Analisis Kualitatif Gigi
Analisis Kualitatif Gigi
Disusun Oleh :
I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mempelajari karakteristik kelarutan (solubilitas) gigi dalam beberapa larutan asam,
b. Mempelajari berbagai macam senyawa mineral atau komponen anorganik penyusun
gigi berdasarkan analisis kualitatif.
5 g gigi
- Direndam dalam 10 ml HNO3 pekat selama 24 jam
- Dipanaskan (lemari asam) hingga larutan bersisa sekitar
20%
- Ditambahkan 50 ml HNO3 10%
- Disaring dan dipanaskan kembali hingga bersisa sekitar
50%
- Ditambah aquades hingga bervolume 50 ml
- Larutan disaring kembali, endapan (I) ditampung
sementara, filtrat (I) digunakan sebagai bahan analisis.
hasil
25 ml filtrat (I)
2 ml filtrat (II)
2 ml filtrat (II)
hasil
2. Pengujian Endapan
hasil
2.1 Pengujian atau Analisis Endapan-Uji Kalsium
2 ml filtrat (III)
1 ml filtrat (III)
hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Preparasi Sampel Gigi
a. Gigi menjadi cairan berwarna kuning keemasan
b. Setelah dipanaskan menghasilkan filtrat berwarna kuning dan endapan
berwarna putih yang jumlahnya cukup banya
3. Pengujian Endapan
● Endapan (II) + 10 ml CH3COOH 10% filtrate (III)
a. Pengujian atau analisis endapan – uji kalsium
- Filtrat (III) + 1 ml (NH4)2C2O4 1% terbentuk banyak endapan
b. Pengujian atau analisis endapan – uji fosfat
- Filtrat (III) + 1 ml CH4N2O 10% + 3 ml (NH4)6Mo7O24 terbentuk
warna kuning keemasan. Setelah ditambahkan 1 ml K4Fe(CN)6
terbentuk warna hijau pekat pada seluruh larutan
c. Pengujian atau analisis endapan – uji magnesium
● Sisa filtrate (III) + kristal NH4Cl + (NH4)2CO3 endapan (IV) +
filtrat (IV)
● Endapan (IV) + filtrat (IV) + kristal Na 2HPO4 + NH4Cl = endapan
magnesium karbonat (MgCo3)
d. Pengujian atau analisis endapan – uji besi
● Endapan (IV) + 0,5 ml HCl 10% + CH3COOH endapan (V) +
filtrat (V)
● Filtrat (V) 1 ml + 1 ml NH4SCN warna merah
● Filtrat (V) 1 ml + K3Fe(CN)6 1 ml = warna hijau kebiruan
4.2 PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu gigi manusia
yang direndam dalam 10 ml HNO3 pekat selama 24 jam hingga larut.
Larutan ini yang kemudian digunakan sampel pada beberapa pengujian.
1. Pemisahan senyawa yang mengandung fosfat dengan bukan fosfat
Dalam pemisahan senyawa yang mengandunng fosfat dengan bukan
fosfat tahap awal ialah melarutka unsure-unsurnya dengan didestruksi
atau diabukan kemudian melarutkannya dengan asam nitrat (HNO3)
pekat. Dari hasil pelarutannya didapatka filtrate (II) dan endapan (II).
1.1 Pengujian atau analisis filtrat – uji klorida
Dari pengujian atau analisis filtrate dengan menggunakan uji
klorida didapatkan hasil larutan berwarna putih dan tidak terdapat
endapan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat klorida dalam
ekstrak gigi yang diuji. Namun hal itu tidak dibenarkan sebab tidak
ditemukannya endapan pada larutan tersebut bukan karena tidak
adanya kandungan klorida dalam ekstrak gig melainkan klorida
tersebut telah larut oleh asam HNO3 10%.
1.2 Pengujian atau analisis filrat – uji sulfat
Pada pengujian analisis filtrate dengan menggunakan uji sulfat
ini didapatkan hasil bahwa laerutan berwarna putih dan tidak
terdapat endapan. Hal ini kemungkinan tidak ditemukannya endapan
itu oleh Karen kesalahan pada praktikan dalam melakukan
percobaan atau bias juga diduga karena sulfat telah larut pada asam
yang terlalu banyak.
2. Pengujian endapan
2.1 Pengujian atau analisis endapan – uji kalsium
Pada pengujian atau analisis endapan, untuk mengetahui
kandungan kalsium ini didapatkan hasil larutan berwarna putih
kekuningan dan timbul adanya endapan putih. Adanya endapan
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam ekstrak gigi tersebut
terdapat kandungan kalsium.
V. KESIMPULAN
1. Elemen gigi yang digunakan sebagai sampel pada percobaan kali ini mengandung
kalsium, klorida, fosfat, sulfat.
2. Secara kimiawi, pengujian atau analisis unsur oganik dalam gigiberdasarkan pada
sifat-sifat dari masing-masing unsur yang terdapat dalam reaksi dan warna hasil
reaksinya.
3. Kandungan mineral penyusun gigi lebih mudah larut dalam asam dibandingkan
dalam air.
DAFTAR PUSTAKA
Lesson, Paparo. 1996. Buku Ajar Histologi FKU dari textbook of Histology. Jakrta: EGC
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
www.life-enthusiast.com
www.hcl.ac.uk