Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat penangas air dengan cara
memanaskan air yang dimasukkan dalam gelas kimia dan dipanaskan dengan
pembakar spirtus. Digunakannya penangas air pada percobaan ini karena fenol (bahan
percobaan) adalah bahan yang reaktif sehingga jika dipanaskan langsung dengan api,
maka perubahannya akan sulit diamati, sehingga digunakannya penangas agar
pemanasan berlangsung secara lambat dan perubahannya dapat diamati.
+ H2O (l) →
(l)
(l) (aq)
Setelah terjadi perubahan (menjadi jernih) suhu kedua tabung diukur menggunakan
termometer sehingga didapatkan suhu T1.
Setelah berubah menjadi jernih kedua tabung diangkat dan didinginkan
hingga terjadi perubahan yaitu menjadi keruh kembali saat kekeruhan terjadi suhu
larutan diukur dan didapatkan T2. Hal ini terjadi karena kedua senyawa yaitu fenol
dan aquades mengion.
+ H2O (l) → + H3O+(l)
Grafik
Kurva T1 dan T2 dalam grafik tidak berpotongan sehingga dapat dikatakan bahwa pada
percobaan ini tidak ditemukan titik ekivalen.
Pada percobaan ini terdapat dua komponen yaitu fenol dan air yang menjadi
setimbang dalam 1 fasa yaitu cair saat dipanaskan. Memiliki derajat kebebasan (F) = 2
saat dipanaskan, dan derajat kebebasan (F) = 1 saat didinginkan. Berikut rumus derajat
kebebasan
𝐹 = 𝐶−𝑃+1
F yaitu derajat kebebasan , C adalah jumlah komponen, P adalah jumlah fasa,
sedangkan angka 1 yaitu adanya variabel yang dibuat konstan selama percobaan yaitu
tekanan, sedangkan temperatur menjadi variabel bebas. Jika tekanan dan temperatur
pada percobaan dibuat menjadi variabel bebas maka rumusnya adalah
𝐹 = 𝐶−𝑃+2
Diskusi