Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

Disusun Oleh :
Nama : Adnin Aufi
NPM : 1910701068
Kelas : Peternakan B
Kelompok : B2
Asisten : Megawati

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2019
ACARA PRAKTIKUM 1
PENGENALAN MIKROSKOP

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang digunakan untuk
mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Sebelum menggunakan
mikroskop harus sudah mengetahui cara menggunakannya agar tidak terjadi
hal-hal yang dapat membahayakan.Untuk mengetahui dan menguasai dalam
menggunakan mikroskop, maka perlu diketahui tentang macam-macam
mikroskop, komponen mikroskop, cara pemeliharaan mikroskop, serta cara
penggunaan yang baik dan benar.
Mikroskop mempunyai kemampuan untuk memperbesar gambar pada sel.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda
mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir adalah lensa okuler.
(Hanif et al., 2015).
Mikroskop (bahasa Yunani: micros= kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah
Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723) . Tahun 1675 Antonie membuat
mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih
banyak lensa sehingga ia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada
air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan
bahan pengorekan gigi (Pramesti, 2016).
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang berukuran sangat
kecil sehingga bisa dilihat secara kasar mata. Mikroskop terdiri dari berbagai
bagian dimana setiap bagiman mempunyai fungsinya masing-masing.
Mikroskop membantu manusia untuk melihat organisme yang berukuran kecil
(mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata (Ahmad, 2019).
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini antaralain :
1. Mengenal macam-macam mikroskop, komponen mikroskop optik dan cara
penggunaannya.
2. Melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop optik.
3. Mengenal cara pemeliharaan mikroskop optik yang baik dan benar.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini antaralain :
1. Mahasiswa mampu mengenal macam-macam mikroskop, komponen
mikroskop optik dan cara penggunaannya.
2. Mahasiswa mampu melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop
optik.
3. Mahasiswa mampu mengenal cara pemeliharaan mikroskop optik yang
baik dan benar.
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Tempat dan Waktu


Praktikum biologi acara 1 (pengenalan mikroskop) dilaksanakan pada hari
Jumat,01 November 2019 pukul 09.15 – 11.15 WIB.Tempat pelaksanaan di
ruang P2.03 Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar.
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan mikroskop antara
lain :
1. Mikroskop optik
2. Kaca benda (object glass)
3. Kaca penutup (cover glass)
4. Pisau silet
5. Bahan latihan
6. Aquadest
2.3 Prosedur Kerja
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksaan praktikum
ini, alangkah baiknya mengikuti prosedur kerja yang baik dan benar seperti
berikut ini :
2.3.1 Pengenalan Mikroskop
a. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop optik.
b. Benda atau organisme yang diamati dengan mikroskop harus
berukuran kecil dan tipis.
c. Bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
d. Lensa objektif memberikan pembesaran mula-mula dan dihasilkan
bayangan nyata yang diproyeksikan ke lensa okuler.
e. Bayangan nyata diperbesar oleh lensa okuler agar dihasilkan
bayangan maya yang kita lihat.
2.3.2 Penggunaan Mikroskop
a. Mikroskop dikeluarkan dari tempat penyimpanan dengan hati-hati.
b. Lengan mikroskop dipegang dengan salah satu tangan, sedangkan
kaki mikroskop disangga tangan yang lainnya.
c. Mikroskop diletakkan diatas meja arauco.
d. Kelengkapan bagian mikroskop diperiksa.
e. Tabung dinaikkan (meja benda diturunkan) dengan menggunakan
makrosekrup.
f. Revolver diputar sampai terdengar bunyi “klik” yang menandakan
bahwa tabung dari lensa okuler sampai lensa objektif telah lurus.
g. Diafragma dibuka dan cermin diputar sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata.
h. Tidak dibenarkan lensa mikroskop dilepaskan dari tempatnya.
i. Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersi dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil.
2.3.3 Pemeliharaan Mikroskop
a. Mikroskop disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas debu, dan
bebas dari uap asam-basa.
b. Bagian non-optik mikroskop dibersihkan dengan kain yang lembut.
c. Bagian optik mikroskop dibersihkan dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang tidak berserat. Dengan dibasahi
menggunakan sedikit alcohol-eter atau isopropyl alkohol.
d. Badan mikroskop dan lengan mikroskop dibersihkan dengan kain
lembut dan sedikit deterjen.
e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan
menggunakan xylol (xylene).
f. Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisi tegak.
g. Kedudukan tabung diatur sehingga ujung lensa objektif lemah
berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.
h. Penjepit sediaan diatur dengan kecepatan cermin pada posisi tegak
agar debu tidak banyak menempel.
i. Sebelum mikroskop di simpan (setelah digunakan), mikroskop
dibersihkan terlebih dahulu.
j. Sebelum mikroskop disimpan (setelah digunakan), meja mikroskop
kembali diatur dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat
dengan alat penggeraknya diputar ke posisi semula, kondensor
diturunkan kembali dan untuk penggunaan mikroskop yang
menggunakan listrik intensitas lampu dikecilkan lalu dimatikan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil

Keterangan :
a. Lensa Okuler
a b. Tubus Okuler
b c. Lengan Mikroskop
d. Penjepit Preparat
h c e. Makrosekrup
i f. Mikrosekrup
d
j
e g. Kaki Mikroskop
k
f h. Revolver
l
i. Lensa Objektif
m
g j. Meja Benda
k. Diafragma
l. Cermin
m. Kondensor
Gambar 3.1 Mikroskop Optik

3.2 Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, kita dapat membahas tentang
Mikroskop diantaranya :
3.2.1 Pengenalan Mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata
micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara
definisi mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata kasar.Mikroskop juga dapat didefinisikan
sebagai alat atau instrumen yang digunakan untuk melihat benda yang
ukurannya kecil atau struktur dari suatu material tertentu yang tidak
dapat dilihat secara langsung oleh mata manusia. Prinsip kerja
mikroskop adalah dengan memfokuskan bayangan yang diperbesar
dari suatu spesimen dengan bantuan suatu lensa atau medan magnet
tertentu. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada penampakan
objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya)
dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (Chotimah, 2015).
Fungsi-fungsi dari bagian mikroskop, yaitu :
a. Lensa okuler
Berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif. Lensa ini tersedia dalam berbagai ukuran pembesaran,
biasanya, 10x, 40x, dan 100x.
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian ujung atas
tabung dekat dengan mata pengguna atau pengamat. Fungsi
utamanya adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan
diperbesar dari lensa objektif (Budiutomo, 2017).
b. Tubus (tabung okuler)
Merupakan tabung kosong yang dapat dinaik turunkan untuk
mengatur fokus.
Fungsi, kegunaan tubus adalah untuk mengatur fokus serta
menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler
(Budiutomo, 2017).
c. Makrosekrup
Sebagai tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik dan
menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.
Fungsi utama makrosekrup adalah untuk menaik dan menurunkan
tabung mikroskop secara tepat dan cepat (Budiutomo, 2017).
d. Mikrosekrup
Sebagai tombol pengatur fokus bayangan dengan menaik dan
menurunkan tabung mikroskop dengan jarak pergeseran yang lebih
rapat dibandingkan makrosekrup.
Fungsi utama mikrosekrup adalah untuk menaikan dan
menurunkan tabung mikroskop secara tepat dan lambat, bentuknya
lebih kecil dari makrosekrup (Budiutomo, 2017).
e. Revolver
Alat yang diputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang
digunakan.
Fungsi utama revolver adalah untuk mengatur perbesaran,
pengecilan lensa objektif, cara penggunaannya dengan cara
memutarnya ke kanan atau ke kiri (Budiutomo, 2017).
f. Lensa objektif
Berfungsi untuk menghasilkan bayangan benda yang sedang
diamati. Lensa ini tersedia biasanya 4x, 5x, 10x, 40x, 60x, dan
100x.
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang
diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata,
terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif bisa diatur oleh
bagian revolver yang ada pada mikroskop (Ahmad, 2019).
g. Lengan mikroskop
Bagian yang dipegang ketika mikroskop akan dipindahkan atau
diangkat.
Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop
(Ahmad, 2019).
h. Penjepit objek
Menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang
diamati.
Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-
geser ketika diamati (Ahmad, 2019).
i. Meja objek
Tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang
berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati (Ahmad, 2019).
j. Kondensor
Berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop.
Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi
mengumpulkan cahaya. Bagian ini bisa putar dan dinaik-turunkan
(Ahmad, 2019).
k. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur sinar-sinar tepi masuk ke dalam
mikroskop.
Fungsi diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya
yang masuk, sehingga pengamat bisa menentukan jumlah cahaya
yang masuk (Zakky, 2019).
l. Cermin
Untuk menghasilkan cahaya atau untuk mengarahkan cahaya agar
dapat masuk ke lever diafragma dan kondensor
Fungsi uttama cermin adalah untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima dengan cara memantulkan cahaya yang
masuk tersebut (Budiutomo, 2017).
m. Kaki mikroskop
Berfungsi untuk mengokohkan kedudukan mikroskop.
Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi sebagai penyangga atau
penopang mikroskop (Zakky, 2019).
3.2.2 Penggunaan Mikroskop
Penggunaan mikroskop merupakan salah satu keterampilan pada
bidang kajian biologi, karena dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengamati dibandingkan dengan mata telanjang. Berdasarkan hal
tersebut, maka bekerjalah menurut hal-hal berikut :
a. Mikroskop dikeluarkan dari tempat atau lemari penyimpanan
dengan hati-hati. Lengan mikroskop dipegang oleh salah satu
tangan, sedangkan kaki mikroskop disangga tangan lainnya.
Mikroskop harus selalu dibawa menggunakan dua tangan.
b. Mikroskop diletakkan di atas meja arauco, tetapi jangan terlalu ke
tepi. Posisi mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan
cermin dibawahnya langsung berhadapan tidak terlalu dekat ke
arah sumber cahaya yang terdapat pada meja kerja.
c. Kelengkapan bagian mikroskop diperiksa.
d. Tabung dinaikkan (meja benda diturunkan) dengan menggunakan
pengatur kasar (makrosekrup) sehingga lensa objektif tidak
membentur meja jika revolver diputar.
e. Revolver diputar sampai terdengar bunyi “klik” yang menandakan
bahwa tabung dari lensa okuler sampai lensa objektif telah lurus.
f. Diafragma dibuka dan cermin diputar sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata.
g. Tidak dibenarkan melepaskan lensa-lensa mikroskop dari
tempatnya.
h. Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan,
dalam kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran
terkecil.
3.2.3 Pemeliharaan Mikroskop
Semua mikroskop yang digunakan harus dirawat dan dipelihara
agar mikroskop lebih awet dan terjaga kualitasnya. Berdasarkan hal
tersebut, maka diperlukan perawatan rutin yang harus dilakukan
dengan cara pemeliharaan dan penggunaan yang benar, serta tidak asal
membersihkan. Langkah-langkah pemeliharaan mikroskop yang benar,
yaitu :
a. Simpanlah mikroskop di tempat yang sejuk, kering, bebas debu,
bebas dari uap asam-basa. Sebaiknya letakkan mikroskop di tempat
yang sesuai.
b. Bersihkan bagian non-optik mikroskop dengan kain yang lembut.
Untuk membersihkan debu yang terselip pada bagian-bagian
mikroskop, gunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat
semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan bagian optik mikroskop dengan menggunakan kain
lensa, tissue atau kain lembut yang tidak berserat dan sudah di
basahi menggunakan sedikit alcohol-ether atau isopropyl alkohol.
d. Bersihkan bagian badan mikroskop dan lengan mikroskop dengan
kain lembut dan sedikit deterjen.
e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan
menggunakan xylol(xylene). Penggunaan xylol harus dilakukan
secara hati-hati, jangan sampai terkena bagian non-optik
mikroskop, karena akan merusak cat atau bahan plastik. Selain itu,
jangan gunakan xylol ke bagian lensa lainnya.
f. Mikroskop harus selalu diangkat dan di bawa dalam posisi tegak.
g. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa
objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
h. Aturlah penjepit sediaan dengan kecepatan cermin pada psisi tegak
agak debu tidak banyak menempel.
i. Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), bersihkan
selalu mikroskop, terutata hapus semua minyak imersi di
permukaan lensa.
j. Sebelum menyimpan mikroskop (setelah digunakan), atur kembali
meja mikroskop dan jauhkan lensa objektif dari meja preparat
dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang
bisa digunakan untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil yang tak
bisa diamati oleh mata telanjang. Mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum
untuk melihat objek yang berukuran mikroskopis. Mikroskop memiliki berbagai
macam jenis, ada yang merupakan mikroskop cahaya dan elektron.
Sebuah mikroskop mempunyai beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-
beda, seperti lensa okuler, tabung okuler, makrosekrup, mikrosekrup, revolver,
lensa objektif, lengan mikroskop, penjepit objek, meja objek, kondensor,
diafragma, cermin dan kaki mikroskop. Bagian-bagian tersebut jika dipergunakan
dengan baik dapat menunjang pengamatan suatuobjek.
Selain itu, dengan praktikum ini mahasiswa dapat mengenal bagian-bagian dari
mikroskop serta mengetahui fungsi-fungsi dari bagian tersebut. Dan juga
mahasiswa mengetahui cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2019. Gambar Bagian Mikroskop dan Fungsinya. [internet]. [Diunduh


2019 November 18]. Tersedia pada :
https://www.yuksinau.id/gambar-bagian-mikroskop-dan-fungsinya/.

Budiutomo, N. 2017. 15+ Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsi dan


Gambarnya. [Internet]. [diunduh 2019 November 7]. Tersedia pada
:https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/
Chotimah, H.H.2015. Laporan Praktikum Biologi Dasar. [Internet]. [diunduh
2019 November 5]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya.

Hanif, Mufti et al. 2015. Mikroskop dan Pengamatan Sel. [Internet]. [diunduh
2019 November 6]. Tersedia pada :
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=lapora
n+praktikum+pengenalan+mikroskop&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DIZgYtcfuqLoj

Pramesti, H.T. 2016. Mikroskop dan Sel Tumbuhan. [Internet].


[diunduh 2019 November 5]. Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Zakky. 2019. Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsi dan Penjelasannya
(Lengkap). [Internet]. [diunduh 2019 November 18]. Tersedia pada :
https://www.zonareferensi.com/bagian-bagian-mikroskop/

Anda mungkin juga menyukai