Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Dan

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Lampung


Ayu Purnamawati

Program Pasca Sarjana Magister Manajemen , Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Lampung

ABSTRAK
Pengelolaan keuangan daerah yang baik akan berpengaruh terhadap kemajuan suatu daerah. Pengelolaan
keuangan daerah yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif atau memenuhi prinsip value for
money serta partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan akan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Tingkat kemampuan keuangan daerah salah satunya dapat diukur dari besarnya penerimaan daerah,
khususnya pendapatan asli daerah. Upaya pemerintah daerah dalam menggali kemampuan keuangan daerah
dapat dilihat dari kinerja keuangan daerah yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan pemerintah
daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh kinerja keuangan
pemerintah daerah terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi di Propinsi Lampung Sumber
data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan pemerintah kabupaten/kota se Propinsi
Lampung tahun 2012 – 2016. Teknik analisis data menggunakan metode SEM dengan program AMOS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola hubungan antara pemerintah daerah kabupaten/kota di Propinsi
Lampung dengan pemerintah pusat merupakan hubungan instruktif. Kinerja keuangan memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi, kinerja keuangan memiliki pengaruh terhadap alokasi belanja modal
sedangkan alokasi belanja modal tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
terhadap kemajuan Untuk dapat modal dan
LATAR
suatu daerah. meningkatkan pertumbuhan
BELAKANG
Pengelolaan kemampuan ekonomi .
TINJAUAN
Pembanguna keuangan daerah investasi maka
PUSTAKA,
n merupakan suatu yang dilakukan kemampuan
MODEL
rangkaian proses secara ekonomis, keuangan daerah
PENELITIAN
perubahan menuju efisen, dan efektif juga harus
DAN HIPOTESIS
keadaan yang lebih atau memenuhi memadai. Indikator
PENELITIAN
baik dalam upaya prinsip value for besar kecilnya
Kinerja
meningkatkan money serta investasi daerah
Keuangan
kesejahteraan partisipasi, adalah tingginya Peraturan
masyramkat. transparansi, rasio belanja modal Pemerintah
Menurut Samuelson akuntabilitas, dan dalam APBD. Republik Indonesia
dan Nordhaus keadilan akan dapat Alokasi belanja Nomor 20 Tahun
(2004), salah satu mendorong modal juga 2004 tentang
indikator makro pertumbuhan dipengaruhi oleh Rencana Kerja
keberhasilan ekonomi. baik tidaknya Pemerintah
pembangunan Pengelolaan kinerja keuangan menyebutkan
diantaranya dilihat keuangan daerah daerah seperti bahwa laporan
dari pertumbuhan yang baik tidak derajat kinerja menjadi
ekonomi yang hanya desentralisasi, masukan dan bahan
menunjukkan membutuhkan ketergantungan pertimbangan bagi
barang dan jasa sumber daya keuangan, analisis dan
yang dihasilkan manusia yang kemandirian evaluasi usulan
suatu daerah. Faktor handal tetapi juga keuangan, anggaran tahun
yang dapat harus didukung oleh efektivitas PAD, dan berikutnya yang
mendorong kemampuan derajat kontribusi diajukan oleh
pertumbuhan keuangan daerah Badan Usaha Milik Kementerian
ekonomi, antara lain yang memadai Daerah (BUMD) Negara/Lembaga
ketersediaan (Sularso dan (AH Prihastuti, yang bersangkutan.
sumberdaya Restianto, 2011). et.al, 2015). Dalam organisasi
Todaro (2003:92)
manusia, Penelitian ini pemerintah terdapat
menyampaikan ada
sumberdaya alam, difokuskan untuk beberapa ukuran
tiga faktor dalam
pembentukan mengetahui peran kinerja yaitu,
pertumbuhan
modal, dan kinerja keuangan derajat
ekonomi yaitu
teknologi. daerah dalam desentralisasi,
Pengelolaan akumulasi modal,
mempengaruhi ketergantungan
keuangan daerah pertumbuhan
keputusan keuangan, rasio
yang baik akan penduduk dan
pengalokasian kemandirian
berpengaruh kemajuan teknologi.
anggaran belanja keuangan daerah,
Corresponding Author: name, affilation, address, no.phone
rasio efektivitas, dengan total pemerintah daerah yang diakui
rasio efisiensi, rasio penerimaan dalam sebagai
keserasian, debt daerah. Semakin merealisasikan pengurangan nilai
service coverage tinggi rasio ini PAD yang kekayaan bersih
ratio, dan maka semakin direncanakan, dalam periode
pertumbuhan. besar tingkat dibandingkan tahun anggaran
a. Derajat
ketergantungan dengan target yang yang
Desentrali
pemerintah daerah ditentukan bersangkutan.
sasi
terhadap berdasarkan Pada dasarnya
Mahmudi
penerimaan pusat potensi riil daerah. belanja terdiri dari
(2010;142)
Anggaran
dan/atau dua jenis belanja,
mengatakan
Pendapatan dan
pemerintah yaitu belanja
bahwa Derajat
Belanja Daerah
propinsi. langsung dan
desentralisasi
c. Kemandirian (APBD)
belanja tidak
adalah Sesuai dengan
Keuangan
langsung. Belanja
perbandingan Rasio kemandirian Undang – undang
langsung
antara jumlah keuangan daerah No.32 tahun 2004,
merupakan belanja
pendapatan asli menggambarkan yang dimaksud
yang memiliki
daerah dengan ketergantungan dengan anggaran
keterkaitan secara
total penerimaan daerah terhadap pendapatan dan
langsung dengan
daerah. Semakin sumber dana belanja daerah yang
program dan
tinggi kontribusi eksternal. Semakin selanjutnya disebut
kegiatan yang
PAD, maka tinggi rasio APBD, adalah
meliputi belanja
semakin tinggi kemandirian, rencana keuangan
pegawai, belanja
kemampuan mengandung arti tahunan pemerintah
barang dan jasa,
daerah dalam bahwa tingkat daerah yang
dan belanja modal.
penyelenggaraan ketergantungan ditetapkan dengan
Sedangkan belanja
desentralisasi. daerah terhadap peraturan daerah.
b. Ketergantunga tidak langsung
bantuan pihak Melalui APBD
n adalah belanja
eksternal arah, tujuan, serta
Keuangan yang tidak
(terutama prioritas
Rasio
memiliki
pemerintah pusat pembangunan
ketergantungan
keterkaitan secara
dan provinsi) daerah yang akan
keuangan daerah
langsung dengan
semakin rendah, dan sedang
dihitung dengan
program dan
dan demikian pula dikerjakan dapat
caramembandingk
kegiatan yang
sebaliknya. diketahui.
an jumlah
d. Efektivitas Menurut UU no. meliputi belanja
pendapatan transfe
PAD 33 tahun 2004 pegawai, belanja
r yang diterima Rasio efekivitas
Belanja Daerah bunga, subsidi,
oleh menggambarkan
merupakan semua hibah, bantuan
penerimaan daerah kemampuan
kewajiban daerah sosial, belanja bagi
32
hasil, bantuan bertambah dan mendorong teori ekonomi
keuangan dan kemakmuran pertumbuhan makro modern (The
belanja tidak masyarakat ekonomi yaitu General Theory of
terduga. meningkat. akumulasi modal, Employment
Belanja modal Pertumbuhan
tenaga kerja dan Interest and
dianggarkan setiap ekonomi
tingkat kemajuan Money). Teori
tahun dalam mendorong
teknologi. Keynes berfokus
APBD untuk pemerintah daerah
Pengeluaran pada permintaan
menambah aset untuk melakukan
pemerintah untuk agregat efektif di
tetap dan aset pembangunan
pemenuhan dalam negeri yang
lainnya yang ekonomi dengan
pelayanan publik membentuk
memberikan mengelola sumber
merupakan salah pengeluaran untuk
manfaat lebih dari daya yang ada dan
satu cara untuk konsumsi, investasi,
satu periode membentuk suatu
memacu dan pengeluaran
akuntansi. pola kemitraan
pertumbuhan pemerintah yang
Pemerintah daerah dengan masyarakat
ekonomi. akan menimbulkan
mengalokasikan untuk menciptakan Pertumbuhan
dampak positif
belanja modal lapangan pekerjaan ekonomi menurut
terhadap kegiatan
berdasarkan pada baru yang akan model Sollow –
ekonomi dan
kebutuhan daerah mempengaruhi Swan dirancang
mengurangi
akan sarana dan perkembangan untuk menunjukkan
pengangguran.
prasarana, baik kegiatan ekonomi bagaimana
Menurut Keynes
untuk kelancaran dalam daerah pertumbuhan
pemerintah dapat
pelaksanaan tugas tersebut. persediaan modal,
menstimulus
pemerintahan Pembangunan pertumbuhan
ekonomi melalui
ataupun untuk ekonomi ini angkatan kerja, dan
kebijakan moneter
kualitas pelayanan ditandai dengan perkembangan
dan fiskal.
publik. meningkatkan teknologi Teori Keynes
Pertumbuhan
pendapatan per berinteraksi dalam melihat hubungan
Ekonomi
kapita penduduk perekonomian antara
Secara umum
sehingga terjadi menuju kecenderungan
pertumbuhan
perbaikan pertumbuhan pengeluaran
ekonomi dapat
kesejahteraan ekonomi. pemerintah daerah
diartikan sebagai
Teori Keynes
(Kuncoro, 2004). (dalam hal ini
perkembangan John Maynard
Teori Ekonomi
belanja modal
kegiatan dalam Keynes,
Neo Klasik
pemerintah) dengan
perekonomian yang Menurut teori mengemukakan
pertumbuhan
menyebabkan ekonomi neo klasik pandangan dan
ekonomi. Penelitian
barang dan jasa Sollow – Swan, menulis buku yang
ini melihat apakah
yang diproduksi faktor – faktor yang pada akhirnya
jika alokasi belanja
dalam masyarakat berpengaruh dalam menjadi landasan
modal suatu daerah
semakin besar maka 2004). Pengembangan Jenis Penelitian
Otonomi Daerah Jenis Penelitian ini
akan semakin tinggi Hipotesis
Pengertian otonomi
Penelitian ini adalah penelitian
pula laju
daerah yang
bertujuan untuk deskriptif
pertumbuhan
berdasarkan
menguji secara kuantitatif yang
ekonomi daerah
Undang-Undang
empiris apakah bertujuan untuk
tersebut.
No.32 Tahun 2004
Teori terdapat pengaruh menjelaskan suatu
tentang
Penganggaran kinerja keuangan fenomena empiris
Anggaran Pemerintahan
terhadap alokasi yang disertai data
merupakan alat Daerah, dalam
belanja modal dan statistik,
utama pemerintah Pasal 1 disebutkan
pertumbuhan karakteristik dan
untuk bahwa otonomi
ekonomi. Dan untuk pola hubungan antar
melaksanakan daerah yaitu hak,
mengetahui apakah variabel.
semua kewajiban, wewenang, dan
alokasi belanja Populasi Penelitian
janji, dan kewajiban daerah Populasi dalam
modal berpengaruh
kebijakannya ke otonom untuk penelitian ini adalah
terhadap
dalam rencana- mengatur dan seluruh
pertumbuhan
rencana konkret dan mengurus sendiri kabupaten/kota di
ekonomi; hipotesis
terintegrasi dalam urusan Provinsi Lampung.
penelitian dapat
hal tindakan apa pemerintahan dan Adapun kriteria
dirumuskan sebagai
yang akan diambil, kepentingan sampel yang
berikut:
hasil apa yang akan masyarakat digunakan dalam
H1: Kinerja
dicapai, pada biaya setempat sesuai penelitian ini adalah
keuangan
berapa dan siapa dengan peraturan sebagai berikut:
berpengaruh a. Menerbitka
yang akan perundang-
terhadap n Laporan
membayar biaya- undangan.
Model Penelitian pertumbuhan Realisasi
biaya tersebut
Model penelitian
ekonomi Anggaran
(Dobell & Ulrich
merupakan hubungan H 2: Kinerja
(LRA)
dalam Abdullah,
logis dari landasan keuangan
audited
2004). Adanya
teori dan kajian berpengaruh
untuk tahun
keterbatasan dana
empiris, secara terhadap alokasi
Belanja Modal (Y )
Kinerja Keuangan (X) yang
yang dimiliki oleh 1

sederhana
Rasio Derajatmodel
Desentralisasi belanja modal
berakhir
pemerintah menjadi (X ) H3: Alokasi belanja
penelitian1 dapat di
s.d. 31
alasan mengapa Rasio Ketergantungan (X2) modal
gambarkan sebagai
Rasio Kemandirian (X3) Desember
penganggaran berpengaruh
berikut:
Rasio Efektivitas PAD(X ) 2012 -
menjadi mekanisme 4
terhadap
2016;
terpenting untuk pertumbuhan
b. Memiliki
pengalokasian ekonomi.
data PDRB
sumber daya (Rubin Pertumbuhan
Ekonomi
METODE yang
dalam Abdulllah, (Y2)
PENELITIAN lengkap

34
selama website 2008:59). adalah belanja
2012 - Badan Dalam modal dan
2016. Pusat penelitian ini pertumbuhan
Kabupaten Pesisir
Statistik yang menjadi ekonomi.
Barat tidak masuk Metode Analisis
(BPS) variabel bebas
sebagai sampel Data
Provinsi adalah kinerja
Bentuk pengaruh
penelitian karena
Lampung. keuangan yang
dalam penelitian ini
tidak memenuhi Metode
yang tercermin
menggunakan
kriteria sampel. Pengumpulan Data
oleh rasio :
Data yang variabel yang
1. Deraj
Jenis dan Sumber
digunakan dalam berperan ganda.
at
Data
penelitian ini Dimana variabel
Data yang desen
merupakan data independen
digunakan dalam tralisa
sekunder yang (eksogen) pada suatu
penelitian ini adalah si;
diperoleh dari data 2. Keter kasus, namun
data kuantitatif,
statistik, laporan gantu menjadi variabel
yaitu data yang
atau referensi yang ngan dependen (endogen)
diperoleh,
tersedia, diolah dan keuan pada kasus lain.
dikumpulkan, dan
dianalisis dengan gan; Bentuk pengaruh
diolah terlebih
3. Kema
menggunakan alat seperti ini
dahulu oleh pihak
ndiria
dan metode statistik membutuhkan alat
lain. Jenis dan
n
yang sesuai. analisis yang mampu
sumber data
Variabel Penelitian keuan
menjelaskan secara
penelitian ini adalah: Berdasarkan teori
gan;
a. Data simultan pengaruh
dan hipotesis
dan
Laporan tersebut. Metode
penelitian, maka 4. Efekti
Keuangan yang digunakan
variabel – variabel vitas
pemerintah adalah metode
yang digunakan PAD.
Kabupaten/ b. Variabel multivariat Standard
dalam penelitian ini
Kota di dependen Equation Model
adalah sebagai
Propinsi merupakan (SEM) dengan
berikut:
Lampung a. Variabel variabel yang menggunakan
yang independen dipengaruhi program Analysis of
berasal dari merupakan atau yang Momnet Structure
LHP BPK variabel yang menjadi akibat, (AMOS).
HASIL DAN
Propinsi memengaruhi karena adanya
PEMBAHASAN
Lampung. atau yang variabel bebas
b. Data
menjadi sebab (Sugiyono, Analisis Statistik
PDRB
perubahannya 2008:59). Deskriptif
yang Statistik deskriptif
atau timbulnya Variabel
diperoleh untuk
variabel terikat dependen dalan
dari mendeskripsikan
(Sugiyono, penelitian ini
data dalam Barat pada diteliti terhadap sedangkan nilai
penelitian ini, Tahun 2015 nilai rata – rata tertinggi adalah
meliputi nilai rata- sebesar 0,382. sebesar 0,009. Kabupaten
c. Rasio Derajat
rata (mean), Nilai standar Tulang Bawang
Desentralisasi
simpangan baku, deviasi 0,060, Barat sebesar
dengan nilai
nilai maksimum, yang berarti 0,968 pada
terkecil adalah
dan nilai minimum terjadi Tahun 2014.
Kabupaten
dari suatu distribusi penyimpangan Nilai standar
Tulang Barat
data. nilai alokasi deviasi 0,202,
pada Tahun
belanja modal yang berarti
2012 sebesar
yang diteliti terjadi
0,011,
terhadap nilai penyimpangan
sedangkan nilai
rata – rata nilai rasio
tertinggi adalah
sebesar 0,060. Ketergantungan
Tabel 4.1 Hasil
b. Pertumbuhan Kota Bandar
Keuangan
Statistik Deskriptif
ekonomi dengan Lampung pada
Mean Minimum Maximum Daerah yang
kasi Belanja Modal 0,235 0,114 nilai terkecil Tahun 2016
diteliti terhadap
umbuhan Ekonomi 0,058 0,029
adalah sebesar 0,235.
io Derajat Desentralisasi 0,063 0,011 nilai rata – rata
io Ketergantungan 0,840 0,099 Kabupaten Nilai standar
io Kemandirian 0,092 0,012 sebesar 0,202.
io Efektivitas PAD 1,007 0,517 Lampung Timur deviasi sebesar e. Rasio
lah Observasi 70
pada Tahun 2014 0,053 yang Kemandirian
Sumber: sebesar 0,029, berarti terjadi Daerah
data olahan sedangkan nilai penyimpangan pemerintah
Berdasarkan Tabel maksimum nilai rasio daerah dengan
4.1 tersebut, dapat adalah Derajat nilai terkecil
dijelaskan hasil Kabupaten Desentralisasi adalah
statistik deskriptif Tanggamus pada yang diteliti Kabupaten
sebagai berikut : Tahun 2012 terhadap nilai Tulang Bawang
a. Alokasi belanja sebesar 0,092. rata – rata 0,053. Barat pada
modal dengan d. Rasio
Nilai standar Tahun 2012
nilai terkecil Ketergantungan
deviasi untuk sebesar 0,012.
adalah Kota Keuangan
pertumbuhan Sedangkan nilai
Bandar Daerah dengan
ekonomi adalah tertinggi adalah
Lampung pada nilai terkecil
sebesar 0,009 Kabupaten
Tahun 2016 adalah
yang berarti Lampung Utara
sebesar 0,114, Kabupaten
terjadi pada Tahun 2016
sedangkan nilai Lampung Utara
penyimpangan sebesar 0,433.
tertinggi adalah pada Tahun
nilai Nilai standar
pada Kabupaten 2012 sebesar
pertumbuhan deviasi sebesar
Tulang Bawang 0,099,
ekonomi yang 0,095, yang

36
berarti terjadi (Ghazali;226). Pertumbuhan maupun
penyimpangan Dengan Ekonomi 10%. Hasil
a. Koefisien
nilai Rasio menggunakan ini
regresi Rasio
Kemandirian kriteria nilai kritis menunjukka
Derajat
Daerah yang (critical value) n bahwa
Desentralisas
diteliti terhadap skewness value kinerja
i (β6 =
nilai rata – rata sebesar + 2,58 pada keuangan
-1,306) jalur
sebesar 0,095. tingkat signifikansi yang
f. Rasio ini bertanda
0,10. Data yang diproksikan
Efektivitas PAD negatif dan
tidak terdistribusi dengan rasio
dengan nilai signifikan
secara normal dapat ketergantung
terkecil adalah dengan p-
ditransformasi agar an keuangan
Kota Bandar value < 0,10.
menjadi normal. tidak
Lampung pada Hasil
Setelah melakukan berpengaruh
Tahun 2015 penelitian ini
transformasi, untuk langsung
sebesar 0,517, menunjukka
mendapatkan terhadap
sedangkan nilai n kinerja
normalitas data pertumbuhan
tertinggi adalah keuangan
langkah screening ekonomi.
Kabupaten yang c. Rasio
berikutnya yang
Pesawaran pada diproksikan Kemandirian
harus dilakukan
Tahun 2012 dengan rasio Daerah
adalah mendeteksi
sebesar 1,882. derajat memiliki
adanya outlier.
Nilai standar desentralisasi koefisien (β8
Outlier adalah kasus
deviasi 0,225, berpengaruh = 1,253)
atau data yang
yang berarti terhadap jalur ini
memiliki
terjadi pertumbuhan bertanda
karakteristik unik
penyimpangan ekonomi. positif dan
yang terlihat sangat
b. Koefisien
nilai Rasio signifikan
berbeda jauh dari
Rasio
Efektivitas PAD dengan p-
observasi-observasi
Ketergantung
yang diteliti value < 0,10.
lainnya dan muncul
an Keuangan
terhadap nilai Hasil
dalam bentuk nilai
(β7 = 0,005)
rata – rata penelitian ini
ekstrim baik untuk
jalur ini
sebesar 0,225. menunjukka
sebuah variabel
bertanda
n bahwa
Uji Prasyarat Data tunggal atau
positif
Asumsi normalitas kinerja
variabel kombinasi.
namun tidak
data adalah Pengujian keuangan
signifikan
pengujian untuk Hipotesis yang
Kinerja Keuangan baik pada
mengetahui apakah diproksikan
Berpengaruh tingkat
data yang digunakan dengan rasio
Terhadap signifikansi
mempunyai kemandirian
1%, 5%,
distribusi normal daerah
berpengaruh dengan kata lain H1 b. Koefisien positif dan
langsung terdukung. Rasio signifikan
Kinerja Keuangan
terhadap Ketergantung dengan p-
Berpengaruh
pertumbuhan an Keuangan value < 0,10.
Terhadap Alokasi
ekonomi. (β2 = 0,24) Hasil
d. Koefisien Belanja Modal
jalur ini penelitian
Hipotesis kedua
Rasio
bertanda menunjukka
yang diuji adalah
Efektivitas
positif n bahwa
untuk melihat
PAD (β9 =
namun tidak kinerja
pengaruh kinerja
0,112) jalur
signifikan keuangan
keuangan terhadap
ini bertanda
baik pada yang
alokasi belanja
positif dan
tingkat diproksikan
modal. Hasil
signifikan
signifikansi dengan rasio
pengujian
dengan p-
1%, 5%, kemandirian
menunjukkan :
value <
a. Koefisien maupun daerah
0,001. Hal
regresi Rasio 10%. Hasil berpengaruh
ini berarti
Derajat ini langsung
bahwa
Desentralisas menunjukka terhadap
kinerja
i (β1 = n bahwa alokasi
keuangan
-0,734) jalur kinerja belanja
yang
ini bertanda keuangan modal
diproksikan
negatif dan yang didukung,
dengan Rasio
signifikan diproksikan sehingga
Efektivitas
dengan p- dengan rasio makin tinggi
PAD
value < 0,05. ketergantung Rasio
berpengaruh
Dengan an keuangan Kemandirian
langsung
demikian, tidak Daerah maka
terhadap
bahwa berpengaruh alokasi
pertumbuhan
kinerja langsung belanja
ekonomi.
keuangan terhadap modal akan
Berdasarkan hasil
yang alokasi semakin
pengujian di atas
diproksikan belanja tinggi
dapat disimpulkan
d. Koefisien
dengan rasio modal.
bahwa kinerja
c. Koefisien Rasio
derajat
keuangan
Rasio Efektivitas
desentralisasi
berpengaruh secara
Kemandirian PAD (β4 =
berpengaruh
langsung terhadap
Daerah 0,021) jalur
terhadap
pertumbuhan
adalah (β3 = ini bertanda
alokasi
ekonomi atau
0,675) jalur positif dan
belanja
ini bertanda signifikan
modal.
38
dengan p- pengaruh alokasi Terhadap Kinerja Keuangan
value < 0,10. belanja modal Pertumbuhan Melalui Alokasi
Hal ini terhadap Ekonomi Belanja Modal
Hasil uji hipotesis
berarti pertumbuhan Berpengaruh
ini menunjukkan
bahwa ekonomi. Hasil Terhadap
bahwa pola
kinerja penelitian Pertumbuhan
hubungan antara
keuangan menyatakan bahwa Ekonomi
pemerintah daerah Hasil uji hipotesis
yang jalur antara alokasi
kabupaten/kota yang dilakukan
diproksikan belanja modal
propinsi Lampung menunjukkan
dengan Rasio dengan
dan pemerintah bahwa kinerja
Efektivitas pertumbuhan
pusat merupakan keuangan melalui
PAD ekonomi memiliki
pola hubungan alokasi belanja
berpengaruh koefisien (β5 =
instruktif, dimana modal tidak
langsung -0,832) dengan C.R
peranan pemerintah berpengaruh secara
terhadap sebesar -2,622, jalur
pusat lebih dominan langsung terhadap
alokasi ini bertanda negatif
daripada pemerintah pertumbuhan
belanja dan signifikan
daerah (daerah tidak ekonomi. Hal ini
modal. dengan p-value <
Berdasarkan hasil mampu sejalan dengan
0,05, maka secara
pengujian diatas melaksanakan Sularso (2011) dan
statistik variabel
dapat disimpulkan otonomi daerah) Arsa (2015) yang
alokasi belanja
bahwa kinerja (Halim, 2004:188). menyebutkan bahwa
modal berpengaruh
keuangan Diharapkan kinerja keuangan
terhadap
berpengaruh pemerintah melalui alokasi
pertumbuhan
terhadap alokasi kabupaten/kota belanja modal tidak
ekonomi. Atau
belanja modal, Propinsi Lampung mempengaruhi
dengan kata lain
kecuali pada dapat membuat pertumbuhan
alokasi belanja
variabel rasio suatu kebijakan ekonomi. hal ini
modal memiliki
ketergantungan yang dapat dapat disebabkan
berpengaruh
keuangan dengan memaksimalkan meskipun tingkat
signifikan namun
kata lain H2 potensi pendapatan efektivitas PAD
memiliki hubungan
terdukung. daerah seperti tinggi namun tidak
yang negatif
Alokasi Belanja
misalnya selalu diimbangi
terhadap
Modal
mempermudah dengan alokasi
pertumbuhan
Berpengaruh
regulasi investasi belanja modal yang
ekonomi. Sehingga
Terhadap
pihak luar atau tinggi sehingga
dapat disimpulkan
Pertumbuhan
meningkatkan walaupun
bahwa H3 tidak
Ekonomi
potensi wisata berpengaruh
Hipotesis ketiga terdukung.
Pembahasan dalam rangka terhadap
yang diuji adalah
Kinerja Keuangan
peningkatan pertumbuhan
untuk melihat
Berpengaruh
pendapatan daerah. ekonomi namun hal
tersebut bukanlah di belanja modal pemerintah daerah KESIMPULAN
sebabkan oleh berpengaruh kabupaten/kota DAN SARAN
Simpulan
alokasi belanja signifikan namun Propinsi Lampung
a. Kinerja
modal. memiliki hubungan masih sangat
Kinerja Keuangan keuangan
yang negatif bergantung pada
Berpengaruh daerah
terhadap pemerintah pusat
Terhadap Alokasi memiliki
pertumbuhan terutama bantuan
Belanja Modal pengaruh
ekonomi. Hasil keuangan sebagai
Berdasarkan uji
terhadap
penelitian ini sumber pendapatan.
hipotesis atas
pertumbuhan
berarti bahwa Pemerintah daerah
pengaruh kinerja
ekonomi. Hasil
kegiatan belanja kabupaten/kota
keuangan terhadap
pengujian
modal yang Propinsi Lampung
alokasi belanja
menunjukkan
dilakukan oleh harus mampu
modal diketahui
bahwa pola
Pemerintah meningkatkan dan
bahwa dalam
hubungan
kabupaten/kota mengembangkan
penelitian ini
antara
Propinsi Lampung potensi – potensi
kinerja keuangan
pemerintah
2012 – 2016 belum pendapatan agar
berpengaruh
daerah
sepenuhnya mampu dapat lebih mandiri
terhadap alokasi
kabupaten/kota
memberikan dalam pengelolaan
belanja modal yaitu
propinsi
kontribusi terhadap keuangannya.
rasio derajat
Lampung
pertumbuhan Selain itu
desentralisasi, rasio
merupakan
ekonomi daerahnya. pemerintah daerah
kemandirian daerah
pola hubungan
Belanja modal yang kabupaten/kota
dan rasio efektivitas
instruktif,
dilakukan oleh Propinsi Lampung
PAD. Secara umum
dimana
pemerintah juga harus jeli dan
penelitian ini
peranan
kabupaten/kota cermat dalam
sejalan dengan Arsa
pemerintah
Lampung telah pengalokasian
(2015) pada
pusat lebih
banyak digunakan belanja agar sesuai
kabupaten/Kota
dominan
untuk pembangunan dengan kebutuhan,
Propinsi Bali 2006 –
daripada
infrastruktur, namun preferensi
2013.
pemerintah
Alokasi Belanja belum mampu masyarakat, kondisi
daerah (daerah
Modal untuk meningkatkan wilayah, dan untuk
tidak mampu
Berpengaruh pertumbuhan kegiatan yang
melaksanakan
Terhadap ekonomi. produktif agar dapat
Implikasi otonomi
Pertumbuhan langsung dirasakan
Penelitian daerah)
Ekonomi oleh masyarakat
Hasil penelitian
Hasil uji hipotesis (Halim,
dalam rangka
memberikan
yang dilakukan 2004:188).
meningkatkan
implikasi bahwa b. Kinerja
menunjukkan
pertumbuhan
kinerja keuangan keuangan
bahwa alokasi
ekonomi daerahnya.
40
daerah negatif Temuan dalam lebih banyak
memiliki terhadap penelitian ini menggunakan
pengaruh pertumbuhan diharapkan dapat PAD untuk
terhadap ekonomi. Hasil memberikan saran alokasi belanja
alokasi penelitian ini bagi pemerintah modal dan
belanja modal. menggunakan kabupaten/kota di meminimalisir
Hasil data alokasi Propinsi Lampung, alokasi belanja
pengujian belanja modal antara lain: rutin yang
a. Pemerintah
menunjukkan secara tidak perlu.
kabupaten/kota
bahwa rasio keseluruhan Keterbatasan
di Provinsi
derajat termasuk di Penelitian
Lampung
desentralisasi dalamnya
diharapkan Penelitian ini masih
dan belanja modal
agar mampu memiliki
kemandirian untuk
meningkatkan keterbatasan
keuangan pembangunan
kinerja sehingga masih
pemerintah gedung
keuangan dan perlu untuk
kabupaten/kota perkantoran
mengembangk disempurnakan.
Propinsi dan sekolah
an potensi – sebagai berikut:
Lampung sekolah yang a. Penelitian ini
potensi dan
masih sangat tentunya tidak baru
sektor
rendah dan berpengaruh menggunakan
ekonomi
bergantung secara data laporan
daerah yang
pada langsung keuangan
dapat
pemerintah terhadap selama (5)
meningkatkan
pusat. pertumbuhan lima tahun
c. Alokasi PAD sehingga
ekonomi. terakhir, dan
belanja modal tidak selalu
Kualitas belum
tidak bergantung
pembangunan menggunakan
berpengaruh terhadap dana
infrastruktur metode
terhadap transfer dari
yang belum wawancara
pertumbuhan pemerintah
sesuai standard atau kuesioner
ekonomi. Hasil pusat dan
dan alokasi untuk
uji hipotesis dapat lebih
wilayah mengetahui
menunjukkan mandiri dalam
pembangunan kendala –
bahwa alokasi pengelolaan
yang belum kendala dalam
belanja modal keuangannya.
merata juga pencapaian
b. Pemerintah
berpengaruh
berpengaruh kinerja yang
kabupaten/kota
signifikan
terhadap baik.
di Provinsi
namun b. Penelitian ini
pertumbuhan
Lampung
memiliki juga baru
ekonomi.
diharapkan
hubungan yang Saran Penelitian
menggunakan (2009). Government Pemerintah Daerah
Arsa, Ketut dan
empat rasio Spending and (Revisi).
Nyoman Djinar
kinerja Economic Growth:
Badan Pemeriksa
Setiawina. (2015.
keuangan dari Econometric
Keuangan
Pengaruh Kinerja
keseluruhan Evidence from the
RI. 2016.
Keuangan Pada
rasio kinerja South Eastern
Laporan
Alokasi Belanja
keuangan. Europe (SEE).
Hasil
Modal dan
Dampak Journal of
Pemeriksaan
Pertumbuhan
belanja modal Economic and
atas LKPD
Ekonomi
terhadap Social Research. 11.
TA 2016.
Pemerintah
pertumbuhan 1-16
Lampung:
Andvig, Jens Chr., Kabupaten/ Kota
ekonomi
BPK
Odd-Helge Se-Provinsi Bali
menunjukkan
Perwakilan
Fjeldstad, Inge Tahun 2006 S.D.
hasil yang
Provinsi
Amundsen, Tone 2013.. Jurnal
berbeda dalam
Lampung
Sissener and Tina Buletin Studi
berbagai
Søreide. (2001). Ekonomi. Vol.20
penelitian. . 2015.
c. Untuk Corruption: A No.2: 104-112
Laporan
mendapatkan review of
Adi, P. H. .2007. Hasil
hasil yang contemporary
Hubungan Antara Pemeriksaan
komprehensif research. Chr.
Pertumbuhan atas LKPD
bagi peneliti Michelsen Institute
Ekonomi Daerah, TA 2015.
selanjutnya Development
Belanja Lampung:
agar dapat Studies and Human
Pembangunan Dan BPK
menambahkan Rights Report R
Pendapatan Asli Perwakilan
indikator 2001:
Daerah (Studi pada Provinsi
kinerja
Kabupaten dan Lampung
keuangan dan AH Prihastuti, et. al.
Kota se Jawa-Bali),
memperluas ( 2015). Pengaruh . 2014.
Jurnal Akuntansi
lokasi Kinerja Keuangan Laporan
dan Keuangan
penelitian serta terhadap Alokasi Hasil
Sektor Publik. Vol
menambah Belanja Modal dan Pemeriksaan
08. No. 1.
periode dan Pertumbuhan atas LKPD
BPKP, 2012.
metode Ekonomi di TA 2014.
Petunjuk
penelitian. Kabupaten/Kota Lampung:
Penyusunan
Riau. Jurnal Sorot, BPK
DAFTAR Kompilasi Laporan
Vol. 10 No 2 : 143 – Perwakilan
PUSTAKA Keuangan dan
154. LPPM Provinsi
Analisis Kinerja
Universitas Riau. Lampung
Alexiou,
Keuangan
ISSN : 1907-364X
Constantinos.
42
Swara Edisi Daerah. Economic
. 2013. Khusus Vol. Edisi Ke-3. Developme
Laporan 4 No. 3. Jakarta: nt and
Hasil Evaluasi Salemba Cultural
Pemeriksaan Kinerja Empat. Change.
Jhingan, M. L.
atas LKPD Keuangan Chicago.
2000.
TA 2013. Daerah Vol 49.
Ekonomi
Lampung: Pemerintah
Lane. Jan Erik
Pembanguna
BPK Propinsi
2000. The
n dan
Perwakilan Nusa
Public
Perencanaan
Provinsi Tenggara
Sector –
. PT Raja
Lampung Barat Tahun
Concepts,
Grafindo
Anggaran
Models and
. 2012. Persada.
2003-3007.
Approaches
Laporan Fahd, Yanuar & Jakarta
Kawa, Erlangga Pati . London:
Hasil Rasyid,
2011.Pengar SAGE
Pemeriksaan Syarifuddin.
uh Kinerja Publications
atas LKPD 2017. Jurnal
Keuangan .
TA 2012. Analisis Vol.
Daerah
Lampung: 6 No. 2. Mawarni,
Terhadap
BPK Pengaruh Darwanis
Pertumbuha
Perwakilan Kinerja dan Syukriy
n Ekonomi
Provinsi Keuangan Abdullah.
Pasca
Lampung Terhadap 2013.
Badan Pusat Pelaksanaan
Alokasi Pengaruh
Statistik. Undang –
Belanja Pendapatan
2017. Undang
Modal dan Asli Daerah
Tinjauan Otonomi
Implikasinya dan Dana
Ekonomi Daerah di
Pada Alokasi
Regional Indonesia.
Tingkat Umum
Kabupaten/K Universitas
Kemiskinan Terhadap
ota Provinsi Sebelas
dan Belanja
Lampung. Maret
Penganggur Modal
Lin, J. Y, dan Liu,
Lampung:
an Serta
Z. 2000.
Badan Pusat
Dampaknya
Halim, A. 2007. Fiscal
Statistik.
Terhadap
Bisma, I Dewa Gde Akuntansi Decentraliz
Pertumbuh
& Susanto, Sektor ation and
an Ekonomi
Hery. Publik Economic
Daerah
2010. Jurnal Akuntansi Growth ni
(Studi Pada
Ganec Keuangan China,
Kabupaten
dan Kota di Terhadap Kuantitatif
Aceh). Pertumbuhan Kualitatif. .
Jurnal Ekonomi Perkotaan Bandung: Alfabeta
Akuntansi. di Sulawesi Utara
Sularso, H.,
ISSN: Tahun 2004 – 2014.
Restianto, Y.E.
2302-0164, Universitas Sam
2011. Pengaruh
Vol. 2, No. Ratulangi
Kinerja Keuangan
2, p. 80-90.
Terhadap Alokasi
Republik Indonesia.
Universitas
Belanja Modal dan
2004.
Syiah
Pertumbuhan
Undang-
Kuala,
Ekonomi
Undang No.
Banda
Kabupaten/Kota di
32 Tahun
Aceh.
Jawa Tengah.
2004 tentang
Mardiasmo. 2006. Media Riset
Pemerintaha
Otonomi Akuntansi, Vol.1
n Daerah
dan _______________ . (2):109-124
Manajemen 2004.
Samuelson, P.A, dan
Keuangan Undang-
Nordhaus, W, D.
Daerah: Undang No.
(2004) Ilmu
Serial 33 Tahun
Makroekonomi.
Otonomi 2004 tentang
Edisi XVII. alih
Daerah. Perimbangan
bahasa Gretta dkk.
Yogyakarta: Keuangan
Jakarta: PT Media
Andi. Pusat dan
Global Edukasi
Daerah
Moe, T.M. (1984)
_______________ . Todaro, Michael P.
The New
2014. and Stephen C.
Economics
Undang- Smith. (2003).
of
Undang Pembangunan
Organizatio
No.23 Tahun Ekonomi. Edisi 8.
n. American
2014 tentang alih bahasa Haris
Journal of
Perubahan Munandar. Jakarta:
Political
atas Undang- Erlangga.
Science, 28,
Undang No.
Utama, S. 2009.
737-777
32 Tahun
Aplikasi Analisis
2004 tentang
Normala Sari, Kuantitatif.
Pemerintah
Greydi et al (2015) Denpasar : Sastra
Daerah
Pengaruh Kinerja .
Sugiyono. 2012.
Keuangan Daerah
Metode Penelitian

44

Anda mungkin juga menyukai