Anda di halaman 1dari 3

Karya Jalaluddin Rumi

Eksistensi diri Rumi sebagai seorang Sufi dan penyair besar terpancarkan dari
banyaknya karya-karya yang telah berhasil ia ciptakan. Oleh karena itu, dalam subbab kali ini
akan diperlihatkan benerapa bentuk karya Jalaluddin Rumi.

Masnawi merupakan sebuah karya agung Jalaluddin Rumi yang bagi generasi
berikutnya menjadi sebuah ensiklopedia elok tentang ajaran sufi. Dari sana mereka juga akan
menambang permata-permata syair nan indah. Masnawi diibaratkan sebagai air sejuk
penawar dahaga di terik dan gersangnya bumi yang semakin tua. Untuk memberi gambaran
isi dari Masnawi,dibawah ini merupakan penggalan Masnawi pada jilid pertama yang
berkisah tentang raja dan gadis yang amat dicintainya. Kisah Raja yang Mencintai Gadis
Hamba Sahaya1.

Pada suatu masa dahulu, ada seorang raja yang kedaulatannya meliputi dua alam.
Pada suatu hari baginda pergi berburu bersama pengiringnya. Di sebuah jalan raya, baginda
melihat seorang hamba perempuan yang sangat cantik yang membuat hati baginda
terpesona.Seperti burung yang terkungkung dalam sangkar, jiwa baginda menggelepar, dan
tanpa berfikir banyak baginda mengeluarkan uang untuk membeli gadis itu.

Sesudah keinginannya terkabul, malang tak dapat ditolak: tak lama kemudian gadis
itu pun jatuh sakit. Seperti orang yang punya keledai, namun tak punya pelana, demikian
keadaan baginda; ketika pelana didapat keledainya dilarikan serigala. Dia punya kendi,
namun air tak ada; Ketika air telah didapat, kendi tiba-tiba pecah berkeping-keping.Raja
segera menghimpun tabib dari seluruh pelosok negeri dan berkata, “Hidup kami berdua
terletak di tangan kalian!”

Keadaanku yang dirisaukan, namun gadis ini adalah hidup dan segala-galanya bagiku.
Hatiku pilu dan luka, dia saja yang dapat menyembuhkan sakitku. ”Dia yang dapat
menyembuhkan sakitnya tentu akan gembira sebab akan membawa pulang berkarung-karung
uang dan permata. Tabib-tabib itu menjawab, “Taruhan kami ialah nyawa, kami akan
menguras pikiran kami itulah modal kami!” Karena sangat sombongnya, tabib-tabib itu lupa
mengucapkan “Insyaa Allah!” Karena itu Tuhan menunjukkan kepada mereka bahwa
manusia sesungguhnya daif dan penuh kekurangan.

1
Jalaluddin Rumi, Masnawi : Senandung Cinta Abadi, (Yogyakarta : Ircisod, 2017), hlm. 12.
Ratusan janji tak terpenuhi disebabkan oleh kerasnya hati orang yang berjanji:
mengucap janji tak penting sebab tak jarang sebuah janji merupakan lontaran kata-kata manis
belaka.Sering orang tak berjanji apapun, namun jiwa perbuatannya sejalan dengan jiwa dari
janji yang diniatkan dalam hatinya.Semakin banyak obat diberikan dan pengobatan yang
dilakukan, si gadis semakin parah sakitnya, dan raja kecewa karena keinginannya tak
terpenuhi.

Tubuh gadis itu kini kurus kering, bagaikan sehelai rambut dan mata baginda
bagaikan sungai yang deras, air mata darah mengalir terus m Agaknya memang ditakdirkan
ramuan obat dari campuran madu dan cuka hanya menerbitkan kesal, minyak buah badam
mengakibatkan tubuh gadis itu semakin ceking. Mirabola yang diberikan menimbulkan
sembelit, ketegangan pun timbul; air mata bercucuran dari nyala api bagaikan nafta .
Daftar Pustaka

Andriyani,Chindy. 2017. Jejak Langkah Sang Sufi Jalaluddin Rumi. Yogyakarta : Muezza.

Anda mungkin juga menyukai