Anda di halaman 1dari 2

Sahabat Abdullah bin ‘Abbas pernah berkata, bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakil” adalah doa

yang dipanjatkan oleh Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau akan dilempar dalam api yang
membara. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut
dalam ayat, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR.
Bukhari no. 4563)

Sejarah mencatat, Bahwa dzikir Hasbunallah Wani'mal Wakil Ni'mal Maula


Wani'man Nasir adalah salah satu bacaan yang kerap diucapkan oleh para nabi dan ulama
salaf, baik dalam keadaan lapang maupun saat menghadapi cobaan
besar ataupun fitnah yang berat.
Berikut ini adalah beberapa kedahsyatan dzikir hasbunallah wanikmal wakil:

1. Membaca dzikir Hasbunallah Wani'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'man Nasir adalah salah satu
bentuk ketakwaan kita kepada Allah. Bentuk dan rasa tawakal kita kepada Allah dengan
sepenuhnya mendekatkan diri kepada Allah. Dengan kalimat ini, kita menyerahkan segenap jiwa
dan raga kepada Allah, menyerahkan segala urusan, beban, dan masalah kita kepada Allah
karena Allah lah sebaik-baiknya wakil. Tawakal dan ikhlas menyerahkan sepenuhnya urusan
kepada Allah Swt.

2. Pada saat dihimpit berbagai problematika kehidupan dunia yang begitu menyesakkan,
dirundung duka dan derita, serta masalah-masalah yang berkecamuk, termasuk kesulitan hidup,
maka kita hendaknya mengucapkan ayat hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman
nasir. Selain itu, merupakan wujud ketergantungan (dependen) manusia kepada Allah Swt,
manifestasi permohonan tolong kepada Allah, dan bentuk tawakal untuk mengembalikan segala
urusan kepada-Nya.

3. Adapun makna hasbunallah wani'mal wakil secara implisit (tersirat) menegaskan tentang ke-
esaan Allah, yakni sebagai satu-satunya dzat yang patut kita untuk menyerahkan semua urusan,
meminta pertolongan, dan memohon perlindungan dari segala gangguan. Karena Dia lah sebaik-
baiknya dzat yang patut disembah dan dimintai pertolongan.
Kedahsyatan dzikir hasbunallah wanikmal wakil yang memiliki arti dan makna sangat mendalam
atas kedekatan dan rasa tawakal kita kepada Allah sebagai Tuhan Sang Pencipta yang Maha
Kuasa. Berikut adalah berbagai kisah tentang kedahsyatan Dzikir Hasbunallah Wani'mal Wakil
Ni'mal Maula Wani'man Nasir.

Kisah-kisah kedahsyatan Dzikir Hasbunallah wani'mal wakil :

1. Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Ibrahim diletakkan di atas tungku api, Jibril bertanya kepada
beliau –Apakah engkau memerlukan sesuatu pertolongan dariku?’ Nabi Ibrahim lantas menjawab
– “Aku tidak memerlukan apa-apa pertolongan darimu. Aku hanya memerlukan pertolongan dari
Allah”.
“Hasbunallah wa ni’mal wakil” itulah kalimat yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim alaihissalaam ketika
akan dilempar ke kobaran api. Nabi Ibrahim mempercayakan seluruh jiwa dan raganya
sepenuhnya kepada Allah, maka Allah berfirman “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim”. Allah menjadikan api yang panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim
pun tidak terbakar. Demikian halnya dengan Rasulullah dan para sahabat ketika menghadapi
ancaman dari pasukan kafir, mereka juga mengucapkan “Hasbunallah wa ni’mal wakil” Cukuplah
Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.

2. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga diriwayatkan menyebut kalimah Hasbunallah
wa ni’mal wakil ketika di dalam perang Badar, sehingga Allah memberikan kememangan kepada
baginda.
3. Pernah ada suatu cerita tentang seorang pedagang yang hendak meminjam wang untuk modal
usaha kepada seorang mukmin. Sang mukmin bertanya kepada sang pedagang “apa jaminan
darimu, agar dapat membayar pinjamanmu?” sang pedagang menjawab “Allah SWT”, maka sang
mukmin berkata” jika itu yang jadi jaminanmu, maka aku percaya”. Lalu bersepakatlah jadual
pelunasan hutang.
Si pedagang pun menggunakan uang itu untuk berdagang. Ketika menjelang tempoh pembayaran
hutang, si pedagang dengan membawa hasil keuntungan dagangannya pergi untuk melunasi
hutangnya kepada sang mukmin. Akan tetapi setiba di seberang lautan tak ada satupun perahu
yang dapat membawa dia ke tempat tujuan. Dia khawatir akan lewat jatuh tempoh kesepakatan
yang telah dibuat dengan si mukmin. Lalu dia mengambil sebuah kayu dan melubangi kayu itu,
lalu ia masukkan uang dan sebuah surat kedalam ke kayu. Sang pedagang kemudian menaruh
kayu itu ke laut, dan berdoa kepada Allah semoga uang dapat sampai ke tangan si mukmin.

Keesokan harinya, akhirnya sang pedagang dapat menyebrang dengan membawa uang penganti
yang lain, kemudian datang menyerahkan kepada si mukmin. Sang mukmin menjawab dengan
tersenyum “uang pinjamanmu sudah ku terima kemarin”"ketika aku sedang menunggumu. Aku
menemukan sebuah kayu lalu kubawa pulang untuk kujadikan kayu bakar, pada saat aku
membelahnya ada uang beserta surat darimu”sang pedagangpun tersenyum dan bersyukur
kepada Allah.

4. Berkaitan dengan doa kepasarahan di atas, pada tahun 2007, seorang TKW (Tenaga Kerja
Wanita) Indonesia di Hong Kong didakwa membunuh bayi majikan. Pekerja asal Malang itu
mengaku saat itu sangat lelah setelah kerja beberapa hari tanpa istirahat yang cukup.
Tiba-tiba saja bayi dalam gendongannya jatuh dan mati dalam perjalanan ke rumah sakit. Ia
ditangkap polisi dan dimasukkan dalam tahanan dengan dakwaan pembunuhan sambil menunggu
proses pengadilan.

Dalam pengadilan yang berlangsung beberapa kali dengan didampingi pembela dari KJRI
(Konsulat Jenderal Republik Indonesia), ia dituntut penjara tujuh tahun. Pada malam menjelang
sidang esok harinya, perempuan berusia dua puluhan tahun dan baru masuk Islam itu pamit untuk
menjalani hukuman yang sudah pasti dijalani berdasar beberapa pengalaman serupa dalam
pengadilan di Hong Kong.

Namun, ia tetap meminta doa selamat. Sekalipun belum bisa membaca dengan lancar, saya
tuliskan Hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah
Pelindung Yang Terbaik). Saya tambahkan juga doa ni’mal maula wani’man nashir (Tuhan Maha
Penolong dan Pemberi kemenangan. QS. Al-Anfal 8:40, al-haj 22:78). Ia baca doa itu sepanjang
malam sambil menangis karena teringat orangtuanya di Indonesia yang tidak tahu menahu
kejadian itu.

Esok harinya, sebuah keajaiban terjadi. Dalam sidang terakhir itu, ia dibebaskan dari semua
tuduhan, tapi dalam waktu 48 jam harus meninggalkan Hong Kong. Pengacaranya terheran-heran
karena hampir tidak masuk akal. Jaksa penuntut juga bersungut-sungut dengan keputusan hakim.
Subhanallah, Allahu Akbar, Kita tidak perlu takut dengan segala tantangan, karena kita telah
memiliki kekuatan besar: keimanan, dan senjata ampuh: Hasbunallah wanikmal wakil, ni’mal
maula wani’man nashir.

Inilah kehebatan kita sebagai seorang mukmin: tidak cengeng, waswas, gelisah, pesimis
menghadapai suatu masalah. Kita baca berulangkali dzikir Hasbunallah Wani'mal Wakil Ni'mal
Maula Wani'man Nasir sambil merenungkan Ke-Mahaperkasaan dan ke Mahakuasaan Allah
dalam menolong hamba-Nya.

Kita hadapi semua tantangan dengan penuh iman dan percaya diri, lalu kita serahkan sepenuhnya
kepada Allah SWT. Pasrahkan semua masalah yang Anda hadapi kepada Allah sepenuhnya,
Allah pasti hadir dan berkata, “Tenanglah, Aku hadir untuk mengambil alih semua masalahmu!.”(*)

Anda mungkin juga menyukai