STRATEGI PEMBELAJARAN
TEORI BEHAVIORISTIK
Oleh :
Fiqhia Rizqia (180)
Maya Kusmiati (1800627)
Riani Salma (180)
Vita Siti (180)
A. Latar Belakang
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-
kejadian tertentu dalam dunia nyata. Teori merupakan seperangkat preposisi
yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang
terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lainnya
dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya. Dari
dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian
yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat
dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori
yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar
antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan landasan diatas dapat kami rumuskan permasalahan yang
akan kita bahas sebagai berikut:
Itulah ke-empat permasalahan yang akan kita bahas satu persatu dalam
bab berikutnya.
C. Tujuan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan anjing itu Pavlov mendapat
kesimpulan bahwa gerakan-gerakan reflek itu dapat dipelajari, dapat berubah
karena mendapat latihan latihan, sehingga dari hasil ini ia membedakan 2
macam refleks, yaitu refleks bawaan dan refleks hasil belajar. Sebenarnya
hasil-hasil percobaan Pavlov dalam hubungannya dengan belajar yang kita
perlukan sekarang ini adalah tidak begitu penting. Mungkin beberapa hal yang
ada sangkut pautnya dengan belajar yang perlu diperhatikan antara lain ialah
bahwa dalam belajar perlu adanya latihan-latihan dan kebiasaan-kebiasaan
yang telah melekat pada diri dapat mempengaruhi dan bahkan mengganggu
proses belajar yang bersifat skill.
Faktor lain yang dianggap penting bagi teori ini adalah penguatan
(reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat respon.
Jika penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan
semakin kuat, begitu juga penguatan dikurangi (negative reinforcement)
respon akan tetap dikuatkan. Misal jika peserta didik diberi tugas oleh guru,
ketika tugasnya ditambahkan, maka ia akan lebih giat belajarnya (positive
reinforcement). Apabila tugas-tugas dikurangi justru akan meningkatkan
aktifitas belajarnya (negative reinforcement). Jadi penguatan merupakan suatu
bentuk stimulus yang penting diberikan (ditambah) atau dihilangkan (dikurang)
untuk memungkinkan mendapat respon.
Pada dasarnya para penganut aliran behavioristik setuju dengan pengertian
belajar diatas, namun ada beberapa perbedaan pendapat diantara mereka.
Membisakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan
kondisi belajar.
Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid
dibiasakan belajar mandiri. Jika murid menemukan kesulitan baru
ditanyakan pada guru yang bersangkutan.
Mampu membentuk suatu prilaku yang diinginkan mendapatkan
pengakuan positif dan prilaku yang kurang sesuai mendapat
penghargaan negative yang didasari pada prilaku yang tampak.
Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang berkesinambungan,
dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah
terbentuk sebelumnya. Jika anak sudha mahir dalam satu bidang
tertentu, akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan
pengulangan yang berkesinambungan tersebut dan lebih optimal.
A. Kesimpulan
Berdasarkan maslah yang kita bahas, dapat diambil kesimpulan:
B. Saran
Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta didik kita
dengan baik, dengan metode serta teori yang tepat sehingga proses belajar
mengajar berjalan dengan baik. Oleh karena itu pelajarilah teori-teori
pembelajaran yang ada agar kita mampu menemukan kecocokan dalam
metode mengajar yang tepat.
REFERENSI
http://aguswedi.blogspot.com
http://rhazhie.blogspot.com
http://nudistaku.blogspot.com