Buku Kultr Jaringan Sawit PDF
Buku Kultr Jaringan Sawit PDF
(lahir di
Pemalang 2 April 1961) adalah dosen dan
peneliti di Jurusan Agroteknologi dan di
Program Studi Magister Agronomi
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
(UNILA). Penulis yang sudah menjadi
dosen sejak tahun 1986 ini menekuni
bidang kajian fisiologi dan bioteknologi
tanaman. Pendidikan Sl bidang agronomi diselesaikannya di
Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1985, 52 bidang fisiologi
tanaman dr Universif of Kentuclty, Lexington, Amerika Serikat, tahun
1991, dan S.: bidang bioteknologi tanaman.diselesaikannya di IPB
Bogor tahun 2oo5. Sebagian penelitian untuk disertasinya diker.jakan
di The Uniaersitlt of Queensland, Brisbane, Australia. Beberapa topik
penelitian kultur jaringan tanaman yang telah dikeriakan meliputi
tanaman kedelai, kacang tanah, anggrek, r,anili, nanas, semangka,
duku, pisang, melinjo, tebu, dan kelapa sar,vit. Selain untuk maksud
perbanyakan, sebagian penelitian kultur jaringan diarahkan untuk
tujuan pemuliaan tanaman, misalnya mutagenesis in vitro untuk
mendapatkan klon tebu unggul, identifikasi dan karakterisasi
genotipe pisang lokal Lampung dan pemuliaan tanaman anggrek.
Penelitian yang melibatkan teknik molekuler juga dilakukan oleh
penulis, misalnya rekayasa genetika untuk mendapatkan kacang
tanalr resisten peanut stripe virus dan keragaman genetik tebu
berdasarkan penanda moleltuler RAPD. Dalam kegiatan
akademiknya, penulis membimbing mahasiswa St dan Sz dalam
melaksanakan penelitian. Selain mengajar Bioteknologi Pertanian,
Fisiologi Tumbuhan, Pengantar Budidaya Tanaman dan Bahasa
Inggris Prof'esi untuk mahasiswa Sl jurusan Agrteknologi, penulis
juga mengajar mata kuliah Biokimia Tanaman, Kultur Jaringan
Tanaman, Filsafat Ilmu dan Fisiologi Tanaman di Magister
Agronomi UNILA. Dr. Dwi Hapsoro adalah Ketua Program Studi
Magister Agronomi Universitas Lampung sejak tahun 2oo7 sampai
sekarang.
Membuatnya media
Indeks I lu
Bibit Klonal Kelapa Sawit Dari akan permintaan minyalt sayur dtrnia dan besarrrya tittttrrrrg;rn
upaya peninghatan produksi nrelalui perlrtasatt itt'r'rtl
Kultur Jaringan pertanaman kelapa sawit karena isu perusakan lingkttnq-;rtr
menuntut per-ringkatan prodtrktivitas secara signifikan.
Kesenjangan produktivitas antara potensi protltrlisi
Kelapa sawit adalah salah satu komoditas penting bagi dengan kenyataannya, di antaranya disebabkan olt'lr
perekononrian Indonesia, karena merupakan tanaman penghasil pen€Jgunaan bahan tanaman yang berasal dari betrilt r/tzt'tr x
minyak paling efisien, dan berpotensi untuk menjadi sumber
l>istfera (fl x P) atau tenera yang produktir.'itasnya tnayorit;rs
minyak utama baik untuk minyak makan maupun bahan baku masih rendah. Bahan tanaman teneru lnelnpunyai keseragatttatt
industri terbarukan. Se.jak tahun 2006 Indonesia telah rnenjadi pada karakter ketebalan canpJkang yang sedang, nalnur)
produsen minyak sawit terbesar di dunia. Pada tahun eotT, mempLrnyai keragantan yang tinggi dari segi perttttrtbttltittt
produksi minyak sawit Indonesia diperkirahan sebesar 26 luta vegetatif dan produktir,'itas tandan btrah segar (TBS) per lta pcr'
ton. Dari total produksi tersebut, el,z.juta ton diekspor dalam tahun (Gillbank, 2offi).
bentuk crttde palm oil (CPO), palm kernel oit (pKO) dan Peningkatan produktivitas yang signifikan cliperluli;ru
turunannya (GAPKI, qo14). Menurut predilisi USDA GAIN untuh rnencapai potensi produksi. I)i samprng petnupuliittt
Report (zotS), produksi CPO Indonesia pada tahun eots/eot6 yang tepat dan kultur teknis lain yang intensii, tindakan lairr
nrencapai 35 juta ton, dengan volume ehspor nencapai 22,7 juta yang dapat meninghatkan produktivitas adalah pengFlr.uraan
ton. Prediksi l-rasil ini diproyehsihan dari luas areal pertanaman bahan tanaman klonal dari indtrk (ortet) berproduktivitas tirrgur
helapa sawit sebesar 1o,8 juta hektar dengan luas panen sebesar yang dihasilhan nrelalr,ri ltultur .iaringan. Penggunaan balurn
8,9 juta hektar. tanaman klonal berproduksi tinggi (high.ytelding clonal plunlin.q
Namun demikian, rata-rata produktivitas minyak sawit materials) menyebabhan rata-rata produksi kelapa sawit itntirt'-
di Indonesia dan di Malaysia tergolong masih rendal-r. Selama populasi lebih seragam dan terladi pergeseran ke kanan ptr<l;r
lebih dari dua dekacle, produktivitas kelapa sawit di Indonesia' puncak kurva distribusi produksi atau peningkatan protltrlisi
maupun di Malaysia mengalami stagnasi, yaitu hanya 5,4 ton tandan buah (kglpohon) yang signifikan. Dari hasil stutli rli
CPO/l-ra, sedanghan produhtivitasnya di hebanyaltan Malaysia dilaporkan bahwa penggunaan bibit klonal ltt'litprr
rrrrrryirli P.r' lrelitzrr- so'zo lcbih tinggi clibanclingkan liclapa sar.l,it dapat nrengcks;rloitir tliryzr grrlrrrr)s- ullrurn lt,r'lr;rrl,
clengan
dari tetrra-tetua durtt dan pisit'brtL terpilih (lirrslrairi rl trl.,,toto)
P,Prrlirsi t,rrn'ra' yarg nlerggr,rrahan bibit asal be'ih Dxp
(Ne .l ul, zoos). pcr"ringkatan produksi tanclan buah Di samping berbagai kelebihan dari pcnggurrrr;rrr lrilri(
segar per
lrt'kta. hare.a pe'ggr.r.aan bibit klonal juga dilaporkan klonal kelapa sawit, teknologi ini masih r-rrenghadapiri lrt'r'lrrrg;ri
oleri
Af rvre ct al' (zoto). Ilerdasarka' percobaan kendala. Teknik perbanyakan kelapa sar,r,it rrrr'l;rlrri
terrradap so klon
krl.'a sa'vit koleksi FELDA yang ditananr menggunakan enrbriogenesis somatik in aitro terdiri dari beberapa talralr .yrrrrg
bibit masing-ntasing mernerlukan penger.jaan yang intensif' rlrrn
kl.ral dan hasilnya cribandingkan dengan rrasil crari
memerlukan operator berkeahlian khr-rsus. Di sarnping itrr,
I)crggulraar bibit D x p, terb,kti bahwa 98%o dat-i klon-klon
yarg menggunakan bibit klonal mengrrasilkan 6 ton rninyak secara urnllm e{lsiensi proses dari awal hingga akhir tcrgolorrg
sawit/ha atau lebih da' sebany ak +go/o dari masih sangat rendal'r.
klon yang ditanam
r'erggunaka' bibit kl.nal lna'rpil rnenghasilkan 8 ton Keberhasilan produksi bibit klonal kelapa sarv il
mrnyak
snwrt per hektar ataLr lebih dibandingkan berproduksi tinggi sangat tergantung dari progranr penrulialrr
dengan penggllnaan
bibit D x p (Alwee et al., zotct). yang menghasilkan benih dan bibit kelapa sawit berproduksi
Di sarnping untuh perbanyakan tananran tenera elit tinggi yang nantinya diseleksi untr-rk digunakan sebagai ortet
Lrerproduksi tinggi, nranfaat lain penggunaan atau tanarnan induk surnber eksplan. Proses perbanyakan
perbanyakan
klo.ral kelapa sawit melalui kultur.iaringan di klonal kelapa sawit melalui kultur jaringan dimulai dari seleksi
antaranya adalah
untuk (1) perbanyakan tananran interspectftc hlbrids dan penanganan ortet elite. Pemilihan ortet harus dilakukan
Eraeis
dengan kriteria tertentu yang ntencerminkannya sebagai pohorr
,gutneensts x E. olerJbrayang hanya sebagian yang lertil nanlun
seringkali tahan terhadap hama dan penyakit; kelapa sawit yang benar-benar berproduksi tinggi, nrisalnya
(z) perbanyakan
tetua dttra dan pistfera unggul untuk proclr-rksi benih FELDA dari Malaysia rnenggunakan kriteria ortet yang sccara
kelapa
sawit biklonal atau senri-klonal, serta (s) untuk menrfasilitasi konsisten menghasilkan minyak sawit g ton/ha/th atau lelrilr,
rekayasa genetika (Kushairi et ar., 2o1o). mempunyai nisbalr oillbunch
Benih biklonal adarah
benilr ya.g dihasilltan dari rribridisasi tetua tinggi tanaman < o.5 r\/tahun (Alwee et a/., zoto).
kron durd dan klon
ptstfero terpilih, sedangkan benilr semi-klor-ral Jurnlah planlet yang dihasilkan dari satu ortet sangat
diproduksi dari
ldon dura terpilih dart pisy'bra normal. penggunaan bervariasi karena rentlahnya e{isiensi dan tingginya pengarrrlr
benih semi
klonal yang dihasilkan crari satu tetua rdonal faktor genetih ortet terhadap daya regenerasinya ntelalrri
ini lebih ekononris
dibandingkan dengan benih biklonal karena embriogenesis. Alwee et al. (zoto) melaporkan bahwa dari satrr
penggunaan
fasilitas kultur .iaringan tiibatasi. Di sar'pi'g itr_r, ortet, planlet yang dihasilkan berkisar antara too hingga ro
benih serni
Itlonal ini masih rrrenghasilhan produksi rninyak Ooo. Di santping itu, karena lantbatnya pertunrbuhan prr<.rrli
to_zo% lebih kelapa sawit, maka setelah pengambilan 'urnbut' atau spcar rlrrr.i