Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Adjik Wisnu Mahendra (183101041)
2. Dinda Febbi Angelina (193101046)
3. Erma Nada Erviana (183101040)
4. Etika Eka Wati (183101048)
5. Hanif Zuniar Haq (183101051)
6. Nungky Fajar Febriani (183101043)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya
pada kita semua, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah tentang
Penanganan Keluhan Pelanggan.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju ke
zaman yang lebih terang.
Dalam penulisan makalah ini banyak sekali bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari orang lain yang diberikan kepada kami, sehingga penulisan karya tulis ini
dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis
sampaikan kepada:
1. Ibu Eva Miza Syafitri, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu yang telah tulus
ikhlas memberikan bimbingan dan saran-saran yang sangat berarti dalam
penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman Administrasi Bisnis 3D yang telah membantu menyelesaikan tugas
ini. Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk
perbaikan dan kemajuan. Kami membuka tangan lebar-lebar untuk kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
serta pengetahuan kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata
yang kurang berkenan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelanggan merupakan urat nadi bagi suatu perusahaan. Peningkatan jumlah
pelanggan akan menimbulkan kenaikan jumlah penjualan dan membentuk citra
perusahaan menjadi semakin baik di mata pelanggan yang menyebabkan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan semakin meningkat. Setelah melakukan
pembelian produk atau menggunakan suatu pelayanan jasa, setiap pelanggan akan
berbeda satu dengan yang lainnya, karena setiap orang akan menangkap,
menyusun dan menafsirkan informasi tersebut sesuai caranya masing-masing.
Respon yang diberikan pelanggan bermacam-macam yaitu puas, biasa saja, atau
kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu,
menjadi tugas penting bagi perusahaan untuk memberikan sebuah pelayanan
produk atau jasa yang baik kepada pelanggan.
Dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, mungkin akan selalu ada
kekurangan dalam melayani mereka dikarenakan kebutuhan setiap orang berbeda
dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal ini menuntut perusahaan untuk
mampu merespon secara cepat dan tepat keluhan yang berasal dari pelanggan agar
mereka tidak berpindah ke merek lain. Salah satu cara terbaiknya adalah
melakukan penanganan keluhan pelanggan secara cepat dan tepat, karena
ketidakpuasan mereka akan berdampak negatif bagi perusahaan.
Keluhan menurut Lupiyoadi merupakan ungkapan rasa kurang puas terhadap
suatu produk atau layanan jasa, baik secara lisan maupun tertulis atau sebuah
ungkapan ketidakpuasan antara harapan dengan fakta terhadap apa yang diterima
dalam bentuk produk maupun layanan jasa. Keluhan pelanggan adalah hal yang
tidak dapat dianggap remeh karena dengan mengabaikan hal tersebut akan
membuat konsumen merasa tidak diperhatikan dan pada akhirnya perusahaan
akan ditinggalkan oleh konsumen. Keluhan pelanggan akan memberi manfaat
positif bagi perusahaan untuk membangun atau untuk memperbaiki perusahaan
tersebut. Keluhan-keluhan tersebut diharapkan dapat membuat perusahaan untuk
segera mengoreksi kekurangan-kekurangan serta kesalahannya yang berguna
untuk memperbaiki mutu serta meningkatkan layanan. Manfaat mengenali
keluhan pelanggan secara dini bagi perusahaan yaitu agar dapat mengklarifikasi
keluhan pelanggan dan mengenal bermacam-macam karakter pelanggan.
Sehingga, memudahkan mencari jalan keluar bila menemui keluhan yang sama
dan menyadarkan para petugas pelayanan atau petugas yang lain akan fungsinya
pada saat melayani pelanggan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya penanganan keluhan pelanggan?
2. Bagaimana definisi penanganan keluhan pelanggan?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi sumber keluhan?
4. Bagaimana teknik penanganan keluhan?
5. Bagaimana mengurangi keluhan dengan umpan balik?
6. Bagaimana cara memahami tipe pelanggan sulit?
7. Bagaimana teknik penanganan pelanggan sulit?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pentingnya penanganan keluhan pelanggan
2. Mengetahui definisi keluhan pelanggan
3. Mengetahui cara mengidentifikasi sumber keluhan
4. Mengetahui teknik penanganan keluhan pelanggan
5. Mengetahui cara mengurangi keluhan pelanggan dengan umpan balik
6. Mengetahui cara memahami tipe pelanggan sulit
7. Mengetahui teknik penanganan pelanggan sulit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penanganan Keluhan Pelanggan
a. Pentingnya Penanganan Keluhan Pelanggan
Penanganan keluhan memiliki hubungan yang erat dengan layanan
pelanggan. Ada beberapa hal yang menunjukan hubungan antara keluhan
dengan layanan pelanggan. Hal tersebut antara lain:
Pertama, layanan pelanggan merupakan bentuk dari pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Keluhan pada umumnya muncul ketika kebutuhan dari
pelanggan tidak terpenuhi. Keluhan menunjukan bahwa ada rentang dalam
layanan pelanggan. Rentang ini adalah perbedaan antara apa yang dijanjikan
kepada konsumen dan apa yang diharapkan oleh konsumen serta apa yang
telah diberikan.
Kedua, sebuah usaha perlu mendapatkan dan mempertahankan
konsumen. Bagian mempertahankan konsumen adalah menangani segala
permasalahan konsumen. Kemudian menangani keluhan adalah bagian yang
penting dalam strategi untuk membuat konsumen mengingat perusahaan kita.
Ingatan konsumen dan pemakaian jasa kembali oleh para konsumen tersebut
sangat bergantung pada layan pelanggan.
Ketiga, layanan pelanggan melibatkan aktivitas membangun dan
meningkatkan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kemampuan untuk
menangani keluhan pelanggan merupakan bagian yang penting dalam
hubungan antara konsumen dan perusahaan. Hubungan dengan konsumen
mungkin tidak akan selalu berjalan dengan mulus. Keluhan dapat menjadi
cobaan dalam hubungan tersebut. Ketika sebuah keluhan ditangani dengan
baik oleh sebuah perusahaan, hal tersebut dapat membuat hubungan semakin
kuat dan kesetiaan pelanggan semakin kuat dan kesetiaan pelanggan semakin
meningkat.
Keempat, layanan pelanggan datang dari para karyawan di dalam
perusahaan. Para karyawan perlu merasa nyaman dalam menerima komentar
negative (seperti halnya komentar positif) mengenai produk dan jasa yang
ditawarkan. Mengetahui bagaimana cara menangani konsumen yang marah
sama pentingnya dengan mengetahui bagaimana menyambut konsumen baru,
penjualan yang meningkat dan berita menggembirakan mengenai usaha.
Kelima, keluhan memberikan pesan dan tanda kepada perusahaan.
Informasi yang didapatkan dari keluhan dapat membantu perusahaan dalam
mengembangkan produk dan jasa yang mereka tawarkan. Pelayanan
pelanggan berhubungan dengan komitmen untuk melakukan pengembangan
secara terus-menerus.
Proses dari pelayanan pelanggan tidak sepenuhnya selesai ketika
konsumen telah menerima produk atau layanan yang ditawarkan. Cobaan
terbesar dalam pelayanan pelanggan yang baik seringkali datang setelah
penjualan dilakukan, yaitu ketika konsumen kembali membutuhkan bantuan
karena mendapatkan sebuah masalah. Konsumen tersebut mungkin mengeluh
dan membutuhkan solusi. Layanan pelanggan yang berkualitas terdiri atas
melakukan pekerjaan yang benar pada saat pertama. Apabila masalah muncul,
maka penanganan keluhan yang efektif penting dalam rangka
mempertahankan kesetiaan pelanggan dan meningkatkan kepuasan dari
pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada formula kepuasan pelanggan
sebagai berikut:
Sekarang ini pelayanan telah menjadi factor diferensiasi yang semakin
kuat karena telah terjadi pergeseran paradigma bisnis dari product driven
menjadi customer-driven. Selain itu, pada masa sekrang ini, pelanggan yang
tidak puas dapat menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Bedanya
dengan masa lalu adalah apabila seorang tidak puas maka orang tersebut akan
menceritakan pengalaman tersebut hanya kepada orang-orang yang
dikenalnya. Orang-orang mana yang menerima cerita akan menceritakannya
lagi kepada oang lain. Sedangkan pada masa sekarang, pelanggan yang tidak
puas dapat menceritakan pengalamannya ke seluruh penjuru negeri maupun
ke seluruh dunia melalui berbagai media online yang ada antara lain melalui
blog, youtube dan berbagai media lain yang dapat dilihat oleh semua orang di
Indonesia dan dunia yang memiliki koneksi internet cepat.
Selain itu, dengan adanya penanganan keluhan yang cepat dapat
membuat orang menjadi loyal terhadap produk maupun jasa yang kita
sediakan. Sebagai contoh adalah kecelakaan fatal pesawat terbang milik
maskapai Singapore Airlines yang terjadi pada tahun 2000. Walaupun terjadi
kecelakaan yang sedemikian fatalnya, penanganan secara cepat yang
dilakukan oleh pihak maskapai tersebut setelah terjadinya kecelakaan, tidak
membuat kepercayaan para pelanggannya hilang. Mereka masih menganggap
bahwaa “Singapore Airlines merupakan maskapai penerbangan yang aman
dan nyaman.”
Apabila keluhan pelanggan tidak ditanganani dengan baik, hal tersebut
dapat menyebabkan beberapa akibat, yaitu tindakan pribadi dari pelanggan
tersebut maupun tindakan yang dipublikasikan secara luas dari pelanggan
yang tidak puas tersebut. Tindakan pribadi dari pelanggan dapat berupa
berhenti membeli produk, memusuhi penjual produk dan membicarakan
tentang produk atau perusahaan penghasil produk kepada teman-teman
disekitarnya. Sedangkan tindakan public dapat berupa meminta ganti rugi
kepada perusahaan, melayangkan tuntutan secara hukum, mengeluh kepada
dealer, mengeluh kepada media massa dan mengeluh kepada orang lain
melalui berbagai macam media.
b. Definisi Penanganan Keluhan
Pengertian dari keluhan dapat berbeda-beda antara usaha yang satu
dengan yang lainnya. Pengertian tersebut akan ditentukan oleh apa yang
diharapkan untuk dicapai oleh organisasi dari sistem yang mereka miliki untuk
menangani pelanggan. Makin banyak informasi yang diinginkan perusahaan
dari penerimaan atau pengawasan keluhan, maka makin luas pengertian dari
kata keluhan tersebut. Bagaimanapun juga, penting bagi sebuah perusahaan
untuk mengembangkan pengertian dari keluhan, agar para karyawan dapat
mengidentifikasi keluhan secara cepat daan mudah.
Ada beberapa pengertian dari keluhan. Salah satu definisi mengatakan
bahwa keluhan merupakan ekspresi ketidakpuasan dari para pelanggan
terhadap standar layanan, tindakan karyawan dan pemilik perusahaan yang
berpengaruh terhadap pengguna jasa individu maupun kelompok. Definisi lain
mengatakan bahwa keluhan merupakan ekspresi ketidakpuasan, penyesalan,
kritikan, kebencian atau kesedihan.
c. Mengindektifikasi Sumber Keluhan
Pelanggan melayangkan keluhan karena berbagai macam hal. Secara garis
besar ada enam hal yang dapat menyebabkan timbulnya keluhan pelanggan,
antara lain:
1) Produk
Keluhan pelanggan yang disebabkan oleh produk yang dibelinya dapat
disebabkan oleh bahan baku yang kurang baik, finishing produk yang
kurang sempurna, cacat pada produk dan kualitas produk yang kurang
baik.
2) Komunikasi Internal
Hal ini disebabkan oleh kurang baiknya hubungan internal di dalam
perusahaan yang berdampak kepada pelanggan. Sebagai contoh,
kurangnya komunikasi supervisor dengan frontliner customer service
yang dapat menyebabkan tidak jelasnya prosedur penanganan masalah
pelanggan.
3) Komunikasi Eksternal
Hal ini dapat disebabkan oleh strategi pemasaran yang kurang tepat
sasarannya dan juga dukungan dari bagian pemasaran yang kurang
optimal. Hal itu menyebabkan kurangnya informasi hingga ketidakpuasan
para pelanggan.
4) Aspek Manusia
Aspek ini seringkali merupakan penyebab utama dari ketidakpuasan
pelanggan. Aspek manusia antara lain perilaku karyawan yang kurang
professional seperti sikap negatif, kurang cepat dalam merespon keluhan
pelanggan, tidak menepati janji yang telah diberikan, kurangnya
pengetahuan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan serta
kurang terampil dalam melakukan pekerjaannya.
5) Aspek Sistem
Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan di dalam proses yang dimulai
dari persiapan dalam memberikan produk ataupun jasa, melakukan
transaksi sampai dengan proses evaluasi.
6) Jasa
Dalam frontline perusahaan, layanan yang diberikan seringkali
menyebabkan pelanggan merasa kurang puas, antara lain dikarenakan
pelayanan yang kurang professional, layanan yang tidak berorientasi
kepada pelanggan, layanan yang hanya sebatas pada slogan perusahaan
tetapi tidak diimplementasikan oleh para karyawan dan respon yang
kurang cepat dalam menangani keluhan para pelanggan.