Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatnya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan judul
“Perilaku Profesi Dokter”. Dalam laporan ini, penulis membahas tentang
bagaimana bersikap dan berperilaku sebagai seorang dokter yang berperan
dalam menjaga kualitas hidup manusia.
1. dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D selaku dosen pengampu materi.
2. Teman-teman yang telah memberikan berbagai saran dan masukkan.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan memberi edukasi
tentang perilaku profesi dokter kepada pembaca. Penulis mengetahui bahwa
selama penyusunan laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
menerima kritikan, saran, dan masukkan dari pembaca agar kami dapat
menyusun laporan kedepannya dengan lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perilaku profesional seorang dokter?
2. Mengapa seorang dokter harus memiliki perilaku profesional?
3. Bagaimana contoh penerapan perilaku profesional seorang dokter?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perilaku profesional seorang dokter.
2. Mengetahui alasan seorang dokter harus memiliki perilaku
profesional.
3. Mengetahui contoh penerapan perilaku profesional seorang dokter.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
e) Setiap dokter senantiasa mengikuti perkembangan imu
pengetahuan dan teknologi kedokteran.
5
2.5 Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
a) Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas berdasarkan cinta kasih.
b) Setiap dokter wajib memepergunakan segala ilmu dan
keterampilannya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
c) Setiap dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
senantiasa berhubungan dengan keluarganya dan beribadat sesuai
dengan keyakinannya.
d) Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang pasien sesuai dengan kesepakatan bersama.
e) Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat dimanapun
dan kapanpun.
f) Setiap dokter senantiasa berhati hati dalam mendiagnosa segala
penyakit yang diderita pasien.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
dan dapat diandalkan. Sudut pandang yang dapat dinilai dalam perilaku
profesional dokter dimulai saat dokter melakukan interaksi kepada rekan-rekan
di lingkungannya, contohnya tentang bagaimana cara ia memberi tanggapan dan
menerima tanggapan , bagaimana cara ia berperilaku, hingga bagaimana cara ia
berpakaian. Begitu pula halnya dengan bagaimana seorang dokter melakukan
interaksi dengan pasiennya, contohnya dapat dinilai ketika seorang dokter
menyambut pasien dengan ramah, memperkenalkan diri, membuka
pembicaraan, menanggapi keluh kesah pasien dengan rasa ketertarikan pada
topik, melakukan pemeriksaan fisik, mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat,
menjelaskan penyakit yang diderita pasien dengan bahasa yang mudah dipahami
bagi pasien, menjelaskan cara konsumsi obat yang telah diresepkan dengan baik
dan jelas sehingga pasien dapat dengan mudah mengerti dan mengonsumsinya
sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter, hingga bagaimana cara
dokter untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada pasien atas kepercayaan
yang telah pasien berikan kepada dokter.
Dokter yang profesional juga harus memiliki sikap yang berani untuk
mengambil sebuah keputusan maupun tindakan dengan cepat. Dokter seringkali
dihadapkan dengan kondisi dimana ia harus memutuskan nasib nyawa pasien
ditangannya akan seperti apa dan seringkali menimbulkan dilema yang cukup
besar, sehingga dokter harus bisa berpikir cepat dan tepat dalam tanggung
jawabnya.
8
Seorang dokter juga harus dapat menjaga emosi ketika memberi
pelayanan kepada pasien. Hal ini merupakan etika paling dasar dalam pekerjaan
seorang dokter. Seorang dokter yang profesional harus dapat mengendalikan
emosi pribadi dalam memberikan pelayanan ketika berhadapan dengan pasien.
Dengan dokter menjaga emosi ketika memberi pelayanan, dapat memberikan
efek rasa nyaman antara pasien dan dokter. Dalam sudut pandang dokter,
seorang dokter dapat memberikan pelayanan lebih tepat dan tidak tergesa – gesa
dalam mengambil tindakan maupun keputusan. Sedangkan dalam sudut pandang
pasien, dengan dokter menjaga emosi dalam memberikan pelayanan pasien lebih
merasa nyaman diberi pelayanan oleh seorang dokter. Seorang pasien juga tidak
merasa tertekan dan takut ketika diberi pelayanan oleh seorang dokter.
9
dikembangkan dalam menunjang peningkatan kualitas dalam dunia medis.
Tentang berbagai penemuan baru itu, hendaknya dipelajari lebih dahulu
bagaimana sifat dari segala pendapat berbagai pusat ilmu kedokteran, karena
dalam kode etik melarang mempergunakan serta menyiarkan usaha dari hasil
orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
10
BAB IV
KESIMPULAN
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
12