Anda di halaman 1dari 12

Oleh: Mardia Hayati, M.Sc.

,Apt
 Setiap pengukuran selalu mengandung
kesalahan

 Semakin banyak langkah dalam tahapan


analisis, kesalahan yang terjadi semakin
besar atau semakin banyak
 Ada 3 macam kesalahan dalam analisis:
1. Kesalahan Gamblang (gross error)
2. Kesalahan Acak ( random error)
3. Kesalahan Sistematik (systematic error)
 Merupakan kesalahan yang sudah jelas
 Kesalahan yang besar
 Akibatnya harus mengabaikan percobaan
yang telah dilakukan
 Memulai dari awal secara keseluruhan
 Contoh: sampel tumpah, pereaksi yang
digunakan tercemar, larutan yang disiapkan
salah, alat yang digunakan rusak
 Disebut juga kesalahan yang tidak
tergantung (intermediate error)
 Merupakan kesalahan yang nilainya tidak
dapat diramalkan
 Tidak ada aturan yang mengaturnya
 Nilainya berfluktuasi
 Berpengaruh pada ketepatan (presisi)
 Merupakan kesalahan yang mempunyai nilai
definitif (nilai tertentu)
 Berpengaruh pada ketelitian (akurasi)
a. Kesalahan personel
b. Kesalahan alat dan pereaksi
c. Kesalahan metode
 Disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis
dari analis (personel)
 Kesalahan operasi pada umumnya bersifat
fisik
 Misalnya berkurangnya endapan akibat
kekeliruan cara pencucian
 Dapat disebabkan oleh pereaksi yang kurang
murni, alat yang kurang valid atau pemakaian
alat yang kurang tepat walau alatnya baik
 Dapat disebabkan oleh kesalahan
pengambilan sampel atau kesalahan akibat
reaksi kimia yang tidak sempurna

 Kesalahan Sistematik tidak mungkin


dihindari secara mutlak
 Namun dapat diperkecil sehingga hasil yang
diperoleh tidak terlalu menyimpang
1. Kalibrasi alat yang dipakai
Untuk memperkecil kesalahan alat

2. Dilakukan penetapan blanko


Tidak menggunakan sampel yang diselidiki

Anda mungkin juga menyukai