Anda di halaman 1dari 2

BBDM Modul 4.

1
SKENARIO 2
DEBAR-DEBAR
Nona C, 19 tahun, sering mengeluh palpitasi, palpitasi dirasakan baik saat aktifitas maupun istirahat,
detak jantung dirasakan sering tidak teratur. Tidak sesak napas, mudah lelah, sering berkeringat, berat
badan turun meskipun asupan makanan cukup, tidak demam, tidak batuk, tidak ada polyarthritis migran.
Keadaan umum tampak underweight. TD: 130/80; HR: 120x/menit irregular, isi, dan tegangan cukup;
RR: 20x/mnt; t: 37,5 C. Mata tampak exopthalmus, leher tak tampak struma; JVP R-2 cm. Thorax
simetris statis dan dinamis. Pemeriksaan paru dalam batas normal. Pemeriksaan jantung bunyi jantung I
dan II normal, tidak ada murmur, tidak ada gallop. Pemeriksaan abdomen dalam batas normal.
Pemeriksaan ekstremitas: chorea (-/-), erythema marginatum (-/-), clubbing (-/-), tremor (+/+).
Pemeriksaan EKG didapatkan irama atrial fibrilasi dengan respon ventrikel cepat.
STEP I
1. Polyarthritis migran : Arthritis adalah istilah umum untuk inflamasi (radang) pada sendi.
Disebut polyarthritis ketika terdapat 4 atau lebih radang pada sendi. Disebut sebagai migran
karena nyeri sendi dapat berpindah ke sendi yang lain.
2. Exopthalmus : Merupakan penonjolan bola mata ke arah depan. Dapat terjadi di dua sisi
ataupun satu sisi saja. Seringkali dihubungkan sebagai pertanda dari adanya kelainan kelenjar
tiroid.
3. Struma : Pembengkakan di area leher yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar tiroid
4. Chorea : Gerakan involunter yang cepat, tidak terkendali seperti menari karena rusaknya
sistem saraf. Kelainan saraf pada otot sydenham.
5. Erythema marginatum: makula merah membesar dengan cepat, batas tegas biasanya terdapat di
demam rematik
6. Palpitasi : Kondisi jantung berdebar lebih cepat, HR > 100x/menit
7. Atrial fibrilasi : Salah satu jenis aritmia dimana denyut jantung menjadi tidak teratur. Dapat
menyebabkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.
STEP II
1. Mengapa berat badan turun padahal asupan nutrisi baik?
2. Apa hubungan kondisi pasien dengan keluhan pada skenario?
3. Kenapa mudah lelah dan berkeringat?
4. Mengapa struma tidak tampak pada kondisi hipertiroid pada skenario?
5. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik dan EKG dari pasien?
6. Dari skenario, apa diagnosis sementaranya?
STEP III
1. Tremor dan exophthalmus merupakan gejala hipertiroid, terdapat kenaikan BMR shg laju
metabolisme lebih cepat dan pasien terus menerus merasa lapar
2. Atrial fibrilasi penyebab aritmia, aritmia mungkin disebabkan penyakit tiroid (mis: hipertiroid)
yang lebih besar peluangnya terjadi pada perempuan. Untuk memastikan kelainan jantung akibat
riwayat demam rheumatik, penyakit autoimun yang lebih sering terjadi pada perempuan.
3. Hormon tiroid berkaitan dengan aktifitas jantung shg kerjanya lebih berat apabila meningkat.
Akibatnya penderita mudah lelah dan berkeringat. Berhubungan dengan peningkatan BMR
sehingga energi yang dibutuhkan meningkat dan produksi panas meningkat, vasodilatasi dan
berkeringat.
4. Struma timbul apabila terdapat hipertrofi folikel tiroid. TSH normal/rendah shg tidak memicu
tiroid untuk produksi T3 dan T4 sehingga struma tidak tampak.
5. Tanda vital: TD hipertensi, normal 120/80
HR: takikardi ireguler
T: suhu batas normal atas
RR: dalam batas normal atas
Pemeriksaan thorax: normal, masalah utama bkn di paru-paru
Jantung: suara I dan II normal tidak ada bunyi extra, tidak ada murmur dan gallop, normal
JVP: normal
Ekstremitas: tidak clubbing mungkin tidak mengarah ke gangguan jantung
EKG: atrial fibrilasi respon ventrikel cepat itu takikardi
HR ireguler berhubungan dengan atrial fibrilasi
6. Aritmia dikarenakan hipertiroid, ditandai dengan berkeringat, palpitasi, berat badan turun.
STEP IV
STEP V
1. Etiologi dan faktor risiko atrial fibrilasi
2. Perbedaan atrial fibrilasi akibat hipertiroid dengan etiologi lain
3. Patofisiologi atrial fibrilasi akibat hipertiroid (dan berbagai penyebab lain)
4. Mekanisme palpitasi akibat hipertiroid
5. Mengapa perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertiroid?
6. Manifestasi klinis atrial fibrilasi akibat hipertiroid
7. Tatalaksana atrial fibrilasi akibat hipertiroid
8. Edukasi dan pencegahan atrial fibrilasi

Anda mungkin juga menyukai