Analisis Penelitian Kualitatif PDF
Analisis Penelitian Kualitatif PDF
Tugas Individu
Disusun oleh
JAKARTA
2013
PENDAHULUAN
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna
untuk memberi jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Penelitian dengan
mengunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau
fenomena yang bersifat unik dan komplek padanya terdapat regularitas atau pola
tertentu, namun penuh dengan variasi (keragaman).
Dalam analisis data kualitatif cukup sulit, karena belum ada polanya yang
jelas, Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono “The most serius and central
difficulty in the use of central difficulty in the use of qualitatifve data is that
methods of analysis are not well formulate”, kesulitan analisis data kualitatif
karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik3.
Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan
empiris pada variable penelitian. Jenis data beragam, antara lain data bentuk
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2012), cet. 8, hal. 94
2
Suratno, Metode Penelitan Kualitatif, makalah Seminar Metodologi Penelitian Pada Program Pascasarjana IAIN
Antasari Banjarmasin, Tanggal 05 April 2010.
3
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2012), cet. 1, hal. 88
teks, gambar, suara dan kombinasi. Sedangkan dilihat dari proses dan
kegunaannya ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.
Data kualitatif adalah data yang nonangka, yaitu berupa kata, kalimat,
pernyataan dan dukumen. Jenis data kualitatif dianalisis dengan menggunakan
teknik kualitatif.
Kesesuaian jenis data dengan teknik analisis data sangat menentukan hasil
analisis penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memastikan bahwa jenis data
dan teknik analisis data yang digunakan telah sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian4.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain5.
Proses analisis dan penafsiran data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca,
dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang
dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi.
4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2007), cet. 24, hal. 150-152
5
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2012), cet. 1, hal. 89
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan
ini dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat
sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data setelah itu mulailah tahap penafsiran data dalam
mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan
beberapa metode tertentu.
Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) dalam Moleong adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain6.
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 247-248
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 280
8
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal. 16
4. Pola berfikir Induktif yaitu data diperoleh di lapangan sebagai data
bawah atau fakta empiris (induktif).
5. Mengutamakan makna, makna yang diungkap berkisar pada asumsi-
asumsi apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya9.
6. Holistik, totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks,
keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab akibat
7. Hubungan dan persepsi pribadi untuk memahami fenomena-fenomena
8. Dinamis, perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel
9. Orientasi keunikan, tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam
konteks sosial-historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat
10.Empati netral, subjektif murni, tidak dibuat-buat10.
9
Nana Sudjana, dkk, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 1, hal. 197-198
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.., hal. 95
11
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.., hal. 100
G. Model-model Analisis Data
12
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 287-308
mengarahkan analisis yang sedang berjalan berkaitan dengan dampak
pembangkitan kerja lapangan.
Metode ini pada dasarnya pada pandangan paradigmanya yang positivism.
Analisis data itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian
lapangan apakah: satu atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analisis
sewaktu hendak mengadakan analisis data harus menelaah terlebih dahulu
apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu situs atau dua situs
atau lebih dari dua situs. Atas dasar pemahaman tentang adanya situs
penelitian itu kemudian diadakan pemetaan atau deskripsi tentang data itu
ke dalam apa yang dinamakan matriks.
Ada tiga jalur analisis data kualitatif;
1. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, proses ini berlangsung
terus menerus.
Reduksi data meliputi; meringkas data, mengkode, menelusur tema,
membuat gugus-gugus.
2. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,
sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa
teks naratif, maupun matrik, grafik, jaringan dan bagan.
3. Upaya penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan peneliti secara
terus menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan
data, mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola
(dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposal13.
13
Mile, M.B. Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi, (Jakarta: UI Press, 1992),
cet. 3, hal. 32
dan tujuan sekolah. Begitu seterusnya, sampai peneliti menemukan makna
yang utuh dari analisis domain penelitian ini. Misalkan, penelitian tentang
sistem kurikulum, meliputi; tujuan, isi, strategi, evaluasi kurikulum.
Tujuan teknik analisis ini digunakan untuk melakukan analisis data yang
tujuan penelitiannya berorientasi pada budaya, etos budaya, simbol
budaya, serta interaksi budaya. Cara melakukan analisisnya dengan
mencari benang merah keterkaitan antarelemen yang dikaitkan dengan
nilai, etos, dan budaya. Peneliti melakukan analisis dengan pendekatan
holistik.
Menurut G. Galaser dan Anselm ditulis Burhan Bungin, ada empat tahap
dalam analisis komparasi konstan, yaitu; tahap membandingkan kejadian
yang dapat diterapkan pada tiap kategori. Tahap memadukan kategori dan
ciri-cirinya. Tahap membatasi lingkup teori. Tahap menulis teori.
Dari paparan teknik-teknik analisis di atas, peneliti bisa menentukan
teknik analisis mana yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian
yang dilaksanakan. Ketetapatan sebuah teknik analisis diukur dari
kesesuaian tujuan dan fokus masalah dalam penelitian14.
I. Langkah-langkah Analisis
TEMUAN
Kata, kalimat Reduksi SEMENTARA
Pemaknaan
Gambar, suasana Kategorisasi Pertanyaan
DATA Analisis data problematik
SIMPULAN
SEMENTARA
14
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), cet. 1, hal. 156-166
15
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 166-1667
Dari gambar di atas, Pengumpulan data dan kegiatan analisis data terjadi
secara simultan. Keduanya dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan
dan peneliti menjadi alat pengumpul dan analisis data. Dalam tahap ini,
peneliti menemukan temuan sementar yang kemedian diinterpretasi, dimaknai,
dan kemudian menjadi simpulan sementara atas temuan penelitian16.
16
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 155
17
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 168-169
Analisis Penelitian Kualitatif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, ditinjau dari segi sumber
merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang bertujuan untuk
mengeksplorasi atau mengungkap pemikiran pendidikan Muhammad Fethullah
Gulen serta penerapannya dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia, dengan
menganalisis kualitatif. Berupa teori-teori, konsep-konsep, pernyataan-
pernyataan yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas, dimana
penyajiannya bersifat deskriftif dengan menggunakan metode berpikir induktif.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana, dkk, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru,
1989), cet. 1
Bungi, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindon, 2003),
cet. 1
lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_iii/07130097-hendra-kurniawan.pdf