• Hiperlipidemia didefinisikan sebagai peningkatan
satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester,
fosfolipid atau TG. • Hiperlipoproteinemia digambarkan sebagai peningkatan konsentrasi makromolekul lipoprotein yang mentransportasikan lipid dalam plasma
Dipiro et al, 2006
• Kolesterol dan trigliserida (TG), sebagai lipid plasma utama, adalah substrat esensial untuk pembentukan membran sel, sintesis hormon, dan sumber asam lemak bebas (FFA). • Lipid, tidak dapat bercampur dengan air tidak terdapat dalam bentuk bebas dalam plasma tetapi beredar dalam bentuk lipoprotein • Densitas lipoprotein plasma ditentukan berdasarkan kandungan relatif protein dan lipidnya. KILOMIKRON • Kilomikron adalah partikel yang kaya akan TG yang mengandung Apo B-48, B-100 dan E. • Kilomikron berfungsi menyalurkan TG ke otot skletal dan jaringan adiposa. • Kilomikron secara normal tidak tampak dalam plasma setelah 12 sampai 14 jam puasa dan dikatabolisme oleh: – Lipoprotein Lipase (LPL), yang diaktivasi oleh Apo C-II, dalam endotelium vaskular. – Hepatik Lipase (HL) untuk membentuk sisa kilomikron High-Density Lipoprotein (HDL) • Selama katabolisme kilomikron baru menjadi sisa kilomikron, TG dikonversi menjadi FFA dan Apo A-1, A-II, A-IV ( bebas dalam plasma), C-I, C-II dan C-III dan fosfolipid ditransfer ke HDL. • Apo E dan C-II ditransfer ke kilomikron dari HDL dan kembali lagi ke proses awal metabolisme Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) • Sintesis VLDL hepatik diatur dalam bagian diet dan hormon • VLDL disekresikan dari hati dan dikonversi menjadi IDL via LPL dan akhirnya menjadi LDL. • Reseptor VLDL ditemukan di jaringan adiposa dan otot yang mirip dengan struktur reseptor LDL Low-Density Lipoprotein (LDL) • LDL adalah liporotein utama yang mentranspor kolesterol. • LDL hanya memiliki Apo B-100 dan berasal dari VLDL. • LDL memiliki waktu paruh 2-4 hari sehingga LDL adalah lipoprotein yang banyak ditemukan dalam plasma (65-75% total lipid plasma adalah LDL) BIOSINTESIS KOLESTEROL • Rosuvastatin • Simvastatin • Pravastatin • Atorvastatin • Fluvastatin • Lovastatin Statin merupakan pilihan pertama karena paling poten untuk menurunkan LDL • Penggunaan Terapi: Obat-obat golongan ini efektif dalam menurunkan level kolesterol plasma dari berbagai tipe hiperlipidemia. • Obat-obat dari golongan ini biasanya dikombinasi dengan obat antihiperlipidemia lain. • Waktu paruh semua statin dilaporkan pendek, kecuali atorvastatin dan rosuvastatin, sehingga berpengaruh pada potensinya (Tan et al, 2000). • Atorvastatin diketahui paling poten dalam menurunkan kolesterol total dan LDL sebelum rosuvastatin (Chobanian et al, 2003). • Terapi dengan Rosuvastain 40 mg dikaitkan dengan regresi aterosklerosis pada 2 tahun follow up (The ASTEROID trial, 2006) • Pravastatin dan Fluvastatin hampir seluruhnya diabsorbsi setelah pemberian oral • Dosis oral Lovastatin dan Simvastatin diabsorbsi 30 sampai 50% nya • Pravastatin dan fluvastatin dalam bentuk aktif, sedangkan Lovastatin dan Simvastatin harus dihidrolisi menjadi bentuk asamnya • Eksresi melalui empedu dan faces, namun eliminasi melalui urin pada beberapa obat jg terjadi • Range T1/2 1,5 sampai 2 jam. • Hepatotoksik, 1-2 per 10.000 pasien per tahun • Mialgia, 10-15% (yang dapat berkembang menjadi rabdomiolisis) • Mengaktivasi Peroxisome Proliferator- Activated Receptor (PPAR) Alpha – Meningkatkan ekspresi Lipoprotein Lipase (LPL) sehingga meningkatkan metabolisme TG – Meningkatkan ekspresi Apo A-I dan Apo A- IImengaktivasi LCAT sehingga meningkatkan HDL • Jenis Obat: – Vitamin B3 – Nicotinic acid • Mekanisme aksi: – Obat akan mengaktivasi reseptor niacin 1 dan 2 (NIACR 1 & NIACR2) menurunkan lipolisis pada adiposa sehingga menurunkan TAG dan VLDL di hati – (meningkatkan aktivitas Apo-A1 dan menurunkan uptake HDL) meningkatkan HDL Side Effects – Cutaneous Flushing dan Pruritus – Hepatotoxicity – Hyperuricemia (Menghambat sekresi tubulus meningkatkan risiko Gout) SIDE EFFECTS • Mialgia • Sakit kepala • Tranaminitis Perbandingan Penggunaan Drug LDL HDL TAG