Massage Eff Dan Counterpresure
Massage Eff Dan Counterpresure
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
ABSTRAK
Halaman Halaman
| |
123123 123123
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
124124 124124
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Pregnancy Safer. Pada tahun 2012 untuk merasa sakit sehingga sakit saat
Kementerian Kesehatan meluncurkan
program Expanding Maternal and Neonatal
Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan neonatal sebesar
25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan
kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan
neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara,
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan
provinsi-provinsi tersebut dikarenakan 52,6%
dari jumlah total kejadian kematian ibu di
Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut,
sehingga dengan menurunkan angka
kematian ibu di enam provinsi tersebut
diharapkan akan dapat menurunkan angka
kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
Peningkatan pelayanan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif adalah
upaya yang dilakukan untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (Kemenkes, 2014).
Dewasa ini telah diluncurkan kembali
program untuk mengurangi resiko kejadian
komplikasi persalinan oleh Kemenkes RI.
Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan
program terobosan Kementerian Kesehatan
dalam pemberdayaan masyarakat tentang
kesehatan ibu sebagai upaya untuk
menurunkan kematian ibu (Factsheet Ditjen
Bina Kesehatan Ibu). P4K adalah kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi
oleh tenaga kesehatan, kader, tokoh
agama/tokoh masyarakat untuk meningkatkan
peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
dalam perencanaan persalinan, persiapan
menghadapi komplikasi kehamilan/persalinan,
perencanaan penggunaan kontrasepsi pasca
persalinan bagi setiap ibu hamil dengan
menggunakan media stiker sebagai penanda.
Wujud penerapan P4K tersebut juga dituliskan
pada Buku KIA dalam lembar ‘Amanat
Persalinan’. Setiap kehamilan yang mendapat
buku KIA dan membuat perencanaan
persalinan dituliskan pada lembar tersebut.
Selain itu, program Jampersal (jaminan
persalinan) juga telah berperan untuk
menurunkan angka kematian ibu saat
persalinan (Kemenkes, 2014).
Persalinan normal merupakan suatu
peristiwa yang menegangkan bagi
kebanyakan wanita. Seorang ibu yang
menghadapi persalinan cenderung merasa
takut terutama pada primigravida. Ketika
ketakutan itu dialami maka secara otomatis
otak mengatur dan mempersiapkan tubuh
Halaman Halaman
| |
125125 125125
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
persalinan akan lebih terasa. Wall dan pada abdomen adalah salah satu metode non
Malzack meyakini bahwa nyeri harus farmakologis yang biasanya digunakan dalam
diringankan dengan efektif karena bila nyeri
disertai reaksi stress memliki efek berbahaya
bagi ibu dan janin (dikutip dalam Wahyuningsih,
2014). Nyeri persalinan merupakan suatu
kondisi yang fisiologis. Nyeri persalinan
merupakan perasaan tidak menyenangkan
yang terjadi selama proses persalinan. Secara
fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada
persalinan kala I fase laten dan fase aktif. Pada
fase aktif terjadi pembukaan mulai 3-10 cm.
Nyeri disebabkan karena kontraksi uterus dan
dilatasi serviks. Makin lama nyeri yang
dirasakan akan bertambah kuat. Puncak nyeri
terjadi pada fase aktif dimana pembukaan
lengkap sampai
10 cm. Intensitas nyeri selama persalinan
mempengaruhi kondisi psikologis ibu, proses
persalinan dan janin (Potter dan Perry, 2005).
Nyeri yang tidak teratasi dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan bayi karena nyeri
menyebabkan pernafasan dan denyut jantung
ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran
darah dan oksigen ke plasenta terganggu.
Penanganan dan pengawasan nyeri
persalinan pada kala I fase aktif sangat
penting karena hal ini sebagai penentu
apakah ibu dapat menjalani persalinan normal
atau diakhiri dengan suatu tindakan karena
penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat
hebat.
Seiring kemajuan teknologi dan ilmu
pendidikan (kebidanan) persalinan yang aman
bagi ibu dan bayi sudah mulai dikembangkan.
Beberapa bentuk konkrit yang sudah
dikembangkan adalah persalinan dengan cara
cesarea dan waterbirth. Kedua jenis
persalinan tersebut menjadi ibu bersalin
cenderung tidak mengalami nyeri yang hebat
dalam persalinan yang terjadi. Namun
dampak perkembangan tersebut terjadinya
lonjakan biaya yang dibutuhkan untuk
melakukan persalinan. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan nyeri selama persalinan adalah
dengan menerapkan teknik massase. Dua
teknik massase yang mulai dikembangkan
dan digunakan oleh bidan dan penolong
persalinan adalah massase effleurage dan
massase counterpressure.
Massase effleurage merupakan teknik
pijatan dengan menggunakan telapak jari
tangan dengan pola gerakan melingkar pada
abdomen, pinggang atau paha. Effleurage
Halaman Halaman
| |
126126 126126
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
metode Lamaze untuk mengurangi nyeri pada Persalinan normal adalah proses
persalinan normal. Effleurage merupakan pengeluaran janin yang terjadi pada
aplikasi dari Gate Control Theory karena pada
teknik ini dilakukan stimulasi kulit dengan cara
memijat permukaan tubuh yang hasilnya akan
lebih maksimal bila dilakukan tanpa
penghalang berupa pakaian. Kekuatan
penekanan saat effleurage berbeda pada
masing – masing ibu bersalin. Mungkin
sebagian ibu bersalin lebih suka dengan
tekanan yang sangat ringan namun sebagian
yang lain lebih suka dengan penekanan yang
lebih keras. Pemijatan harus dilakukan secara
ritmis sehingga ibu dapat bernapas secara
perlahan dan teratur. Apabila kulit ibu sensitif
terhadap intensitas kontraksi yang meningkat
maka teknik effleurage dapat dilakukan pada
area yang lain atau bila perlu dihentikan saja
bila ibu semakin merasa tidak nyaman
(Yuliatun, 2008). Massase teknik counter
pressure dapat dilakukan pada daerah
punggung dan sacrum. Teknik ini dapat
membantu mengurangi nyeri pinggang
persalinan akibat kontraksi uterus dan
memberikan kenyamanan pada ibu selama
persalinan. Teknik counter pressure dapat
dilakukan dengan menggunakan kepalan
tangan pada daerah punggung atau sacrum
yang dirasakan paling nyeri, dengan
melakukan penekanan yang bertujuan untuk
meredakan nyeri saat kontraksi (Yuliatun,
2008).
Penerapan terapi nonfarmakologis untuk
mengatasi nyeri pada persalinan merupakan
metode yang harus dikembangkan oleh
semua bidan / penolong persalinan. Hal ini
secara tidak langsung akan membantu ibu
bersalin dalam mengatasi nyeri akibat
persalinan yang terjadi dan menekan resiko
terjadinya komplikasi akibat persalinan yang
terjadi. Disamping itu, penerapan terapi
nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
persalinan juga dapat membantu menurunkan
angka kejadian persalinan dengan cara
cesarea yang membutuhkan biaya yang tidak
sedikit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisa perbandingan efektivitas
massase effleurage dan massase
counterpressure terhadap penurunan nyeri
persalinan.
TINJAUAN TEORI
1. Konsep Persalinan
a. Definisi Persalinan
Halaman Halaman
| |
127127 127127
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
128128 128128
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
129129 129129
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
130130 130130
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
131131 131131
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian quasi eksperiment dengan
rancangan pre test – post test kontrol group
design. Pengukuran dilakukan pada dua
kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Perbedaan pengaruh
pemberian massase effleurage dan massase
counterpressure terhadap penurunan nyeri
persalinan diukur pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Penelitian ini dilakukan
di BPM yang masuk wilayah kerja Desa
Sooko Kabupaten Mojokerto. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang
memenuhi kriteria penelitian. Variabel dalam
penelitian ini adalah Pemberian teknik
massase dan Intensitas nyeri. Sampel data
diambil dari 2 kelompok responden yaitu
kelompok perlakuan yang diberikan massase
effleurage dan kelompok perlakukan yang
diberikan massase counterpressure.
Intensitas nyeri yang dialami ibu bersalin
diukur menggunakan skala visual yang
ditabulasi dalam lembar observasi.
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan
tahap editing, coding, scoring dan tabulating.
Analisis univariate digunakan untuk
menganalisis variabel karakteristik responden
dan untuk mendeskripsikan intensitas nyeri
yang dialami masing-masing kelompok. Data
dianalisis untuk mengetahui skor maksimal,
skor minimal, rata-rata dan standar deviasi.
Analisis bivariate digunakan untuk melihat
pengaruh dari variable menggunakan uji
statistik uji beda / uji t. Jika nilai signifikasi
yang didapatkan < ρ (0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa terapi nonfarmakologis
yang diberikan pada ibu bersalin efektif untuk
meredakan nyeri yang dialami saat persalinan
HASIL PENELITIAN
1. Usia Responden
Dari hasil penelitian didapatkan untuk
kelompok responden yang diberikan terapi
Halaman Halaman
| |
132132 132132
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
133133 133133
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
uji t-test dengan tingkat kemaknaan α = Dari uji analisa, untuk terapi massage
0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar effleurage didapatkan nilai mean sebesar
0,078 dengan nilai korelasi sebesar 0,487 0,785, standar deviasi sebesar 0,801 dan
yang berarti terapi massage effleurage standar error mean sebesar 0,214.
tidak efektif untuk meredakan nyeri Sedangkan pada kelompok responden
persalinan yang diberikan terapi massage
5. Efektivitas massase counterpressure conterpressure didapatkan nilai mean
terhadap penurunan nyeri persalinan sebesar 0,571, standar deviasi sebesar
Tabel 2 Analisis efektivitas massase 0,531 dan standar error mean sebesar
counterpressure terhadap penurunan nyeri 0,137. Dari uji paired sample t-test
persalinan didapatkan untuk nilai signifikasi pada
Kriteria Jumlah % terapi massase effleurage sebesar 0,003
Pre test dan untuk terapi massase counterpressure
Nyeri hebat (skor = 7-8) 7 50,0 sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
Nyeri terburuk (skor = 9- 7 50,0 terapi massase counterpressure lebih
10) efektif digunakan sebagai terapi
Post test 12 85,7 nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
Nyeri hebat (skor = 7-8) 2 14,3 persalinan.
Nyeri terburuk (skor = 9-
10) PEMBAHASAN
Jumlah 14 100 1. Efektivitas massase effleurage terhadap
Correlation 0,602 penurunan nyeri persalinan
Signifikasi 0,023 Dari hasil penelitian yang dilakukan,
Dari tabel diatas, untuk hasil pretest untuk hasil pretest pada kelompok
pada kelompok responden yang diberikan responden yang diberikan terapi massase
terapi massase counterpressure, sebanyak effleurage, sebanyak 7 responden (50%)
7 responden (50%) mengalami nyeri hebat mengalami nyeri hebat (skor = 7-8) dan yang
(skor = 7-8) dan yang mengalami nyeri mengalami nyeri terburuk (skor 9-10)
terburuk (skor 9-10) sebanyak 7 responden sebanyak 7 responden (50%). Setelah
(50%). Setelah diberikan terapi massase diberikan terapi massase effleurage
counterpressure didapatkan sebagian didapatkan sebagian besar responden
besar responden mengalami nyeri mengalami nyeri persalinan dalam kategori
persalinan dalam kategori hebat (skor 7-8) hebat (skor 7-8) yaitu sebanyak 10
yaitu sebanyak 12 responden (85,7%). Dari responden (71,4%). Dari hasil uji t-test
hasil uji t-test dengan tingkat kemaknaan α dengan tingkat kemaknaan α = 0,05
= 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,078
0,023 dengan nilai korelasi sebesar 0,602 dengan nilai korelasi sebesar 0,487 yang
yang berarti terapi massage berarti terapi massage effleurage tidak
counterpressure efektif untuk meredakan efektif untuk meredakan nyeri persalinan.
nyeri persalinan Massase merupakan metode yang
6. Perbandingan efektivitas massase memberikan rasa lega pada banyak wanita
effleurage dan massase counterpressure selama tahap pertama persalinan.
terhadap penurunan nyeri persalinan Massase juga merupakan manipulasi yang
Tabel 3 efektivitas massase effleurage dan dilakukan pada jaringan lunak yang
massase counterpressure terhadap bertujuan untuk mengatasi masalah fisik,
penurunan nyeri persalinan fungsional atau terkadang psikologi.
Massase Massase Masase dilakukan dengan penekanan
effleurage counterpressure terhadap jaringan lunak baik secara
Mean 0,785 0,571 terstruktur ataupun tidak, gerakan-gerakan
Std. 0,801 0,513 atau getaran, dilakukan menggunakan
Deviasi 0,214 0,137 bantuan media ataupun tidak (Walsh,
Std. Error 3,667 4,163 2007). Effleurage merupakan teknik pijatan
Mean 0,003 0,001 dengan menggunakan telapak jari tangan
Skor t dengan pola gerakan melingkar pada
Sig (2- abdomen, pinggang atau paha. Effleurage
tailed)
Halaman Halaman
| |
134134 134134
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
131131 131131
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
dalam metode Lamaze untuk mengurangi persalinan dipengaruhi pula oleh kondisi fisik
nyeri pada persalinan normal. Effleurage ibu saat persalinan, usia ibu, ukuran janin,
merupakan aplikasi dari Gate Control dan pendamping persalinan. Di
Theory karena pada teknik ini dilakukan
stimulasi kulit dengan cara memijat
permukaan tubuh yang hasilnya akan lebih
maksimal bila dilakukan tanpa penghalang
berupa pakaian. Kekuatan penekanan saat
effleurage berbeda pada masing – masing
ibu bersalin. Mungkin sebagian ibu bersalin
lebih suka dengan tekanan yang sangat
ringan namun sebagian yang lain lebih
suka dengan penekanan yang lebih keras.
Pemijatan harus dilakukan secara ritmis
sehingga ibu dapat bernapas secara
perlahan dan teratur. Apabila kulit ibu sensitif
terhadap intensitas kontraksi yang
meningkat maka teknik effleurage dapat
dilakukan pada area yang lain atau bila
perlu dihentikan saja bila ibu semakin
merasa tidak nyaman (Yuliatun, 2008)
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa perubahan nyeri yang dialami ibu
saat persalinan setelah diberikan terapi
massase effleurage tidak terjadi perubahan
yang berarti. Hal ini menunjukkan bahwa
antara teori yang dikemukan dengan
praktik yang ada tidak sesuai. Penelitian
yang dilakukan Utami (2015) didapatkan
hasil bahwa massase effleurage efektif
untuk meredakan nyeri persalinan. Dari
penelitian yang telah dilakukan, meskipun
telah dilakukan massase effleurage, masih
ditemukan 2 responden yang mengalami
nyeri terburuk (skala nyeri 9-10). Hal ini
dapat disebabkan karena subyektivitas dan
persepsi ibu terhadap nyeri. Nyeri adalah
perasaan yang normal terjadi dalam proses
persalinan. Perasaan nyeri tersebut tidak
dapat dihilangkan namun dapat diturunkan.
Ibu primigravida belum memiliki
pengalaman terhadap persalinan sehingga
persiapan diri belum maksimal. Hanya klien
yang paling mengerti dan memahami
tentang nyeri yang dirasakan. Selain itu
terdapat beberapa faktor fisiologis yang
dapat mempengaruhi persepsi dan reaksi
dari masing-masing individu terhadap
nyeri. Nyeri persalinan berkaitan dengan
kontraksi uterus, dilatasi, dan penipisan
serviks, serta penurunan janin selama
persalinan. Semakin besar dilatasi serviks
maka akan semakin meningkatkan nyeri
persalinan yang dirasakan. Nyeri
Halaman Halaman
| |
130130 130130
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
samping faktor fisiologis, faktor- faktor bahwa hasil uji t didapatkan hasil nilai
psikologis dapat berpengaruh pada mean pada teknik counter pressure adalah
intensitas nyeri yang dialami yaitu takut
dan cemas terhadap persalinan yang akan
dialami, kemampuan melakukan kontrol
diri, dan rasa percaya diri. Pemberian
terapi massase dan informasi yang
berkelanjutan tentang nyeri pada ibu
selama kehamilan dan persalinan sangat
diperlukan untuk mempersiapkan ibu
secara fisik dan psikologi guna
menghadapi proses persalinan.
2. Efektivitas massase counterpressure
terhadap penurunan nyeri persalinan
Dari hasil penelitian yang dilakukan,
untuk hasil pretest pada kelompok
responden yang diberikan terapi massase
counterpressure, sebanyak 7 responden
(50%) mengalami nyeri hebat (skor = 7-8)
dan yang mengalami nyeri terburuk (skor
9-10) sebanyak 7 responden (50%).
Setelah diberikan terapi massase
counterpressure didapatkan sebagian
besar responden mengalami nyeri
persalinan dalam kategori hebat (skor 7-8)
yaitu sebanyak 12 responden (85,7%). Dari
hasil uji t-test dengan tingkat kemaknaan α
= 0,05 didapatkan nilai signifikasi sebesar
0,023 dengan nilai korelasi sebesar 0,602
yang berarti terapi massage
counterpressure efektif untuk meredakan
nyeri persalinan. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ma’rifah (2014) yang didapatkan hasil
bahwa nilai rata-rata nyeri pada ibu
melahirkan sebelum diberikan teknik
counter pressure adalah 9,45, dengan nilai
nyeri terendah adalah 9 dan tertinggi
adalah 10, sedangkan nilai rata-rata nyeri
pada ibu melahirkan setelah diberikan
teknik counter pressure adalah 7,09,
dengan nilai nyeri terendah adalah 6 dan
tertinggi adalah 9. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas
nyeri pada ibu melahirkan sebelum
diberikan teknik counter pressure adalah
nyeri berat sebanyak 6 responden (54,5%)
dan responden dengan nyeri berat sekali
sebanyak 5 responden (45,5%).
Sedangkan mayoritas nyeri pada ibu
melahirkan setelah diberikan teknik counter
pressure adalah nyeri berat sebanyak 7
responden (73,6%) dan responden dengan
nyeri sedang sebanyak 4 responden
(36,4%). Dari hasil analisa data diketahui
Halaman Halaman
| |
131131 131131
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
2,364 dan pada teknik endorphin massage oleh ibu saat persalinan. Tujuan utama dari
adalah 2,273, sedangkan nilai t pada teknik massase ini adalah untuk mengalihkan
counter pressure adalah 8,480 dan pada
teknik endorphin massage adalah 8,333.
Dengan nilai ρ-value adalah 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
teknik counter pressure dan teknik
endorphin massage dengan nilai ρ-value
adalah 0,000. Berdasarkan hasil uji t juga
dapat diketahui bahwa teknik counter
pressure lebih efektif dibandingkan teknik
endorphin massage dikarenakan nilai
mean teknik counter pressure lebih besar
dari teknik endorphin massage (2,364 >
2,273).
Massase counter pressure adalah
pijatan yang dilakukan dengan memberikan
tekanan yang terus-menerus selama
kontraksi pada tulang sakrum pasien
dengan pangkal atau kepalan salah satu
telapak tangan (Simkin dan Ancheta,
2005). Tekanan dalam massage counter
pressure dapat diberikan dalam gerakan
lurus atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif
menghilangkan sakit punggung akibat
persalinan.Namun perlu disadari bahwa
ada ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan
disentuh saat mengalami kontraksi, hal ini
disebabkan karena kontraksi sedemikian
kuatnya sehingga ibu tidak sanggup lagi
menerima rangsangan apapun pada tubuh.
Penolong persalinan harus memahami hal
ini dan menghormati keinginan ibu
(Danuatmadja dan Meilasari, 2011).
Nyeri saat persalinan adalah hal yang
wajar dialami terutama pada primipara
karena merupakan pengalaman pertama
dalam menjalani persalinan. Intensitas
nyeri persalinan pada primipara seringkali
lebih berat daripada nyeri persalinan pada
multipara. Primipara juga mengalami
proses persalinan lebih lama dibandingkan
proses persalinan pada multipara sehingga
primipara mengalami kelelahan yang lebih
lama. Kelelahan berpengaruh terhadap 5
peningkatan persepsi nyeri. Massase
counterpressure dilakukan dengan
memberikan penekanan pada area nyeri
yang dirasakan oleh ibu saat persalinan.
Tekanan yang diberikan bergantung
kepada intensitas nyeri yang dialami oleh
ibu. Keras atau tidaknya tekanan cukup
dengan melihat ekspresi yang ditampakkan
Halaman Halaman
| |
132132 132132
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
wanita yang ingin melahirkan dengan pemijatan dapat dijelaskan dengan gate
proses persalinan yang berlangsung tanpa theory. Tekanan pemijatan mencapai otak
rasa nyeri menyebabkan berbagai cara lebih cepat daripada rasa nyeri sehingga
dilakukan untuk menurunkan nyeri pada
persalinan, baik dengan teknik farmakologi
maupun nonfarmakologi. Menurut Potter
dan Perry (2005) tindakan peredaan nyeri
persalinan secara nonfarmakologi antara
lain dapat dilakukan dengan cara distraksi,
biofeedback atau umpan balik hayati,
hipnosis–diri, mengurangi persepsi nyeri,
dan stimulasi kutaneus (masase, mandi air
hangat, kompres panas atau dingin,
stimulasi saraf elektrik transkutan).
Menurut penelitian Brown, Douglas, dan
Flood (2001) pada sampel 46 orang
dengan menggunakan 10 metode
nonfarmakologi didapatkan bahwa teknik
pernapasan, relaksasi, akupresur dan
massase merupakan teknik yang paling
efektif untuk menurunkan nyeri saat
persalinan. Menurut Mc Caffery dan Beebe
(1989) yang dikutip oleh Chang, Wang, dan
Chen (2002) transmisi nyeri dapat
dimodifikasi/diblokir oleh counter-
stimulation dan masase merupakan teknik
kuno yang telah banyak digunakan selama
persalinan. Masase diperkirakan bekerja
dengan baik dalam memblokir impuls nyeri
ke otak dan merangsang pelepasan
endorfin lokal (hormon yang berguna untuk
menurunkan nyeri). Dasar teori masase
adalah teori gate control yang
dikemukakan oleh Melzak dan Wall (1965).
Kedua peneliti ini menemukan bahwa
stimulasi ringan secara aktual dapat
menghambat sensasi nyeri (Mander,
2003). Terdapat banyak teknik dalam
melakukan masase, diantaranya adalah
teknik effleurage dan counterpressure.
Kedua teknik tersebut terdapat perbedaan
dalam cara ataupun tempat pemijatan
sehingga mempunyai efek dan sensasi
yang berbeda. Counterpressure dilakukan
menggunakan tumit tangan untuk memijat
daerah lumbal selama kontraksi yang
dapat membantu mengurangi sensasi rasa
sakit dan transmisi impuls nyeri ke otak.
Counterpressure dapat dilakukan dalam
posisi ibu tiduran ataupun posisi setengah
duduk, sesuai dengan kenyamanan ibu
(Lane, 2009)
Penurunan sensasi nyeri yang terjadi
pada saat persalinan dengan teknik
Halaman Halaman
| |
134134 134134
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
KESIMPULAN
1. Dari hasil uji t-test dengan tingkat
Halaman Halaman
| |
135135 135135
Jurnal Keperawatan
Jurnal Keperawatan
dan Kebidanan
dan Kebidanan
Halaman Halaman
| |
136136 136136