Latar belakang
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas dari struktur tulang, tulang rawan dan
lempeng pertumbuhan yang disebabkan oleh faktor trauma dan faktor non trauma.
Fraktur dapat diakibatkan oleh cedera, stres yang berulang, kelemahan tulang
yang abnormal atau disebut juga fraktur patologis (Solomon et al., 2010).
tulang dengan dunia luar, yaitu fraktur terbuka dan fraktur tertutup (Solomon et
al., 2010).
a. Fraktur terbuka, yaitu yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit
b. Fraktur tertutup yaitu jika fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia
luar.
mandibula. Hilangnya kontinuitas pada mandibula dapat berakibat fatal bila tidak
ditangani dengan benar. Fraktur mandibula dapat dibagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu
fraktur, lokasi dan keadaan secara umum seperti riwayat kecelakaan, parah
yang patah dan adanya krepitus. Reduksi yaitu tahap mengembalikan fragmen
tulang harus dipertahankan dalam posisi penyatuan yang tepat. Rehabilitasi yaitu
cepat dan tepat karena tahapan penyembuhan tulang yang cukup lama di
bandingkan dengan organ lain. Penanganan yang benar juga mencegah terjadinya
Kucing
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Subordo : Feliformia
Famili : Felidae
Subfamili : Felinae
Genus : Felis
Species : F. catus
mereka yang banyak dihabiskan di dalam rumah dan banyak digunakan sebagai
mirip dengan kucing lainnya. Baik dari segi kekuatan, kelenturan badan, gerak
mangsanya. Kucing juga dapat mendengar suara dengan frekuensi tinggi yang
tidak dapat didengar oleh telinga manusia seperti suara yang dibuat oleh tikus dan
hewan kecil lainnya. Selain itu mereka bisa melihat dalam kegelapan. Seperti
terhadap warna namun memiliki indra penciuman yang sangat baik jika
hubungan patahan tulang dengan dunia luar, yaitu fraktur terbuka dan fraktur
a. Fraktur terbuka, yaitu yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit
b. Fraktur tertutup yaitu jika fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia
luar.
berikut:
sumbu tulang. Hal ini disebabkan oleh gaya torsi atau rotasi. Fraktur spiral
cenderung memiliki titik dan tepi yang sangat tajam. yang sering menyertai
biasanya membentuk tiga garis fragmen yang saling berhubungan. Garis yang
disebabkan oleh trauma hebat seperti kecelakaan dan sering ditemukan pada
hewan.
patahan dalam satu tulang. Namun tidak seperti fraktur kominutif. dimana garis
patahan yang ada tidak saling berhubungan. Istilah fraktur multipel digunakan
pada fraktur yang tidak saling mempengaruhi dalam satu tulang yang sama.
Contohnya fraktur obliq pada femur proksimal dan fraktur epifisis pada femur
distal.
Etiologi
a. Faktor Ekstrinsik
tulang pada hewan kecil dan biasanya karena cedera tertabrak mobil atau
jatuh dari ketinggian, hal ini tidak dapat diprediksi karena kejadiannya
langsung lebih lama biasanya karena terjadi tekanan yang kuat pada tulang
b. Faktor Intrinsik
avulsion fraktur, seperti fraktur yang sering terjadi pada hewan yang
merupakan salah satu penyebab kejadian fraktur yang cukup sering terjadi.
Gejala klinis yang tampak pada hewan berbeda-beda. Adapun gejala yang
biasanya di tampakkan pada kasus fraktur ini adalah adanya krepitasi ketika
dilakukan manipulasi pada bagian mandibula pada saat palpasi, tersa sakit ketika
mulut dibuka dan dagu dipegang, asymteri bentuk dagu, rongga mulut
Penanganan fraktur
tulang.
c. Reduksi terbuka, dengan memasang alat untuk mempertahankan
traksi kontinue).
Alat fiksasi
1. Pin
Jenis pin yang paling umum digunakan dalam prosedur ortopedi adalah
pin Steinmann stainless steel. Ukurannya tersedia dari 1/16 sampai 1/4 inci.
Digunakan sebagai alat traksi untuk stabilisasi fraktur. Pin biasanya digunakan
pada kasus fraktur transversal. Pin digerakkan secara melintang melalui kulit
dan masuk ke dalam tulang dan kemudian digunakan sebagai titik jangkar
untuk memberi traksipada fraktur (Romm, 1984) Pin Steinmann yang halus
biasanya paling sering digunakan, juga ada dalam bentuk ulir sebagian dan
seluruhnya. Pin berulir jauh lebih sulit disisipkan dan tidak memiliki banyak
keunggulan biomekanik. Namun, pin jenis ini dapat meningkatkan daya tahan
di tulang. Kekurangan dari pin ulir Steinmann yaitu memiliki kelemahan yang
patah tulang.
2. Wire
melingkar dan menekan untuk menahan fragmen tetap selaras. Cerclage wire
diameter yang terbaik adalah 0,64 mm (22 gauge) untuk digunakan pada
kucing atau anjing ras kecil, sedangkan 1,25 mm (16 gauge) untuk digunakan
pada anjing ras besar (Metelmann, 1996). Cerclage wire digunakan untuk
pada fraktur oblique melintang dan pendek atau menahan fragmen (Robert,
2006).
3. Pelat
memperbaiki fiksasi internal. Ukuran pelat yang biasa digunakan pada kucing
masing diberi nama untuk ukuran sekrup yang digunakan dengan pelat
tergantung pada jenis fraktur yang digunakannya. Ada empat prinsip utama
Barat.
Pemeriksaan awal
a. Sinyalemen
Ras : Domestik
Umur : 3 bulan
Alamat : Sawahan
b. Anamnesa
Turgor kulit masih normal, rahang bawah retak, dan kulit bagian
needle holder, jarum, tampon, towel clamp, gunting, wire dan bone wire.
Bahan yang digunakan adalah Ketamin 10% 0.15 ml, Xylazin 2% 0.15 ml,
alkohol 70%, iodine tincture 3%, H₂O₂. Antibiotik Penstrep, Dimedryl, Biodin,
Hematodin.
Pelaksanaan operasi
1. Pre operasi
Perhitungan dosis sebagai berikut berat badan kucing 1,1 kg
0,11 ml)
Persiapan alat-alat operasi yaitu peralatan operasi dicuci dengan air sabun,
2. Operasi
di kedua sisi.
c. Putar kawat sampai setidaknya tiga puntiran kawat terlihat.
infeksi
cara di jahit.
3. Post operasi
Kesimpulan
Saran
Pada kasus fraktur, tingkat kesulitan pembedahan cukup tinggi sehingga sebagai