Makalah Mitigasi Gempa Bumi JJM
Makalah Mitigasi Gempa Bumi JJM
Gempa bumi atau seisme adalah getaran pada permukaan bumi yang
disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi. Menurut para ahli seismologi,
terjadinya gempa bumi dapat dibedakan atas 3 macam yaitu, gempa vulkanik,
gempa runtuhan, dan gempa tektonik.
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api.
Gunung api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang
menggetarkan permukaan bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan
magma yang akan keluar dari perut bumi ketika gunung akan meletus. Ketika
magma bergerak kepermukaan gunung api, ia akan bergerak dan memecahkan
bebatuan gunung api. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya getaran yang cukup
kuat dan berkepanjangan sehingga menimbulkan gempa bumi.
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api.
Gunung api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang
menggetarkan permukaan bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan
magma yang akan keluar dari perut bumi ketika gunung akan meletus. Ketika
magma bergerak kepermukaan gunung api, ia akan bergerak dan memecahkan
bebatuan gunung api. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya getaran yang cukup
kuat dan berkepanjangan sehingga menimbulkan gempa bumi.
Disamping akibat dari tumbukan antara magma dengan dinding-dinding
gunung api, gempa vulkanik juga dapat disebabkan oleh tekanan gas pada
letusan yang sangat kuat dan perpindahan magma didalam dapur magma. Pada
umumya getaran yang kuat hanya ada disekitar gunung api itu saja. Gempa
vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung api terjadi. Gempa
vulkanik hanya sekitar 7% dari jumlah gempa yang terjadi didunia.
Ukuran skala intensitas ini didasarkan pada getaran yang tersisa dipermukaan
bumi, misalnya dari akibat gempa itu sendiri terhadap manusia dan alam
sekitarnya. Skala intensitas ini disebut juga skala kekuatan relatif. Skala
kekuatan relatif disusun oleh Mercalli dan Cancani terdiri dari tingkat atau
intensitas I sampai dengan VII. Namun Van Bemmelen membuat penyesuaian
pengukuran yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
C. Pembagian Gempa Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
Disamping skala kekuatan gempa berdasarkan intensitasnya, perlu kita
ketahui kekuatan gempa disatu daerah selain di pengaruhi oleh jaraknya dari
pusat gempa diatas itu sendiri dan kedalaman pusat gempa di dalam bumi
(hiposentum). Makin dangkal hiposentrumnya, makin kuat gempa yang
dirasakan dipermukaan bumi. Oleh karena itu berdasarkan kedalam
hiposentrumnya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Gempa dangkal, dengan kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 Km
2. Gempa menengah, dengan kedalaman hiposentrumnya antara 60-300 Km.
3. Gempa dalam, dengan kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 Km.
a. Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh
tenaga dari dalam bumi. Gempa bumi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
gempa Vulkanik, gempa runtuhan dan gempa tektonik.
b. Skala untuk mengukur kekuatan gempa (Magnitudo) adalah Skala
Richter. Skala yang dibuat oleh Richter bukan satu-satunya ukuran yang
digunaakn untuk mengetahui kekuatan gempa. Disamping skala kekuatan
gempa yang dibuat Richterm ada skala yang bernama skala intensitas.
c. Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi dpat dibedakan
menjadi 3 yaitu :