TINJAUAN TEORI
Infark serebral Kehilangan Herniasi falk foramen Kerusakan terjadi pada Disfungsi bahasa
control volunteer et magnum lobus frontal kapasitas, dan komunikasi
memori atau fungsi
Penurunan Hemiplegi dan Kompresi batang otak intelektual kortikal
Disartria,
perfusi hemiparesis
disfasia/afasia,
jaringan Peningkatan TIK apraksia
Nyeri Kerusakan fungsi
serebral
Hambatan Akut kognitif dan efek
mobilitas fisik psikologis
Kerusakan
Depresi saraf komunikasi
kardiovaskuler dan Lapang perhatian terbatas, verbal
Koma kesulitan dalam pemahaman,
pernapasan
lupa dan kurang motivasi,
frustasi, labilitas emosional,
Intake nutrisi Kelemahan Kegagalan bermusuhan, dendam dan
tidak adekuat fisik umum kardiovaskuler dan kurang kerjasama;
pernapasan penurunan gairah seksual
Penekanan jaringan
Keterangan : Resiko tinggi Resiko bersihan
setempat Gangguan
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke jalan
kerusakan nafas takdiotak. Luasnya
area tertentu eliminasi urin
integritas kulit efektif dan alvi
infark bergantung pada factor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan
adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang
tersumbat. Suplai darah keotak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada
gangguan local (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau karena
gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Arterosklerosis sering
sebagai factor penyebab infark pada otak. Thrombus dapat berasal dari plak
arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah
mengalami perlambatan atau terjadi turbulensi.
Trombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli
dalam aliran darah. Trombus mengakibatkan iskemia jaringan otak yang disuplai oleh
pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti disekitar area. Area
edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri.
Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sudah beberapa
hari. Dengan berkurangnya edema klien mulai menunjukkan perbaikan. Oleh karena
trombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada
pembuluh darah serebral oleh menyebabkan edema dan nekrosis diikuti trombosis.
Jika terjadi septic infeksi akan meluas pada pembuluh darah maka akan terjadi abses
atau ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat
menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan
perdarahan serebral, jika anerisma pecah atau rupture.
Perdarahan pada otak disebabkan oleh rupture arteriosklerotik dan hipertensi
pembuluh darah. Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan lebih sering
menyebabkan kematian dibandingkan keseluruhan penyakit serebro vaskuler, karena
perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan tekanan intracranial
dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat
foramen magnum.
Kematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak, dan
perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan kebatang otak. Perembesan
darah ke ventrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak di nukleus
kaudatus, thalamus dan pons.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia serebral.
Perubahan yang disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversible untuk waktu 4-5
menit. Perubahan irreversible jika anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat
terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi salah satunya henti jantung.
Selain kerusakan parenkim otak, akibat volume perdarahan yang relative
banyak akan mengakibatkan peningkatan tekanan intracranial dan penurunan tekanan
perfusi otak serta gangguan drainase otak. Elemen –elemen vasoaktif darah yang
keluar dan kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan syaraf
diarea yang terkena darah dan sekitarnya tertekan lagi.
Batasan Karakteristik
1. Anoreksia
2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang
tidak dapat mengungkapkannya (mis Neonatal Infant Pain Scale Pain Assessment
Checklist for Senior with Limited Ability to Communicate)
3. Ekspresi wajah nyeri (mis, mata kurang bercahaya tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)
4. Fokus pada diri sendiri
5. Hambatan kemampuan meneruskan aktivitas sebelumnya.
6. Keluhan tentang intensitas
7. menggunakan standar skala nyeri (mis., skala Wong-Baker FACES, skala analog
visual, skala penilaian numerik).
8. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrumen nyeri
(mis. McGill Pain Questionnaire Brief Pain Inventory)
9. Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas(mis, anggota keluarga,pemberi
asuhan)
10. Perubahan pola tidur
Indikator :
NA
130601 Proses berfikir yang lambat 1 2 3 4 5
NA
130602 Gangguan memori 1 2 3 4 5
NA
130603 Adanya gangguan pada 1 2 3 4 5
NA
konsentrasi 1 2 3 4 5
NA
130604 Tidak bisa membuat keputusan 1 2 3 4 5
NA
130605 Distres nyeri 1 2 3 4 5
NA
130606 Kekhawatiran terkait toleransi 1 2 3 4 5
NA
terhadap nyeri 1 2 3 4 5
NA
130607 Kekhawatiran terkait dengan 1 2 3 4 5
NA
membebani orang lain 1 2 3 4 5
NA
130608 Khawatir ditinggalkan 1 2 3 4 5
NA
130609 Depresi 1 2 3 4 5
NA
130610 Ansietas 1 2 3 4 5
NA
130611 Kesedihan 1 2 3 4 5
NA
130612 Ketidak berdayaan 1 2 3 4 5
NA
130613 Keputusan 1 2 3 4 5
NA
130614 Rasa tidak berharga 1 2 3 4 5
NA
130615 Rasa terisolasi 1 2 3 4 5
NA
130616 Ketakutan terhadap prosedur dan 1 2 3 4 5
NA
alat 1 2 3 4 5
NA
130617 Ketakutan pada nyeri yang tidak 1 2 3 4 5
NA
bisa di tahan 1 2 3 4 5
130618 Jengkel terhadap dampak dari 1 2 3 4 5 NA
nyeri yang menggangu 1 2 3 4 5 NA
130619 Pemikiran untuk bunuh diri 1 2 3 4 5 NA
130620 Pemikiran yang pesimis 3 4 5 NA
130621 Marah pada orang lain
130622 Rasa marah terhadap dampak
dari nyeri yang menyebabkan
ketidakmampuan
NOC
Kontrol Nyeri
1605
Definisi : Tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri
NIC
Manajemen Obat 2380
Definisi : Fasilitas penggunaan dan efektifitas resep yang aman serta
penggunaan obat bebas
Aktivitas-aktivitas : Konsultasi dengan profesional
Tentukan obat apa yang diperlukan, dan perawatan kesehatan lainnya untuk
kelola menurut resep dan atau protokol meminimalkan jumlah dan
Diskusikan masalah keuangan yang frekuensi obat yang dibutuhkan
berkaitan dengan regimen obat agar didapatkan efek terapeutik
Tentukan kemampuan pasien untuk Ajarkan pasien dan atau anggota
mengobati diri sendiri dengan cara yang keluarga mengenai mtode
tepat pemberian obat yang sesuai
Monitor efektifitas cara pemberian obat yang Ajarkan pasien dan atau anggota
sesuai keluarga menegnai tindakan dan
Monitor pasien mengenai efek terapeutik
efek samping yang diharapkan
obat
Monitor tanda dan gejala toksisitas obat dari obat
Monitor efek samping obat Berikan pasien dan anggota
Monitor level serum darah (misalnya, keluarga mengenai informasi
elektrolit, protrombin, obat-obatan) yang tertulis dan visual untuk
sesuai meningkatkan pemahaman diri
Monitor interaksi obat yang non terapeutik
Kaji ulang pasien dan atau keluarga secara mengenai pemberian obat yang
berkala mengenai jenis dan jumlah obat yang tepat
Kembangkan strategi untuk
dikonsumsi
Buang obat yang sudah kadaluarsa, yang mengelola efek samping obat
Dapatkan resep dokter bagi pasien
sudah diberhentikan atau yang mempunyai
yang melakukan pengobatan
kontraindikasi obat
Fasilitas perubahan pengobatan dengan sendiri dengan cara yang tepat
Buat protokol untuk penyimpanan,
dokter
Monitor respon terhadap perubahan penyimpanan ulang, dan
pengobatan dengan cara yang tepat pemantauan obat yang tersisa
Pertimbangkan pengetahuan pasien untuk tujuan pengobatan sendiri
mengenai obat-obatan Selidiki sumber-sumber keuangan
Pantau kepatuhan mengenai regimen obat yang memungkinkan untuk
Pertimbangkan faktor-faktor yang dapat
memperoleh obat yang diresepkan
menghalangi pasien untuk mengkonsumsi
dengan cara yang tepat
obat yang diresepkan Tentukan dampak penggunaan
Kembangkan strategi bersama pasien untuk
obat pada gaya hidup pasien
meningkatkan kepatuhan mengenai regimen Berikan alternatif mengenai
obat yang diresepkan jangka waktu dan cara
Anjurkan pasien mengenai kapan harus
penmgobatan mandiri untuk
mencari bantuan medis
Identifikasi jenis dan jumlah obat bebas yang meminimalkan efek gaya hidup
Bantu pasien dan anggota keluarga
digunakan
Berikan informasi mengenai penggunaan dalam membuat penyesuaian gaya
obat bebas dan bagaimana obat-obatan hidup yang diperlukan terkait
tersebut dapat mempengaruhi kondisi saat ini dengan pemakaian obat-obat
Pertimbangkan apakah pasien menggunakan
tertentu dengan cara yang tepat
obat-obatan berbasis budaya dan Hubungai pasien dan keluarga
kemungkinan adanya efek dari penggunaan setelah pemulangan pasien untuk
obat bebas dan obat yang diresepkan menjawab pertanyaan dan
Kaji ulang strategi bersama pasien dalam
mendiskusikan kekhawatiran
mengelola obat-obatan
terkait dengan regimen obat
Sediakan pasien dengan dagtar sumber-
sumber untuk bisa dihubungi untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut
mengenai obat-obatan tersebut
Diagnosa 2
Hambatan mobilitas fisik
Definisi : Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebuh ekstremitas
secara mandiri dan terarah.
NOC
Ambulasi 0200
Definisi : tindakan personal untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain
secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu.
020001 Menopang berat badan
020002 Berjalan dengan langkah yang efektif
020003 Berjalan dengan pelan
020004 Berjalan dengan kecepatan sedang
020005 Berjalan dengan cepat
020006 Berjalan menaiki tangga
020007 Berjalan menuruni tangga
020008 Berjalan menanjak
020009 Berjalan menurun
020010 Berjalan dalam jarak yang dekat (1 blok / 20 meter)
020011 Berjalan dalam jarak yang sedang (> 1 blok, < 5 blok)
020012 Berjalan dalam jarak yang jauh (5 blok atau lebih)
020014 Berjalan mengelilingi kamar
020015 Berjalan mengelilingi rumah
020016 Menyesuaikan dengan perbedaan tekstur permukaan/lantai
020017 Berjalan mengelilingi rintangan
NOC
Ambulasi : kursi roda 0201
Definisi : tindakan personal untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan kursi roda
020101 Perpindahan ked an dari kursi roda
020102 Menjalankan kursi roda dengan aman
020103 Menjalankan kursi roda dalam jarak dekat
020104 Menjalankan kursi roda dalam jarak sedang
020105 Menjalankan kursi roda dalam jarak jauh
020106 Menjalankan kursi roda melewati pembatas lantai
020107 Menjalankan kursi roda melewati pintu keluar masuk
020108 Menjalankan kursi roda melewati jalan yang landai/menurun
NOC
Pergerakan 0208
Definisi : Kemampuan untuk bisa bergerak bebas di tempat dengan atau alat
bantu
020801 Keseimbangan
020809 Koordinasi
020810 Cara berjalan
020803 Gerakan otot
020804 Gerakan sendi
020802 Kinerja pengaturan tubuh
020805 Kinerja transfer
020811 Berlari
020812 Melompat
020813 Merangkak
020806 Berjalan
020814 Bergerak dengan mudah
NIC
Peningkatan Mekanika Tubuh 0140
Definisi memfasilitaskan penggunaan postur dan pergerakan dalam aktivitas
sehari-hari untuk mencapai kelelahan dan ketegangan atau injur musculoskeletal
Aktivitas – aktivitas
Kaji komitmen pasien untuk belajar dan menggunakan postur [tubuh]
yang benar
Kolaborasikan dengan fisioterapi dalam mengembangkan dalam
peningkaran mekanika tubuh, sesuai indikasi
Kaji pemahaman pasien mengenai mekanika tubuh dan latihan (misalnya,
mendemonstrasikan kembali teknik melakukan aktivitas /latihan yang
benar )
Informasikan pada pasien tentang struktur dan fungsi tulang belakang dan
postur yang optimal untuk bergerak dan menggunakan tubuh
Edukasi pasien tentang pentingnya postur [tubuh] yang benar untuk
mencegah kelelahan , ketegangan atau injuri
Edukasi pasien mengenai bagaimana menggunakan postur [tubuh] dan
mekanika tubuh untuk mencega injuri saat melakukan berbagai aktivitas
Kaji kesadaran pasien tentang abnormalitas muskuloskeletalnya dan efek
yang mungkin timbul pada jaringan otot dan postur
Edukasi penggunaan matras/tempat duduk atau bantal yang lembut, jika
diindikasikan
Instruksikan untuk menghindari tidur dengan posisi telungkup
Bantu untuk mendemonsrtasikan posisi tidur yang tepat
Bantu untuk menghindari duduk dalam posisi yang sama dalam janga
waktu yang lama
Instruksikan pasien untuk menggerakan kaki terlebih dahulu kemudian
badan ketika memulai berjalan dari posisi berdiri
Gunakan perinsip mekanika tubuh ketika menangani pasien dan
memindahkan peralatan
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi latihan postur [tubuh] yang
sesuai
Bantu pasien untuk memilih aktivitas pemanasan sebelum memulai
latihan atau memulai pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
sebelumnya
Bantu pasien melakukan latihan fisik untuk memfasilitasi mobilisasi
punggung, sesuai indikasi
Edukasi pasien/keluarga tentang frkuensi dan jumlah pengulangan dari
setiap latihan
Monitot perbaikan postur [tubuh]/mekanika tubuh pasien
Berikan informasi tentang kemungkinan posisi penyebab nyeri otot atau
sendi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta : EGC.
Moorhead. 2016. Nursimg Outcome Classification (NOC). Yogyakarta :
Mecomedia
Muttaqin, Arif, (2014). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Smeltzer, S.C and Bare, B.G, (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Edisi 8 Volume 2. Alih Bahasa H.Y. Kuncara, Monica
Ester, Yasmin Asih. Jakarta : EGC.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M, (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.