2018/2019
Prodi : S1 Farmasi UMB, Dosen: Hafiz Ramadhan, M.Sc, Apt
1. Ikatan berikut ini yang memiliki kekuatan ikatan paling besar adalah
2. Ikatan berikut ini yang memiliki kekuatan ikatan paling kecil adalah
5. Aktivitas berikut ini yang tidak melibatkan ikatan yang bersifat irreversibel adalah
6. Senyawa obat berikut ini yang membentuk ikatan irreversible dengan reseptornya adalah
7. Gugus obat berikut ini yang berpotensi membentuk ikatan ionik dengan komponen
kation dari reseptor adalah
9. Asam amino berikut ini yang memiliki komponen sulfhidril untuk berikatan ionik adalah
10. Senyawa obat berikut ini yang memiliki aktivitas dalam bentuk terionisasi adalah
11. Senyawa obat berikut ini yang memiliki aktivitas antikanker karena berikatan hidrogen
dengan basa nukleotida dari DNA adalah
12. Struktur senyawa berikut ini yang paling bersifat non polar adalah
13. Anti metabolit berikut ini yang tidak termasuk analog basa purin adalah
14. Gugus berikut ini yang dapat membentuk ikatan Van Der Waal’s adalah
15. Struktur senyawa berikut ini yang membentuk ikatan hidrogen intraseluler adalah
16. Struktur senyawa berikut ini yang dapat meningkatkan kelarutannya dalam air akibat
pembentukan ikatan hidrogen adalah
18. Senyawa alam berikut ini yang memiliki dan dapat membentuk ikatan disulfida adalah
19. Aktivitas antioksidan dari suatu senyawa dihasilkan karena sifat dari ikatan tersebut
mengalami...
20. Berikut ini yang bukan merupakan sifat dari suatu reseptor adalah
21. Tempat aksi obat allopurinol sebagai urikosurik adalah pada reseptor
22. Teori yang mendasari konsep obat-reseptor seperti gambar di atas adalah
23. Pada teori pendudukan dari konsep obat-reseptor, senyawa dikatakan memiliki aktivitas
antagonis jika nilai aktivitas instrinsik adalah
24. Teori konsep obat-reseptor berikut ini yang mendasari rancangan obat enalapril memiliki
aktivitas lebih baik dari kaptopril adalah
25. Struktur berikut ini yang merupakan bentuk penyederhanaan dari molekul senyawa
penuntun adalah
26. Struktur berikut ini yang merupakan bentuk pengembangan molekul senyawa penuntun
melalui sintesis obat “lunak” adalah
27. Struktur senyawa berikut ini yang bukan merupakan senyawa hasil modifikasi dari
struktur dikumarol disamping ini adalah
28. Tujuan modifikasi molekul Dikumarol menjadi senyawa antikoagulan baru adalah untuk
29. Obat berikut ini yang ditemukan secara kebetulan memiliki aktivitas urikosurik adalah
30. Dalam pengembangan obat Anti-TB Iproniazid ternyata tidak lebih poten daripada
Isoniazid, akan tetapi menghasilkan aktivitas lain yaitu
31. Aktivitas Allopurinol yang dapat menghambat perubahan Xantin dan Hipoxantin
menjadi Asam Urat melalui penghambatan aktivitas enzim Xantin Oksidase ternyata
dapat digunakan untuk pengobatan terapi penyakit lain yaitu
33. Senyawa berikut ini yang memiliki aktivitas sebagai senyawa multipoten adalah
34. Struktur senyawa dibawah ini yang bukan termasuk hasil pengembangan efek samping
obat sulfanilamid sebagai diuretik adalah
35. Obat berikut ini yang merupakan pengembangan dari efek samping suatu obat adalah
36. Senyawa antara yang dihasilkan dari sintesis sulfadiazol dan memiliki aktivitas antiTB
adalah
37. Suatu studi moleculer docking dilakukan terhadap beberapa senyawa yang diketahui
memiliki aktivitas antiinflamasi dan didapatkan hasil skor docking seperti pada tabel di
atas yang menunjukkan bahwa senyawa yang paling poten sebagai antiinflamasi adalah
38. Berdasarkan suatu studi moleculer docking tersebut di tabel atas bahwa senyawa yang
tidak memiliki aktivitas antiinflamasi adalah
39. Suatu metode molecular docking dikatakan valid dalam uji secara in silico jika nilai
RMSD yaitu
40. Senyawa d-alanil-d-alainin adalah merupakan komponen penting penyusun dinding sel
bakteri, jika suatu obat dapat berikatan kuat dengan senyawa tersebut maka obat akan
dapat menghambat sintesis dinding sel bakteri. Berdasarkan hasil molecular docking di
atas yang memiliki aktivitas paling besar dalam menghambat sintesis dinding sel bakteri
adalah