. pasien HIPERTIROID
.
OLEH :
KELOMPOK 3
KASUS II
Ny. R usia 46 tahun datang dengan keluhan utama sesak nafas yang dirasakan secara tiba-tiba sekitar 4-5
jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas diawali dengan batuk sebelumnya. Sesak nafas di rasakan
tidak membaik ketika beristirahat. Sebelumnya tidak pernah merasakan hal yang sama. Kebiasaan tidur
dengan satu bantal. Selain itu pasien juga merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada dada sebelah kanan ketika
dibuat bernafas, tidak menjalar dan dirasakan semakin memberat jika di buat bernafas atau berubah posisi.
Pasien sering merasa berdebar-debar tanpa didahului perasaan yang tidak enak atau sebagianya. Pasien
juga sering berkeringat walau tidak berada dibawa sinar matahari maupun saat bekerja (saat beristirahat).
Jika diminta untuk memilih antara suhu panas dan dingin pasien lebih memilih suhu yang dingin karena
merasa lebih nyaman. Pasien juga mengalami penurunan berat badan sedangkan nafsu makan meningkat
dan pasien sering merasakan perasaan mau makan dan kelaparan. Celana milik pasien dirasakan semakin
longgar. Namun demikian sejak akhir-akhir ini pasien tidak nafsu makan dan makan lebih sedikit. Pasien
juga mengeluhkan merasa sangat mudah lelah walau hanya melakukan aktivitas yang sangat sederhana dan
ringan.
Lanjutan.......
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampa sakit berat, sesak dan agitasi, berat
badan 45kg dan tinggi badan 150 cm, suhu aksila 38 0c, BMI 19.5 kg/m2,tekanan darah 160/80
mmHg, nadi 122x/menit regular, kuat, pernafasan 30x/menit, suhu aksila 38 0c. Pada daerah leher
di dapatkan pembesaran kelenjar tiroid dengan ukuran 3x2x5cm, tidak nyeri, permukaan rata,
batas tegas, tidak menempel dan jaringan sekitar (dapat digerakan), dan tidak didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening di sekitar benjolan. Selain itu, pada pasien ini juga didapatkan
tremor halus.
Suhu Ukuran kuantitatif terhadap temperatur; panas dan dingin, diukur dengan thermometer (KBBI, 2016)
Indeks Jisim Badan (BMI) adalah berat badan seseorang dalam kilogram (kg) dibahagikan ketinggian kuasa dua dalam meter
BMI (kg/m2) dan nilai yang diperolehi digunakan dalam mengklasifikasikan sama ada seseorang itu kekurangan berat badan, berat
badan berlebihan atau obesiti(Antara & Sains, 2016)
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat Jantung memompakan
darah ke seluruh tubuh manusia. Tekanan darah sistolik bagi kebanyakan kaum dewasa yang sehat adalah antara 90 dan 120
Tekanan darah milimeter air raksa (mmHg). Tekanan darah diastolik normal adalah antara 60 dan 80 mmHg (Wade, 2016). (Kusyati, Santi, &
Hapsari, 2018)
Klarifikasi istilah Penting
Suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah di pompa keluar jantung. Denyut ini
Nadi: mudah diraba di suatu tempat dimana ada arteri melintas (Sandi, 2016). (Yuana, Slamet, Kes,
Vai, & Pd, 2018)
Respirasi Proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik (substrat) menjadi CO2,
H2O dan energi.(Purba, Zuhran, & Supriyanto, 2016)
Leukosit : Komponen aktif sistem pertahanan tubuh yang dibentuk sebagian di dalam sumsum tulang
dan sebagian lagi di dalam organ limfoid.(Saputro, Sutrisna, Santosa, & Fathul, 2016)
hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi
Tiroksin (T4 metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat,
mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh
dan mental. (Rihaa, Isyanas, 2016)
Tekanan darah Triodothyronine (T3): Hormon tiroid yang berasal dari asam amino
Klarifikasi istilah Penting
Tiroid Merupakan produk dari aksis hipotalamus hipofise- tiroid yang menghubungkan
stimulating signal hormonal dan neural untuk memenuhi kebutuhan hormon tiroid pada
hormone (TSH) kondisi sakit, kelaparan atau kedinginan. (Hendrick Chandra, 2016)
EKG Merupakan alat perekam sinyal jantung manusia dengan output sinyal pada
monitor atau kertas grafik. (Aisuwarya, 2018)
Tiroid: Suatu organ yang berbentuk kupu-kupu, terletak di depan trakea tepatnya pada
cincin trakea kedua dan ketiga. (Chandra & Rahman, 2016)
Pembesaran kelenjar yang merata, bagian kanan dan kiri kelenjar sama-sama
Struma diffusa membesar. (kemkes, n.d.2015)
1
Pembesaran kelenjar tiroid
2
Pembesaran kelenjar tiroid
pada klien terjadi tremor halus, hal ini dikarenakan Pada pasien hipertiroid terjadi
2
Hipermetabolisme yang dapat merangsang efek pada kepekaan saraf yang mengandung tonus otot,
sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan
frekuensi 10-15 x/detik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. (Adhyaksa,
B. 2018).
3
1. Pada hipertiroid, konsentrasi TSH (Tyroid Stimulating Hormon) plasma menurun, karenan ada
sesuatu yang menyerupai TSH. Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin
yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor
membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut
merangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena
itu pada pasien hipertiroid konsentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat.
Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12
jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormone
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormone
hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel kelenjar tiroid
membesar. (Adhyaksa, B. 2018).
4.Pada pasien hipertiroid terjadi peningkatan tekanan darah hal ini disebabkan karena
pasien dengan hipertiroid terjadi hipermetabolisme sehingga tubuh membutuhkan 4
oksigen dalam jumlah yang besar dan merangsang saraf simpatis untuk meningkatkan
pompa jantung sehingga jantung bekerja lebih keras dan menyebabkan takikardi atau
tekanan darah tinggi . (Adhyaksa, B. 2018).
5. Pada pasien hipertiroid sekresi hormon tiroid meningkat , hormon tiroid berfungsi
mengatur metabolisme tubuh dan kalor, sehingga apabila terjadi peningkatan
metabolisme maka kalor dalam tubuh akan meningkat sehingga pada pasien
5
hipertiroid mengalami peningkatan suhu tubuh. Gejala klinis pasien yang sering
berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormone tiroid yang
kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal.
(Adhyaksa, B. 2018).
6. pada pasien hipertiroid mudah merasa lelah disebabkan karena terjadi peningkatkan calsitoni,
calcitonin adalah hormon polipeptida linear sepanjang asam amino yang dihasilkan oleh kelenjar
6 tiroid. Calcitonin bereaksi untuk mengurangi kalsium dalam darah . Hormon ini menghambat
degradasi tulang . Sehingga menyebabkan penurunan calsium dalam darah , dan otot dan tulang
kekurangan kalsium yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan pasien mengalami kelelahan
otot dan akhirnya pasien mudah lelah .
7. pasien dengan hipertiroid mengalami penurunan berat badan sedangkan pasien sering makan ,
hal tersebut disebabkan karena terjadi peningkatan metabolisme, yang merangsang peningkatan
7 peristaltik usus sehingga makan yang masuk kedalam tubuh langsung di keluarkan dan penyerapan
nutrisi tidak efektif , sehingga pasien sering buang air besar , dan terjadi penurunan berat badan.
Analisa dan Sintesis Alami
Berdasarkan hasil analisa pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
diagnosis utamanya adalah Hipertiroid. Setelah diagnosis utama telah diketahui,
maka melihat beberapa manifestasi yang ada, dapat diangkat beberapa
diagnosa keperawatan yang dapat membantu klien dalam mengatasi masalah
berdasarkan skenario diatas.
Informasi Tambahan
(Nurarif, 2015).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Serum T3, terjadi peningkatan (N: 70 – 250 mg/dl
Serum T4, terjadi peningkatan (N: 4 – 12 mg/dl atau 51 – 154 SI unit)
Tirotropin reseptor antibodi (TSH-RAb), terjadi peningkatan pada penyakit graves
TRH Stimulating test, menurun atau tidak ada respon TSH
Pembedahan
Terapi yodium radioaktif
Prognosis
Prognosis grave disease umumnya baik bila diobati dengan adekuat dan tepat. Prognosis buruk
berhubungan dengan hipertiroidisme yang tidak terobati dan kegagalan terapi . Umumnya
penderita hipertiroid memberi respons yang baik dengan pengobatan, walaupun ada
kemungkinan terjadi kekambuhan
Konsep Keperawatan
Pengkajian
Identitas klien
Nama : Ny.R
Usia : 46 thn
Jenis kelamin: P (Perempuan)
Pekerjaan : Tidak dapat kaji
a. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan
Psikologis Nyeri & Kenyamanan Pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk Kelelahan jika beraktivitas
pada dada sebelah kanan ketika dibuat berlebih.
bernafas, tidak menjalar dan dirasakan
semakin memberat jika di buat bernafas atau
berubah posisi.
Pasien mengeluh Kelelahan bahkan pada saat
beraktivitas sangat sederhana dan ringan.
Pertumbuhan & Tidak dapat dikaji, namun biasanya pada Evaluasi penglihatan,
Perkembangan pasien hipertiroid memiliki gejala glinis pendengaran, normal
kelainan mata exofthalamus
Perilaku Kebersihan Diri Tidak dapat dikaji, Klien mengatakan beraktivitas secara mandiri dan mandi 2
Namun biasanya pad pasien -3 x hari dengan menggunakan sabun dan shampo
dengan hipertiroid apabila menggosok gigi 2x / hari dengan menggunakan pasta gigi.
Rasional Interaksi Social Tidak dapat dikaji Klien orangnya ceria, mudah bergaul dan klien
dengan keluarga-nya sangat baik, klien
memecahkan masalahnya sendiri.
Lingkungan Keamanan Dan Proteksi Tidak dapat dikaji Pencahayaan dan sirkulasi dirumah cukup, memiliki
jendela dan ventilasi di setiap ruangan
Pemeriksaan Laboratorium
Kelainan yang
No Tes Definisi/Nilai Normal
ditemukan
T4
1. 4,5 - 11,5 mg/dl 20 mg/dl
T3
2. 70 - 200 mg/dl 256 mg/dl
TSH
3. 0,02 - 5,0 μU/ml 0,018 μU/ml
Leukosit
4. 3.500 – 10,500 mg/dl 11,600 mg/dl
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan takipnea akibat
hipermetabolisme sehingga kebutuhan O2 meningkat.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh akibat
hipermetabolisme
Penyakit graves
Hipertiroidisme
Kebutuhan O2
Hipermetabolisme Produksi panas
Pompa jantung
DX. GANGGUAN RASA NYAMAN
Takikardi
Jantung lelah