Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS INDONESIA

DESAIN REKAYASA
TUGAS 0
SEKRUP

YOZHA CAESARIO
1606838810

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
DEPOK
SEPTEMBER 2019
I. Ringkasan Eksekutif
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dituntut untuk mampu memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan manusia bermacam-macam mulai dari kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Dalam kebutuhan primer misalnya tempat tinggal,
banyak alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun sebuah tempat tinggal. Alat-
alat ini tidak hanya dalam membangun rumah dibutuhkan, tetapi dalam kebutuhan
tersier misal kendaraan, dibutuhkan peralatan dalam membuat komponen-
komponennya. Salah satu peralatan sederhana tetapi sangat dibutuhkan ini adalah
sekrup (screw).
Sekrup adalah suatu batang atau tabung yang berukuran mini dengan alur
(heliks) pada permukaannya. Fungsi utamanya adalah sebagai pengikat (fastener)
untuk menahan dua objek bersama, dan sebagai pesawat sederhana untuk
mengubah torsi(torque) menjadi gaya linier. Sekrup dapat dengan mudah
ditemukan dalam keseharian kita. Daya rekatnya yang kuat serta ukurannya yang
bervariasi membuat benda ini digunakan di mana saja mulai dari peralatan
elektronik, peralatan rumah tangga, dinding rumah, dan lain lain,
Struktur sekrup terdiri atas batang berbentuk silinder yang memiliki bentuk
berbeda di tiap ujungnya, yaitu kepala di ujung yang satu dan bentuk seperti paku
pada ujung yang satu lagi. Sekrup terbuat dari bahan baja lunak, baja paduan, baja
tahan karat ataupun kuningan. Dapat pula baut dibuat dari bahan logam atau
paduan logam lainnya untuk keperluan keperluan khusus.
II. Analisa Kebutuhan dan Penelusuran Informasi
Industri baja, salah satu bagian dari industri logam dasar ang
termasuk dalam industri hulu,merupakan salah satu industri strategis di
Indonesia. Sektor ini memainkan peran utama dalam memasok bahan-
bahan baku vital untuk pembangunan di berbagai bidang mulai dari
penyediaan infrastruktur (gedung, jalan, jembatan, jaringan lisrik dan
telekomunikasi), produksi barang modal (mesin pabrik dan material
pendukung serta suku cadangnya). Alat transportasi (kapal laut, kereta api
beserta relnya dan otomotif),hingga persenjataan. Atas perannya yang
sangat penting tersebut, keberadaan industri baja menjadi sangat strategis
untuk kemakmuran suatu negara. Indonesia sendiri memiliki potensi yang
besar untuk mengembangkan industri baja. Hal ini didasarkan pada data
konsumsi baja per kapita Indonesia yang saat ini masih sangat rendah.

Gambar 2. 1 Contoh Produk Finger Pointing Bookmark

Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat mempengaruhi


tingkat konsumsi baja nasionalnya. Sejalan dengan perkembangan
perekonomian nasional Indonesia, permintaan terhadap baja juga terus
meningkat. Terutama pada pertumbuhan sektor konstruksi, industri
manufaktur dan otomotif.

3
Berdasarkan hasil proyeksi di atas, maka proyeksi konsumsi baja
pada tahun 2025 akan mencapai sekitar 29.726 ribu ton (30 juta ton),
sedangkan proyeksi produksinya hanya mencapai sekitar 7.758 ribu ton (8
juta ton), sehingga GAP atau kekurangan produksi baja nasional di tahun
2025 yaitu sekitar 21.968 ribu ton (22 juta ton).

III. Identifikasi Masalah


a. Pernyataan Masalah
Dalam kegiatan membangun sebuah rumah, pastinya diperlukan
alat alat yang digunakan untuk merekatkan material yang satu dengan
yang lainnya. Salah satu penggunaan yang sering dijumpai dalam
proses membangun sebuah rumah untuk merekatkan material adalah
pengunaan sekrup.
Sekrup biasanya digunakan untuk pemasangan gypsum pada
dinding rumah. Masalah masalah yang biasa dijumpai pada
penggunaan sekrup pada gypsum antara lain :
- Alat yang digunakan untuk memasang sekrup pada gypsum
Bahan gypsum dikenal cukup rapuh. Oleh karena itu, Anda
membutuhkan peralatan yang tepat untuk memastikan keamanan
dan ketepatan pemasangan. Beberapa alat yang Anda butuhkan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal adalah screw gun (pistol
sekrup) atau mesin bor, siku tukang, dan pisau atau cutter.

4
- Posisi kepala sekrup
Posisi sekrup yang terlalu masuk ke dalam sehingga merobek
lembaran gypsum atau menimbulkan keretakan kecil yang
akhirnya bisa menjalar. Kesalahan ini biasanya terjadi pada Anda
yang belum terampil menggunakan mesin bor. Untuk menghindari
kesalahan ini, perhatikan secara saksama posisi kepala sekrup saat
hendak dipasang. Tidak perlu membenamkan sekrup terlalu dalam
karena nantinya sekrup akan ditutup dengan coumpund dan tape
gypsum.

- Area pemasangan sekrup


Kondisi rangka rumah yang sudah buruk akibat hantaman cuaca
atau hama rumah seperti tikus dapat memengaruhi pemasangan
gypsum. Sebelum memulai proses pemasangan, periksalah area
pemasangan secara menyeluruh. Pastikan setiap sudut rangka
masih kuat dan laik pakai. Jangan memaksakan diri untuk
mengebor sekrup di rangka yang sudah rapuh atau retak karena hal
ini justru akan membahayakan diri

- Jumlah sekrup yang dipasang


Untuk memastikan kekuatan gypsum yang dipasang sekaligus
merapikan alur pemasangan, Anda sebaiknya menggunakan
minimal 5 sekrup di tiap-tiap ruas papan gypsum yang digunakan.
Posisikan lima sekrup tersebut secara konsisten sehingga memiliki
jarak yang sama.

b. Product Design Specification


Issue : Product Design Spesification untuk pemasangan gypsum pada
dinding rumah
Date : 15/09/19
Related Spesification : ASTM F2882M
Issuing Authority : ISO 7050
Foreword : Pengunaan gypsum biasanya dilakukan untuk pelapisan pada
dinding rumah. Proses pelapisan ini biasanya menggunakan perekat berupa
sekrup. Sekrup ini digunakan untuk memasang papan gypsum baik
untuk framing kayu atau logam. Sekrup ini digunakan untuk
meminimalkan dimpling yang muncul di permukaan drywall.

5
Introduction : Tujuan dari PDS ini adalah mendesain sekrup untuk
pemasangan gypsum pada dinding rumah, baik dari ukuran maupun jenis
yang digunakan
Scope : Sekrup untuk gypsum
Definitions : Sekrup gypsum memiliki ulir yang lebih dalam daripada
sekrup biasa untuk mencegah material gypsum terlepas dengan mudah.
Sekrup ini terbuat dari baja dan untuk memasangnya diperlukan obeng
listrik untuk mengebor.
Performance Requirements
Sekrup yang digunakan harus memiliki kekuatan yang baik dan
ketangguhan yang baik pula, sehingga dapat menahan dan merekatkan
gypsum pada dinding. Selain itu sekrup juga digunakan untuk
meminimalisir dimpling pada gypsum
Manufacture Requirements
Sekrup yang digunakan dibuat dengan cara dipotong dari sebuah silinder,
lalu dilakukan machining sehingga terbentuk sekrup yang diinginkan.
Selain itu harus memiliki paduan yang dapat menahan korosi, sehingga
tidak mudah mengalami korosi.
Acceptance Standard
Material sekrup memiliki minimum strength sebesar 1170 MPa atau 170
ksi sesuai dengan ASTM F2882-12
Disposal
Sekrup yang digunakan harus memiliki ulir yang halus dan tidak boleh
kasar, karena permukaan dari gypsum cukup lunak, sehingga nantinya jika
menggunakan ulir kasar akan merusak/mengikis permukaan dari gypsum
dan proses instalasi gypsum pada dinding rumah tidak berjalan dengan
baik.
Operation Requirements
Pada saat pemasangan digunakan alat untuk memasang sekrup pada saat
melewati gypsum dan dinding rumah seperti bor tangan, dan obeng listrik.

6
IV. Pembuatan dan Evaluasi Konsep Design
1. Gambar gambar sketsa seluruh konsep

Gambar 4.1 Konsep 1 : Countersunk Self Tapping Screw

Gambar 4.2 Konsep 2 : Chipboard Screw

Gambar 4.3 Konsep 3 : Hex Head Wood Screw

2. Matriks Evaluasi dari seluruh konsep

Karakteristik Konsep 1 Konsep 2 Konsep 3


Kepala Sekrup Flat Head Flat Head Hexagonal
Panjang Sekrup Sedang Panjang Panjang
Panjang Ulir Sedang Panjang Sedang
Bentuk Ulir Halus Kasar Kasar
Ujung Sekrup Runcing Runcing Runcing

Dari kelima karakteristik diatas, panjang dan bentuk ulir, serta ujung
sekrup merupakan karakteristik yang paling penting untuk

7
menentukkan konsep terbaik yang digunakan untuk gypsum. Pada
konsep 1, panjang ulir yang dimiliki adalah sedang, dan memiliki
bentuk ulir yang halus. Bentuk ulir yang halus ini dapat dilihat pada
banyaknya ulir yang dimiliki, dan ulir yang halus cocok digunakan
pada gypsum karena tidak merusak gypsum itu sendiri. Lalu ujung
sekrup pada konsep 1 juga runcing sehingga memudahkan untuk
melakukan penetrasi terhadap gypsum dan dinding. Pada konsep 2,
Panjang ulir yang dimiliki cukup panjang dan memiliki bentuk ulir
yang kasar. Sehingga memungkinkan untuk terjadinya perusakan pada
gypsum. Tetapi ujung yang dimiliki konsep 2 juga runcing. Pada
konsep 3, panjang ulir yang dimiliki adalah sedang, dan memiliki
ujung sekrup yang runcing, meskipun bentuk ulir yang dimiliki adalah
ulir kasar. Meskipun semakin kasar ulir, berarti memiliki kemampuan
perekatan yang lebih baik, bukan berarti semakin kasar ulir, akan
semakin baik pada gypsum. Hal ini dikarenakan gypsum memiliki
permukaan yang halus, sehingga dapat mengalami pengikisan pada
permukaan yang bersentuhan dengan ulir. Dan hal tersebut akan
mengakibatkan perekatan menjadi buruk.
3. Gambar Sketsa Definitif dari Konsep terbaik
Dari ketiga konsep tersebut, panjang ulir yang sedang, ujung yang
runcing, serta memiliki bentuk ulir yang halus merupakan desain yang
paling cocok untuk penggunaan pada instalasi gypsum pada dinding
rumah. Hal ini dikarenakan dengan ujung yang runcing dapat
memudahkan penetrasi terhadap gypsum dan dinding rumah. Selain itu
ulir yang halus tidak akan merusak permukaan dari gypsum itu sendiri.

8
V. Desain Rinci
1. Gambar Teknik dari konsep terbaik

Gambar 5.1 Gambar teknik dari konsep terbaik


2. Analisis Gaya / Tegangan

Gambar 5.2 Tegangan geser

Gaya yang terjadi pada sekrup adalah tegangan geser. Tegangan geser
timbul dari komponen vektor gaya paralel ke penampang melintang. tegangan
normal, di sisi lain, muncul dari komponen vektor gaya tegak lurus dari
penampang melintang bahan.
3. Analisis Pemilihan Material
Jika dicermati lebih detail, tampilan luar sekrup mewakili material
pembuatnya. Lebih detail bisa dilihat dari warnanya. Umum yang

9
dijajakan di pasaran, berwarna gelap atau tepatnya kelabu agak
kehitaman, yang menggunakan material baja hitam.

Sekrup terbuat dari logam, dimana biasanya paku dibuat dari baja
dan yang lainnya terbuat dari aluminium, tembaga, kuningan,
perunggu, stainless steel, nikel, perak, seng, dan besi. Sifat mekanik
yang dimiliki baut harus lah tangguh dan kuat. Baja low carbon
merupakan material yang sering dipakai pembuat baut. Kadar karbon
yang rendah membuat baja ini mempunyai sifat machinability yang
baik. Baja ini dibuat dari proses smelting dan diteruskan hingga
diteruskan ke proses continuous casting. Baja ini biasa juga di coating
dengan Logam lain seperti Zinc dan Chromium untuk meningkatkan
ketahanan korosi. Selain berdasarkan sifat mekanis material tersebut,
cost yang dikeluarkan harus menjadi pertimbangan, terutama untuk
produksi masal.

Gambar 5.3 Kurva stress-strain

4. Analisis Pemilihan Proses


Ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar dapat
menghasilkan benda kerja berbentuk sekrup. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
 Pemotongan benda kerja

10
Adalah langkah awal ang harus dilakukan. Silinder pejal
dengan diameter 20 cm dan panjang 25 cm dipotong. Pemotongan
dilakukan dengan dua alat, aitu gergaji besi dan gergaji tangan.
Pemotongan dengan gergaji mesin, benda kerja
ditempatkan di bawah pisau pemotongna, lalu dipotong sehingga
panjang yang terbentuk adalah 5 cm. Memotong dengan mesin ini
menghasilkan permukaan yang halus dan memakan waktu yang
tidak lama. Memotong dengan mesin harus sangat hati-hati karena
akan menimbulkan percikan api dan suara yang keras.
 Pembubutan
Setelah dipotong, silinder dibubut. Sebelumnya ukur
terlebih dahulu bagian yang akan dibubut menggunakan jangka
sorong dan penggaris.
 Mengikir
Mengikir dilakukan setelah silinder selesai dibubut. Bagian
yang dikikir yaitu bagian hasil pembubutan.
 Membuat ulir
Setelah permukaan silinder halus, maka langkah berikutnya
adalah pembuatan ulir. Alat yang digunakan untuk membuat ulir
adalah snai. Snai yang digunakan ada tiga buah. Yang pertama
lancip, lalu agak lancip dan terakhir tumpul. Saat menyenai, perlu
ditambahkan sedikit oli sebagai pelumas, sehingga ketika memutar
snai tidak terlalu sulit.

5. Analisis Biaya Produksi


Rincian Biaya Produksi per Bulan
Rincian Biaya Produksi Harga

Peralatan Rp 15.000.000
Bahan Baku Rp20.000.000
Gaji karyawan Rp 16.000.000
Packing Rp 2.000.000

11
Delivery Rp 5.000.000
Total Biaya Produksi Rp 58.000.000

Biaya produksi : Rp 58.000.000 untuk 1 ton


Pemasukan : Rp 70.000 untuk 1 kg
Rp 70.000.000/bulan
Berdasarkan analisis biaya maka keuntungan dari penjualan sekrup
akan didapatkan mulai dari bulan pertama dengan keuntungan
sebesar Rp12.000.000,00

VI. Informasi Penjualan


a. Spesifikasi Produk
Nama Produk : Countersunk Self Tapping Screw
Warna : Silver
Ukuran : 6 x 1” (25 mm)

b. Informasi Penjualan
PT. Sempurna Nilai Sukses
Komplek Ruko Rawasari Mas Blok B no 9 Jalan Raya
Jl. Percetakan Negara
Kel, Rawasari, Cempaka Putih
Kota Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (10570)
www.importer.co.id

c. Pernyataan umpan balik pemakai


- Apakah produk ini tahan karat?
- Berapa banyak beban yang dapat ditanggung produk ini?

12
VII. Referensi
 www.importer.co.id
 http://www.nutbolt.org/Self-Tapping-Screws/Pozi-Countersunk-Self-
Tapping-Screw-AB-No.4x25-A4-Stainless.html
 https://eshop.wuerth.de/Product-categories/ISO-7050-A2-stainless-steel-
20H-ctrsnk-hd-shape-C/14013502010629.cyid/1401.cgid/en/US/EUR/
 https://www.astm.org/Standards/F2882M.htm

13

Anda mungkin juga menyukai