Anda di halaman 1dari 25

PARKIR

A. Penentuan Kebutuhan Parkir

1. Jenis peruntukan kebutuhan parkir sebagaiberikut

a. Kegiatan parkir yang tetap


1) Pusat pedagangan
2) Pusat perkantoran swasta ataupemerintahan
3) Pusat pedagangan eceran atau pasarswalayan
4) Pasar
5) Sekolah
6) Tempat rekreasi
7) Hotel dan tempat penginapan
8) Rumah sakit

b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara


1) Bioskop
2) Tempatpertunjukan
3) Tempat pertandingan olahraga
4) Rumah ibadah.

2. Ukuran kebutuhan ruang parkir pada pusat kegiatan ditentukan sebagai berikut.

a. Berdasarkan hasil studi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

1) Kegiatan parkir yang tetap

a) Pusat perdagangan

Luas Areal Total (100m2) 10 20 50 100 500 1000 1500 2000


Kebutuhan (SRP) 59 67 88 125 415 777 1140 1502

b) Pusat perkantoran

Jumlah Karyawan 1000 1250 1500 1750 2000 2500 3000 4000 5000
Kebutuhan (SRP) Administrasi 235 236 237 238 239 240 242 246 249
Pelayanan
288 289 290 291 291 293 295 298 302
Umum

c) Pasar swalayan

Luas Areal Total (100 m2) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000
Kebutuhan (SRP) 225 250 270 310 350 440 520 600 1050

-3-
d) Pasar

Luas Areal Total (100m2) 40 50 75 100 200 300 400 500 1000
Kebutuhan (SRP) 160 185 240 300 520 750 970 1200 2300

e) Sekolah/perguruan tinggi

Jum lah Mahasiswa 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 1100 1200
(Orang) 0 0
Kebutuhan (SRP) 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240

f) Tempat rekreasi

Luas Areal Total (100m2) 50 100 150 200 400 800 1600 320 6400
0
Kebutuhan (SRP) 103 109 115 122 146 196 295 494 892

g) Hotel dan tempat penginapan

Jumlah Kamar (buah) 100 150 200 250 350 400 550 550 600
Tarip
< 100 154 155 156 158 161 162 165 166 167
Standart ($)
100 - 150 300 450 476 477 480 481 484 485 487
150 - 200 300 450 600 798 799 800 803 804 806
200 - 250 300 450 600 900 1050 1119 1122 1124 1425

h) Rumah sakit

Jumlah Tempat Tidur


(buah) 50 75 100 150 200 300 400 500 1000
Kebutuhan (SRP) 97 100 104 111 118 132 146 160 230

2) Kegiatan parkir yang bersifat sementara

a) Bioskop
Jumlah Tempat Duduk
300 400 500 600 700 800 900 1000 1000
(buah)
Kebutuhan (SRP) 198 202 206 210 214 218 222 227 230

b) Tempat pertandingan olahraga

Jumlah Tempat
4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 15000 1000
Tidur (buah)
Kebutuhan (SRP) 235 290 340 390 440 490 540 790 230
b. Berdasarkan ukuran ruang parkir yang dibutuhkan yang belum tercakup dalam Butir 2.a.

TABEL II.2.
UKURAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR

Peruntukan Satuan Kebutuhan


(SRP untuk mobil penumpang) Ruang Parkir
Pusat Perdagangan
 Pertokoan SRP / 100 m2 luas lantai efektif 3,5 - 7,5
 Pasar Swalayan SRP / 100 m2 luas lantai efektif 3,5 - 7,5
 Pasar SRP / 100 m2 luas lantai efektif

Pusat Perkantoran
 Pelayanan bukan umum SRP / 100 m2 luas lantai 1,5 - 3,5
 Pelayanan umum SRP / 100 m2 luas lantai

Sekolah SRP / mahasiswa 0,7 - 1,0


Hotel/Tempat Penginapan SRP / kamar 0,2 - 1,0
Rumah Sakit SRP / tempat tidur 0,2 - 1,3
Bioskop SRP / tempat duduk 0,1 - 0,4
Sumber : Naasra 1988

B. Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

Penentuan satuan ruang parkir (SRP) didasarkan atas hal berikut.

1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang, seperti Gambar II.1 d.

Gambar II.1.
Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang

a
L
b c
d
B

a = jarak gandar h = tinggitotal


b = depan tergantung B = lebar total
c = belakang tergantung L = panjang total d
= lebar
2. Ruang bebas kendaraan parkir

Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan.
Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang
diukur dari ujung terluar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan
kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan.
Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari
benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Jarak bebas
arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.

3. Lebar bukaan pintu kendaraan

Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir.
Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan
lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan perbelanjaan. Dalam hal ini,
karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih menjadi tiga
seperti Tabel II.3.

TABEL II.3.
LEBAR BUKAAN PINTU KENDARAAN

Jenis Bukaan Pintu Pengguna dan/atau Peruntukan Gol


Fasilitas Parkir

Pintu depan/belakang terbuka  Karyawan/pekerja kantor I


tahap awal 55 cm.  Tamu/pengunjung pusat kegiatan
perkantoran, perda- dagangan,
pemerintahan,
universitas

Pintu depan/belakang terbuka  Pengunjung tempat olahraga, pusat II


penuh 75 cm hiburan/ rekreasi, hotel, pusat per-
dagangan eceran/swalayan, rumah
sakit, bioskop

Pintu depan terbuka penuh dan  Orang cacat III


ditambah untuk pergerakan kursi roda
Berdasarkan Butir 1 dan 2, penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan
dan berdasarkan butir 3, penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga
golongan, seperti pada Tabel II.4.

TABEL II.4
PENENTUAN SATUAN RUANG PARKIR (SRP)

2
Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m )
1. a. Mobil penumpang untuk golongan I 2,30 x 5,00
b. Mobil penumpang untuk golongan II 2,50 x 5,00
c. Mobil penumpang untuk golongan III 3,00 x 5,00
2. Bus/truk 3,40 x 12,50
3. Sepeda motor 0,75 x 2,00

Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut.

1. Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang

Gambar II.2
Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)

Keterangan :
B = lebar total kendaraan L = panjang total kendaraan
O = lebar bukaan pintu a1, a2 = jarak bebas arah longitudinal
R = jarak bebas arah lateral

Gol I : B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R Lp =


O = 55 L = 470 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20

Gol II : B = 170 O a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R Lp =


= 75 L = 470 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20

Gol III : B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R


O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R = 50 a2 = 20

2. Satuan Ruang Parkir untukBus/Truk

Gambar II.3
Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Bus/Truk (dalam cm)

30 30

1200

1200
BIS
BUS BIS
BUS 1250
1250
S R P

20

20

250 80 10
340
250 80 1010 340
3. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor

Gambar II.4
Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm)

20
20

1755
200
200
SRP 175

5
5
70 70.
70 70 70

C. Disain Parkir di Badan Jalan

1. Penentuan Sudut Parkir

Sudut parkir yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh:


a) lebar jalan;
b) volume lalu lintas pada jalan bersangkutan;
c) karakteristik kecepatan;
d) dimensi kendaraan;
e) sifat peruntukkan lahan sekitarnya dan peranan jalan yang bersangkutan.

TABEL II.4
LEBAR MINIMUM JALAN LOKAL PRIMER SATU ARAH UNTUK
PARKIR PADA BADAN JALAN
Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur
Sudut Lebar Ruang Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Lebar
Parkir Ruang Parkir Manu- (E) Jalan Total Jalan Total
(n) Parkir A Efektif ver Efektif L Jalan W Efek- Jalan W
(m) D M (m) (m) tif (m)
(m) (m) (m) (m) L
(m)

0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 3 5,8 6,0 8,8


30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 3 7,9 6,0 10,9
45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 3 9,3 6,0 12,3
60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 3 10,4 6,0 13,4
90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 3 11,3 6,0 14,3

Keterangan : J = lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter)


TABEL II.5
LEBAR MINIMUM JALAN LOKAL SEKUNDER SATU ARAH
UNTUK PARKIR PADA BADAN JALAN
Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur
Sudut Lebar Ruang Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Lebar
Parkir Ruang Parkir Manu- (E) Jalan Total Jalan Total
(n) Parkir A Efektif ver Efektif L Jalan Efek- Jalan W
(m) D M (m) W tif (m)
(m) (m) (m) (m) L
(m) (m)

0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 2,5 5,3 5,0 7,8

30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 2,5 7,4 5,0 9,9

45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 2,5 8,8 5,0 11,3

60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 2,5 9,9 5,0 12,4

90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 2,5 10,8 5,0 13,3

Keterangan : J = lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter).

TABEL II.6
LEBAR MINIMUM JALAN KOLEKTOR SATU ARAH
UNTUK PARKIR PADA BADAN JALAN
Kriteria Parkir Satu Lajur Dua Lajur
Sudut Lebar Ruang Ruang D+M D+M-J Lebar Lebar Lebar Lebar
Parkir Ruang Parkir Manu- (E) Jalan Total Jalan Total
(n) Parkir A Efektif D ver Efektif L Jalan Efek- Jalan
(m) (m) M (m) W tif W
(m) (m) (m) L (m)
(m) (m)

0 2,3 2,3 3,0 5,3 2,8 3,5 6,,3 7,0 9,8

30 2,5 4,5 2,9 7,4 4,9 3,5 8,4 7,0 11,9

45 2,5 5,1 3,7 8,8 6,3 3,5 9,8 7,0 13,3

60 2,5 5,3 4,6 9,9 7,4 3,5 10,9 7,0 14,4

90 2,5 5,0 5,8 10,8 8,3 3,5 11,8 7,0 15,3

Keterangan : J = lebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter).

1--0
Gambar II.5.
Ruang Parkir pada Badan Jalan

W J

D A
Garis Kurb

Keterangan : A = lebar ruang parkir (m)


D = ruang parkir efektif (m)
M = ruang manuver (m)
J = lebar pengurangan ruang manuver (m)
W = lebar total jalan
L = lebar jalan efektif

2. Pola Parkir

a. Pola parkir paralel


1). pada daerah datar

Akses
Gedung
6m 0.2 m 6m

2.3 m (min)
E 6m Pararel
Akhir Persimpangan

Gambar II.6
2). pada daerah tanjakan

Untuk Tanjakan
Tanpa Kurb
Arah Roda
Kedepan Kiri

Untuk Tanjakan
Dengan Kurb
Arah Roda
Kedepan Kanan

Gambar II.7

3). pada daerah turunan

Gambar II.8

b. Pola parkir menyudut :


1. Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif, dan ruang manuver berlaku untuk jalan kolektor danlokal
2. Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif, dan ruang manuver berbeda berdasarkan besar sudut
berikut ini.
o
a). Sudut =30

12 m B 9m

D 30°
A

E C

Gambar II.9

A B C D E
Golongan I 2,3 4,6 3,45 4,70 7,6
Golongan II 2,5 5,0 4,30 4,85 7,75
Golongan III 3,0 6,0 5,35 5,0 7,9

b). Sudut =45o

12 m B 9m

D 45°
A

E C

Gambar II.10

A B C D E
Golongan I 2,3 3,5 2,5 5,6 9,3
Golongan II 2,5 3,7 2,6 5,65 9,35
Golongan III 3,0 4,5 3,2 5,75 9,45
0
c). Sudut =60

12m B 9m
60°
D
A

E C

Gambar II.11

A B C D E
Golongan I 2,3 2,9 1,45 5,95 10,55
Golongan II 2,5 3,0 1,5 5,95 10,55
Golongan III 3,0 3,7 1,85 6,0 10,6

0
d). Sudut =90

12 m B 9m
D 90°
A

Gambar II.12

A B C D E
Golongan I 2,3 2,3 - 5,4 11,2
Golongan II 2,5 2,5 - 5,4 11,2
Golongan III 3,0 3,0 - 5,4 11,2
Keterangan :
A = lebar ruang parkir (M)
B = lebar kaki ruang parkir (M)
C = selisih panjang ruang parkir (M) D=
ruang parkir efektif (M)
M = ruang manuver (M)
E = ruang parkir efektif ditambah ruang manuver (M)
e). pada daerah tanjakan

Gambar II.13

f). pada daerah turunan

Gambar II.14
3. Larangan Parkir

a. Sepanjang 6 meter sebelum dan sesudah tempat penyeberangan pejalan kaki atau tempat
penyeberangan sepeda yang telah ditentukan

6m

6m
Gambar II.15

b. Sepanjang 25 meter sebelum dan sesudah tikungan tajam dengan radius kurang dari 500 m

2.5 m

> 500 m
2.5 m

Gambar II.16

c. Sepanjang 50 meter sebelum dan sesudah jembatan

50 m 50 m

Gambar II.17
d.1. Sepanjang 100 meter sebelum dan sesudah perlintasansebidang

100 m

100 m

Gambar II.18a

d.2. Sepanjang 100 meter sebelum dan sesudah perlintasan sebidang

100 m

100 m

Gambar II.18b
e. Sepanjang 25 meter sebelum dan sesudah persimpangan

25 m
25 m

25 m 25 m

Gambar II.19

f. Sepanjang 6 meter sebelum dan sesudah akses bangunan gedung

GEDUNG

6m 6m

Gambar II.20

g. Sepanjang 6 meter sebelum dan sesudah keran pemadam kebakaran atau sumber air sejenis

6m 6m

Gambar II. 21

h. Sepanjang tidak menimbulkan kemacetan dan menimbulkan bahaya


FASILITAS OLAHRAGA
PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NO. 145 TAHUN 2016
Standar Prasarana Olahraga
Standar prasarana olahraga yang dijadikan acuan dalam melakukan
pembangunan/rehabilitasi/renovasi/restorasi untuk prasarana olahraga dapat disimak pada Lampiran I:
Standar Prasarana Olahraga.Kriteriaprasarana olahraga tersebutuntuk prasarana olahraga antara lain:
a. Gedung Olahraga (GOR);
b. Stadion;
c. Kolam Renang;d.
d. Lintasan Sintetik Atletik;
e. Pembangunan Extreme Sport; atau
f. Velodrome Sepeda.

Gedung Olahraga (GOR)


Berikut ini adalah tipologi GOR yang akan diserahkan kepada para penerima fasilitas, yaitu :
a. Gedung Olahraga Tipe A adalah gedung olahragadengan ukuran efektif arena minimalmendekati
panjang ± 50 m, lebar ± 40 m, tinggi diatas area permainan ± 15 m dan tinggi diatas zona bebas (diluar
area permainan) ± 5,5 m.
b. Gedung Olahraga Tipe B adalah gedung olahraga dengan ukuran efektif arena minimal mendekati
panjang ± 40 m, lebar ± 25 m, tinggi di atas area permainan ± 12,5 m dan tinggi zona bebas (di luar area
permainan) ± 5,5 m.
c. Gedung Olahraga Tipe C adalah gedung olahraga dengan ukuran efektif arena minimal mendekati
panjang ± 30 m, lebar ± 20 m, tinggi di atas area permainan ± 9 m, dan tinggi zona bebas (di luar area
permainan) ± 5,5 m.
d. Gedung Olahraga Tipe D adalah gedung olahraga dengan ukuran efektif arena minimal mendekati
panjang ± 20 m, lebar ± 15 m, tinggi di atas area permainan ± 9 m, dan tinggi zona bebas (di luar area
permainan) ± 5,5 m.
Adapun kebutuhan luasan masing-masing ruang sesuai tipe GOR termasuk pula untuk arena utama dan
arena pendukung GOR tertera dalam Tabel 1 berikut ini.

KEBUTUHAN RUANG GOR SESUAI TIPE LUAS MASING-MASING RUANGAN


TIPE RUANG
NO NAMA RUANGAN TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Tempat Parkir 3.000 1.000 400 400
2 Arena 50 40 2.000 40 25 1.000 30 20 600 20 15 300
3 Ruang Ganti Pemain
a. Toilet Penonton 2 3 6 2 3 6 2 3 6
b. Km/wc 4 3 12 4 3 12 2 3 6
c. Ruang Shower 4 3 12 4 3 12 2 3 6
d. R.Penyimpanan 2 12 24 2 12 24 2 12 24
e. Diffable Service 2 9 18 2 9 18 2 9 18
4 Ruang Ganti Pelatih
a Toilet 1 3 3 1 3 3
b Km/wc 1 3 3 1 3 3
c R.Shower 1 3 3 1 3 3
d R.Penyimpanan 1 9 9 1 9 9
5 Ruang Ganti Wasit
a Toilet 1 3 3 1 3 3
b Km/wc 1 3 3 1 3 3
c R.Shower 1 3 3 1 3 3
d R.Penyimpanan 1 9 9 1 9 9
6 Ruang Massage dan
fisioterapi
a R.Massage 2 6 12 2 6 12
b Toilet 1 3 3 1 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
c Km/wc 1 3 3 1 3 3
7 Ruang Medis
a R.Pemeriksaan 2 7 14 2 7 14 2 7 14
b Toilet 1 3 3 1 3 3 1 3 3
c Km/wc 1 3 3 1 3 3 1 3 3
8 Ruang Test Doping
a R.Pemeriksaan 1 9 9 1 9 9
b Toilet 1 3 3 1 3 3
c Km/wc 1 9 9 1 9 9
d R.Tunggu 1 9 9 1 9 9
9 Ruang Pemanasan
a R.Pemanasan 1 80 80 1 40 40
10 Ruang Latihan Beban
a R.Latihan Beban 1 160 160 1 80 80
11 Ruang Rehat Pemain
a Player's Lounge 1 60 60 1 40 40 1 20 20
12 Ruang Pengelola Kegiatan
a R.Manajer 1 9 9 1 9 9
b R.Sekretariat 1 18 18 1 18 18
R.Pengawas
c Pertandingan 1 18 18 1 18 18

d R.Wasit 1 18 18 1 18 18
e R.Serbaguna/ Rapat 1 50 50 1 30 30
R.Gudang
f Perlengkapan 1 120 120 1 60 60

13 Ruang Media
a R.Kerja Media 1 25 25 1 25 25
b R.Konferensi Pers 1 50 50 1 50 50
c Toalet 2 3 6 2 3 6
d Km/wc 2 3 6 2 3 6
e Lounge 1 40 40 1 40 40
14 Ruang Control
a R. Sound System 1 6 6 1 6 6
b R. Lighting System 1 6 6 1 6 6
c R. Scoringboard 1 6 6 1 6 6
d R.CCTV 1 6 6 1 6 6
15 Ruang Mekanikal Elektrikal
a R.Panel dan trafo 1 6 6 1 6 6
b R.Pompa dan Genzet 1 9 9 1 9 9
16 Ruang Pemeliharaan
a R.Pemeliharaan 1 9 9 1 9 9
b Gudang Pemeliharaan 1 9 9 1 9 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
17 Ruang Fungsional
a R.Internet 1 9 9 1 9 9
b R.Sport Shop 4 9 36 4 9 36
18 Ruang Pos Keamanan
a Pos Jaga 1 9 9 1 9 9
19 Ruang VIP
a Lobby VIP 1 12 12 1 12 12
b Toilet 2 4 8 2 4 8
c Km/wc 2 4 8 2 4 8
d Lounge 1 12 12 1 12 12
e Pantry 1 4 4 1 4 4
f R.Tunggu 1 20 20 1 20 20
g R.Ibadah 1 9 9 1 9 9
20 Ruang Penonton
a Tribun VIP 0,54 50 27 0,54 30 16,2
b Selasar Tribun VIP 27 0,3 8,1 16,2 0,3 4,86
c Tribun Umum 0,4 3000 1200 0,4 1000 400 0,4 500 200
d Selasar Tribun Umum 1200 0,3 360 400 0,3 120 200 0,3 60
e Toilet Penonton 15 3 45 5 3 15 2,5 3 7,5 2 3 6
f R.Ibadah 1 50 50 1 50 50 1 30 30 1 30 30
21 Ruang Fasum Lainnya
a R.Penjualan Tiket 10 3 30 10 3 30 2 3 6
R.Penjualan
b Makanan+Minum 10 6 60 10 6 60 2 6 12

c R.Service Diffable 2 9 18 2 9 18 1 9 9
TOTAL LUAS RUANGAN TOTAL 4.818 TOTAL 2.514 TOTAL 1.025 TOTAL 336
ARENA ARENA ARENA ARENA
TOTAL LUAS ARENA UTAMA UTAMA 2.000 UTAMA 1.000 UTAMA 600 UTAMA 300

TOTAL LUAS RUANG


PENDUKUNG PENDUKUNG 2.818 PENDUKUNG 1.514 PENDUKUNG 425 PENDUKUNG 36

Catatan:
1. Tabel di atas sebagai acuan di dalam proses pelaksanaan pembangunan
2. Kebutuhan ruang menyesuaikan kondisi dan kebutuhan setempat
3. Fasilitas pendukung yang berada di luar bangunan GOR tidak termasuk dalam pembiayaan fasilitas
Kapasitas jumlah penonton dan tempat duduk untuk masing-masing tipe GOR, adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Kapasitas Tempat Duduk Gedung Olahraga

JUMLAH PENONTON DAN


KAPASITAS GOR
TEMPAT DUDUK
BESAR Minimal 3.000
SEDANG 1.000 – 3.000
KECIL Maksimal 1.000

LAPANGAN
Kebutuhan Ruang Sesuai Tipe
Type A Type B Type C

No Uraian Sarana Fasilitas Sarana Fasilitas Sarana Fasilitas


Utama Pendukung Utama Pendukung Utama Pendukung
m2 m2 m2 m2 m2 m2
1 Lapangan 7.140 7.140 7.140

Sepak Bola
2 Lintasan Lari 3.638 3.638 3.638
3 Tribun 20.000 12.000 4.000
TOTAL 10.778 20.000 10.778 12.000 10.778 4.000

KOLAM RENANG
Tipologi Bangunan Kolam Renang

No Uraian Tipe A Tipe B Tipe C


1 Kolam Utama 10 Lintasan 8 Lintasan 8 Lintasan
2 Kolam Loncat Indah Standar Standar Standar
3 Kolam Pemanasan 50 m 8 Lintasan 25 m 8 Lintasan Menyesuaikan
4 Kolam Latihan Seperti Tipe B Seperti Tipe C Menyesuaikan
Fasilitas Atlet dan Standar Nasional Standar Nasional Standar
5 official Bangunan Kolam Bangunan Kolam Nasional
Renang Renang Bangunan
Kolam Renang
Standar Nasional Standar Nasional
6 Fasilitas Pengelolaan Bangunan Kolam Bangunan Kolam Menyesuaikan
Pertandingan Renang Renang
7 Penonton 2000-3000 orang 1000–2000 orang Menyesuaikan
Catatan : 1. Bangunan Kolam Renang yang tidak sesuai dengan standar A, B, C, untuk kegiatan
pemasalan dan rekreasi dapat dikategorikan sebagai bangunan kolam renang non
kompetisi.

2. Stadion Renang yang memiliki kapasitas penonton di luar ketentuan tipe A, B dan C,
dikategorikan sebagai stadion renang diluar tipe standar (tipe khusus).

ASRAMA
Kriteria Standar Kebutuhan Ruang untuk Gedung/Asrama

Fasilitas
Venue Sarana Utama Total Luas
Pendukung

m2 m2 m2

Gedung/Asrama PPLP 300 54 354

ASRAMA ATLET
Kriteria Standar Kebutuhan Ruang untuk Asrama
Atlet
Fasilitas
Venue Sarana Utama Total Luas
Pendukung
m2 m2 m2
Asrama Atlet 939.94 3.267.72 4.207.66

LAPANGAN FUTSAL
Kriteria Standar Kebutuhan Ruang untuk Lapangan Futsal

Fasilitas
Venue Sarana Utama Pendukung Total Luas
m2 m2 m2
Lapangan Futsal 375 56.25 438.25
Tata Letak 4 Lapangan Bulu Tangkis untuk Pertandingan Nasional / Internasional

Ukuran Lapangan Voli untuk Pertandingan Nasional / Internasional


Ukuran Lapangan Basket untuk Pertandingan Nasional / Internasional

Ukuran Lapangan Tennis untuk Pertandingan Nasional / Internasional


KLINIK
Contoh Denah Klinik
Lantai 1 Lantai 2

Lantai 3 Lantai 4

Anda mungkin juga menyukai