Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TAHUNAN AMBULANCE TAHUN 2016

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam provinsi Nusa
Tenggara Barat. Kabupaten Sumbawa memiliki 24 kecamatan yang terdiri dari 445.503 jiwa
(Sumber Data : BPJS Sumbawa Tahun 2016). Meskipun jumlah penduduk tidak terlalu besar tetapi
pelayanan kesahatan di masing-masing kecamatan cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya 25
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk membantu masyarakat yang membutuhkan
pertolongan medis. Khusus di Kecamatan Sumbawa terdapat 2 Puskesmas yang siap melayani
masyarakat. Selain terdapat dua puskesmas kecamatan sumbawa memiliki satu Rumah Sakit yaitu
Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa.

Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa merupakan Rumah Sakit Negeri milik pemerintah
tipe c. Seiring dengan begitu banyaknya antusiasme masyarakat yang datang melakukan pengobatan
ke RSUD Sumbawa serta permintaan masyarakat untuk menyediakan transportasi untuk membantu
dan menolong masyarakat yang dalam keadaan gawat darurat mendorong pihak RSUD Sumbawa
membentuk Pelayanan Ambulance 24 jam. Evakuasi dan transportasi merupakan salah satu bagian
penting dalam pelayanan gawat darurat. Melalui evakuasi dan transportasi yang tepat dapat
membantu penanganan penderita gawat darurat dengan baik. Pada pelayanan gawat darurat
terkadang diperlukan pelayanan merujuk pasien karena penanganan di tempat tersebut tidak dapat
dilakukan oleh karena keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang
memungkinkan untuk dilakukan penanganan yang definitif. Untuk itu dibutuhkan sarana evakuasi
dan transportasi yang memadai berupa ambulance yang lengkap dengan sarana prasarananya.

Pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa memberikan pelayanan


selama 24 jam pada pasien gawat darurat mulai dari permintaan panggilan atau penjemputan pasien
ke tempat kejadian, penanganan pasien gawat darurat di tempat kejadian dan dalam perjalanan ke
layanan kesehatan yang lebih berkompeten, merujuk pasien ke layanan kesehatan yang lebih besar
dan lengkap yang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan yang sudah terlatih dan
memiliki sertifikat.
Tahun 2016 pelayanan Ambulance RSUD Sumbawa mencapai 943 pelayanan. Pelayanan
tersebut meliputi pelayanan dalam maupun luar kota bahkan antar provinsi. Pelayanan yang
diberikan oleh Ambulance Rumah sakit Umum Daerah Sumbawa dikelompokkan menjadi dua jenis
pelayanan yaitu : 1. Ambulance Stand By dan 2. Ambulance Rutin. Ambulance Stand By
diperuntukkan untuk konsumen yang sedang mengadakan kegiatan atau event yang memerlukan
ambulance untuk stand by di acara tersebut contoh kegiatan misalnya Kegiatan Olah Raga,
Kegiatan Festival Moyo, Acara Kenegaraan seperti HUT RI di Kantor Bupati Sumbawa, HUT
Kabupaten Sumbawa, Kedatangan Wakil Presiden RI, Karnaval memperingati Hari Pendidikan dan
Hari Kartini. Standarisasi untuk jenis pelayanan Ambulance Stand By berdasarkan waktu pemakaian
dan dengan atau tanpa penanganan Dokter. 2. Ambulance Rutin diperuntukkan untuk evakuasi
rutin setiap hari seperti menjemput pasien dari rumah ke rumah sakit, dari rumah sakit pulang
kerumah, dari rumah sakit ke rumah sakit, baik pasien dalam kota Sumbawa maupun diluar kota
Sumbawa. Standarisasi untuk jenis pelayanan Ambulance Rutin berdasarkan standar alat di
ambulance dan alat tambahan seperti ventilator untuk kasus-kasus tertentu dan terkadang
membutuhkan dokter untuk memdampingi. Dibawah ini menunjukkan kegiatan pelayanan
ambulance kurun waktu januari-desember 2016 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Pelayanan Ambulance Tahun 2016 :

Kegiatan Kota Jumlah

Rujuk Mataram 181

Rujuk Luar NTB 11

Pasien Pulang Sumbawa 59

Jemput & Rujuk RS Lain Sumbawa 346

Jenazah Dalam dan Luar Kota 346

Total 943
Tabel 1.2 Kegiatan Ambulance Stand By Tahun 2016

N Nama Bulan
Tempat Kegiatan Rincian Kegiatan
o Pelaksana Pelaksanaan
1 Tim Januari 2016 Kantor  Tim Medis  Pemberian Bantuan Hidup
. Ambulance Bupati Pelaksanaan Dasar bagi peserta yang
Sumbawa Upacara jatuh pingsan saat
Peringatan Ultah mengikuti upacara.
Sumbawa

2 Tim Mei 2016 Lapangan  Menjadi Tenaga  Memberikan Pertolongan


Ambulance Pragas Medis Piala Pertama Kepada Pemain
Presiden Yang Terjatuh atau Patah
Ketika Menggiring Bola

3 Tim Agustus Bandara  Menjadi Tim  Menjadi koordinator


Ambulance dan Medis utama daerah dan
beserta Pemanggo Kedatangan Berkoordinasi dengan tim
dokter ng Wakil Presiden kesehatan kepresidenan
RI. apabila rombongan Wakil
Presiden memerlukan
bantuan hidup dasar.

 Tim Medis
4 Erik & Dewi Agustus Kantor  Pemberian Bantuan Hidup
Pelaksanaan
(Perawat Bupati Dasar bagi peserta yang
Upacara
Ambulance) Sumbawa jatuh pingsan atau lelah
Peringatan
saat mengikuti upacara.
Ulang tahun
Sumbawa

5 Tim Oktober Lapangan  Memberi bantuan hidup


 Menjadi Tenaga
Ambulance Pahlawan daasar bagi peserta yang
Medis peserta
mengalami kecelakaan
karnaval, Jalan
saat mengendarai motor
Sehat dan Motor
cross dan jalan sehat.
Cross dll dalam
memperingati
Festival Moyo
2016
6 Mega Desember Lapangan  Pertandingan  Membantu Peserta
Zishandari Gedung Garuda Cup yang mengalami luka
(Perawat Olahraga atau cedera.
Ambulance)

B. TUJUAN

Adanya Pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa bertujuan


untuk :

1) Melaksanakan pelayanan transportasi di rumah sakit yang s esuai dengan standar


pelayanan
2) Memberikan kenyamanan dan keamanan pada pasien, sopir , perawat
Ambulance dan keluarga pasien selama perjalanan transportasi pasien.
3) Membentuk layanan AGD (Ambulance Gawat Darurat) 118 yang tersistem dan terintegrasi
dengan Stakeholder.

C. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa adalah
sebagai berikut:

 Melakukan pertolongan secepatnya kepada masyarakat yang menghubungi tim ambulance


sementara melalui handphone yang ada untuk segera di jemput.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan transportasi ambulance baik
pasien pulang, rujukan maupun jasa mengantar jenazah
GAMBARAN UMUM

A. PENGERTIAN AMBULANCE

Ambulance adalah kendaraan transportasi gawat darurat khusus orang sakit atau cedera yang
digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan lebih lanjut. Istilah
Ambulance digunakan untuk menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa
peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah sakit untuk
perawatan lebih lanjut. Kendaraan ini dilengkapi dengan sirene dan lampu berwarna merah dan biru
gawat darurat agar dapat menembus kemacetan lalu lintas.

Kendaraan ini merupakan salah satu prioritas di lalu lintas dan memiliki hak untuk melanggar
peraturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan arah, dan melalui lajur bahu jalan,
dan sudah dijelaskan dalam Pasal 134 dan 135 UU No 22 tahun 2009 mengenai prioritas dan hak
kendaraan gawat darurat di lalulintas bahwa kendaraan seperti Ambulance dan kendaraan gawat
darurat yang lainnya harus diberi kenyamanan dan diberi lintasan untuk di jalan raya guna
menyelamatkan nyawa.

B. SUMBER DAYA MANUSIA

Pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa tidak terlepas dari dukungan
tenaga-tenaga terampil yang bertugas dalam melayani pasien. Pada awal tahun 2014 manajemen
rumah sakit memfokuskan untuk membentuk tim khusus yang menjalankan ambulance. Tim
Khusus yang akan dibentuk diperoleh dari perekrutan perawat yang diseleksi dari beberapa orang.
Tim khusus tersebut diberi nama Tim Ambulance. Tim Ambulance bertugas untuk menjemput dan
mengantar (rujuk) pasien ke Rumah Sakit lainnya apabila perlengkapan dan alat tidak memadai di
Rumah Sakit Sumbawa. Namun lingkup kerja perawat ambulance tidak terbatas pada merujuk
pasien saja tetapi juga menjemput masyarakat yang membutuhkan pertolongan baik dirumah
maupun dijalan (korban kecelakaan).

Pada awal pembentukan tim ambulance tim ini terdiri dari 5 orang. Namun bulan mei 2015
tim ambulance berkurang 1 orang dikarenakan melanjutkan pendidikannya. Otomatis dengan
berkurangnya 1 orang perawat di tim ambulance mengakibatkan tim ini kekurangan tenaga. Dalam
melakukan pelayanan rujukan ataupun menjemput pasien Tim Ambulance ini didukung oleh supir
ambulance. Pada tahun 2015 jumlah supir yang dimiliki Rumah sakit Umum daerah Sumbawa
berjumlah 8 orang yang bertugas untuk melayani baik mengantar maupun menjemput pasien baik
dalam maupun luar kota. Namun pada tahun 2015 jumlah supir yang ada berkurang 2 orang karena
pindah tugas ke kantor lain tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena digantikan oleh 2 orang
supir yang bertugas pada tahun 2015 dan pererekrutan tahun 2016. Adapun nama tim ambulance
beserta nama supir yang bertugas saat ini.

STATUS
NAMA NIP JABATAN
KEPEGAWAIAN
M.Nurdin 19690712 200701 1 042 PNS Supir

Made Sudana 19621105 200801 1 002 PNS Supir


Sahabuddin 19790722 200701 1 019 PNS Supir
Sunardi Kontrak Supir

Id Thahransyah Kontrak Supir

Johari Kontrak Supir

Nurdin Kontrak Supir

Ari Azhari Kontrak Supir

Santoso Amd.Kep Kontrak Perawat


Erik Saputra S.Kep.Ners Kontrak Perawat

Dewi Hastuti Amd.Kep Kontrak Perawat


Mega Z S.Kep.Ners Kontrak Perawat

Tim Ambulance yang berjumlah 4 orang saat ini dirasakan sangat kurang dikarenakan
begitu banyak pelayanan ambulance yang mengharuskan mereka merujuk ke luar kota atau rumah
sakit lain. Pada tahun 2014-2016 jumlah rujukan ke mataram dan kota lainnya bertambah. Hal Ini
dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

NO TAHUN JUMLAH
RUJUKAN
1. JUNI-DESEMBER 2014 184
2. TAHUN 2015 186
3. TAHUN 2016 192
Untuk meningkatkan kualitas dari tim ambulance pada bulan desember 2016 Rumah sakit
Umum Daerah Sumbawa memberikan pelatihan kepada dua orang perawat ambulance untuk
diberangkatkan ke Magelang. Pelatihan BTCLS yang di ikuti oleh tim ambulance bertujuan
pelatihan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan perawat ambulance yang berkaitan
dengan tugas mereka di ambulance.

Dokumentasi Ketika Tim Ambulance Mengikuti Pelatihan BTCLS

C. PEDOMAN PELAYANAN AMBULANCE DI RUMAH SAKIT

a. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan ambulance kepada masyarakat secara terus


menerus selama 24 jam, 7 hari kerja.
b. Pelayanan Ambulance Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa meliputi evakuasi pasien yang
tidak mengalami ancaman jiwa dan korban dalam keadaan cukup baik/stabil/sudah
memungkinkan untuk dipindahkan, mengantar jenazah, pasien pulang dan rujukan.
c. Pendamping pasien adalah petugas medis (perawat), jika perlu didampingi oleh dokter sesuai
dengan kondisi medis pasien.
D. PERSYARATAN UMUM MOBIL AMBULANCE
Persyaratan Mobil Ambulance diatur oleh Depkes RI tahun 2004. Persyaratan tersebut meliputi
sebagai berikut:
1. Kendaraan roda empat / lebih dengan suspensi lunak.
2. Warna kendaraan putih dengan pengenal khusus (pada tulisan nama rumah sakit dan
ambulance) yang memantulkan cahaya
3. Tulisan AMBULANCE pada bagian depan kendaraan ditulis terbalik dan memantulkan
cahaya
4. Di belakang dan di samping kiri dan kanan kendaraan terdiri dari : logo dan nama
rumah sakit
5. Logo Rumah Sakit di pintu depan kanan dan kiri.
6. Pintu belakang tidak mengganggu keluar masuknya stretcher.
7. Lampu rotator warna biru terletak di tengah atap kendaraan.
8. Dinding dan lantai kendaraan tidak membentuk sudut, dengan lantai landai.
9. Ruang dalam kendaraan cukup luas untuk bekerja dan infus dapat menetes dengan
baik.
10. Tempat duduk bagi petugas / pendamping di ruang penderita dapat dibuka / dilipat
(captain seat).
11. Ruangan penderita mempunyai akses dengan tempat pengemudi.
12. Gantungan infus 2 (dua) buah terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat tidur
penderita.
13. Didalam ambulance terdapat peta wilayah setempat.

E. AMBULANCE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA


Pada tahun 2016 jumlah ambulance rumah sakit umum daerah sumbawa berjumlah 8 buah.
dengan model dan tahun yang berbeda. Tahun 2015 ambulance rumah sakit umum daerah sumbawa
bertambah 3 buah yang awalnya hanya berjumlah 5 buah. Penambahan ambulance dimaksudkan
untuk mengantar pasien-pasien gawat darurat yang memerlukan pertolongan, alat dan fasilitas yang
lengkap. Hal ini disebabkan karena ambulance sebelumnya yang pernah ada merupakan ambulance
biasa yang tidak memiliki alat maupun perlengkapan yang dibutuhkan.
Pada tahun 2015 dua ambulance dilakukan perbaikan baik pada mesin maupun pada cat body
ambulance. Hal ini dimaksudkan agar ambulance kelihatan baru dan masih tetap digunakan
meskipun usia pemakaiannya lama. Begitu pula untuk tahun 2016 dilakukan 2 perbaikan ambulance
dikarenakan kedua ambulance tersebut mulai bermasalah baik mesin maupun bagian lainnya yang
ada di ambulance tersebut. Jadi total ambulance yang bisa beroperasi setelah dilakukan perbaikan
saat ini berjumlah 8 ambulance.
Fasilitas dan sarana yang ada di ambulance:
 Perlengkapan Ambulance
 AC
 Sirene
 Lampu Rotator
 Sabuk Pengaman
 Sumber Listrik / Stop Kontak
 Lemari Untuk Alat Medis
 Lampu Ruangan
 Wastafel
 Alat kesehatan penunjang BLS (Basic Life Support) didalam dua unit ambulance dan
penunjang ALS (Advance Life Support) didalam satu unit Ambulance
Gambar ambulance yang dimiliki RSUD Sumbawa

Ambulance Hyundai dengan penunjang BLS


Ambulance Hi-Ace dengan penunjang ALS

Alat Yang Ada di Dalam Ambulance Hyundai


Pemeriksaan Ambulance Sebelum Berangkat Rujuk

Ambulance Isuzu D-Max

Izuzu D-Mex
Ambulance Isuzu
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Ambulance Untuk Rujukan Dalam Kota

Pelayanan Ambulance tahun 2016 untuk rujukan dalam kota mencapai 319 kali rujukan. Hal
ini dikarenakan ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa penuh sehingga pasien dirujuk
ke rumah sakit lainnya agar mendapatkan pelayanan yang optimal. Rumah sakit yang dituju
adalah Rumah Sakit Menambai Abdul Kadir atau di kenal dengan RSUDP Sumbawa. Selain
karena kendala ruangan pemindahan pasien ke rumah sakit tersebut dikarenakan beberapa waktu
lalu Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa belum memiliki Spesialis Dalam sehingga untuk
beberapa jenis penyakit yang membutuhkan perhatian spesialis di rujuk kesana. Adapun data
pasien rujukan yang diantar ke rumah sakit tersebut:

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Series1 41 39 24 29 26 26 31 26 19 16 19 26

Tabel 3.1 Jumlah Rujukan dalam Kota Ke Rumah Sakit Lain

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Pelayanan rujukan dalam kota ke RSMA dalam satu bulan
rata-rata 26 kali rujukan. Dengan kata lain pelayanan rujukan dari RSUD Sumbawa ke RSMA
dalam satu hari tim ambulance mengantar satu pasien.
Prsoses Ketika Pasien Sedang Dinaikkan Di Atas Ambulance Untuk Dirujuk

B. Pelayanan Ambulance Untuk Rujukan Luar Kota

Fasilitas dan peralatan yang kurang di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
mengakibatkan pasien harus dipindahkan ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan tersebut. Rumah sakit yang dimaksud adalah rumah sakit yang
berada di luar kota seperti Mataram ataupun Bali. Rumah sakit yang dituju juga tergantung
kesiapan rumah sakit menyediakan ruangan ataupun fasilitas yang diperlukan seperti ventilator,
ruangan seperti ICU, Penunjang Medis CT Scan, dan sebagainya dengan melihat kondisi pasien
yang dirujuk. Untuk Pasien BPJS Rumah Sakit Rujukan diarahkan ke Rumah Sakit Umum
Provinsi Mataram. Apabila di rumah sakit tersebut ruangan penuh atau fasilitas tidak ada baru
diarahkan ke rumah sakit lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Untuk pasien umum
apabila kondisi pasien yang tidak gawat keluarga bebas memlilih rumah sakit manapun di
mataram. Namun sebelum diberangkatkan atau dirujuk tim ambulance menghubungi rumah sakit
yang dituju untuk memberitahukan bahwa mereka akan merujuk pasien ke rumah sakit tersebut
sehingga untuk pasien gawat darurat baik alat maupun ruangan sudah dipersiapkan ketika mereka
tiba disana. Adapun jumlah pelayanan rujukan luar kota yang dilakukan selama tahun 2016:
40
36
35

30 28

25
19 18
20 16 16
13 12
15 11
9
8
10 6

0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des

Tabel 3.2 Pelayanan Ambulance Rujukan Luar Kota

Penggunaan ambulance untuk merujuk pasien ke luar kota ditentukan oleh kondisi pasien
yang bersangkutan. Apabila pasien memerlukan penanganan lebih intens ambulance yang
digunakan adalah ambulance yang memliki peralatan lebih lengkap seperti monitor dan alat
lainnya yang tidak bisa terpasang di ambulance biasa. Untuk kondisi pasien yang biasa saja atau
tidak gawat ambulance yang digunakan adalah ambulance biasa.

Proses Ketika Pasien Sedang Dinaikkan Di Atas Ambulance Untuk Di Rujuk


C. Jenis Penyakit Yang Harus Dirujuk

Karena Minimnya Fasilitas dan Peralatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa beberapa
jenis penyakit harus diberikan penanganan lebih extra. Meskipun di Sumbawa terdapat Rumah
Sakit Menambai Abdul Kadir namun beberapa alat di rumah sakit tersebut juga tidak memadai. Hal
Ini mengakibatkan beberapa jenis pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit Mataram ataupun ke Rumah
Sakit Sanglah Bali. Beberapa jenis penyakit tersebut antara lain:

CKD
CVA
5 4
19 ANEMIA
6
5 HIV
7 ZKIZOFHRENIA
13
7 EFUSI PLEURA
5 7
SEPSIS
CHF
TB
ALO

Tabel 3.1 Jenis Penyakit Yang paling Banyak di Rujuk

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa penyakit CKD (Chronic Kidney Disease) adalah
penyakit yang paling banyak dirujuk. Hal ini dikarenakan tidak adanya alat cuci darah/ Hemodialisa
di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa. Sehingga pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit
yang memiliki alat cuci darah. Penyakit Zkizofrenia juga menjadi jenis penyakit yang banyak
dirujuk oleh tim ambulance. Hal ini disebabkan karena tidak adanya Rumah Sakit Jiwa di daerah
sumbawa. Hal yang paling menonjol ditahun 2016 adalah banyaknya kasus HIV yang dirujuk ke
mataram yaitu sebanyak 5 kasus. Kemungkinan pada tahun 2017 jumlah jenis penyakit yang akan
dirujuk juga akan bertambah dan beragam tergantung jenis penyakit serta kelengkapan dan
persediaan alat yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa.
D. Pelayanan Ambulance Dalam Menjemput Pasien

Pelayanan Ambulance di Rumah sakit umum daerah Sumbawa belum menggunakan ambulance
gawat darurat 118. Hal ini dikarenakan kendala alat komunikasi yang belum terpasang dan sumber
daya manusia sebagai operator. Untuk panggilan pelayanan (menjemput) pasien masyarakat
menghubungi Nomor Handphone IGD yang stand by 24 jam. Jadi apabila ada panggilan gawat
darurat melalui handphone IGD tim ambulance dengan cepat mengetahui masyarakat yang
memerlukan pertolongan mereka. Tahun 2016 jumlah panggilan telp masyarakat yang
membutuhkan ambulance cukup signifikan. Pada tahun 2015 masyarakat yang meminta
penjemputan dengan ambulance hanya 11 kali sedangkan tahun 2016 meningkat menjadi 17 kali.
Hal ini dapat dilihat dari data dibawah ini:

11

17
TAHUN 2015
TAHUN 2016

Tabel 4.1 Pelayanan Ambulance Dalam Menjemput pasien

Dalam memberikan pelayanan menjemput pasien, ambulance yang digunakan adalah


ambulance gawat darurat yang fasilitas di dalamnya lengkap. Hal ini disebabkan karena pada saat
penjemputan pasien tim ambulance tidak mengetahui secara jelas kondisi pasien yang akan
dijemput. Oleh karena itu persiapan harus matang sebelum tim ambulance berangkat untuk
menjemput pasien yang memerlukan bantuan.

Oleh karena itu untuk menunjang pelayanan ambulance untuk ambulance-ambulance yang
sudah mulai memasuki usia diatas 5 tahun atau ada kerusakan diperlukan perbaikan mesin dan lain
sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang kelancaran pelayanan ambulance yang
dilakukan baik untuk rujukan dalam, luar kota maupun dalam menjemput pasien
DOKUMENTASI TIM AMBULANCE

Tim Ambulance RSUD Sumbawa

Kegiatan P3K Festival Moyo 2016


Kegiatan P3K Ulang Tahun Sumbawa 2016
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan tentang Pelayanan Ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah
Sumbawa, maka dapat ditarik kesimpulan
1. Dengan adanya pelayanan ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
permintaan untuk menggunakan ambulance meningkat.
2. Pengadaan ambulance Hyundai dan ambulance Hi-Ace menunjang kinerja perawat
ambulance dalam merujuk pasien baik ke Rumah Sakit Menambai Abdul Kadir
maupun Rumah Sakit Mataram serta Rumah Sakit Sanglah. Hal ini dikarenakan alat
yang terdapat di ambulance tersebut seperti monitor maupun ventilator yang
terpasang di ambulance dapat membantu untuk memantau kondisi pasien yang
membutuhkan perawatan yang lebih intens.

B. SARAN
Untuk menunjang pelayanan ambulance di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa Agar
lebih baik lagi kedepannya adapun hal yang harus dilakukan antara lain:
1. Perlunya penambahan Tim Ambulance. Karena pada saat ini Tim Ambulance yang
ada hanya berjumlah 4 orang. Dan jumlah tim ambulance yang ada tersebut dirasa
kurang mengingat jumlah rujukan baik dalam maupun luar kota serta permintaan
ambulance untuk menjemput pasien meningkat.
2. Pelayanan Ambulance Gawat Darurat 118 segera terlaksana. Dengan adanya layanan
118 bebas pulsa diharapkan masyarakat akan dengan mudah menghubungi Rumah
Sakit untuk menggunakan ambulance.
3. Untuk mengoptimalkan pelayanan ambulance Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa
untuk ambulance yang usia operasional diatas 5 tahun diharapkan dilakukan
perbaikan menyeluruh baik terhadap mesin maupun body ambulance.

Anda mungkin juga menyukai