SENYAWA FITOALEKSIN DARI TUMBUHAN OBAT INDONESIA "DEKAR", Caesalpinia Major (FABACEAE)
SENYAWA FITOALEKSIN DARI TUMBUHAN OBAT INDONESIA "DEKAR", Caesalpinia Major (FABACEAE)
Partomuan Simanjuntak
Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Cibinong
Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta
Abstract
Some furan diterpene type compounds have been isolated and elucidated as caesaldekarin a, b, c,
d, e and f from Caesalpinia major. Recently, a phytoalexin compound, 12-oxy-7-oxo-
sandaracopymaradiene has been isolated and identified from the same plant. The structure was
elucidated based on interpretation by infrared, nuclear magnetic resonance (1H-NMR, 13C-NMR)
and two-dimensional NMR (1H-1H COSY and 13C-1H COSY) and mass spectroscopy.
58
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 1, No. 2, Juli 2002
O O O
OH
H H H
H H H
OH OH OH
OR H3COOC
Caesaldekarin c (3) Caesaldekarin d (4)
Caesaldekarin a, R=Ac (1)
Caesaldekarin b, R=H (2)
O O OH
15
16
OAc 11
H H
1
10
H 20
AcO O
OH OH H
Gambar 1. Senyawa Kimia Hasil Isolasi Dari Tumbuhan “Dekar”, Caesalpinia major
(Fabaceae)
oleh uji kromatografi lapis tipis (KLT). Pada hasil Hidrogenasi senyawa 7
reaksi ditambahkan air es dan diekstraksi dengan etil Sebanyak 10,3 mg senyawa 7 ditambahkan
asetat serta diasamkan dengan asam klorida encer, 0,5 ml metanol dan 1 mikro spatula penuh Natrium
kemudian dinetralkan dengan natrium hidroksida. boronhidrida (NaBH4). Reaksi dilakukan pada suhu
Lapisan organik yang berisi senyawa campuran, kamar selama 20 menit. Pada hasil reaksi
dipisahkan dan dimurnikan dengan kromatografi ditambahkan air es dan diekstraksi dengan etil asetat.
kolom (SiO2, 10 gram, sistem pelarut n-heksan-etil Lapisan organik (etil asetat) diuapkan pada penguap
asetat = 8 : 1) dan diperoleh senyawa turunan ester berputar, kemudian dimurnikan dengan kromatografi
asetat (senyawa 8) sebanyak 5,7 mg. kolom (SiO2, 10 gram, sistem pelarut n-heksan-etil
asetat = 4 : 1) dan diperoleh senyawa 9 sebanyak 8,9
mg.
12-oksi-7-okso-
sandarakopimaradiena (7)
(90 mg, 0,009%)
HASIL DAN PEMBAHASAN 1700 cm-1 yang membuktikan adanya gugus karbonil
Senyawa 7 yang diperoleh pada hasil dan hidroksil pada struktur tersebut. Rumus molekul
pemurnian KCKT direkristalisasi dengan pelarut n- yang diperoleh berdasarkan spektrometri massa
heksan dan eter. Kristal yang berbentuk padatan dan resolusi tinggi (HR-MS) ditetapkan sebagai C20H30O2
tidak berwarna “colorless needless” ini mempunyai dengan berat molekul berdasarkan perhitungan
titik lebur (TL) 119 - 121 °C, [α] D + 19,7 ° (c = (“calculated”) sebesar 302,2243 dan berdasarkan
0,34 dalam kloroform). Spektrometri ultra-violet penemuan (“found”) sebesar 302,2225 (M+).
(UV) untuk senyawa 7 tidak menunjukkan adanya Penyidikan spektra resonansi magnet inti
serapan maksimum di atas 200 nm, Pemeriksaan (RMI) proton (500 MHz, CDCl3) untuk senyawa 7
spectra dari spektrometri infra-merah (IM) menunjukkan adanya sinyal pada δH 3,95 (1H, d,
menunjukkan bilangan gelombang pada 3500 dan J=5,0 Hz, H-12) yang karakteristik untuk proton yang
60
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 1, No. 2, Juli 2002
visinal dengan gugus hidroksil. Adanya ikatan C-16) dan 210,7 (s, C-7, gugus karbonil). Karbon
rangkap dua pada posisi atom C-14, C-15 dan C-16 teroksigenasi pada δC 82,6 (d) adalah menunjukkan
ditunjukkan pada δH 5,31 (1H, s, 14-H); 5,75 (1H, adanya gugus hidroksil yang berada pada atom C-12
dd, J= 11,0; 18,0 Hz, H-15) dan 4,91 (2H, dd, J dengan dibuktikan adanya korelasi proton-proton
=11,0; 18,0 Hz, H-16a, H-16b). antara H-12 dan H-11 pada spektrum dua dimensi
Dari spektrum RMI 13Karbon (125 MHz, RMI (1H-1H COSY). Keberadaan gugus hidroksil
CDCl3) dan analisa DEPT (Distortionless pada C-12 dibuktikan dengan melakukan reaksi
Enhancement by Polarization Transfer) menunjukkan asetilasi pada senyawa 7 yang menghasilkan senyawa
bahwa semua atom karbon yang terdapat pada turunan ester asetat (senyawa 8). Penyidikan spektra
struktur kimia tersebut terdiri dari dua puluh sinyal. RMI proton senyawa 8 menunjukkan adanya muncul
Lima sinyal berada pada daerah medan rendah (“Low gugus asetoksi pada δH 2,19 (s) dan 4,99 (s, melebar,
field”) yang karakteristik untuk karbon-karbon dari H-12) (Lihat Tabel 1).
ikatan rangkap dua dan karbonil yaitu pada δC 153,3
(s, C-8) ; 130,2 (d, C-14); 148,3 (d, C-15); 110,6 (t,
61
Senyawa Fitoaleksin … (Partomuan Simanjuntak)
O
H
OH Asetat anh./py.
(8)
DMAP, o oC
H
4,14 ppm
OH
O
H
(7) NaBH4 H
Suhu kamar
3,24 ppm
OH
H
(9)
62