Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

PT. Hasil Albizia Nusantara

Disusun Oleh :
Nashoikhul ibad
Alvin Grinaldy
Romando

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan ekspor impor bagi eksportir maupun importir dasarnya mencari


laba yang semaksimal dengan memanfaatkan sumber daya dan kemampuan
yang tersedia, hal tersebut mengacu pada prinsip efisiensi. Selain itu, kegiatan
ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-
benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan. Setiap negara
memiliki karakteristik berbeda, baik sumber daya, iklim, geografi, struktur
ekonomi maupun struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan
barang atau jasa yang dihasilkan, secara langsung atau tidak diperlukan
pertukaran barang atau jasa antar negara lain dalam bentuk hubungan
perdagangan untuk memenuhi kebutuhan negaranya (Amir, M.S, 2000: 1).

1.2 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian merupakan upaya penyempurnaan dari riset penelitian


lain yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti. Tugas akhir terdahulu yang
dijadikan pedoman penulis adalah “Peran Freight Forwarding Dalam
Menangani Kesalahan Dokumen Ekspor pada PT Indotrans Armada Buana” oleh Cahyo
Sugiyanto Tahun 2012. Tugas Akhir yang penulis susun adalah “Efisiensi Menggunakan
Jasa Freight Forwarding dalam Menangani Dokumen Ekspor Barecore PT Hasil Albizia
Nusantara”.

Persamaan tugas akhir terdahulu dengan tugas akhir yang akan disusun
adalah sama-sama membahas jasa freight forwarding dalam menangani
dokumen. Namun, perbedaan dari tugas akhir sebelumnya dengan tugas akhir
yang akan penulis teliti diantaranya:

1. Tema tugas akhir terdahulu adalah peran freight forwarding, sedangkan


tema tugas akhir yang disusun penulis bertema efisiensi menggunakan jasa
freight forwarding.

2. Rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana prosedur penanganan


kesalahan dokumen ekspor dan penentuan biaya penanganan kesalahan
dokumen ekspor PT Indrotrans Armada Buana Semarang. Tugas akhir
yang disusun penulis mempunyai rumusan masalah yaitu mengapa PT
Hasil Albizia Nusantara memilih menggunakan jasa freight forwarding
daripada jasa karyawan. Selain itu mempunyai pertanyaan penelitian yaitu
jasa freight forwarding PT Mitra Kargo Indonesia lebih efisien dari pada
jasa karyawan, peran menggunakan jasa freight forwarding dalam
menangani dokumen ekspor barecore selama ini pada PT Hasil Albizia
Nusantara, kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight forwarding
dalam menangani dokumen ekspor barecore.
Hasil Tugas akhir yang disusun penulis adalah berpedoman pada efisien tidaknya
jika menggunakan jasa freight forwarding, apabila tidak efisien maka perusahaan bisa
menggunakan alternatif yang lain yaitu merekrut jasa karyawan bidang ekspor – impor.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan merumusakan masalah


untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara
cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian ilmiah.
Dengan rumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek yang diteliti,
untuk memudahkan pembahasan masalah, maka penulis merumuskan
permasalahan tentang mengapa pengurusan dokumen ekspor barecore PT
Hasil Albizia Nusantara (HAN) memilih menggunakan jasa freight
forwarding daripada jasa karyawan. Rumusan masalah tersebut akan
berpedoman pada efisien tidaknya jika menggunakan jasa freight forwarding.

Solusi apabila tidak efisien menggunakan jasa freight forwarding dalam


menangani dokumen ekspor, perusahaan bisa merekrut jasa karyawan bidang
ekspor – impor. Selain mempunyai masalah dan solusi tersebut, maka ada
tujuan penelitian yaitu penulis merumusakan satu masalah dengan tujuan agar
tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah pada masalah
penanganan dokumen ekspor menggunakan jasa freight forwarding.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka masalah tersebut perlu diteliti


dengan menyusun beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a. Mengapa jasa freight forwarding lebih efisien dari pada jasa merekrut
karyawan bidang ekspor?

b. Bagaimana peran jasa freight forwarding dalam menangani dokumen


ekspor barecore pada PT Hasil Albizia Nusantara?

c. Bagaimana kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight


forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar memberikan manfaat sesuai


dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:

a. Mengidentifikasi keefisienan jasa freight forwarding daripada jasa


merekrut karyawan bidang ekspor

b. Mengidentifikasi peran jasa freight forwarding dalam menangani


dokumen ekspor barecore pada PT Hasil Albizia Nusantara

c. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan menggunakan jasa freight


forwarding dalam menangani dokumen ekspor barecore.

1.6 Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan penelitian, penelitian ini juga memiliki manfaat di


dalamnya. Manfaat yang terdapat pada penelitian ini antara lain:
a. Bagi Akademisi

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam


mempelajari peranan menggunakan jasa transportasi untuk perusahaan
ekspor.

b. Bagi Perusahaan

Memberikan gambaran umum mengenai dokumen yang diperlukan


dalam kegiatan ekspor serta peranan jasa transportasi, yang dapat
dijadikan sebagai bahan dokumentasi. Selain itu, digunakan untuk bahan
masukan terhadap strategi efisiensi yang ditempuh PT Hasil Albizia
Nusantara dalam penanganan dokumen ekspor.

Bab II Landasan Teori

2.1 Pengertian Efisiensi


Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai berdasarkan
besarnya biaya/ sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam
hal ini, semakin sedikit sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diharapkan
maka prosesnya dapat dikatakan semakin efisien. Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien jika
ada perbaikan pada prosesnya, misalnya menjadi lebih cepat atau lebih murah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efisiensi dapat diartikan sebagai
ketepatan cara dalam melakukan sesuatu, dan kemampuan melaksanakan tugas dengan baik
dan tepat tanpa membuang biaya, waktu, dan tenaga.

Menurut S. P. Hasibuan (1984;233-4), pengertian efisiensi adalah perbandingan yang


terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber
yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan
sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.
Menurut Mulyamah (1987;3), pengertian efisiensi adalah suatu ukuran dalam
membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau
perkataan lain penggunaan yang sebenarnya

2.2 Pengertian Ekspor

Pengertian ekspor adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau


jasa keluar negeri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Orang yang melakukan
kegiatan ekspor atau badan yang melakukan kegiatan ekspor dikatakan eksportir. Dalam
kegiatan ekspor ini suatu negara yang akan memperoleh devisa (alat pembayaran luar negeri)
yang sangat diperlukan untuk membiayai proses pembangunan bangsa. Kegiatan ekspor bagi
negara seperti Indonesia memegang peranan yang cukup penting dalam rangka pengendalian
inflasi dan mendorong produksi dalam negeri, khususnya yang akan diekspor.

2.3 Dokumen Ekspor PT. Hasil Albizia Nusantara


Adapun untuk menjadi suatu eksportir yang sukses tentu saja seorang eksportir harus
mengetahui beberapa dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan ekspor impor,
dan beberapa diantaranya, seperti:

1. Pro-forma Invoice merupakan dokumen yang digunakan oleh eksportir sebelum


melakukan ekspor barang dan dikirimkan kepada importir, sehingga importir dapat
mengetahui perkiraan biaya yang akan dikeluarkan.
2. Packing List merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir ataupun importir
yang berisi nama dari produk yang diekspor atau diimpor
3. Commercial Invoice merupakan dokumen nota atau faktur penjualan barang yang
diekspor dan diterbitkan oleh eksportir.
4. Certificate of Origini merupakan sertifikat yang dikeluarkan untuk menunjukkan
asal dari produk tersebut untuk keaslian produk tersebut
5. Shipping Bill merupakan dokumen yang digunakan untuk mengurus perizinan dari
Bea Cukai dalam mengekspor barang melalui laut / udara. Isi dari shipping
bill sendiri terdapat deskripsi dari produk yang diekspor, jumlah dan jenis
packagingnya, nilai barang, nama kapal, negara yang dituju dan lain sebagainya
6. Bill of Lading merupakan dokumen pengiriman barang ekspor yang dikirimkan
melalui laut, dokumen ini merupakan salah satu dokumen yang cukup penting
karena melalui perjalanan laut yang memerlukan waktu yang cukup lama, oleh
karena itu dokumen ini dibuat sebanyak tiga rangkap untuk eksportir, importir dan
juga perusahaan kapal.
7. Airway Bill merupakan dokumen pengiriman barang ekspor melalui udara. Adapun
dalam dokumen atau kontrak ini memiliki kode yang disebut airline codes
8. Inspection Certificate merupakan dokumen yang digunakan oleh importir yang
memasukkan barang kedalam suatu negara dan sudah sesuai dengan standar dari
negara tersebut.
9. Insurance Certificate merupakan dokumen asuransi yang diberikan kepada barang-
barang yang diekspor sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat
dianstisipasi, baik melalui air ataupun udara.

Bab III Pembahasan

Memasuki pasar ekspor tidak semudah dan secepat perdagangan


domestik, karena kegiatan ekspor cenderung memerlukan suatu proses yang
bertahap dan panjang. Seperti halnya, eksportir maupun importir yang baru
mengenal dunia perdagangan internasional pasti mempunyai permasalahan
mengenai pengiriman barang ekspor maupun penerimaan barang impor.
Untuk eksportir dan importir yang baru memasuki pasar internasional dalam
pengurusan dokumen ekspor maupun impor bisa menggunakan jasa dari
freight forwarding (FF), badan tersebut bergerak dalam ekspedisi barang,
baik melalui laut atau udara (Suyono, 2005: 251).

Freight forwarding (FF) dapat bertindak atas nama pengirim

(eksportir/consignor) atau bertindak sebagai nama penerima


(importir/consignee) atau bertindak atas nama pengirim dan penerima,
bergantung dari lingkup kerja yang sudah tercantum didalam kontrak kerja
yang telah disetujui kedua belah pihak. Freight forwarding juga
menyelesaikan biaya-biaya yang timbul akibat dari kegiatan transportasi dan
pengurusan dokumentasi. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh freight
forwarding, kemudian akan dibayar oleh pemberi order ditambah dengan
biaya jasa pelayanan (Suyono, 2005: 252).

Muncul beberapa pendapat pro dan kontra tentang jasa freight forwading.
Pendapat yang pro adalah menurut Amir, M.S (2000: 68) alur ekspor
perusahaan lebih mudah jika menggunakan jasa freight forwarding karena
freight forwarding dengan perusahaan pelayaran sudah menjalin hubungan
lama. Suyono (2005: 252) berpendapat freight forwarding sangat fleksibel
dalam menerima lingkup pekerjaan dalam membantu eksportir maupun
importir. Sedangkan menurut Sutedi (2014: 27) eksportir maupun impotir bisa
menggunakan jasa freight forwarding agar mudah terlaksananya pengiriman
atau penerimaan barang ekspor maupun impor.

Pendapat yang kontra tentang jasa freight forwarding adalah Susilo


(2013: 168) berpendapat bahwa eksportir dapat mengekspor sendiri tanpa
menggunakan jasa freight forwarding, tetapi dengan syarat eksportir harus
memiliki izin untuk melaksanakan kepengurusan dokumen dari pihak Bea
dan Cukai yang dinamakan Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)
Selain itu kegiatan eksportir maupun importir dalam mengekspor produknya
dapat dilakukan sendiri, apabila mempunyai tenaga ahli yang telah
disertifikasi yaitu sertifikasi PPJK (Berata, 2014: 23). Selain itu, apabila
eksportir mempunyai tenaga ahli yang telah sertifikasi PPJK maka eksportir
dapat melakukan kegiatan ekspor sendiri (Sasono, 2012: 28).

Seperti halnya pada PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) dalam pengurusan


dokumen ekspor menggunakan jasa freight forwarding PT Mitra Kargo
Indonesia. PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) adalah perusahaan ekspor
barecore. Perusahaan belum mencoba merekrut karyawan dalam bidang
ekspor – impor karena lebih efisien menggunakan jasa freight forwarding.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membahas secara mendalam


yang berhubungan pengurusan dokumen ekspor barecore menggunakan jasa
freight forwarding dengan merekrut sumber daya manusia. Penulis ingin
mengangkat tema untuk Tugas Akhir mengenai “Efisiensi Menggunakan Jasa
Freight Forwarding dalam Menangani Dokumen Ekspor Barecore di PT
Hasil Albizia Nusantara”
Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

PT Hasil Albizia Nusantara (HAN) dalam pengurusan dokumen ekspor


menggunakan jasa freight forwarding PT Mitra Kargo Indonesia. PT Hasil
Albizia Nusantara (HAN) adalah perusahaan ekspor barecore. Perusahaan
belum mencoba merekrut karyawan dalam bidang ekspor – impor karena
lebih efisien menggunakan jasa freight forwarding.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membahas secara mendalam


yang berhubungan pengurusan dokumen ekspor barecore menggunakan jasa
freight forwarding dengan merekrut sumber daya manusia. Penulis ingin
mengangkat tema untuk Tugas Akhir mengenai “Efisiensi Menggunakan Jasa
Freight Forwarding dalam Menangani Dokumen Ekspor Barecore di PT
Hasil Albizia Nusantara”
5.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang
lebih banyak yang tertung di makalah ini sehingga dapat dipertanggung jawabkan oleh
penulis.

Anda mungkin juga menyukai