Anda di halaman 1dari 3

SYUKUR kepada ALLAH SWT

Kata syukur berasal dari bahasa arab yaitu----- yang dapat berarti
berterima kasih, memuji, dan lain-lain. Sedangkan menurut KBBI, kata
syukur berarti berterima kasih kepada Allah SWT( menyatakan kelegaan,
kesegaran, atau kesenangan).
Menurut salah satu pakar bahasa Al-Qur’an, yaitu Syeikh Ar-Raghib
Al-Ishfani menulis dalam Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur’an, bahwa kata
syukur mengandung arti “gambaran dalam benak tentang nikmat dan
menampakkannya ke permukaan”. Kata-kata Ar-Raghib tersebut juga
menurutnya berasal dari asal katanya------ yang berarti menampakkan atau
membuka, sehingga kata tersebut juga dapat berlawanan dengan kata----yang
berarti menutup-nutupi atau melupakan nikmat-Nya.
Sehingga dari semua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
bersyukur merupakan menggunakan nikmat Allah SWT pada cara atau jalan
yang sesuai yang dimaksudkan oleh Sang Pencipta. Dari beberapa makna
diatas, dapat diperkuat dengan beberapa ayat Al-Qur’an, dianataranya:
--------------------------------------------------------------------------------
Artinya: ” jika kamu bersyukur pasti akan Ku tambah (nikmat-Ku)
untukmu, dan apabila kamu kufur, maka sesungguhnya azabKu sangatlah
pedih” (Q.S. Ibrahim (14):7).
Hakikat bersyukur adalah menampakkan nikmat, sedangkan kekufuran
adalah menyembunyikannya. Menampakkan nikmat diantaranya dapat
menggunakan sesuatu pada tempatnya dan sesuai dengan apa yang diberiNya,
juga dapat dengan menyebut-nyebut nikmatNYa dan pemberianNya dengan
lidah atau ucapan.
Adapun beberapa cakupan cara bersyukur yaitu;
 Syukur dengan hati, yaitu kepuasan batin atas anugerah Allah.
 Syukur dengan lidah, yaitu dengan mengakui anugerah Allah dan
memuji Allah SWT.
 Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan memanfaatkan anugrah
Allah yang diperoleh yaitu sesuai dengan tujuan
penganugerahannya.
Pada prinsipnya segala bentuk kesyukuran harus ditujukan kepada
Allah SWT. Al-Quran memerintah umat islam untuk bersyukur setelan
menyebut beberapa nikmat Allah SWT setelah mendapat nikmat Allah SWT,
seperti dalam firman Allah SWT:
------------------------------------------------------------------------
Artinya: ” maka ingatlah kamu kepada KU niscaya aku ingat pula
kepadamu, dan bersyukurlah kepada KU, dan jangan mengingkari
nikmat KU ( Q.S. Al-Baqarah (2):152).
Namun demikian, walaupun kesyukuran harus ditujukan kepada Allah,
dan ucapan syukur yang diajarkan adalah ucapan ”Alhamdulillah”, namun
ini bukan berarti bahwa kita dilarang bersyukur kepada mereka yang menjadi
perantara kehadiran nikmat Allah SWT. Al-Quran tegas memerintahkan agar
mensyukuri kepada Allah dan dan mensyukuri kepada orang tua (yang
menjadi perantara kita di pentas didunia ini). Hal ini seperti yang terdapat
dalam Al-Quran surat Al-Luqman (31): 14;
------------------------------------
Artinya: “ bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
baoakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
Walaupun Al-Quran hanya menyebutkan kedua orang tua,--selain
Allah--, yang harus disyukuri, namun ini bukan berarti bahwa selain mereka
tidak boleh disyukuri.
“ Siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka dia tidak mesyukuri
Allah (suatu riwayat hadist yang di sandarkan kepada Rasulullah SAW) ”.
Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa manfaat syukur itu kembali
kepada orang yang bersyukur tersebut, dan Allah sama sekali tidak
membutuhkan syukur sedikitpun dari makhlukNya.
Karena itu juga , manusia yang meneladani Tuhan sifat-sifatNya dan
mencapai peringkat terpuji, adalah member tanpa menanti syukur( balasan
sari yang diberi) atau ucapan terimakasih.
Pada hakikatnya manusia tidak mampu mensyukuri nikmat Allah
secara sempurna, baik dalam bentuk kalimat ataupun dalam bentuk
perbuatan. Tetapi didalam Al-Quran terdapat perintah untuk tetap bermohon
dibimbing, diilhami, dan diberi kesempatan untuk dapat mensyukuri
nikmatNya.
Ada beberapa hal yang harus disyukuri:

 Kehidupan dan kematian


 Hidayah Allah SWT
 Pengampunan Allah SWT
 Pancaindra dan akal
 Rezeki
 Sarana dan prasarana
 Kemerdekaan

Anda mungkin juga menyukai