2005 pemerintah menyusun berbagai regulasi dan Indonesia


tidak luput dari masalah energi yang dihadapi kebanyakan negara di
dunia. Pertumbuhan penduduk dan industrialisasi masif tidak dapat
diimbangi pasokan energi primer yang utamanya pedoman untuk
pemerintah dan para pemangku kepentingan energi mengatasi
peranan yang lebih besar terhadap sumber energi alternatif untuk
mengurangi ketergantungan pada masalah energi nasional, menuju
suatu ketahanan energi yang berkesinambungan.Di antaranya
Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
yang menargetkan bahwa pada tahun 2025 tercapai elastisitas
energi kurang dari 1 (satu) dan bauran energi primer yang optimal
dengan memberikan minyak bumi.

5
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Pendahuluan

Sasaran Bauran Energi Nasional

Bila pada saat ini minyak bumi ke gas ini merupakan solusi yang ramah
mendominasi 49% sumber energi mentah lingkungan.
pada bauran energi. Diikuti gas 20% dan
24,5% batu bara. Perpres No 5 tahun Gas juga bisa digunakan untuk seluruh
2006, mengamanatkan untuk menekan sektor, industri, pembangkit listrik,
ketergantungan kepada minyak bumi rumah tangga dan transportasi. Hal ini
sampai 20% dan memperbesar peranan dibandingkan dengan berbagai sumber
gas bumi sampai 30%, batubara 33% dan energi alternatif lain seperti biomasa yang
Energi baru dan terbarukan 17% pada masih dalam tahap pengembangan.
bauran energi di tahun 2025.
Yang terpenting, dari aspek ekonomis, gas
Pemilihan gas sebagai pengganti bahan bumi lebih murah dibandingkan dengan
bakar minyak didasari pada sejumlah minyak bumi. Kendati disediakan ke
pertimbangan. Antara lain, melimpahnya berbagai kelompok masyarakat dengan
cadangan gas alam di negeri ini, yang subsidi oleh pemerintah, beban subsidi jauh
diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan lebih ringan ketimbang anggaran subsidi
hingga 60 tahun ke depan. pada BBM.

Konversi minyak ke gas akan mengurangi Secara ringkas, beberapa fakta yang perlu
emisi karbon sebesar 95 persen, emisi kita cermati terkait konsumsi BBM dan
karbon dioksida sebesar 25 persen, emisi diversifikasinya kepada beberapa energi
HC sebesar 80 persen, dan emisi NOx alternatif, termasuk, BBG adalah sebagai
sebesar 30 persen sehingga diversifikasi berikut :
6
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Pendahuluan

a. Sumber daya minyak semakin menipis dan


sumber daya gas masih relatif lebih besar,
mendorong diversifikasi energi, serta mendukung
penggunaan energi yang lebih bersih
b. Mengendalikan subsidi BBM sehingga
mengurangi beban fiskal
c. Mengendalikan lingkungan dari polusi udara

Dengan demikian, langkah strategis yang patut


ditempuh sebagai solusi sinergis antara lain sebagai
berikut :

a. Perpindahan penggunaan BBM ke BBG


disegala sektor harus segera dilakukan untuk
meningkatkan ketahanan energi nasional
b. Pemanfaatan BBG untuk transportasi akan
didorong sesuai dengan ketersediaan gas dan
percepatan pembangunan infrastruktur.
c. BBG didahulukan untuk dimanfaatkan di daerah
yang tersedia sumber gas bumi dan infrastruktur
penyaluran.
Penyaluran Gas Bumi Domestik VS Ekspor

Penyaluran gas ke domestik terus mengalami peningkatan rata-rata 9% sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2013.
5,000

4,500

4,000

3,500

3,000
BBTUD

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Catatan : Export Domestic
*) Outlook berdasarkan data realisasi per 31 Desember 2013

7
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2 Kebijakan Energi Nasional

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Kebijakan Energi Nasional

Saat ini ketahanan energi kita memang sedang mengalami fluktuasi yang tajam.
Penyebabnya adalah tidak tercapainya target lifting minyak di tahun 2013 ini.
Kegagalan ini juga dipengaruhi karena tidak ditemukannya reservoir baru yang bersifat
komersil. Akibatnya, produksi BBM terus menurun, di sisi lain kebutuhan akan BBM
terus meningkat. Untuk mengatasi keuangan negara, pemerintah telah melakukan
kebijakan untuk mengurangi subsidi dengan menaikkan harga BBM sebesar 44%.

Namun ini juga sebenarnya bukan solusi upaya menurunkan harga di sektor pangan
yang terbaik, karena menaikkan harga BBM dapat terganggu. Harapan kita semoga kondisi
selain berdampak sosial juga hanya bersifat dikawasan ini segera membaik, yang tentunya
sementara. Karena harga minyak dunia akan di ikuti pula dengan membaiknya harga
terus mengalamai fluktuasi, terpengaruh pangan serta peningkatan harga komoditas
oleh krisis politik di negara-negara penghasil minyak mentah dibeberapa kawasan di dunia.
minyak.
Untuk keluar dari permasalahan krisis energi
Seperti kita ketahui dampak krisis Timur yang ada, terutama terhadap ketergantungan
Tengah dan Afrika Utara terhadap ekonomi BBM, sebenarnya Pemerintah sudah men­
global ini tentu saja membuat kekhawatiran canangkan program diversifikasi energi, sesuai
yang sangat beralasan. Kawasan ini merupakan amanat Undang-Undang nomor 30 tahun
kawasan yang sangat strategis dalam lalu 2007 tentang perlunya diversifikasi energi
lintas perdagangan dunia termasuk di untuk mengurangi penggunaan minyak bumi.
dalamnya adalah minyak selain minyak nabati Hal ini juga sejalan dengan Perpres nomor 5
dan gandum. Mesir di sini sangat memegang tahun 2006 bahwa target bauran penggunaan
peranan penting selaku negara yang dilewati minyak bumi dari semula 51% menjadi 20% di
terusan Suez, yang menghubungkan laut tahun 2025.
merah dan mediterania.
Amanat tersebut menganjurkan kita untuk
Dengan terjadinya gejolak di Mesir beberapa beralih ke migas Non Konvensional. Migas
saat yang lalu, maka mendorong kenaikan Non Konvensional yang dikenal dengan
harga minyak dunia yang hampir mencapai singkatan MNK berdasarkan Permen ESDM
US$100/barrel. Dan kenaikan harga minyak Nomor 5 Tahun 2012 adalah Minyak dan Gas
ini akan terus bertambah dan sulit untuk Bumi yang diusahakan dari reservoir tempat
dikontrol terlebih lagi dengan gejolak yang terbentuknya Minyak dan Gas Bumi dengan
terjadi di Lybia. permeabilitas rendah (low permeability)
antara lain Shale Oil, Shale Gas, Tight Sand
Krisis politik dikawasan ini berkelanjutan Gas, Gas Methane Batubara (GMB) dan
dapat mengakibatkan proses pemulihan Methane Hydrate, dengan menggunakan
ekonomi yang sedang berlangsung serta teknologi tertentu.
9
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Energi Nasional

Pemerintah sudah mencanangkan konversi batuan shale atau tempat terbentuknya gas
dari BBM ke BBG sejak tahun 2007, namun bumi. Lama proses yang diperlukan untuk
kurang dukungan dari semua pihak untuk mengubah batuan shale menjadi gas sekitar
merealisasikannya. Penyebabnya adalah lima tahun.
ketika itu harga minyak masih murah dan
infrastuktur belum terpenuhi. Disparitas harga Potensi Shale Gas di Indonesia sangat
yang tinggi antara BBM bersubsidi dengan menjanjikan, yakni di North Sumatra 338
BBG tidak feasible untuk diterapkan kala itu. TCF (Trilliun Cubic Feet), Central Sumatra
558 TCF, South Sumatra 964 TCF, East
Namun sekarang pemerintah tidak mampu Kalimantan 964 TCF, West Papua 6489 TCF
lagi memberi subsidi sebesar saat itu. Seluruh (EnergyToday.com).
warga negara harusnya memiliki kewajiban
untuk mendukung proses percepatan International Energy Agency (IEA)
diversifikasi energi ini. Salah satu upaya mengatakan, dalam Laporan Pasar Gas
diversifikasi energi ini adalah konversi BBM ke Jangka Menengah (Medium-Term Gas Market
BBG. Gas yang digunakan antara lain LNG, Report/MTGMR), gas alam akan terus
CNG dan Shale Gas. LNG adalah gas alam meningkatkan pangsa dari bauran energi
(terutama metana) dalam bentuk cair, tidak global, tumbuh sebesar 2,4% per tahun antara
berwarna, tidak berbau, non-korosif dan tidak sekarang dan 2018, terlebih lagi menurut data
beracun. SKK Migas, perlu diperhitungkan bahwa 90%
cekungan di Indonesia bagian barat yang kaya
LNG diproduksi ketika gas alam didinginkan minyak sudah dieksplorasi. Sementara itu,
sampai minus 259 derajat Fahrenheit atau cekungan di kawasan Indonesia timur yang
sekitar -160 derajat Celcius melalui proses kaya akan gas baru 10% yang dieksplorasi.
yang dikenal sebagai Liquifaction. CNG adalah Berdasarkan kenyataan itu, kita memang
LNG dalam bentuk gas. Sedangkan Shale akan lebih banyak menghasilkan gas daripada
Gas adalah gas yang diperoleh dari serpihan minyak dalam 5-6 tahun ke depan.

EKSPLORASI
SUPPLY SIDE JAMINAN PRODUKSI
POLICY PASOKAN
KONSERVASI (OPTI­
MASI PRODUKSI)
KETAHANAN ENERGI
SHIFTING PARADIGM
PERAN ENERGI

Peningkatan MENUJU HARGA


Kegiatan KEEKONOMIAN
Ekonomi HARGA ENERGI
Ketahanan SUBSIDI
Nasional LANGSUNG

DIVERSIFIKASI
PENINGKATAN
DEMAND SIDE KESADARAN
POLICY PELAKU USAHA DAN KONSERVASI
MASYARAKAT (EFISIENSI)

10
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Perkembangan Peningkatan
3 Pemakaian BBM

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Perkembangan Peningkatan Pemakaian BBM

Minyak tetap menjadi bahan bakar dominan untuk memenuhi kebutuhan energi
Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu
negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan
tersebut menimbulkan berbagai dampak terhadap aspek kehidupan manusia,
salah satunya penggunaan energi yang makin bertambah baik di sektor industri,
transportasi, rumah tangga, dan lain sebagainya.

Diketahui bahwa konsumsi energi final per terhadap bahan bakar fosil hampir mencapai
sektor di Indonesia semakin meningkat dari angka 97% .
tahun ke tahun. Konsumsi energi meningkat
sebesar 764 juta Setara Barel Minyak Pemanfaatan BBM sebagai energi di
(SBM) dari tahun 2000 sampai 2011. Sektor Indonesia sudah melewati batas wajar. Tiap
dengan konsumsi energi terbesar juga tahun negara ini harus mengimpor BBM
mengalami perubahan. Pada tahun 2000 karena kebutuhan masyarakatnya yang tinggi
sektor rumah tangga mendominasi konsumsi sehingga memberi pengaruh yang kurang
energi sebesar 38,8% yang kemudian disusul baik terhadap neraca perdagangan. Bahkan
sektor industri sebesar 36,5%. Sedangkan pada Januari-Juli 2013 defisit migas sudah
pada tahun 2011 sektor industri menduduki mencapai US$ 7,6 miliar.
posisi teratas yaitu sebesar 37,2% dan
kemudian sektor rumah tangga sebesar Penggunaan energi yang tidak terkendali ini
30,7%. (Sumber: BPPT – Outlook Energi membuat pemerintah turut campur tangan.
Indonesia 2013). Sudah banyak kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi permasalahan
Konsumsi energi terbesar kita dari tahun di bidang energi. Baru-baru ini Dewan Energi
ke tahun adalah jenis BBM. BBM yang Nasional (DEN) dan Komisi VII DPR RI
berasal dari fosil, ini paling banyak digunakan telah menyepakati Rancangan Kebijakan
oleh masyarakat di Indonesia, baik dalam Energi Nasional atau R-KEN untuk diproses
sektor industri (untuk bahan bakar mesin), lebih lanjut menjadi Kebijakan Energi
transportasi (bensin dan solar), rumah tangga Nasional (KEN). KEN ini bertujuan untuk
(minyak tanah), dan lain sebagainya. Selain pengelolaan dan sasaran penyediaan energi
BBM, batubara juga merupakan energi yang nasional sampai tahun 2050 mendatang
berasal dari fosil. Ketergantungan Indonesia yang mengacu pada energi baru terbarukan

12
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Perkembangan Peningkatan Pemakaian BBM

(EBT), bauran energi, pengelolaan batubara, rupiah, yang terdiri atas subsidi listrik 89,8
gas bumi, harga subsidi energi, dan juga triliun rupiah dan subsidi BBM 194,9 triliun
ketentuan pengurangan subsidi energi. rupiah. Sedangkan belanja subsidi non energi
hanya sebesar 51,6 triliun rupiah. Hal ini
Kebijakan lain yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa pemerintah tanggap
pemerintah Indonesia sejak lama dan sering akan kebutuhan energi masyarakat yang
menimbulkan pro-kontra dari banyak pihak besar dan daya beli masyarakat yang masih
ialah subsidi bagi masyarakat yang kurang rendah.
mampu. Subsidi merupakan alokasi anggaran
yang disalurkan melalui perusahaan/ Kebijakan subsidi energi memang memiliki
lembaga yang memproduksi dan menjual manfaat dan kelemahan yang harus dikaji
barang serta jasa yang memenuhi hajat hidup lebih matang guna tindaklanjutnya di masa
orang banyak. Kebijakan subsidi ini juga turut mendatang. Manfaat subsidi secara umum
melaksanakan fungsi distribusi pemerintah ialah membantu kegiatan ekonomi bagi
dalam RAPBN 2014. Fungsi tersebut masyarakat karena mereka merasa terbantu
bertujuan untuk pemerataan kesejahteraan dengan harga BBM yang didapat dengan
seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena harga lebih murah.
itu, dengan adanya subsidi energi, harga jual
lebih dapat dijangkau masyarakat. Namun Kendati begitu, ada kelemahan dari kebijakan
tetap harus mempertimbangkan kemampuan ini, selain membuat perilaku masyarakat tetap
keuangan negara. hidup boros energi, barang atau jasa yang
disubsidi juga kadang-kadang juga tidak tepat
Subsidi yang dilakukan pemerintah dibagi sasaran. Subsidi yang seharusnya diterima
menjadi dua, yaitu subsidi energi dan subsidi oleh warga yang kurang mampu malah
non energi. Pada tahun 2014 rencana alokasi dinikmati oleh golongan yang tidak berhak.
belanja subsidi energi sebesar 284,7 triliun

13
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Perkembangan Subsidi
4 BBM di Indonesia

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia

Pemerintah memperkirakan impor minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak


(BBM) memang akan terus meningkat karena konsumsi BBM yang memang
meningkat terus. Meningkatnya impor minyak mentah dan BBM ini merupakan
hal yang wajar karena produksi minyak nasional yang terus turun dan tidak
bertambahnya kapasitas kilang yang ada.

Berkaca pada tahun 2013, jika tidak Kendati begitu Indonesia setiap hari
dilakukan upaya menaikkan harga BBM tetap mengalami defisit BBM, saat ini
bersubsidi, pembatasan BBM Bersubsidi, sudah mencapai 608.000 barel per hari
dan mempercepat program diversifikasi (bph). Kekurangan itu hampir 50% dari
BBM ke BBG tentu realisasi penyaluran BBM total konsumsi BBM dalam negeri yang
bersubsidi akan melewati kuota yang sudah mencapai 1,26 juta bph. Defisit BBM ini
ditetapkan sebesar 48 juta kl. Hal ini terlihat beriringan dengan tingginya impor BBM dan
dari realisasi penyaluran BBM bersubsidi peningkatan konsumsi nasional yang tidak
hingga 31 Desember 2013 mencapai 46,36 disertai dengan penambahan kilang baru.
juta kiloliter (kl) atau sekitar 3,5 persen di Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia
bawah kuota 2013. sebesar 6%, sementara kebutuhan akan
BBM meningkat sekitar 8-9% per tahun.
Salah satu penyebab penurunan penyaluran Setidaknya Indonesia membutuhkan dua
Premium adalah dengan adanya kenaikan kilang baru guna mengurangi ketergantungan
harga BBM bersubsidi, yaitu di Bulan Juli terhadap impor BBM.
di mana penyaluran anjlok dari rata-rata
80.645 kl menjadi hanya 76.386 kl. Tren Volume BBM Bersubsidi
penurunan itu sendiri sebenarnya telah terjadi
di awal-awal tahun di mana tiga bulan pertama Kebutuhan BBM Indonesia dipenuhi dari
penyaluran Premium berada di bawah kuota. Kilang dalam negeri dan impor. Impor BBM
Dalam enam tahun terakhir, Premium rata- dibutuhkan untuk menutupi terbatasnya
rata tumbuh 8,5 persen per tahun, Solar kilang dalam negeri. Selain itu, Indonesia juga
tumbuh rata-rata 6,2 persen. Sementara masih mengimpor minyak mentah khususnya
itu, Kerosene turun 30,9 persen menyusul dari Timur Tengah antara lain karena tidak
keberhasilan program konversi Minyak Tanah tersedianya minyak mentah yang dapat
ke LPG.
15
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia

diproses menjadi pelumas untuk Kilang kuota yang telah ditetapkan sebesar 48
Cilacap yang didesain untuk memproduksi juta KL. Hal ini sebagai hasil dari upaya
BBM dan Pelumas (dual purposes). pengendalian jenis BBM tertentu yang
dilaksanakan melalui Permen ESDM
Setiap tahunnya volume BBM bersubsidi 01 Tahun 2013 tentang Pengendalian
terus mengalami peningkatan. Pada tahun Penggunaan BBM, penyesuaian harga
2011, realisasi volume BBM bersubsidi yang BBM Tertentu dengan kompensasi bantuan
terdiri dari Premium, Minyak Tanah, dan langsung sementara kepada masyarakat
Solar, sebesar 41,79 juta Kilo Liter (KL), dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai
terdapat peningkatan sebesar 3,53 juta KL penggunaan produk gas baik untuk
jika dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu transportasi (BBG) serta konversi minyak
sebesar 38,26 juta KL. tanah ke LPG 3 Kg. Untuk perkiraan volume
BBM bersubsidi pada tahun 2014 sesuai
Pada tahun 2013, realisasi volume BBM dengan APBN sebesar 48 Juta KL.
bersubsidi lebih rendah sebesar 3,6% dari

PERTUMBUHAN KONSUMSI VOLUME BBM BERSUBSIDI

Ribu KL

35,000

8%
30,000

25,000

20,000
5%

15,000

10,000

5,000

0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Premium Minyak Tanah Minyak Solar

• Pertumbuhan konsumsi Premium ± 8% per tahun dan Minyak Solar ± 5% per tahun
• Konsumsi Minyak Tanah menurun karena konversi Minyak Tanah ke LPG
• Pertumbuhan kendaraan roda empat adalah 1,1 juta unit sedangkan sepeda motor 6 juta unit pada tahun 2013

16
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia

KUOTA DAN REALISASI VOLUME BBM BERSUBSIDI


60

50

40
Juta KL

30

20

10

0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
APBN - P 54.75 54.72 37.90 38.03 35.54 36.85 36.51 40.49 40.00 48.00 48.00
Realisasi 54.75 55.87 37.43 38.64 39.18 37.88 38.26 41.79 45.27 46.36

KONDISI BBM BERSUBSIDI 2013


VOLUME BBM 46,36 Juta KL*
Per Jenis BBM Bersubsidi Per Sektor Pengguna
Minyak Solar Transportasi Air
34% Transportasi Darat 1%
92%
Rumah Tangga
Premium 2%
64%
Perikanan
Minyak Tanah 5%
2%
Target
Pengaturan
Konsumsi Premium Konsumsi Premium Per Wilayah
Sektor Transportasi Darat Sumatera
23%
Motor
40% Kalimantan
8%

Mobil Pribadi Sulawesi


53% Jawa-­‐Bali 7%
Mobil Barang
60%
4% Maluku Dan Papua
Umum 2%
3%

17
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia

Pemanfaatan BBM Subsidi Yang semakin menggerus postur APBN. Setiap


Tidak Tepat Sasaran kenaikan harga minyak bumi yang terjadi
secara global tentunya berdampak pada
Salah satu tantangan yang perlu disolusikan konsekuensi logis kenaikan biaya subsidi
adalah menyediakan alternatif pengganti BBM.
minyak bumi, yang ketersediaannya mulai
menipis dipelbagai belahan dunia. Potensi Kondisi yang sudah tidak ideal bagi neraca
energi alternatif tersebut diantaranya keuangan Indonesia ini semakin dibebani
adalah gas bumi. Paralel dengan ragam oleh ketidaktepatan “penikmat” subsidi.
energi alternatif lainnya -termasuk energi Berdasarkan data yang disajikan oleh
baru dan terbarukan-, gas bumi berpotensi berbagai sumber lembaga pemerintahan,
memenuhi berbagai kebutuhan terhadap tercatat bahwa penikmat subsidi BBM
sumber-sumber energi handal serta memiliki terbesar justru adalah masyarakat Indonesia
ketersediaan yang berkelanjutan. yang telah berkecukupan. Hal ini tentunya
perlu dibenahi secara mendasar tanpa
Strategi pengelolaan energi nasional ini harus mengorbankan potensi pertumbuhan
tentunya menyasar pada berkurangnya ekonomi Indonesia secara menyeluruh.
ketergantungan masyarakat Indonesia,
termasuk di dalamnya kalangan industri, Satu hal patut dicermati adalah, ketidak­
transportasi dan rumah tangga, terhadap tepatan pemberian dan penerima subsidi ini,
minyak bumi sebagai sumber energi. Tak salah satunya dipicu oleh masih sedikitnya
dapat dipungkiri, bahwa ketersediaan sumber energi alternatif bagi pengganti BBM
minyak bumi yang semakin “langka” yang dipatok dengan harga bersaing. Dengan
memicu fluktuasi harga yang sangat demikian, masyarakat baik dari golongan
signifikan, yaitu dengan kecenderungan yang layak menerima subsidi maupun tidak
yang terus melonjak dari waktu ke waktu. layak menerima subsidi, seolah-olah terlena
Belum lagi pengaruh sentimen pasar dan dengan keberadaan BBM bersubsidi.
kondisi geopolitik negara produsen minyak
kerap mempengaruhi pergolakan harga Oleh karenanya, langkah pemerintah untuk
minyak bumi secara global. menyesuaikan harga BBM bersubsidi dan
meningkatkan keberadaan sumber energi
Ragam kondisi tersebut di atas tentunya alternatifnya, merupakan strategi yang sangat
sangat mempengaruhi Indonesia sebagai tepat. Implementasi strategi ini setidaknya
negara pengimpor minyak bumi yang masih memiliki dampak yang signifikan terhadap
memberlakukan sistem subsidi terhadap beberapa hal sekaligus.
konsumsi minyak bumi, terutama BBM.
Kecenderungan harga minyak bumi yang Pertama, penyesuaian harga BBM
menunjukkan tren yang terus melonjak ini, bersubsidi diharapkan mampu mengurangi
baik secara langsung dan tidak langsung, beban/ pengeluaran negara yang mengalir

18
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Perkembangan Subsidi BBM di Indonesia

kepada sebagian kecil masyarakat “tidak pemberdayaan sumber-sumber energi


tepat sasaran”. Penghematan melalui alternatif yang potensinya masih sangat besar
mekanisme penyesuaian harga BBM di Indonesia. Hal ini tentu saja berdampak
tersebut selanjutnya dapat dialokasikan pada peningkatan nilai ekonomi yang cukup
kepada sektor-sektor lain yang lebih tepat signifikan dari beberapa sektor sekaligus.
sasaran. Salah satunya kepada lapisan Diantaranya potensi peningkatan realisasi
masyarakat yang kurang beruntung. Lebih nilai ekonomis dari berbagai sumber energi
jauh, dana tersebut dapat pula dimanfaatkan yang ada; serta terjadinya peluang bisnis
untuk merealisasikan rangkaian program dan potensi investasi dalam bidang energi
percepatan pembangunan ragam alternatif.
infrastruktur dasar yang pada gilirannya
mampu meningkatkan potensi kesejahteraan Semua hal tersebut di atas tentu bermuara
masyarakat secara luas. Dengan demikian, pada pengelolaan sumber-sumber energi
implementasinya mampu menciptakan yang mampu menciptakan ketahanan energi
tingkat kesejahteraan yang hakiki, bertumbuh nasional yang berdampak nyata terhadap
dan berkesinambungan. peningkatan dan pemeliharaan kesejahteraan
masyarakat yang terus bertumbuh dan
Kedua, penyesuaian harga BBM bersubsidi berkesinambungan.
ini ditujukan pula untuk meningkatkan

19
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Gas Alam
5 Indonesia

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

Definisi Gas Alam Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2),


hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga
Gas alam sering juga disebut sebagai gas terkandung di dalam gas alam. Merkuri
Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan
metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang sumber ladang gasnya.
minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang
batubara. Ketika gas yang kaya dengan Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida
metana diproduksi melalui pembusukan oleh adalah kontaminan (pengotor) utama dari gas
bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah
selain dari fosil, maka ia disebut biogas. pengotor sulfur yang signifikan dinamakan
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa- sour gas dan sering disebut juga sebagai
rawa, tempat pembuangan akhir sampah, “acid gas (gas asam)”. Gas alam yang telah
serta penampungan kotoran mahluk hidup. diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa
dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas
Komponen utama dalam gas alam adalah tersebut didistribusikan ke pengguna akhir,
metana (CH4), yang merupakan molekul biasanya gas tersebut diberi bau dengan
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi
Gas alam juga mengandung molekul- bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang
molekul hidrokarbon yang lebih berat telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak
seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses
butana (C4H10), selain juga gas-gas yang dapat menyebabkan tercekiknya pernapasan
mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga karena ia dapat mengurangi kandungan
merupakan sumber utama untuk sumber gas oksigen di udara pada level yang dapat
helium. membahayakan.

Metana adalah gas rumah kaca yang dapat Gas alam dapat berbahaya karena
menciptakan pemanasan global ketika sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan
sebagai polutan ketimbang sumber energi dari udara, sehingga cenderung mudah
yang berguna. Meskipun begitu, metana di tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia
atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi berada dalam ruang tertutup, seperti dalam
karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik
kaca dari metana yang terlepas ke udara campuran yang mudah meledak, yang jika
relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber tersulut api, dapat menyebabkan ledakan
metana yang berasal dari makhluk hidup yang dapat menghancurkan bangunan.
kebanyakan berasal dari rayap, ternak Kandungan metana yang berbahaya di udara
(mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar adalah antara 5% hingga 15%.
emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per
tahun secara berturut-turut). Ledakan untuk gas alam terkompresi di
kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan
21
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

karena sifatnya yang lebih ringan, dan untuk memproduksi etilen dan produk
konsentrasi yang di luar rentang 5 - 15% yang polyethylene. Pada gilirannya etana
dapat menimbulkan ledakan. digunakan untuk memproduksi kemasan,
isolasi, kawat dan produk konsumen
Jenis-Jenis Gas Alam lainnya.

Meskipun sebagian besar terdiri dari metana, • Propana (C3H8). Propana adalah
ada hidrokarbon lain yang berkontribusi sumber energi berlimpah yang ditemukan
terhadap susunan gas alam. Setelah gas dalam gas alam dan diproses dalam
alam dimurnikan, bermacam hidrokarbon bentuk gas atau cair. Sering disalurkan
ini secara terpisah dapat digunakan sebagai melalui pipa gas, propana dapat digunakan
berbagai sumber energi. untuk berbagai tujuan. Sering kali propana
digunakan untuk bahan bakar mesin,
• Metana (CH4). Gas alam dimurnikan memasak dengan kompor, dan untuk
menjadi metana sebelum digunakan oleh pemanas sentral di rumah atau bangunan
konsumen. Metana adalah komponen yang lebih besar. Propana juga digunakan
yang paling berlimpah pada gas alam untuk memanggang barbekyu karena
murni, sangat mudah terbakar dan dapat output energi yang tinggi dan portabilitas-
digunakan untuk berbagai keperluan nya. Beberapa bus dan kendaraan besar
sebagai sumber energi. Sebelum metana dijalankan menggunakan propana, dan
dapat dibakar, terlebih dahulu harus pada banyak rumah juga menggunakan
dimurnikan dari gas alam yang ditemukan gas propana untuk bahan bakar kompor,
dalam sumur minyak, sumur gas dan pemanas air dan kebutuhan lainnya.
sumur kondensat. Setelah diproses
dari gas alam, metana digunakan untuk • Butana (C4H10). Ditemukan pada
menghasilkan listrik melalui turbin uap. gas alam, butana tidak melimpah seperti
Gas metana ini juga dikirim ke rumah hidrokarbon lainnya, tetapi masih
melalui jaringan pipa dan digunakan untuk merupakan sumber energi yang layak
memasak, pemanas udara dan kegiatan dan dapat digunakan untuk berbagai
lainnya di rumah. tujuan. Diisolasi selama pengolahan gas
alam, butana mencapai sampai sekitar 20
• Etana (C2H6). Etana merupakan persen dari komposisi gas alam. Butana
kom­­ponen energi yang paling banyak sering menjadi komponen pada gas untuk
berikutnya yang ditemukan dalam gas mobil. Unit pendingin dan korek gas juga
alam. Etana adalah hidrokarbon dan hasil menggunakan sejumlah besar butana
dari penyulingan minyak bumi. Dengan sebagai bahan bakar. Aerosol kaleng juga
nilai kalor lebih tinggi dari metana, etana menggunakan butana sebagai propelan,
digunakan dalam beberapa cara setelah tapi pemakaian ini telah dianggap
terisolasi dari gas alam. Setelah dipisahkan berbahaya bagi lingkungan.
dari gas alam, etana sering digunakan

22
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

Potensi Gas Alam di Indonesia gas alam melalui pipa gas dari ladang gas
alam di Prabumulih, Sumatera Selatan ke
Cadangan gas alam Indonesia saat ini pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di
mencapai lima kali cadang minyak bumi Palembang.
Indonesia, yakni yang sudah proven adalah
157,14 trillion standard cubic feet (TSCF) Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien,
dan bisa dipakai hingga 46 tahun, sedangkan pada tahun 1993 Pusri IA ditutup, dan
estimasi cadangan yang belum proven digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh
mencapai 594,43 TSCF (174 tahun). putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada
Potensi gas ini akan semakin besar bila masa itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk
ditambahkan coal bed methane (CBM) paling modern di Asia, karena menggunakan
berjumlah 453,3 TSCF (133 tahun). Belum teknologi tinggi.
lagi ditambahkan shale gas (gas yang berada
didalam batuan induk), seperti dilansir Harian Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan,
Kontan, sebesar 574 TSCF yang mampu 1974, PERTAMINA juga memasok gas alam
dipakai hingga 168 tahun. melalui pipa gas dari ladang gas alam di lepas
pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan
Pemanfaatan gas alam di Indonesia dimulai Cirebon untuk pabrik pupuk dan industri
pada tahun 1960-an dimana produksi gas menengah dan berat di kawasan Jawa Barat
alam dari ladang gas alam PT Stanvac dan Cilegon Banten. Pipa gas alam yang
Indonesia di Pendopo, Sumatera Selatan membentang dari kawasan Cirebon menuju
dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Cilegon, Banten memasok gas alam antara
Pusri IA, PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang. lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik
Perkembangan pemanfaatan gas alam di keramik, pabrik baja dan pembangkit listrik
Indonesia meningkat pesat sejak tahun tenaga gas dan uap.
1974, dimana PERTAMINA mulai memasok
23
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas gas lebih hemat seperempat kali dari harga
alam di Indonesia juga di ekspor dalam minyak bumi. Jika sudah berbentuk LNG,
bentuk LNG (Liquefied Natural Gas). lebih murah setengah harga dari minyak bumi.

Salah satu daerah penghasil gas alam Dampak yang bisa dirasakan adalah
terbesar di Indonesia adalah Nanggröe pemerintah dapat mengurangi subsidi minyak,
Aceh Darussalam. Sumber gas alam yang banyak energi jadi lebih murah sehingga
terdapat di daerah Kota Lhokseumawe menghemat anggaran negara. Selain itu,
dikelola oleh PT Arun NGL Company. Gas penggunaan gas sebagai pembangkit
alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 listrik sangat responsif terhadap beban dan
dan diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. fleksibel dalam pegoperasiannya sehingga
Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggröe Aceh dapat mendukung stabilitas jaringan.
Barôh (kabupaten Aceh Utara) juga terdapat
PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, Manfaat Gas Alam
dengan bahan baku dari gas alam.
Gas alam sekarang ini telah menjadi sumber
Keunggulan Ekonomis Gas Alam energi alternatif yang banyak digunakan oleh
masyarakat dunia untuk berbagai keperluan,
Gas alam dianggap lebih efesien karena baik untuk perumahan, komersial maupun
memiliki pembakaran yang lebih sempurna industri. Dari tahun ke tahun penggunaan
dan bersih (clean burning) sehingga gas alam selalu meningkat. Hal ini karena
perawatan mesin menjadi lebih murah. banyaknya keuntungan yang didapat dari
Dengan pembakaran yang bersih, gas alam penggunaan gas alam dibanding dengan
menjadi lebih ramah lingkungan karena sumber energi lain. Energi yang dihasilkan
bebas dari logam berat, sulfur dan emosi gas alam lebih efisien. Tidak seperti
NOx yang sangat rendah. Jika dilihat dari sisi halnya dengan minyak bumi dan batubara,
finansial, gas alam yang langsung dari pipa penggunaannya jauh lebih bersih dan

24
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

sangat ramah lingkungan sehingga tidak gas alam menjadi lebih ramah lingkungan
menimbulkan polusi terhadap lingkungan. karena bebas dari logam berat, sulfur
Disamping itu, gas alam juga mempunyai dan emosi NOx yang sangat rendah.
beberapa keunggulan lain, seperti tidak Jika dilihat dari sisi finansial, gas alam
berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan yang langsung dari pipa gas lebih hemat
tidak beracun. seperempat kali dari harga minyak bumi.
Jika sudah berbentuk LNG, lebih murah
Secara garis besar pemanfaatan gas alam setengah harga dari minyak bumi.
dibagi atas 3 kelompok yaitu :
Dampak yang bisa dirasakan adalah
1. Gas alam sebagai bahan bakar. pemerintah dapat mengurangi subsidi
Antara lain sebagai bahan bakar minyak, banyak energi jadi lebih murah
Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, sehingga menghemat anggaran negara.
bahan bakar industri ringan, menengah Selain itu, penggunaan gas sebagai
dan berat, bahan bakar kendaraan pembangkit listrik sangat responsif
bermotor (BBG/NGV), sebagai terhadap beban dan fleksibel dalam
keperluan untuk kebutuhan rumah tangga pegoperasiannya sehingga dapat
hotel, restoran dan sebagainya. Gas alam mendukung stabilitas jaringan.
terkompresi (Compressed natural gas,
CNG) adalah alternatif bahan Keunggulan 2.
Gas alam sebagai bahan baku
Ekonomis Gas Alam Antara lain bahan baku pabrik pupuk,
petrokimia, metanol, bahan baku plastik
Gas alam dianggap lebih efesien LDPE (low density polyethylene), LLDPE
karena memiliki pembakaran yang lebih (linear low density polyethylene), HDPE
sempurna dan bersih (clean burning) (high density polyethylen), PE (poly
sehingga perawaran mesin menjadi lebih ethylene), PVC (poly vinyl chloride),
murah. Dengan pembakaran yang bersih,

25
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya pada proses pengangkutan dari lokasi
untuk soft drink, dry ice pengawet tambang ke pengguna. Gas alam pada
makanan, hujan buatan, industri besi dasarnya diangkut melalui 3 cara yaitu
tuang, pengelasan dan bahan pemadam transportasi melalui pipa, transportasi dalam
api ringan. bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dan
Transportasi dalam bentuk Compressed
3.
Gas alam sebagai komoditas Natural Gas (CNG).
energi untuk ekspor
Gas alam yang paling besar digunakan Transportasi dalam bentuk LNG dilakukan
untuk komoditas ekspor di dunia yaitu dengan kapal tanker LNG (Train), biasanya
LNG (Liquified Natural Gas) atau untuk pengangkutan jarak jauh. Sedang
gas alam cair. Gas alam cair Liquefied pengangkutan dalam bentuk CNG dapat
Natural Gas (LNG) adalah gas alam digunakan untuk jarak dekat dan menegah,
yang telah diproses untuk menghilangkan termasuk antar pulau. Pengangkutan CNG
ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dapat dilakukan dengan mobil tangki CNG
dan kemudian dikondensasi menjadi untuk di darat dan kapal tanker CNG untuk
cairan pada tekan atmosfer dengan di laut, oleh sebab itu, untuk memanfaatkan
mendinginkannya sekitar -160° Celcius. gas alam ini perlu dibangun infrastruktur yang
LNG ditransportasi menggunakan memadai.
kendaraan yang dirancang khusus dan
ditaruh dalam tangki yang juga dirancang Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas
khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 (BPH Hilir Migas) telah menyusun Master
dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Plan “Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas
Standar, membuatnya lebih hemat untuk Nasional Terpadu”. Dalam waktu yang tidak
ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa lama lagi sistem jaringan pipa gas alam
tidak ada. Ketika memindahkan gas alam akan membentang sambung menyambung
dengan jalur pipa tidak memungkinkan dari Nangroe Aceh Darussalam-Sumatera
atau tidak ekonomis, maka gas alam dapat Utara-Sumatera Tengah-Sumatera Selatan-
ditransportasi oleh kendaraan LNG. Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini
jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh
Saat ini teknologi manusia juga telah PERTAMINA dan PGN dan masih terlokalisir
mampu menggunakan gas alam untuk air terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu,
conditioner (AC), seperti yang digunakan misalnya di Sumatera Utara, Sumatera
di bandara Bangkok, Thailand dan Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa
beberapa bangunan gedung perguruan Timur dan Kalimantan Timur.
tinggi di Australia.
Carrier LNG dapat digunakan untuk
Transportasi Gas Alam mentransportasi gas alam cair (liquefied
natural gas, LNG) menyeberangi samudra,
Karena berbentuk gas, maka salah satu sedangkan truk tangki dapat membawa
tantangan dalam pemanfaatannya terletak gas alam cair atau gas alam terkompresi
26
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

(compressed natural gas, CNG) dalam listrik. Termasuk ke dalam pembangkit jenis
jarak dekat. Mereka dapat mentransportasi ini adalah PLTGU Muara karang, PLTGU
gas alam secara langsung ke pengguna- Grati, PLTGU cilegon dan PLTGU Belawan.
akhir atau ke titik distribusi, seperti jalur Penggunaan pembangkit listrik jenis PLTGU
pipa untuk transportasi lebih lanjut. Hal ini ini menjadikan jumlah listrik yang dihasilkan
masih membutuhkan biaya yang besar untuk tiap satuan bahan bakar menjadi lebih tinggi.
fasilitas tambahan untuk pencairan gas atau Dari sisi lingkungan, jumlah karbondioksida
kompresi di titik produksi, dan penggasan yang dihasilkan untuk tiap satuan listrik
atau dekompresi di titik pengguna-akhir atau yang dihasilkan pun kecil sehingga
ke jalur pipa. memberikan beban lingkungan yang lebih
kecil dibandingkan bahan bakar fosil lainnya,
Peranan Gas Alam Dalam khususnya batubara.
Pembangunan Nasional
Gas alam memiliki peran strategis sebagai
Di sektor energi, gas alam saat ini memasok bahan baku industri petrokimia. Industri
sekitar 19% dari pasokan energi primer petrokimia sering dibagi menjadi 3 kelompok
nasional. Gas alam menempati posisi ketiga berdasarkan bahan baku yang digunakan,
setelah minyak dan batubara. Sedangkan yaitu petrikimia C1, petrokimia olefin dan
untuk pembangkit listrik, saat ini gas bumi petrokimia aromatik. Petrokimia C1 adalah
menyumbang sekitar 14% dari pasokan listrik petrokimia dengan bahan baku metana
nasional, setelah batubara dan bahan bakar yang memiliki 1 buah atom C, petrokimia
minyak. Mengingat tingginya harga minyak olefin adalah petrokimia dengan bahan baku
dan relatif besarnya cadangan gas nasional hidrokarbon mengandung ikatan karbon
dibandingkan dengan minyak, maka upaya rangkap, sedang petrokimia aromatik adalah
upaya untuk menggantikan peran BBM petrokimia dengan bahan baku hidrokarbon
dengan gas perlu untuk semakin digalakkan. mengandung gugus aromatik, masing masing
Namun upaya ini perlu juga diimbangi dengan petrokimia tersebut telah berkembang
pengaturan alokasi penggunaan gas produksi menjadi pohon industri yang besar dengan
dalam negeri. produk yang beraneka ragam, mengisi
berbagai sendi sendi kehidupan masyarakat.
Gas alam dapat digunakan dalam pembangkit
listrik dalam bentuk combine cycle yang Industri petrokimia C1/metana memiliki
sering disebut dengan pembangkit listrik dua jalur industri utama, yaitu jalur gas
tenaga gas dan uap (PLTGU). Istilah ini sintetik dan jalur methanol. Jalur gas
PLTGU merupakan gabungan dari PLTU dan sintetik sering disebut pula jalur ammonia
PLTG. Gas buang PLTG yang masih memiliki karena di dalam jalur ini, produk dengan
temperatur yang tinggi digunakan untuk volume terbesar berupa ammonia. Gas
mengubah air menjadi uap di perangkat sintetik yaitu gas hidrogen dan karbon
Heat Recovery Steam Generator. Uap yang monoksida dapat dihasilkan dari metana
terbentuk ini selanjutnya digunakan untuk melalui steam reforming. Gas metana yang
memutar turbin uap untuk menghasilkan telah bebas dari sulfur direaksikan dengan
27
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

steam menghasilkan gas hidrogen dan siklamat. Asam siklamat merupakan bahan
karbonmonoksida. Gas karbondioksida baku sodium siklamat yang digunakan
yang dihasilkan dapat dioptimalkan lebih sebagai pemanis buatan.
lanjut untuk menghasilkan hidrogen
melalui reaksi water gas shift reaction. Asam nitrat merupakan bahan baku
Gas CO direaksikan dengan air menjadi pembuatan ammonium nitrat yang dapat
karbondioksida dan gas hidrogen. digunakan sebagai bahan peledak yang
diperlukan pada pertambangan seperti pada
Gas hidrogen yang dihasilkan dapat pertambangan batubara. Asam nitrat dapat
digunakan sebagai bahan baku berbagai pula digunakan sebagai bahan baku industri
industri, misalnya industri ammonia, selulosa nitrat yang dapat dimanfaatkan
hidrogen peroksida, beberapa jenis untuk berbagai kegunaan.
aldehida dan sebagainya. Dari beberapa
produk tersebut, sebagian besar digunakan Dari gambaran ringkas dan sederhana ini
untuk memproduksi ammonia. Amonia dapat diketahui betapa banyaknya industri
merupakan bahan baku pembuatan urea yang dapat ditumbuhkan dari bahan baku
dan asam nitrat. Sebagian besar ammonia awal berupa gas alam. Ketersediaan bahan
digunakan untuk menghasilkan urea karena baku di dalam negeri memberikan peluang
kebutuhannya yang besar baik untuk yang besar untuk tumbuhnya berbagai
industri maupun pertanian, perkebunan dan industri dalam pohon industri petrokimia
perikanan. Di industri, urea dapat digunakan berbasis metana. Oleh sebab itu gas alam
sebagai bahan baku industri pada rantai dapat diletakkan sebagai salah satu pilar
industri selanjutnya, diantaranya adalah industrialisasi nasional.
industri melamin, resin melamin dan asam

28
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Gas Alam Indonesia

Uraian ringkas di atas tergambar bahwa gas Ramah Lingkungan


alam telah menempati peran penting dalam
pembangunan sektor energi, industri dan Salah satu varian gas alam yang dipergunakan
juga penyediaan pangan nasional. Melihat pada sektor transportasi, yaitu LPG Autogas
pentingnya peran tersebut, sungguh sulit atau LGV menghasilkan emisi gas buang yang
dipahami jika gas alam nasional tetap terus jauh lebih rendah dibandingkan gasoline.
akan dijual ke luar negeri. Selama ini, porsi LGV memiliki gas buang lebih rendah 20%
untuk ekspor lebih besar daripada volume dibandingkan gasoline.
untuk pasar domestik. Secara akumulatif
dalam kontrak jual beli gas dari tahun 2003 Dari penelitian yang dilakukan di Australia
hingga 2007, alokasi domestik baru sekitar untuk jarak tempuh 10.000 km/tahun:
48 persen sedang sisanya 52% diekspor ke (a) Kendaraan 4 silinder dengan konsumsi
luar negeri. bensin 12 liter/100 km jika menggunakan
LGV dapat mengurangi emisi CO2 sebanyak
Patut diberikan apresiasi bahwa sejak tahun 420 kg/tahun; (b) Kendaraan 6 silinder
2009 persentase gas untuk kebutuhan dengan konsumsi bensin 15 liter/100km
dalam negeri telah meningkat dan melebihi jika menggunakan LPG dapat mengurangi
50% dari volume produksi. Upaya ini perlu emisi CO2 sebanyak 525 kg/tahun; (c)
dijaga konsistensinya sehingga gas alam Kendaraan 8 silinder dengan konsumsi
dari bumi nusantara dapat digunakan untuk bensin 20 liter/100km jika menggunakan
memberikan nilai tambah di dalam negeri. LPG dapat mengurangi emisi CO2 sebanyak
Dengan demikian kekayaan alam tersebut 700 kg/tahun.
dapat memberikan manfaat yang sebesar
besarnya bagi masyarakat sebagaimana Dengan asumsi untuk kendaraan 4 silinder
diamanatkan dalam UUD 1945. dengan jarak tempuh 10.000 km/tahun
dan konsumsi premium 12 liter/100 km
(1.200 liter/tahun), jika bahan bakarnya
dialihkan dari bensin premium ke LPG dapat
mengurangi emisi CO2 sebanyak 420 kg/
tahun.

Jika 10 juta kiloliter bensin premium yang


dikonsumsi dialihkan ke LPG maka potensi
pengurangan emisi CO2 sebanyak 3,5
juta ton per tahun. Jika seluruh bensin
premium yang dikonsumsi pada tahun 2012
(24,41juta kiloliter) dialihkan ke LPG maka
potensi pengurangan emisi CO2 sebesar 8,5
juta ton pertahun.

29
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
6 Kebijakan Pemerintah

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

Sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (1) UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi, Pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk
kebutuhan dalam negeri dan bertugas menyediakan cadangan strategis Minyak
Bumi guna mendukung penyediaan Bahan Bakar Minyak dalam negeri.

Dalam rangka menjamin ketersediaan dan tentang Perubahan Atas Peraturan


kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Pemerintah No. 36/2004 Tentang
Minyak serta pemanfaatan gas bumi untuk Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas
kebutuhan dalam negeri, Pemerintah Bumi: Sesuai ketentuan Pasal 72: Harga
menetapkan dan mengimplementasikan Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diatur
kebijakan-kebijakan antara lain: dan/atau ditetapkan oleh Pemerintah.
- Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun
1. Pengurangan Subsidi 2013 tentang Pengendalian Penggunaan
- Peraturan Pemerintah No. 30/2009 Bahan Bakar Minyak

31
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

2. Pengurangan CO2 RAN GRK merupakan pedoman bagi:


• RAN GRK adalah dokumen rencana kerja a. Kementerian/lembaga untuk
untuk pelaksanaan berbagai kegiatan melakukan perencanaan, pelaksanaan,
yang secara langsung dan tidak langsung serta monitoring dan evaluasi rencana
menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai aksi penurunan emisi GRK
dengan target pembangunan nasional b. Pemerintah Daerah dalam penyusunan
• Pasal 3 Perpres 61/2011: RAD-GRK

32
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

Target Penurunan Emisi GRK PER 5. Pengembangan transportasi massal


Bidang rendah emisi, berlanjut dan ramah
lingkungan
Kebijakan yang dilaksanakan untuk 6. Reklamasi lahan tambang
mengurangi emisi adalah sebagai berikut:
Meningkatnya pemanasan global yang
1. Penghematan penggunaan energi final memicu perubahan iklim terjadi akibat
melalui penggunaan teknologi yang lebih meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca
efisien maupun penghematan energi (GRK) yang dihasilkan oleh berbagai
2. Penggunaan bahan bakar yang lebih kegiatan manusia. Beberapa kegiatan yang
efisien mengemisikan gas rumah kaca antara lain
3. Peningkatan penggunaan energi baru berasal dari penggunaan bahan bakar fosil,
terbarukan pengelolaan hutan dan produk samping atau
4. Pemanfaatan teknologi bersih limbah dari kegiatan industri migas.
(pembangkit transportasi)

RAN - GRK SEKTOR ENERGI 2010 - 2020

Kumulatif Reduksi CO2 pada Kegiatan - Rumah Tangga : 0,0201 Juta Ton
KESDM (Infrastruktur Ditjen Migas) - Transportasi : 0,1393 Juta Ton
Total CO2 yang direduksi (2009-2013) - Kilang Mini LPG : 0,0000 Juta Ton
0,1594 Juta Ton terdiri dari :

33
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

3. Alternatif Energi Ketika menjelaskan mengenai perubahan


Kebutuhan bahan bakar minyak di dalam target pemanfaatan energi dimasa
negeri mengalami peningkatan yang cukup mendatang, Jero memaparkan bahwa dalam
tinggi dan untuk menjamin ketersediaan Kebijakan Energi Nasional, yang sekarang
sumber energi tersebut juga harus melalui menunggu ketuk palu DPR, akan ada
upaya-upaya yang tidak mudah, menyikapi perubahan dibanding Peraturan Presiden
hal tersebut Pemerintah membuat suatu Nomor 5 Tahun 2006 dalam porsi bauran
kebijakan terkait dengan penggunaan energi untuk pembangkit listrik.
alternatif energi sebagai pengganti bahan
bakar minyak. “Untuk energi baru dan terbarukan akan naik
dahsyat angkanya menjadi 25 persen, dari
Keberpihakan Pada Energi Baru dan sebelumnya 5,7 persen dan 17 persen. Gas
Terbarukan untuk transportasi belum dihitung. Padahal
kita akan bergerak ke situ. Mobil-mobil kita
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, akan menggunakan gas semua ke depan,”
Jero Wacik meyakini sepenuhnya bahwa ujarnya.
energi baru dan terbarukan akan mampu
menyelamatkan nasib bangsa Indonesia Situs berita Jerman, Deutsche Welle,
dimasa mendatang. “Kalau ada yang hendak pada 16 Januari 2013 menulis laporan
saya wariskan dalam hidup, itu adalah terbaru Renewable Energy Policy
energi baru dan terbarukan. Inilah yang Network 21st Century (REN21) bertajuk
akan menyelamatkan bangsa kita di masa Global Future Report Renewables.
depan. Masa minyak sudah lewat. Kita harus Dalam laporan tersebut tertera perkiraan
turunkan peran minyak dalam pemanfaatan pertumbuhan energi baru dan terbarukan
energi. Karena sudah langka dan mahal. di masa mendatang. Sekretaris Jenderal
Tidak boleh lagi kita tergantung minyak,” REN21, Christine Lins mengemukakan
paparnya serius. bahwa energi terbarukan memasok sekitar
25 persen dari kebutuhan energi global.
Indonesia masih memiliki sumber energi Laporan jaringan yang bermarkas di Paris,
lainnya yang sangat potensial. Mengenai Perancis ini, berdasarkan wawancara
keyakinannya tersebut, Menteri ESDM dengan 170 pakar energi dan 50 pusat
menyebutkan bahwa pada akhir 2014, pemikir di seluruh dunia. Christine Lins
akan ada proyek 10 ribu megawatt tahap menerangkan, keuntungan terbesar energi
pertama selesai. Setelah itu, program 10 baru dan terbarukan adalah biaya produksi
ribu megawatt tahap kedua akan segera yang relatif rendah dan ramah lingkungan.
dimulai dengan memanfaatkan sumber-
sumber energi baru dan terbarukan. Potensi Energi Baru dan Terbarukan
“Geotermal akan masuk ke situ 4000-an Secara singkat, Indonesia merupakan
megawatt, kemudian pembangkit listrik surga energi alternatif. Matahari bersinar
tenaga air atau hydro power, baik yang sepanjang tahun. Energi surya ini berperan
besar maupun kecil,” jelasnya. ganda, yaitu turut menggerakkan udara
34
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

menjadi angin. Selaras, “cincin api” yang Sedikitnya tersedia 9 jenis energi tersebut,
membalur di sekeliling kawasan Nusantara yaitu hidro, mikro-hidro, panas bumi, surya,
menjadi tempat tumbuhnya kerucut gunung uranium dan thorium, biomassa, angin,
api pemberi panas bumi dan penyimpan arus laut dan terakhir shale gas. Ditilik dari
potensi air terjun. Tak hanya itu, jalur arus ketersediaannya, maka pada setiap kawasan,
laut dunia mengalir deras di antara ribuan masing-masing sumber energi baru dan
pulau dan kepulauan di Indonesia. terbarukan ini dapat dipilah menjadi sumber
energi dengan jumlah cadangan berlimpah,
Hampir seluruh provinsi di Indonesia dan sumber energi dengan cadangan dalam
memiliki potensi sumber energi alternatif jumlah terbatas.
yang mumpuni, khususnya yang tergolong
dalam kategori energi baru dan terbarukan.

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang tentang Minyak dan Gas tahun 2010 tentang Alokasi pemanfaatan
Bumi Nomor 22 tahun 2001 gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan
2. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 dalam negeri
tentang kebijakan energi nasional 6. Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun
3. Peraturan Presiden Nomor 64 th 2012 2013 tentang Pengendalian Penggunaan
tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Bahan Bakar Minyak
Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk 7. Keputusan Menteri ESDM nomor
Transportasi Jalan 2261/K/12/MEM/2013 tentang Harga
4. Peraturan Presiden Nomor 61 tahun jual Gas Bumi dari Kontraktor Kontrak
2011 tentang Rencana Aksi Nasional Kerja sama dan Badan Usaha Pemegang
Tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Izin Usaha Gas Bumi Melalui Pipa yang
Kaca Dialokasikan untuk Bahan Bakar Gas
5. Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Transportasi
35
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Kebijakan Pemerintah

Berdasarkan Perpres No. 64 Tahun 2012 • Untuk tahun 2012, pelaksanaan


tentang Penyediaan, Pendistribusian dan penyediaan dan pemasangan
Penetapan Harga Bahan Bakar Gas untuk Konverter Kit dilaksanakan oleh
Transportasi Jalan: Menteri ESDM berkoordinasi dengan
Menteri Perindustrian (Pasal 22)
• Menteri ESDM menetapkan ketersediaan,
alokasi dan mutu (spesifikasi) Bahan Beberapa landasan hukum lain yang
Bakar Gas berupa CNG (Pasal 3) menaungi program diversifikasi dan konversi
• Untuk pertama kali sampai dengan akhir BBM ke BBG, antara lain adalah sebagai
tahun 2013, PT Pertamina (Persero) berikut :
mendapat penugasan untuk melakukan
penyediaan dan pendistribusian Bahan • Perpres 15 Tahun 2012 tentang Harga
Bakar Gas berupa CNG (Pasal 7 ayat 1) Jual Eceran dan Konsumen Pengguna
• Penyediaan dan pemasangan Konverter Jenis BBM Tertentu (Revisi Perpres
Kit dilaksanakan oleh Badan Usaha melalui 55/2005 dan Perpres 9/2006)
penugasan dari Menteri Perindustrian • Perubahan Konsumen Pengguna BBM
(Pasal 10 Ayat 1) Bersubsidi
• Tahapan (penyediaan dan pemasangan • Pembatasan Penggunaan Jenis BBM
Konverter Kit) ditetapkan oleh Menteri Tertentu oleh pengguna secara bertahap
Perindustrian setelah berkoordinasi • Badan Pengatur melakukan pengaturan,
dengan instansi terkait (Pasal 11 Ayat 2) pengawasan dan verifikasi terhadap
• Menteri Perindustrian melakukan kelancaran dan ketepatan pelaksanaan
pengaturan, pengawasan dan verifikasi pendistribusian Jenis BBM Tertentu bagi
terhadap pelaksanaan kegiatan konsumen pengguna
penyediaan dan pemasangan Konverter • Surat Keputusan Menko Perekonomian
Kit (Pasal 17 Ayat 1) No. KEP-14/M.EKON/03/2012
• Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi • Koordinasi perumusan kebijakan
melakukan pengaturan, pembinaan pengendalian BBM Bersubsidi
dan pengawasan mengenai aspek • Koordinasi pelaksanaan kebijakan
keselamatan tabung yang dipergunakan pengendalian BBM Bersubsidi
dalam penggunaan Bahan Bakar Gas • Koordinasi evaluasi kebijakan
untuk transportasi jalan (Pasal 18 ayat 1) pengendalian BBM Bersubsidi
• Menteri Perhubungan melakukan • Peraturan Menteri Perhubungan No 39
pengaturan, pembinaan dan pengawasan Tahun 2012 tentang Penggunaan Bahan
mengenai sertifikasi tenaga teknis, bengkel Bakar Gas Jenis Compressed
dan keselamatan serta persyaratan Natural Gas pada Kendaraan Bermotor.
teknis dan laik jalan kendaraan bermotor
yang menggunakan Bahan Bakar Gas
berupa CNG dan kendaraan bermotor
pengangkut CNG (Pasal 19 Ayat 1)

36
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
7 Infrastruktur

PROFILE MIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DIVERSIFIKASI
BBM KE BBG
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

PROGRAM DIVERSIFIKASI BBM KE keekonomian lapangan, dengan urutan


BBG prioritas:
1. Upaya peningkatan produksi minyak
Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Tahun dan gas bumi
2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan gas 2. Sebagai bahan baku industri pupuk
Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam 3. Sebagai penyediaan tenaga listrik dan
Negeri: 4. Sebagai bahan bakar/ bahan baku
untuk industri lainnya
a. Pemanfaatan gas bumi diprioritaskan
untuk kebutuhan Dalam Negeri dengan Perpindahan penggunaan BBM ke BBG
tetap mempertimbangkan keekonomian dilaksanakan untuk meningkatkan ketahanan
pengembangan lapangan. energi baik jangka pendek maupun jangka
b. Alokasi pemanfaatan cadangan gas bumi panjang. Sumber daya minyak bumi yang
yang baru diketemukan, diprioritaskan semakin menipis dan kondisi sumber
untuk memenuhi kebutuhan setempat. daya gas bumi yang masih cukup besar
Apabila terdapat kelebihan dapat mendorong untuk dilakukannya diversifikasi
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan dukungan ketersediaan gas
wilayah lainnya. dan percepatan pembangunan infrastruktur.
c. Pemanfaatan gas bumi untuk
Dalam Negeri dilakukan dengan Program diversifikasi BBM ke BBG yang
mempertimbangkan ketersediaan dilakukan Pemerintah bersama Instansi
infrastruktur, besarnya cadangan dan Pusat lainnya adalah:

38
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

1. Konversi Minyak Tanah ke LPG

Daerah Konversi 2007-­‐2008 Rencana Konversi 2012, namun belum


Daerah Konversi 2009 terealisasi secara keseluruhan
Daerah Konversi 2010 Rencana Konversi 2013 (beberapa
merupakan lanjutan tahun 2012)

Sesuai dengan Perpres No 104/2007 Pada awal tahun 2013 direncanakan akan
tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan melakukan pendistribusian paket perdana
Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg, maka LPG tabung 3 kg sebanyak 1.732.814
penerima paket perdana LPG 3 kg (sasaran paket dengan volume isi ulang LPG Tabung
konversi) adalah: 3 Kg sebanyak 3,83 juta MT dan meliputi
wilayah konversi di 10 (sepuluh) Provinsi
• Rumah tangga, yaitu konsumen yang antara lain Aceh, Sumatera Barat, Bangka
mempunyai legalitas penduduk, Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan
menggunakan minyak tanah untuk Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,
memasak dalam lingkup rumah tangga Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
dan tidak mempunyai kompor gas Tengah.
• Usaha mikro, yaitu konsumen dengan
usaha produktif milik perorangan
yang mempunyai legalitas penduduk,
menggunakan minyak tanah untuk
memasak dalam lingkup usaha mikro dan
tidak mempunyai kompor gas

39
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Melakukan diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi


ketergantungan terhadap BBM, khususnya minyak tanah untuk
dialihkan ke LPG

Tujuan Program
Mengurangi penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi karena
Pengalihan Minyak LPG lebih aman dari penyalahgunaan
Tanah Ke LPG
Melakukan efisiensi anggaran pemerintah karena penggunaan
LPG lebih efisien dan subsidinya relatif lebih kecil daripada
subsidi minyak tanah

Menyediakan bahan bakar yang praktis, bersih dan efisien untuk


rumah tangga dan usaha mikro

Realisasi pendistribusian paket perdana yang diperoleh melalui pelaksanaan konversi


LPG tabung 3 Kg tahun 2013 yang telah minyak tanah ke LPG pada tahun 2013
dibagikan adalah sebanyak 1.301.075 adalah sebesar Rp 29.420,7 milyar.
paket. Penghematan subsidi BBM (nett)
VOLUME TABUNG LPG 3 KG

Sejak tahun 2007 s.d. 2013 telah


mendistribusikan paket perdana LPG 3 kg
di 30 provinsi. Realisasi pada tahun 2007
s.d. 2013 telah mengalami peningkatan
penggunaan LPG 3 Kg dari 0,2 juta
MT menjadi 4,4 juta MT, hal ini sebagai
akibat adanya peningkatan pertambahan
penduduk, peningkatan kesadaran
masyarakat dalam menggunakan LPG 3
kg, per ubahan budaya masyarakat dalam
rangka penggunaan energi bersih dan ramah
lingkungan dan tambahan paket konversi
tahun 2013 dengan jumlah paket sebesar ±
1,3 juta paket. Untuk perkiraan volume LPG
3 Kg pada tahun 2014 sesuai dengan APBN
sebesar 4,78 juta MT. Dari tahun 2007 s.d.
tahun 2013 program konversi minyak tanah
ke LPG 3 Kg dapat menghemat subsidi
sebesar Rp. 107,6 Triliun.
40
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

KUOTA DAN REALISASI VOLUME LPG 3 KG 2007 – 2014


5

3
Juta MT

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
APBN - P 0.18 1.14 1.6 2.97 3.52 3.6 4.39 4.78
Realisasi 0.02 0.5 1.7 2.7 3.52 3.9 4.4
*kuota APBN 2014 sebesar 4,78 juta MT

KUOTA DAN REALISASI VOLUME LPG 3 KG 2007 – 2014

LANDASAN HUKUM YANG DIPAKAI UNTUK PROGRAM INI ADALAH:

1) Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

2) Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

1) Bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan


keamanan pasokan energi dalam negeri.
2) Mengurangi ketergantungan penggunaan energi yang berasal dari
minyak bumi salah satunya dengan mengalihkan ke energi lainnya.
3) Terwujudnya energi (primer) mix yang optimal pada tahun 2025, yaitu
peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20% dan peranan gas bumi
menjadi lebih dari 30% terhadap konsumsi energi nasional.

3) Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian,


dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg.

4) Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan


Pendistribusian LPG.

41
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

UPAYA PENGHEMATAN BBM YANG TELAH DILAKUKAN

Pengendalian BBM
Bersubsidi melalui Permen Penghematan 1,5 juta KL
ESDM No 01 Tahun 2013

Penghematan dari 10 jt KL
Konversi Minyak Tanah menjadi 1,7 jt KL minyak
ke LPG tanah, penghematan sekitar
Rp 85T
UPAYA PENGHEMATAN
Penggunaan Gas Bumi Pembangunan 70.000
untuk Rumah Tangga sambungan rumah
(Jargas)

Terpasang konverter kit


Konversi BBM ke BBG sekitar 5000 kendaraan
pada 2012, penghematan
Rp 270 M/tahun

Pola Pengawasan Distribusi Tabung LPG 3 Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya
Kg: untuk diversifikasi energi. Selain konversi
• Pengawasan terhadap penyediaan dan BBM ke BBG untuk sektor transportasi,
pendistribusian dilakukan dalam rangka Pemerintah pun menetapkan pembangunan
jaminan pasokan dan mencegah terjadinya jaringan gas untuk rumah tangga agar dapat
kelangkaan memanfaatkan sumber daya alam ini secara
• Melakukan verifikasi terhadap optimal.
pendistribusian paket perdana LPG
tabung 3 kg sehingga tepat guna dan Keseriusan Pemerintah dalam diversifikasi
tepat sasaran energi melalui pendistribusian gas bumi
• Melakukan verifikasi terhadap realisasi bagi rumah tangga dikuatkan dengan
penyediaan dan pendistribusian LPG diterbitkannya Peraturan Presiden No. 19
tabung 3 kg pada setiap lembaga penyalur, tahun 2010. Peraturan Presiden tersebut
terutama pada titik serahnya (agen) yang mengatur tentang Rencana Kerja Pemerintah
akan dijadikan dasar pembayaran subsidi tahun 2011 berkaitan dengan energi, yaitu
oleh Kementerian Keuangan pembangunan jaringan gas bumi untuk
rumah tangga secara gratis.
2. Jaringan Gas
Peraturan tersebut menjadi landasan
Pemanfaatan gas bumi telah menjadi dalam penugasan penyediaan infrastruktur
salah satu prioritas nasional. Karena itu, jaringan gas bumi untuk rumah tangga

42
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

bagi Kementerian Energi dan Sumber Pada tahun 2011, Pemerintah telah
Daya Mineral (ESDM). Turunnya Peraturan membangun 25 ribu sambungan rumah
Presiden tersebut juga dilatarbelakangi oleh tangga di Kota Bontang, Sengkang, Rusun
ketidaktertarikan badan usaha-badan usaha Jabodetabek, Bekasi Tahap II, dan Sidoarjo
untuk membangun jaringan gas bumi bagi Tahap II. Di tahun 2012, Pemerintah
rumah tangga. Hal ini disebabkan minimnya menargetkan 16 ribu sambungan rumah
keuntungan dalam pengelolaannya. tangga yang tersebar di lima wilayah, dengan
3.000-4.000 sambungan untuk setiap
Adapun tujuan dari pembangunan jaringan kelurahan. Untuk pembangunan tersebut,
gas untuk rumah tangga adalah diversifikasi Pemerintah menetapkan investasi sebesar
energi, pengurangan subsidi, penyediaan Rp 230 miliar.
energi bersih dan murah, serta konversi
minyak tanah ke LPG sebagai percepatan Untuk tahun 2013, Kementerian ESDM telah
pengurangan konsumsi minyak bumi. menyiapkan investasi sebesar Rp 250 miliar
Pemanfaatan gas bumi ini ditengarai mampu yang diambil dari APBN untuk pembangunan
menguntungkan kedua pihak, Pemerintah jaringan gas di lima kota. Kelima kota tersebut
dan masyarakat. adalah Sorong (Papua), Subang (Jawa
Barat), Ogan Ilir (Sumatra Selatan), Blora
Dari kacamata Pemerintah, konversi (Jawa Tengah), dan Sidoarjo (Jawa Timur).
minyak ke gas akan mengurangi subsidi Berdasarkan roadmap pembangunan
yang digelontorkan Pemerintah selama jaringan distribusi gas bumi untuk rumah
ini. Pengurangan subsidi, tentu saja, akan tangga tahun 2008—2014, Pemerintah akan
menghemat anggaran negara. Sementara, menyelesaikan FEED dan DEDC di 4 wilayah
dari sisi masyarakat, dengan memanfaatkan (Cilegon, Tenggarong, Nunukan, dan Blora)
gas bumi, masyarakat akan mendapat bahan serta membangun jaringan gas di Samarinda,
bakar yang lebih bersih, lebih sehat, lebih Muara Enin, Lampung, dan Pekanbaru.
murah dan lebih aman.
Terhitung, sejak tahun 2009 hingga tahun
Sebuah program pun dicanangkan 2012, Pemerintah telah membangun 57
Pemerintah untuk optimalisasi pemanfaatan ribu sambungan gas rumah tangga. Jumlah
gas bumi, yaitu Program Jaringan Gas Kota tersebut terdiri atas 3.311 Sambungan
(Jargas). Jaringan gas dibangun di kota-kota Rumah (SR) di Palembang, 2.900 SR di
atau daerah yang dekat dengan sumber gas Surabaya, 8.647 SR di Surabaya, 4.000 SR
bumi dan telah memiliki jaringan transmisi di Depok, 3.666 SR di Tarakan, 4.628 SR di
gas bumi. Setiap tahunnya, Pemerintah Bekasi, 3.960 SR di Bontang, 4.172 SR di
menargetkan sambungan gas untuk rumah Sengkang, 5.234 SR di Rusun Jabodetabek,
tangga di empat desa dalam dua wilayah 4.650 SR di Prabumulih, serta di Jambi,
kota/kabupaten. Bogor, dan Cirebon masing-masing 4.000
SR.

43
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
44
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Sampai dengan 2013,
telah terbangun 73,500
sambungan rumah dan
untuk 2014 direncanakan
17,003 sambungan
rumah.
Total 90,053 sambungan
rumah tangga terbangun
di 21 Kabupaten
PROFILE MIGAS
PROFILE MIGAS
Infrastruktur
DIVERSIFIKASI BBM KE BBG

45
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
74 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Road Map Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga

• Bojonegoro
• Lhokseumawe
• Gresik
• Riau

1. Semarang,
Jateng
2. Bulungan
3. Sidoarjo
4. Kab. Bekasi
5. Lhokseumawe

Penyediaan jaringan gas bumi untuk rumah domestik maupun ekspor—seperti kilang
tangga ini membutuhkan kerja sama dari LNG di Arun (Aceh), di Bontang (Kalimantan
berbagai pihak. Bukan hanya Pemerintah, Timur), dan di Tangguh (Papua)—juga jaringan
tetapi juga swasta, BUMN, dan perbankan. pipa gas bumi untuk keperluan industri,
Sedangkan untuk pasokan gas, Pemerintah listrik, komersial, dan rumah tangga. Namun,
menggandeng beberapa perusahaan. Antara infrastruktur tersebut masih belum memadai
lain Petrochina Kepala Burung, Pertamina EP, untuk memaksimalkan pemanfaatan gas
Total EP Indonesie, dan Inpex Corporation. bumi.
Dalam hal pembiayaan, Pemerintah
juga berharap Pemerintah Daerah dapat Dengan demikian, dibutuhkan sebuah
berkontribusi dalam pembangunan jaringan kebijakan nasional yang mampu mendorong
infrastruktur gas karena terbatasnya perbaikan sistem kelembagaan dan layanan
anggaran yang disediakan Pemerintah pusat. birokrasi Pemerintah, baik di pusat maupun
daerah, serta meningkatkan antarlembaga di
Tak dipungkiri bahwa pemanfaatan gas bumi sektor migas. Kehadiran BUMN/BUMD yang
dalam negeri masih menemukan berbagai bertanggung jawab atas penyediaan gas bumi
kendala. Kendala tersebut meliputi tiga hal bagi sektor tranportasi dan rumah tangga,
utama, yaitu infrastruktur, suplai/pasokan, mengingat ketidaktertarikan badan usaha
dan harga. Saat ini, Indonesia telah memiliki untuk mengelola jaringan gas bumi untuk
infrastruktur gas bumi untuk keperluan rumah tangga karena keuntungan minim.
46
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Sinergi antarlembaga pemerintah dan swasta setara dengan RON 98, ramah lingkungan
pun sangat diharapkan dapat terwujud dan tekanannya berkisar 8 – 12 bar. LGV
karena akan mampu menciptakan efisiensi, tersebut lebih fleksibel digunakan untuk
mendorong produktivitas, serta memperkuat daerah-daerah yang jauh dari sumber gas
perekonomian nasional. Pada akhirnya, hal atau tidak memiliki pipa gas bumi.
tersebut akan menciptakan kemandirian
dan ketahanan energi nasional di masa-masa Compressed Natural Gas (CNG)
mendatang.Kriteria Penetapan Rencana merupakan bahan bakar gas yang dibuat
Pembangunan Jaringan Distribusi Gas Bumi melalui proses kompresi metana (CH4) yang
Untuk Rumah Tangga: diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan
1. Adanya alokasi gas bumi; didistribusikan dalam bejana tekan berbentuk
2. Dekat dengan jaringan distribusi gas silinder dan tekanan yang dimiliki CNG adalah
bertekanan rendah; 200 bar dengan ukuran tangki yang lebih
3. Pertimbangan teknis (misalnya : Lebar besar ketimbang LGV. Penggunaan CNG
jalan menuju rumah > 2 meter); telah meluas di berbagai negara terutama
4. Tersedianya anggaran untuk pelak­sanaan; untuk transportasi umum dan biasanya
5. Pertimbangan dari Pemerintah Daerah. digunakan di daerah-daerah yang memiliki
sumber gas atau terdapat pipa gas bumi.
Pemerintah telah membangun Jaringan
Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga Keuntungan Penggunaan CNG:
di 16 Kota di Indonesia sejumlah 57.877 • Efisiensi Mesin Meningkat
Sambungan Rumah selama periode tahun • Harga lebih murah (40 -50%) dari harga
2009 – 2012. Pada tahun 2013 realisasi BBM
jaringan distribusi gas bumi untuk rumah • Aman, karena CNG memiliki berat jenis
tangga di Indonesia yang telah dibangun yang lebih ringan daripada udara
sejumlah 15.623 SR sehingga sampai • Emisi yang dihasilkan lebih rendah dari
dengan tahun 2013, jumlah keseluruhan BBM
jaringan distribusi gas bumi untuk rumah • Daya tahan penggunaan oil/pelumas
tangga yang telah dibangun adalah sejumlah meninggat karena mesin tidak bekerja
73.500 SR. keras
• Ring piston awet
3. Konversi BBM ke BBG • Tidak menimbulkan mengelitik (knocking)
Program konversi BBM ke BBG melalui • Busi tidak cepat kotor (pembakaran
penggunaan Liquefied Gas for Vehicles bersih)
(LGV) dan Compressed Natural Gas (CNG). • Mesin lebih awet
Liquefied Gas for Vehicles (LGV) merupakan • Kendaraan masih dapat dioperasikan
bahan bakar gas yang diformulasikan untuk dengan menggunakan BBM maupun Gas
kendaraan bermotor yang menggunakan • Tabung CNG aman, telah diuji min. 1,5
spark ignition engine terdiri dari campuran X dari max. tekanan operasinya dan
propane (C3) dan butane (C4). LGV dilengkapi dengan katup pengaman
mempunyai kualitas pembakaran yang • CNG tidak perlu impor
47
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Mekanisme Diversifikasi Kendaraan BBM Ke BBG

Untuk mewujudkan konversi kendaraan BBM 2. Diperlukan 2 orang teknisi untuk


ke kendaraan bahan bakar gas harus tersedia pemasangan 1 unit konverter kit.
minimal 3 komponen utama, yaitu: 3. Kapasitas pemasangan saat ini mencapai
- Kendaraan BBM yang akan dikonversi 35 – 40 unit konverter kit/hari.
(pengguna) 4. Tidak diperlukan penggantian maupun
- Tersedia bengkel bahan bakar gas modifikasi pada bagian manapun
termasuk di dalamnya Converter Kit 5. Tinggal pasang peralatan CNG pada mobil
(C-Kit) 6. Pengemudi dengan mudah dapat memilih
- Tersedia gas/ Stasiun Pengisian. pengoperasian dengan BBM atau gas

Pemasangan Konverter Kit


1. Teknisi tersertifikasi berjumlah 75 orang.

48
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Realisasi Pemberian Bantuan Converter Kit Oleh Ditjen Migas Untuk Kendaraan Dinas Dan
Transportasi Umum Tahun 2011 - 2012

Selama tahun 2013, realisasi pengadaan dan 741 unit dan Bali 9 unit) dan untuk CNG
pemasangan konverter kit adalah sebanyak sebanyak 1.250 unit (Jabodetabek 825 unit,
2000 unit yang terdiri dari konverter kit Surabaya 260 unit dan Palembang 165 unit)
untuk LGV sebanyak 750 unit (Jabodetabek

49
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Road Map Pembangunan Infrastruktur SPBG Untuk Kendaraan Bermotor Tahun 2010 – 2014

Pembangunan Infrastruktur Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi

50
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

4. Floating Storage Regasi­fication km dari PLTGU Muara Karang dengan


Unit (FSRU) kapasitas sebesar 3 MTPA (400
MMSCFD).
Floating Storage Regasification Unit • FSRU Jawa Barat telah selesai dibangun
(FSRU) merupakan kapal tanki yang dan telah beroperasi secara komersial
berfungsi sebagai tempat penyimpanan (COD) pada Mei 2012 serta telah
sementara LNG dan tempat terjadinya proses diresmikan oleh RI-1 pada tanggal 6
regasifikasi LNG sehingga gas bisa dipasok Desember 2012.
langsung ke konsumen.
• Pembangunan fasilitas LNG Receiving FSRU adalah semacam tangki tempat
Terminal di Jawa Barat dibangun oleh PT penyimpanan sementara Liquefied
Nusantara Regas joint venture antara PT. Natural Gas (LNG) di atas sebuah kapal
PGN (Persero) Tbk. dan PT. Pertamina yang tertambat. Tangki inilah yang akan
(Persero) dengan sumber gas dari menampung sementara LNG yang dipasok
Bontang. dari luar. Selain itu, di atas kapal itu juga
• Gas dimanfaatkan untuk memenuhi dilakukan proses regasifikasi LNG, sehingga
kebutuhan pembangkit listrik di PLN gas yang dihasilkan dapat langsung dipasok
Muara Karang dan Tanjung Priok. FSRU kepada konsumen.
Jawa Barat yang berlokasi sekitar 15

51
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

FSRU ditujukan untuk penyimpanan 2,75 BSCMPA dengan tekanan gas keluar
LNG. Terminal ini juga dilengkapi dengan 85 bar. Terminal ini beroperasi di perairan
kemampuan untuk mengkonversi gas dengan kedalaman air 50 hingga 150 m
natural menjadi gas LNG. Terminal yang serta memperhatikan lokasi penempatan
menggunakan badan kapal yang sebelumnya terminal dengan memperhitungkan kondisi
berfungsi sebagai pengangkut LNG ini lingkungan membuang jangkar, diantaranya
terhubungkan dengan sumur lepas pantai faktor cuaca, kecepatan angin dan
dan terminal penyimpanan gas melalui pipa pergerakan ombak.
di dasar laut.
Bentuk FSRU bukanlah baru digagas dalam
Desain kapal sebagai terminal terbagi dalam industri gas. Sebelumnya, terminal apung
beberapa tanki utama. Untuk tanki yang telah diimplementasikan dalam industri
difungsikan sebagai pabrik yang mengolah minyak bumi. Seperti kebanyakan teknologi
kembali gas ditempatkan pada tanki depan. minyak bumi yang diadopsi oleh industri
Sementara untuk ruang kontrol dan mesin gas, demikian pula keberadaan FSRU ini.
utilitas berada di buritan kapal. Ia adalaah satu upaya eksisting dari FSO
(Floating Storage Oil).
Tanker LNG yang memuat gas dari kapal
terminal apung akan berposisi secara Instalasi FSRU yang dapat dilakukan di atas
berdampingan sisi dengan sisi ketika proses perairan, dekat dengan sumur pengeboran
pemindahan muatan. Proses membuang sumber gas diyakini sebagai salah satu cara
jangkar, memuat gas dan mengangkat menekan biaya investasi. Lebih murah jika
jangkar akan memakan waktu sekitar 24 jam. dibandingkan menyebar pipa bawah laut
Proses dan sistem utilitas telah dipilih dan dan menghubungkannya dari sumur lepas
didesain untuk kemudahan pengoperasian pantai ke pabrik pengolahan gas atau gudang
dan perawatan. penyimpan LNG yang berada di daratan.

Desain FSRU berbasis pada bebebrapa Penghematan diklaim cukup besar dengan
aspek yang memudahkan pekerjaan bongkar pengadaan terminal yang mampu beroperasi
muat gas dan proses pengubahan gas itu dengan penambatan tetap, dapat bertahan
sendiri. Maka beberapa hal yang harus dalam hitungan puluhan tahun ini. Hanya
diperhatikan adalah, kapasitas penyimpanan saja beberapa hal tetap perlu diperhatikan.
LNG mencapai 129 ribu m3. Kebutuhan Yakni kecepatan angin, kondisi ombak dan
beberapa penanda cuaca lainnya.
Akomodasi (ruang inap dan kerja pekerja
terminal), masa menambat terminal apung Deskripsi Sistem
(penambatan permanen) bertahan dalam • Penambatan
puluhan tahun. Terdapat turret (menara) di bagian depan
kapal yang telah dimodifikasi bentuknya
Aspek teknis lainnya adalah kemampuan menyesuaikan haluan kapal. Turret akan
pengiriman gas keluar maksimal hingga berfungsi memberikan support sepanjang
52
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

garis sauh, pengungkit fleksibel dan proses transfer membutuhkan waktu


terhubung dengan deretan kontrol/ sekitar 16 jam. Dengan buang sauh,
servis. Turret ditempatkan di atas piringan sandar dan angkat sauh total waktunya
berputar yang memungkinkan pergerakan adalah 24 jam.
berputar hingga 360 derajat.
Batang pipa yang digunakan sama halnya
• Side by Side Mooring System dengan terminal yang ada di kilang
Terminal apung mengizinkan kapal di pantai. Tentunya telah dimodifikasi
pengangkut LNG untuk bersandar dalam untuk meredam guncangan antara
memuat gas LNG ke dalam kapalnya. kapal pengangkut dan FSRU. Terminal
Salah satu yang penting diatur adalah juga dilengkapi dengan tahanan yang
jadwal kedatangan pengangkut LNG. berupa siku-siku yang mampu meredam
Kemudian kapal pengangkut akan guncangan sejauh sekitar 0,5 m saat
berposisi berdampingan saat harus bersisian dengan kapal pengangkut.
memindahkan muatan ke atas kapalnya
dari terminal apung. Perhatikan beberapa • LNG Regasification System
hal penting diantaranya : LNG dikirimkan dari tanki ke unit
• Posisi Spatbor primer dan sekunder regasifikasi. Di dalam ruang regasifikasi
• Tali jangkar dari nilon. Tali ini harus terdapat pompa pendorong dan
terhubung dengan bagian kabel pemanas uap. Pompa pendorong akan
pengangkut LNG oleh belenggu meningkatkan tekanan hingga 90 bar
(rantai) khusus. sebelum mendapat tekanan LNG dalam
• Pemutar timah hitam untuk memandu bentuk uap, setelah melalui proses
tali nilon sangat dibutuhkan. penambahan tekanan akan melalui unit
• Kait pengungkit lepas cepat yang fiscal metering dan dikirim ke pipa
terintegrasi dengan tuas pengungkit di bawah laut melalui selang gas dan
yang menyesuaikan dengan muatan pengungkit fleksibel. Data dari ruang
gas. regasifikasi adalah : Tekanan maksimum
gas 85 bar, Aliran gas 240 ton/ jam dan
Selama proses pemuatan material, kapal temperatur minimal gas 0o C dan unit
kargo memerlukan panduan dari dua pengukur ditempatkan pada dek depan.
kapal penarik berbobot 50 ton. Setelah
melepas jangkar harus pula disebarkan Sebagai kapal yang layaknya unit pabrik dan
tali melintang yang digunakan untuk terminal, telah pula dilengkapi dengan ruang
membatasi gerakan horisontal kapal. tenaga utama. Bahan bakar untuk FSRU dan
sistem elektrik di-support dari bahan bakar
• Loading Arms gas. Meski demikian disiapkan pula sumber
Batang pipa pengiriman ada tiga buah elektrik cadangan seperti kerja mesin diesel
dengan panjang 16 inchi, dua diantaranya dalam keadaan emergensi. Yang berasal dari
untuk mengirim LNG dan satu untuk support boiler berbahan bakar natural gas
pengembalian uap. Dengan demikian murni.
53
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Di Indonesia, fasilitas FSRU ini memang dialirkan ke masing-masing pengguna gas


belum banyak. Sebab untuk membangun alam.
satu fasilitas FSRU terbilang mahal. Per
unitnya bisa mencapai triliunan rupiah. Masing-masing bagian FSRU baik itu kapal,
Pembangunan FSRU di Jawa Tengah saja tangki LNG, dan unit regasifikasi harus
misalnya, investasi yang dibutuhkan mencapai memenuhi standar ketentuan yang berlaku.
400 juta dolar atau sekitar 3,8 triliun rupiah. Utilitas dan sistem lain yang dibutuhkan untuk
Investasi yang harus dikeluarkan sangat mendukung FSRU terdiri atas pembangkit
tergantung pada besarnya FSRU yang akan listrik, insturmentasi dan kontrol, serta sistem
dibangun disesuaikan dengan kebutuhan. dan standar keselamatan yang memadai.

FSRU terdiri atas komponen dua komponen Tengah Disiapkan Beberapa FSRU
utama, terdiri atas sejumlah tangki
penyimpanan LNG dan sebuah sistem Untuk mengatasi defisit gas, pemerintah
regasifikasi, yang terdapat di atas kapal. tengah gencar membangun beberapa FSRU
Tipikal kapal FSRU memiliki panjang 350- misalnya di Jawa Barat, Sumatera Utara dan
400 meter dan lebar hingga 70 meter. Kapal Jawa Tengah atau Jawa Timur.
ini memerlukan kedalaman air tertentu (pada
umumnya 160 ft) untuk singgah. Pengawasan dan monitoring pembangunan
FSRU merupakan salah satu program
Tangki LNG yang berbentuk kubah tertanam prioritas Ditjen Migas Kementerian ESDM.
di atas kapal yang tertambat di dasar laut, Pembangunan 3 FSRU ini merupakan
dengan kapasitas penampungan yang amanat Inpres No 01 tahun 2010 untuk
bervariasi. Jumlah tangki ini biasanya lebih mengatasi defisit gas di atas 200 MMSCFD.
dari satu buah. Tangki inilah yang akan Dengan adanya infrastruktur LNG terminal
menampung LNG yang dipasok dari luar. ini, diharapkan pasokan gas ke tempat yang
LNG yang berasal dari kapal pemasok (LNG jauh dari sumber gas bumi dapat dilakukan
Carrier) disimpan sementara pada tangki dalam bentuk pengiriman LNG. Sebelumnya,
penyimpanan sebelum akhirnya melalui pasokan kebutuhan gas bumi domestik
proses regasifikasi. hanya dilakukan dengan menggunakan
jaringan pipa gas bumi.
Proses regasifikasi LNG dilakukan
langsung di atas kapal tanpa harus dialirkan Pada Mei 2014, FSRU Teluk Jakarta mulai
atau dibawa ke pelabuhan terlebih dahulu . melakukan uji coba dengan mengalirkan gas
Unit regasifikasi biasanya ditempatkan di buat pembangkit milik PLN. Uji coba dimulai
dek utama kapal dan biasanya disesuaikan pada 15 Mei. Ini adalah penampungan
dengan kondisi penerima gas alam. Pada gas dan regasifikasi terapung pertama
proses ini, LNG yang berwujud cair akan yang beroperasi di Indonesia. FSRU
dipanaskan sehingga kembali berwujud ini dioperasikan PT Nusantara Regas,
gas. Gas alam ini kemudian siap untuk perusahaan patungan antara PT Pertamina

54
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

dan PT PGN Tbk. Pasokan gas alam cair Sesuai Head of Agreement (HoA) perjanjian
FRSU berasal dari Kilang Bontang sebanyak jual beli gas antara PT Nusantara Regas
11,75 juta ton dengan kontrak selama dengan PLN pada 12 Oktober 2010,
sebelas tahun mulai tahun ini. volume gas yang dibutuhkan PLN untuk
pembangkit Muara Karang dan Tanjung
FSRU ini memiliki kapasitas total 3 juta Priok mencapai ± 400 mmscfd. Dan saat
metrik ton per tahun. Sementara pasokan dari ini, dari total kapasitas yang dibutuhkan,
Bontang hanya memenuhi separuh kapasitas FSRU Teluk Jakarta baru mampu memenuhi
terminal penampungan dan regasifikasi sekitar 50% dari kapasitas. Itu sebabnya PT
tersebut. Dengan adanya FSRU maka akan Nusantara Regas, saat ini sedang berupaya
sangat membantu memasok gas di daerah- maksimal mencari tambahan pasokan untuk
daerah yang defisit gas. “Saat ini Sumatera memenuhi kapasitas yang tersedia. Namun
dan Pulau Jawa yang kekurangan gas karena demikian meski baru terpenuhi 50% dari
demand-nya banyak di Sumatera dan Jawa. kebutuhannya, setidaknya PLN kini telah
Supply-nya dari Kalimantan dan Papua jadi mampu mengganti BBM yang di subsidi
butuh transportasi,” pungkasnya. pemerintah itu yang besarannya cukup
signifikan.
Prioritaskan Kebutuhan PLN
Untuk memasok gas ke dua pembangkit
FSRU Teluk Jakarta dibangun dan listrik PLN itu, dilakukan melalui jaringan pipa
dioperasikan oleh PT Nusantara Regas, bawah laut (Subsea pipe line) berdiameter 24
anak perusahaan patungan PT. Pertamina inci sepanjang 15 km. Untuk pembangunan
dan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) jaringan pipanya, Nusantara Regas telah
yang dibentuk pada 14 April 2010 lalu. menginvestasikan dananya sebesar 39 juta
Sedangkan FSRU Sumatera Utara akan dolar yang bersumber dari dana penyertaan
dibiayai pembangunannya oleh PGN, dan modal Pertamina dan PGN. Selain jaringan
FSRU Jawa Tengah dibiayai Pertamina. pipa tersebut, Regas juga telah membangun
fasilitas stasiun penerima gas (onshore
Kapasitas FSRU Teluk Jakarta saat ini receiving facilities [ORF]) yang berlokasi di
mampu menampung LNG sebanyak 3 juta Muara Karang.
ton per tahun dengan gas hasil regasifikasi
sebanyak ± 500 mmscfd. Pasokan gas Percepatan Pembangunan Ekonomi
untuk kebutuhan fasilitas tersebut antara lain
diharapkan berasal dari gas di Kalimantan Dalam upaya mempercepat pembangunan
Timur dengan volume sebesar 11,75 juta ton ekonomi, pemerintah memang telah
selama 11 tahun. Dan dari kapasitas yang mengeluarkan kebijakan dengan membentuk
tersedia itu, pemanfaatan LNG nantinya akan Master plan Percepatan dan Perluasan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan gas Pembangunan Ekonomi Indonesia atau yang
domestik khususnya pembangkit listrik milik dikenal dengan MP3EI melalui Instruksi
PLN. Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2010. Isi master

55
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

plan, salah satu dari 17 proyek groundbreaking- tersebut. Proyek FSRU Jateng direncanakan
nya adalah Program Pembangunan Fasilitas berkapasitas 3 juta ton atau 400 juta kaki
FSRU di beberapa daerah. kubik per hari (MMSCFD). Pekerjaan
konstruksi FSRU Jateng diperkirakan selama
Dengan demikian, pembangunan fasilitas 13 bulan.
FSRU merupakan program yang sangat
penting. Tujuan jangka panjangnya ditujukan Pengembangan FSRU ini memang tidak lepas
mendukung program pemerintah melakukan dari makin tingginya permintaan gas domestik
diversifikasi energi guna mengatasi tantangan di Indonesia dari tahun ke tahu. Pada 2008,
keberlanjutan energi di masa mendatang. misalnya, permintaan gas domestik telah
mencapai sekitar 2.000 mmscfd. Dan pada
Sementara, Pertagas sudah memperoleh 2020, potensi permintaannya diperkirakan
komitmen pembelian gas dari lima melonjak hingga 4.500 mmscfd. Tingginya
perusahaan. Kelima pembeli itu terdiri dari potensi permintaan itu utamanya dipicu oleh
industri hingga perumahan.Permintaan gas pertumbuhan kebutuhan pada pembangkit
masing-masing antara 50–100 juta kaki listrik, industri, pupuk, transportasi dan
kubik per hari (MMSCFD). Pipa trans-Jawa rumah tangga.
terdiri dari ruas pipa Semarang- Gresik
sepanjang 250 kilometer (km) milik Pertagas FSRU Teluk Jakarta maupun FSRU di
dan Semarang-Cirebon sepanjang 230 km beberapa daerah nantinya, pemanfaatannya
milik PT Rakyasa Industri (Rekind). memang sebagian besar akan diprioritaskan
untuk melayani kebutuhan pasokan gas untuk
Status pipa tersebut nantinya akan open pembangkit PLN dan industri. Alasannya,
access sebagai solusi bagi pembeli dan pemerintah berharap dengan adanya jaminan
penjual. Apabila proyek pipa trans-Jawa pasokan gas akan membuat perusahaan
ini selesai, maka pasokan gas akan bisa listrik negara ini akan menjadi lebih sehat.
dialirkan dari sumur gas maupun dari FSRU

56
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Membangun Kesadaran Masyarakat transportasi dan rumah tangga, terhadap


minyak bumi sebagai sumber energi.
Salah satu tantangan yang perlu disolusikan
adalah menyediakan alternatif pengganti Tak dapat dipungkiri, bahwa ketersediaan
minyak bumi, yang ketersediaannya mulai minyak bumi yang semakin “langka” memicu
menipis di pelbagai belahan dunia. Potensi fluktuasi harga yang sangat signifikan,
energi alternatif tersebut diantaranya adalah yaitu dengan kecenderungan yang terus
gas bumi. Paralel dengan ragam energi melonjak dari waktu ke waktu. Belum lagi
alternatif lainnya termasuk energi baru dan pengaruh sentimen pasar dan kondisi
terbarukan-, gas bumi berpotensi memenuhi geopolitik negara produsen minyak kerap
berbagai kebutuhan terhadap sumber- mempengaruhi pergolakan harga minyak
sumber energi handal serta memiliki bumi secara global.
ketersediaan yang berkelanjutan.
Ragam kondisi tersebut di atas tentunya
Strategi pengelolaan energi nasional ini sangat mempengaruhi Indonesia sebagai
tentunya menyasar pada berkurangnya negara pengimpor minyak bumi yang masih
ketergantungan masyarakat Indonesia, memberlakukan sistem subsidi terhadap
termasuk di dalamnya kalangan industri, konsumsi minyak bumi, terutama BBM.

57
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROFILE MIGAS
Infrastruktur

Kecenderungan harga minyak bumi yang kita tetap bergantung pada minyak bumi
menunjukkan tren yang terus melonjak ini, maka negara ini dapat dipastikan jatuh dan
baik secara langsung dan tidak langsung, terpuruk. Coba kita tengok momen ketika
semakin menggerus postur APBN. Setiap kita melakukan konversi dari minyak tanah
kenaikan harga minyak bumi yang terjadi ke gas.
secara global tentunya berdampak pada
konsekuensi logis kenaikan biaya subsidi Program konversi minyak tanah ke LPG
BBM. 3 Kg awalnya disikapi dengan keraguan
khususnya keamanan tabung LPG 3 kg,
Kondisi yang sudah tidak ideal bagi neraca namun dengan dilakukannya sosialisasi,
keuangan Indonesia ini semakin dibebani masyarakat dapat diyakinkan untuk
oleh ketidaktepatan “penikmat” subsidi. mengganti penggunaan minyak tanah ke
Berdasarkan data yang disajikan oleh lpg 3 kg. Hal ini secara langsung berdampak
berbagai sumber lembaga pemerintahan, pada penghematan yang dapat dihasilkan
tercatat bahwa penikmat subsidi BBM setiap tahunnya sejak tahun 2007.
terbesar justru adalah masyarakat Indonesia
yang telah berkecukupan. Hal ini tentunya Melalui konversi minyak tanah ke lpg 3kg
perlu dibenahi secara mendasar tanpa dimulai pada tahun 2007 dengan biaya
harus mengorbankan potensi pertumbuhan awal konversi Rp 900 miliar. Pada tahun
ekonomi Indonesia secara menyeluruh. 2009 total penghematan mencapai Rp 7,2
triliun dan terus berlanjut sampai dengan
Satu hal patut dicermati adalah, akhir tahun 2013 program konversi minyak
ketidaktepatan pemberian dan penerima tanah ke lpg 3 kg menghemat APBN beban
subsidi ini, salah satunya dipicu oleh masih subsidi sebesar Rp 107,6 triliun.
sedikitnya sumber energi alternatif bagi
pengganti BBM yang dipatok dengan harga Bayangkan jika program ini menuai
bersaing. Kesemua hal tersebut di atas tentu keberhasilan mungkin akan banyak APBN
bermuara pada pengelolaan sumber-sumber yang digunakan untuk pengembangan
energi yang mampu menciptakan ketahanan riset dan pembangunan infrastruktur. Kita
energi nasional yang berdampak nyata dapat mempelajari dari bangsa-bangsa lain
terhadap peningkatan dan pemeliharaan yang sudah memanfaatkan gas. Artinya jika
kesejahteraan masyarakat yang terus diversifikasi BBM ke BBG bisa dilakukan
bertumbuh dan berkesinambungan. maka ada tiga keuntungan yang didapat
yaitu mengendalikan subsidi BBM sehingga
Kita dapat memaknai kenaikan harga BBM mengurangi beban fiskal demi ketahanan
tahun lalu sebagai stepping stone menuju nasional, mengurangi beban biaya bahan
kearah diversifikasi energi yang output- bakar pemilik kendaraan dan mengendalikan
nya adalah ketahanan energi nasional. Jika lingkungan dari polusi udara. Semoga...!!!

58
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Gedung Plaza Centris
Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5
Jakarta 12910
Telepon : 021-5268910

Anda mungkin juga menyukai