612 .044
Ind
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
BALAI KESEHATAN OLAHRAGA MASYARAKAT
(BKOM)
..................... ................._..
Harapan kami pedoman ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berminat dalam
pembentukan dan pengembangan BKOM dengan mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan serta sumber daya yang ada.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun atas partisipasi
dan kerja sama yang baik dalam penyusunan buku ini. Kritik dan saran untuk
penyempurnaan dan perbaikan pedoman ini sang at kami harapkan.
.J
Dengan berdiri dan berkembangnya BKOM, diharapkan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan olahraga akan terpenuhi, dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan olahraga juga dapat
diselesaikan , sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kontributor :
Halaman
KAT A PENGANTAR
KATA SAMBUTAN ii
TIM PENYUSUN iv
DAFTAR 151 v
BAB V PENUTUP ............ ... ... ....... ....... ... .... .... ... .. .. ... .. ....... .. .. 23
Lampiran:
1. PELAYANAN MINIMAL DAN OPTIMAL 01 BKOM .......... 24
2. KETENAGAAN ..... .. .... ......... .. .... ........ . ... .. .. . .. .... ...... 25
3. PERALAT AN ................................... .... .... .............. 26
4 . CONTOH GANTT CHART RENCANA PELAKSANAAN
(POA) ....... .. .. .. .......... ........... .... .. ... .... . .. .... . .. .... .... .. 28
A. LATAR BELAKANG
WHO menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan investasi
untuk keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Indonesia sebagai salah
satu anggota badan kesehatan dunia tersebut, juga mempunyai komitmen yang
tercantum dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
yang menyatakan bahwa setiap orang mempunyaihak yang sama untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
kualitas dan kuantitas belum memperlihatkan hasil yang optimal. Hal ini dapat
dilihat masih rendahnya tingkat kebugaran jasmani masyarakat serta banyaknya
kasus-kasus penyakit akibat kurang melakukan aktivitas fisik (hipokinetik) . Hasil
survei kebugaran jasmani Departemen Kesehatan RI tahun 2002 menyatakan
daya tahan jantung-paru sebanyak 73 % karyawan Pemda dan Dinkes Provinsi
dalam kondisi kurang/kurang sekali. Data Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Departemen Kesehatan RI menyebutkan dari perkiraan 210 juta penduduk
Indonesia pada tahun 2000, jumlah penduduk dengan berat badan berlebih
(overweight) diperkirakan mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien obesitas
berjumlah lebih dari 9,8 juta (4,7%), data ini diambil dari perkiraan prevalensi
overweight dan obesitas di Indonesia. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
2001 Dep. Kesehatan RI melaporkan, bahwa penyakit kardiovaskuler kini
menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian . Penderita penyakit
jantung di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 20 juta atau sekitar 10%
penduduk.
B. DASAR HUKUM.
C. RUANG LlNGKUP
A. PENGERTIAN
B. VISI
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat
melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan olahraga strata kedua di
wilayah kerjanya .
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan status kebugaran jasmani masyarakat umum (usia
balita , usia sekolah, usia produktif dan usia lanjut) , ibu hamil , dan calon
jemaah haji.
1. Tugas Pokok
BKOM mempunyai tugas teknis operasional dan atau tugas teknis
penunjang dari Departemen Kesehatan di bawah Direktorat Jendral Bina
Kesehatan MasyarakatlDinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota, melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan olahraga untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan olahraga di
wilayah kerjanya .
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok terse but di atas, maka BKOM mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Memberdayakan masyarakat agar mampu mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan masyarakat melalui kesehatan olahraga.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan olahraga strata dua secara
menyeluruh dan terpadu.
c. Memberikan bimbingan teknis secara berjenjang bidang kesehatan
olahraga.
d. Mengembangkan jejaring kemitraan dan koordinasi dengan institusi
terkait dalam mengatasi masalah kesehatan olahraga.
e. Menyelenggarakan pelatihan teknis dan sebagai tempat pendidikan di
bidang kesehatan olahraga .
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kesehatan olahraga .
a. Struktur organisasi
BKOM dibentuk oleh Departemen Kesehatan/Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan kebutuhan dan besaran masalah
kesehatan masyarakat di bidang kesehatan olahraga, kemampuan
daerah serta kedudukannya . Penetapannya dilakukan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk UPT Pusat dan/atau
Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk UPT Daerah.
Struktur organisasi BKOM minimal terdiri dari :
1) Kepala,
2) Tata Usaha ,
3) Seksi,
4) Kelompok Jabatan Fungsional.
Penyusunan struktur organisasi BKOM sebagai UPT Daerah mengacu
kepada PP no 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah , sedangkan sebagai UPT Pusat mengacu kepada Kep .Men .PAN
no 62/Kep/Menpan/7/2003 tentang Pedoman Organisasi UPT di
lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen.
b. Kriteria Personalia
Kriteria pengisian personalia struktur organisasi BKOM hendaknya
dilakukan melalui :
1) Analisis Organisasi
2) Analisis Jabatan
3) Analisis Beban Kerja
4) Evaluasi Jabatan
5) Klasifikasi Jabatan.
C. Eselonisasi
Eselonisasi Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat sebagai UPT Daerah
mengacu pada PP no 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, sedangkan sebagai UPT pusat mengacu Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara no 62/Kep/Menpan/7/2003
tentang Pedoman rganisasi UPT di lingkungan Departemen dan
Lembaga Pemerintah Non Departemen.
2. Hubungan kerja
A. AZAS PENYELENGGARAAN
Dalam menyelenggarakan berbagaikegiatannya , BKOM menerapkan azas
penyelenggaraan sebagai berikut :
2 . Azas keterpaduan
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan olahraga strata kedua di
wilayah kerjanya , BKOM harus melakukan kerjasama dan koordinasi
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan , instansi terkait , swasta dan
lembaga swadaya masyarakat, sehingga terjadi keselarasan dan
keterpaduan dalam pelayanan kesehatan.
3. Azas Rujukan
Sebagai sarana pelayanan kesehatan olahraga strata kedua, BKOM
menerima rujukan secara timbal-balik dari sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
B. KEGIATAN
a. Advokasi
Advokasi ditujukan kepada sasaran, antara lain penentu
kebijakan/pengambil keputusan , tokoh masyarakat, LSM terkait, media
massa , dunia usaha yang peduli/berminat di bidang kesehatan olahraga ,
C. SASARAN
Sasaran pelayanan BKOM dikelom pokkan menjadi sasaran pri mer, sekunder
dan tersier yang terdiri dari :
1. Sasaran primer
a. Masyarakat berdasarkan kelompok usia
1) Kelompok usia balita
2) Kelompok usia sekolah
3) Kelompok usia produktif
4) Kelompok usia lanjut
2. Sasaran sekunder
Penyelenggara/pengelola :
a. Sarana olahraga
b. Sarana kesehatan olahraga
c. Sarana pendidikan dan pelatihan
d. Perusahaan swasta
e. IPTEK olahraga
3. Sasaran tersier
a. Organisasi profesi
b. Media massa
c. Penentu kebijakan
D. MANAJEMEN
3. Pengawasan pertanggungjawaban
Pengawasan dilaksanakan baik secara internal maupun eksternal sesuai
dengan peraturan yang berlaku .
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses kesesuaian
penyelenggaraan dan pencapaian tujuan BKOM.
a. Pengawasan dilaksanakan secara internal maupun eksternal sesuai
dengan peraturan yang berlaku, mencakup aspek administratif,
keuangan dan tehnis pelayanan. Pengawasan dilakukan melalui
supervisi , bimbingan teknis, pemantauan/monitoring, penilaian/evaluasi,
baik oleh pimpinan unit, kepa/a BKOM atau kepa/a Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau provinsi atau pusat.
b. Pertanggungjawaban dibuat dalam bentuk laporan pertanggungjawaban
tahunan oleh kepala BKOM meliputi pelaksanaan kegiatan serta
perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan
dan disampaikan kepada organisasi induknya sesuai kedudukan BKOM
sebagai UPT pusat atau Dinas Kesehatan Provinsi atau Dinas
KesehatanKabupaten/Kota .
E. SUM B E R DAY A
2. Pembiayaan
a. Dalam penyelenggaraannya BKOM dapat memperoleh pembiayaan
dari berbagai sumber antara lain :
1) Anggaran Pembiayaan Belanja Negara (APBN) melalui dana
dekonsentrasi
2) Anggaran Pembiayaan Belanja Daerah (APBD)
3) Pinjaman Luar Negeri (PLN)
4) Dunia Usaha/Swasta
5) Retribusi masyarakat
6) Sumber sumber lain yang tidak mengikat
b. Proses usulan dan pertanggungjawaban pembiayaan disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku
Pola tarif BKOM untuk retribusi masyarakat diatur berdasarkan :
1) UPT Pusat ditetapkan oleh Departemen Keuangan atas usulan
Departemen Kesehatan
2) UPT Daerah ditetapkan melalui Perda atas usulan Dinas Kesehatan
Provinsil Kabupaten/Kota
a. Gedung
Untuk melaksanakan kegiatannya , gedung BKOM memerlukan beberapa
ruangan yaitu :
1) Ruang Kepala BKOM
2) Ruang TU/Administrasi
3) Ruang Tenaga Fungsional
4) Ruang Pemeriksaan :
a) Fisik Umum dan EKG istirahat
b) Fisik Khusus (antropometri, flexibilitas, koordinasi, kekuatan otot,
komposisi tubuh, daya tahan jantung-paru ,dll).
5) Ruang laboratorium kimia (rutin dan kimia darah)
6) Ruang rapat
7) Ruang tunggu
8) Ruang latihan dan ganti pakaian
9) Ruang gudang
10) Kamar mandi dan toilet.
11) Ruangan penunjang lainnya yang dapat ditambahkan antara lain:
a) Ruang serbaguna
b) Ruang ibadah
c) Ruang makan
b. Peralatan
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan olahraga di BKOM, maka
peralatan yang diperlukan terdiri dari :
1) Peralatan administrasi umum
2) Peralatan pemeriksaan kebugaran
3) Peralatan fitness
4) Peralatan penunjang
1. Pencatatan
Pencatatan pad a BKOM dilakukan terhadap kegiatan :
a. Pelayanan
1) Kartu Kunjungan Klien .
2) Kartu/Buku pemeriksaan kebugaran jasmani (pemeriksaan fisik
umum dan khusus , laboratorium, dsb)
3) Kartu administrasi pembayaran.
b. Kesekretariatan
1) Ketenagaan:
a) BKOM sebagai UPT Pusat mengikuti Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMKA)
b) BKOM sebagai UPT Daerah mengikuti Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
2) Keuangan didasarkan pada bukti bukti keuangan Rencana Kerja
Anggaran Kementerian Lembaga (RKA - KL )
3) Logistik:
a) Daftar Inventaris tanah dan bangunan
b) Daftar Inventaris peralatan perkantoran dan meubelair
c) Daftar Inventaris peralatan medis
d) Daftar Inventaris peralatan penunjang medis
e) Daftar Inventaris peralatan non medis
f) Daftar Inventaris alat transportasi
2. Pelaporalll
Pelaporan kegiatan BKOM dilaksanakan sesuai dengan sistem yang
berlaku melalui mekanisme sebagai berikut :
a. BKOM sebagai UPT Pusat melaporkan ke Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat
F. INDIKATOR:
Ketenagaan
NO Jenis Jenis Jumlah ketenagaan
·· Operalor Kompuler
AfSlparis
2 orang 6 orang
4 orang
· Salpam
2 orang
4 orang
4 orang
8 orang
Peralatan di BKOM
- ..-