Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada praktikum kesetimbangan fasa dua komponen memiliki tujuan yaitu


menggambarkan kesetimbangan fasa dua komponen, yang kedua menentukan titik
ekivalen pada kesetimbangan fasa dua komponen, dan yang ketiga menentukan fasa,
komponen, dan derajat kebebasan suatu system kesetimbangan fasa dua komponen.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat penangas air dengan cara
memanaskan air yang dimasukkan dalam gelas kimia dan dipanaskan dengan
pembakar spirtus. Digunakannya penangas air pada percobaan ini karena fenol (bahan
percobaan) adalah bahan yang reaktif sehingga jika dipanaskan langsung dengan api,
maka perubahannya akan sulit diamati, sehingga digunakannya penangas agar
pemanasan berlangsung secara lambat dan perubahannya dapat diamati.

Langkah kedua memasukkan 10 mL aquades dalam tabung A lalu ditambahkan


2 mL larutan fenol lalu diaduk, setelah diaduk larutan menjadi keruh. Dan pada tabung
B dimasukkan 10 mL fenol lalu ditambahkan 2 mL aquades dan larutan menjadi keruh.
Pada saat larutan A dan B dipanaskan, larutan berubah menjadi jernih karena terbentuk
ikatan hidrogen.

+ H2O (l) →

(l)
(l) (aq)

Setelah terjadi perubahan (menjadi jernih) suhu kedua tabung diukur menggunakan
termometer sehingga didapatkan suhu T1.
Setelah berubah menjadi jernih kedua tabung diangkat dan didinginkan
hingga terjadi perubahan yaitu menjadi keruh kembali saat kekeruhan terjadi suhu
larutan diukur dan didapatkan T2. Hal ini terjadi karena kedua senyawa yaitu fenol
dan aquades mengion.
+ H2O (l) → + H3O+(l)

Selanjutnya mengulangi langkah penambahan 2 mL fenol hingga pemanasan


pada tabung A hingga tidak terjadi perubahan. Begitupun pada tabung B diulangi
langkah penambahan 2 mL aquades hingga tidak terjadi perubahan.

Pada tabung A penambahan fenol terus menerus membuat konsentrasi fenol


semakin besar sehingga semakin besar pula kecenderungan untuk membentuk ikatan
hidrogen yang mengakibatkan suhu larutan meningkat. Pada percobaan kami saat
penambahan fenol kedelapan tidak terjadi perubahan kembali keruh saat didinginkan,
sehingga percobaan dapat dihentikan.

Pada tabung B penambahan aquades terus menerus membuat konsenetrasi fenol


semakin kecil sehingga kecenderungan untuk terjadi ikatan hidrogen pun menjadi kecil
yang mengakibatkan suhu larutan menurun. Pada percobaan kami saat penambahan
aquades kesepuluh tidak terjadi perubahan menjadi jernih saat larutan dipanaskan,
sehingga percobaan dapat dihentikan.

Grafik

Kurva T1 dan T2 dalam grafik tidak berpotongan sehingga dapat dikatakan bahwa pada
percobaan ini tidak ditemukan titik ekivalen.

Pada percobaan ini terdapat dua komponen yaitu fenol dan air yang menjadi
setimbang dalam 1 fasa yaitu cair saat dipanaskan. Memiliki derajat kebebasan (F) = 2
saat dipanaskan, dan derajat kebebasan (F) = 1 saat didinginkan. Berikut rumus derajat
kebebasan

𝐹 = 𝐶−𝑃+1
F yaitu derajat kebebasan , C adalah jumlah komponen, P adalah jumlah fasa,
sedangkan angka 1 yaitu adanya variabel yang dibuat konstan selama percobaan yaitu
tekanan, sedangkan temperatur menjadi variabel bebas. Jika tekanan dan temperatur
pada percobaan dibuat menjadi variabel bebas maka rumusnya adalah

𝐹 = 𝐶−𝑃+2

Diskusi

Anda mungkin juga menyukai