Anda di halaman 1dari 2

Skenario 1

"TIDAK TAHU JALAN PULANG"

Seorang laki-laki 40 tahun datang ke IGD diantar keluarga karena sering bicara
melantur. Sejak satu minggu lalu, pasien mengalami demam, terutama saat malam
hari. Pasien juga sering sakit perut dan diare. Pasien tampak pucat dan bibir pasien
tampak kering. Sejak dua hari lalu, pasien mulai bicara melantur dan sering terlihat
bicara sendiri. Pasien sering mengatakan orang-orang yang dikenal pasien adalah
orang lain. Pasien sering mondar mandir tanpa tujuan yang jelas. Pasien juga sering
marah-marah tanpa sebab dan membanting-banting barang-barang di sekitar
pasien. Satu hari lalu, pasien pergi dari rumah dan kebingungan saat ingin pulang.
Pasien merasa asing dengan lingkungan di sekitar pasien. Akhirnya pasien diantar
oleh orang sekitar yang kebetulan mengetahui alamat pasien. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 100x/menit dan suhu 40derajat
Celcius.

Terminologi

1. Bicara melantur : pembicaraan suatu orang yang tidak sambung


menyambung dengan apa yang dibicarakan orang lain

Rumusan Masalah
1. Mengapa pasien demam malam hari?
2. Mengapa bicara ngelantur?
3. Apakah ada hubungan antara diare dan berbicara melantur?
4. Mengapa pasien mulutnya kering?
5. Intepretasi tanda vital?

Hipotesis dan Pembahasan

1. Infeksi terkait diare : bakteri atau virus


Circadian rhythm
2. Ngelantur : suatu tanda penurunan kesadaran
Infeksi -> cortisol menembus sawar darah otak
Sitokin dari inflamasi merusak otak -> gangguan mental
3. Dehidrasi akibat diare menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang akan
menggangu kerja ARAS dan menyebabkan gangguan otak
4. Dehidrasi akibat diare
Saraf simpatis teraktivasi dan menghambat produksi saliva
Keringat meningkat saat diare -> cairan tubuh keluar
5. Tekanan darah : 150/90 mmHg = Hipertensi tingkat 1
Nadi 100x/menit = normal
Suhu 40 °C = tinggi
Skema

Definisi Farmakologi
Edukasi

Terapi
Etiologi
DELIRIUM Tatalaksana
Non-Farmkalogi

Gejala dan Tanda Pemeriksaan Penunjang

Infeksi Patofisiologi

Sasaran Belajar

1. Etiologi dan patofisiologi delirium


2. Manifestasi klinis delirium
3. Pemeriksaan penunjang
4. Tatalaksana farmakologik dan non-farmakologik

Anda mungkin juga menyukai